Share

Part 19. Bapak dan Ibu

Mendengar pertanyaan itu keluar dari mulut Melody, membuat langkah Samudra berhenti. Lelaki itu tak segera berbalik dan memilih untuk bertahan pada posisinya. Terdengar roda-roda dari troli belanjaan di sekitarnya seolah menjadi nada pengiring. Karena itu, Melody lah yang mendekati Samudra.

“Kita lanjutkan belanjanya, Pak.” Melody mendorong troli dan meninggalkan Samudra di belakang. Sebentar lagi perutnya pasti lapar dan dia harus segera menyelesaikan belanjanya.

Melody menoleh ke belakang dan menatap Samudra yang ternyata sudah mengikutinya. Ada senyum kecil yang tersemat di bibir Melody saat melihat Samudra terus memasang raut wajah datarnya. Memang seperti itulah Samudra sehari-hari, tapi entah bagaimana dia justru merasa kalau Samudra sangat menggemaskan.

“Kenapa kamu berhenti?”

Mereka ada di lorong perlengkapan masak seperti panci dan kawan-kawannya. Entah mengapa, dia sangat tergoda dengan barang-barang itu.

“Saya tertarik beli itu, Pak. Boleh nggak?”

“Nggak usah. Besok-be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status