Share

Part 18. Cemburu?

“Melody layak dicintai.”

Ucapan terakhir Tama itu terngiang di kepalanya sampai dia tampak terdiam selama perjalanan pulang. Melody yang ada di sampingnya itu sesekali menoleh dan memastikan jika Samudra baik-baik saja. Bahkan sampai mereka sampai di apartemen pun, Samudra tidak mengatakan sepatah kata pun.

“Bapak baik-baik saja?”

Melody meletakkan segelas air di depan Samudra sebelum dia duduk di samping lelaki itu. Lagi-lagi menatapnya dengan tatapan penuh tanya karena sikap Samudra yang tidak seperti biasanya.

“Menurut kamu, apakah kamu bisa mencintai aku, Melody?”

Dihadapkan pertanyaan yang tiba-tiba seperti itu, membuat Melody terperangah. Perasaan tidak pernah bisa diprediksi. Dengan tampilan Samudra yang menawan, siapa pun bisa dengan mudah jatuh pada pesona lelaki itu. Tapi, apakah Melody akan menambatkan hatinya untuk Samudra? Bukankah sudah seharusnya dia melakukan itu? Samudra sudah menjadi suaminya.

Meskipun pelan, Melody akhirnya menjawab. “Saya akan berusaha, Pak.”
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status