Ervin Aditya POVMalam ini kutemukan diriku kembali dalam keadaan yang sesungguhnya membuat diriku jijik sendiri karena melakoni pekerjaan diluar apa yang aku inginkan dan aku cita-citakan selama ini. Pekerjaan yang penuh dengan kebejatan, dosa dan hanya dijadikan pelampiasan nafsu para wanita yang kesepian atau tidak puas dengan suaminya. Sudah hampir 3 tahun ini sejak ibuku menjadi pasien cuci darah seminggu 2 kali aku harus merelakan tubuhku di jamah oleh para wanita yang biasa ku sebut sugar mommy hanya untuk biaya rumah sakit, dan kehidupan kami sekeluarga karena penghasilanku sebagai seorang fotografer dan kadang kadang seorang model ini tidak mencukupi."Ini bayaran kamu, makasih ya, aku puas sekali sama kamu sayang. Kapan kapan kalo suami aku dinas luar kota lagi, aku hubungi kamu, okay," kata Ayu, wanita yang malam ini menyewaku sebagai pemuas napsunya sedang meletakkan uang 5 juta rupiah di atas bed hotel yang malam ini dia sewa, setelah itu kulihat dia pergi meninggalkan k
Kaluna Maharani Atmaji Putri POVSejak kejadian semalam kehidupanku yang biasanya baik-baik saja, tenang, dan bagikan air sungai yang mengalir menjadi tiba tiba dilanda banjir. Bagaimana bisa Papa menginginkan diriku menikah lebih dulu daripada Ruben, secara aku saja tidak memiliki pacar, boro-boro pacar, gebetan saja tidak punya. Sejak usiaku memasuki kepala tiga, Keinginan menikah sudah aku buang jauh-jauh dari isi kepala. Hidupku hanya fokus mengurusi wedding organizer dan cafe. Memang aku tidak pernah terjun langsung di perusahaan keluarga karena sejak Ruben lulus kuliah, Ruben-lah yang meneruskan, dan aku lebih memilih untuk menjadi pemegang saham pasif disana.Ketika semalam pulang dari rumah orangtuaku pukul 22:00 WIB, aku langsung menelepon sahabatku, Hilda dan memutuskan untuk bertemu besok siang di cafe. Cafeku memang biasanya dipakai oleh para Mahasiswa untuk mengerjakan tugas, ngobrol, ataupun kumpul bersama teman temannya. Aku sengaja membuat cafe dengan gaya minimalis. H
Ervin Aditya POVKemarin siang aku mendapatkan telepon dari seseorang yang mengaku bernama Hilda, dia mengatakan mendapatkan nomerku dari Ayu, wanita yang belum lama ini aku puaskan di ranjang hingga mendapatkan banyak sekali klimaks. Aku memahami, biasanya orang meneleponku ke nomer handphoneku yang ini karena mereka mau menggunakan jasaku, sehingga aku paham sekali siapa mereka, tapi ada yang berbeda dari apa yang Hilda inginkan dariku, Hilda bilang bahwa dia sedang mencarikan suami untuk sahabatnya. Aku langsung tertawa dan Hilda menggeram diujung sana dari apa yang aku dengar di telepon yang menandakan bahwa dia tidak main-main dengan ucapannya. Dari yang disampaikan oleh Hilda temannya ini seorang pengusaha muda yang cukup sukses, dan tentunya wanita baik baik, dia hanya butuh aku menikahinya secara agama dan negara lalu dia akan membayarku. Aku tau kalo aku adalah laki-laki bayaran, tapi entah kenapa hatiku merasakan sesak ketika ada wanita yang menawarkan padaku untuk menjadi
Kaluna Maharani Atmaji Putri POVAku berjalan keluar dari Mall bersama Hilda dan Ervin. Aku akui, Aku sedikit gugup awalnya ketika akan bertemu dengannya. Ternyata semua tidak terbukti karena Ervin sangat santai dan sama sekali tidak terlihat bahwa Ervin seorang bajingan, berengsek, atau laki laki yang memiliki pergaulan tidak benar. Aku bisa melihat wajahnya yang dominan memiliki raut wajah orang barat, dengan alis tebal, dan mata birunya yang hmm... Kalo bukan karena aku tau siapa dia, mungkin aku akan klepek-klepek.Secara fisik, aku akui Hilda memang memiliki selera yang diatas rata rata. Karena aku yakin ketika aku berjalan bersama Ervin yang tingginya aku yakin diatas 180 cm, mungkin 185 centimeter tepatnya, badannya terbentuk sempurna hasil kerja keras dari gym selama bertahun tahun ini, orang sudah pasti melirikku dan akan berkata bahwa aku tidak pantas bersanding dengannya. Baru aku sadari pantas saja dia digemari oleh para sugar mommy yang mencari kenikmatan diluar rumah, lh
Kaluna Maharani Atmaji Putri POVMalam ini setelah makan malam dengan keluarga Ervin, kami semua berkumpul di ruang keluarga dan menonton tv bersama. Di sana aku bisa melihat interaksi Ervin dengan Ranu, entah kenapa aku tidak bisa melepaskan tatapanku dari ke dua mahluk ciptaan Tuhan yang sungguh indah itu."Sabar Mbak, bentar lagi Mbak Luna bakal nimang anak mbak sendiri sama Mas Ervin," seketika aku kaget mendengar suara itu di telingaku.Aku hanya tersenyum. "Aku belum kepikiran sampai sana," Jawabku jujur."Kenapa belum Mbak? aku lihat mas Ervin itu Papa able banget lho Mbak, Mbak enggak usah takut kalo mas Ervin akan selingkuh, sepanjang hidup aku, baru sekali ini mas Ervin bawa cewek pulang ke rumah langsung di kenalin jadi calon istri pula dan aku lihat perlakuan dia ke Mbak itu so sweet banget.""Apanya yang so sweet?""Lha itu tadi Mbak Luna mau ke mobil ambil laptop aja di anterin, Mbak Luna di tantangin ibu masak aja, Mas Ervin bantuin kan, padahal aku tau lho Mbak, Mbak L
Kaluna Maharani Atmaji Putra POVHari berganti minggu, minggu berganti bulan. Tidak terasa sudah 1 bulan ini aku dan Ervin menjalin hubungan bisnis diluar kewajaran. Kalo bisnis menghasilkan uang sebagai keuntungan, maka bisnis yang aku jalani bersama Ervin menghasilkan senyum bahagia di keluarga kami berdua."Akhirnya sold out juga lo mbak bentar lagi, gagal jadi perawan tua."Kata-kata Ruben membuatku menghela napas bagai kuda, tanpa mempedulikan ocehan Ruben disebelahku yang sedang asyik ngemil brownies. Aku masih fokus pada laptop untuk mengecek pengajuan Gaji karyawan WO dan cafe dari bagian HRD. Setelah menyelesaikan tugas ini aku menutup laptop dan memandang Ruben."Ben, lo itu kaya pohon pisang, tau nggak?"Ruben mengangkat kedua alisnya tanpa berbicara karena mulutnya penuh dengan brownies.Aku tatap Ruben sambil bersedekap lalu aku melanjutkan kata kataku "Punya jantung tapi enggak punya hati. Kalo ngomong remnya blong, hati-hati itu mulut lo, nanti tabrakan sama sandal. Lam
Ervin Aditya POVWeekend ini aku habiskan bersama keluargaku di kota Gudeg. Selain karena acara lamaran, aku juga berniat mengajak keluargaku untuk menikmati liburan singkat. Ya walau hanya keliling Malioboro, keraton, taman sari dan beberapa tempat populer untuk wisata di jogja. Aku beruntung dipilih oleh Luna sebagai calon suaminya. Aku bisa merasakan Luna sangat tulus kepada keluargaku terutama ibu dan Jani. Hanya saja kejadian tadi siang ketika Luna menemani kami jalan jalan membuatku sedikit marah karena Tanteku sedikit merendahkan ibu di depan Luna. Aku tidak masalah ketika orang menghina aku anak haram atau apapun itu tapi tidak dengan ibuku, yang aku tau bagaimana perjuangannya membesarkanku sebelum akhirnya bertemu dan menikah dengan Rahadian, ayah kandung Jani yang dengan sukarela menerimaku tanpa mengungkit masa lalu ibuku."Vin, kamu beruntung ya walau kamu anak haram tapi kamu bisa dapat calon istri yang sukses, dari keluarga terpandang, kaya lagi. Enggak sia sia itu waja
Kaluna Mahrani Atmaji Putri POVHari ini sebagai calon mantu yang baik dan semoga menjadi calon mantu idaman, aku menemani Ervin dan keluarganya keliling Jogja. Pagi hari aku sudah menjemputnya di Guest House milik Eyang Astuti, sepupu Eyangku. Aku sengaja menginapkan mereka disana karena aku merasa fasilitas disana sangat lengkap, dengan rumah bergaya tradisional modern, fasilitas lengkap bahkan kolam renang pun ada. Ketika sampai disana aku di sambut oleh Ibu yang berjalan pelan menghampiriku dan memelukku. Kemudian ibu menuntunku ke teras samping, mengajakku ngobrol berdua, ternyata Ervin masih tidur karena semalam baru pulang dari Raminten dini hari. Kami duduk di kursi taman sambil memandang ikan-ikan koi di dalam kolam yang berwarna indah itu."Nak," panggil ibu padaku."Ya, bu?"Aku melihat ibu menatapku dalam, sambil tersenyum, tangannya menyentuh tanganku lembut."Ibu titip Ervin sama kamu ya? Tolong jangan tinggalkan Ervin sendiri, karena waktu ibu untuk menemani Ervin sudah