Share

Lelaki lain

Author: Nannys0903
last update Last Updated: 2022-02-23 23:27:27

Status Sindiran Istriku

Bab 4

Aku memilih ke rumah orang tuaku. Mba Shela mengantarkan ku ke sana karena tak ada yang tahu lokasi rumah mama yang baru. 

"Kamu tenangkan diri saja. Kalau di rumahmu takutnya banyak wartawan. Biar Mba yang hadapi mereka." 

Kutekan bel dengan malas. Hidup ini terasa hampa. Mama membukakan pintu. Ia tampak mengelengkan kepala lalu menyuruhku masuk. 

"Kamu sudah makan?" tanyanya sedikit khawatir. 

"Malas," jawabku datar. 

"Sudah temui Rima?" Aku menganggukkan kepala pelan." Lalu apa dia memaafkanmu dan kembali?" 

"Entahlah," jawabku singkat. Kuteguk air yang telah tersedia di meja makan. 

"Kamu juga yang salah. Perlakukan anak orang dengan kasar dan juga kamu main belakang," ucap mama sewot. Ia mengambil nasi dan lauk untukku. Aku langsung melahap makanan itu dengan cepat. 

"Kamu harus merayu Rima agar kembali lagi. Dia wanita baik dan pengertian. Mama gak rela jika Rima pergi. Kalau kau melepaskan Rima. Jangan pernah datang menemui Mama," ancam Mama. Aku membanting sendok dengan kasar. 

"Kenapa semua menyalahkanku! Aku tidak selingkuh dan tak punya hubungan dengan wanita-wanita itu." 

"Kalau kamu tidak selingkuh, buktikan pada Rima. Yakinkan dia bahwa itu semua bohong dan akting saja." Mama bangkit dari duduknya dan masuk ke kamar. Aku menatap piring yang berisi daging semur, tak ada selera untuk melahapnya. Perut yang lapar tak ingin diisi. 

Kurebahkan tubuhku di sofa dan menelusuri aplikasi hijau. Status istriku yang sedang makan malam di sebuah restoran. Ia mengunggah foto dirinya bersama Maya. Senyumnya merekah indah. Wajah cantiknya terlihat lagi. 

Wanita, memang kalimat yang sudah pasti memiliki beribu makna mendalam, bahkan tak bisa dikiaskan. Jiwanya lembut, hatinya bak serpihan embun. Ia tidak pernah menuntut untuk sempurna, tetapi kenapa aku selalu menyalahkan dan mengabaikan Rima.

Anggun, kewibawaan, bahkan mahkota indahnya selalu menjadi sasaran duniaku. Memaksanya untuk mengikuti segala keinginanku. 

Ia tidak pernah menuntut sempurna, ia rapuh karena dia makhluk yang tidak bisa melupakan kehambaran dan kepahitan hidup.

Entah mengapa aku ingin menemui malam ini juga tak sabar jika menunggu hari esok. 

Aku tahu restoran itu, beberapa kali aku makan di sana. 

"Mau ke mana?" tanya mama yang sedang bercengkraman dengan suaminya. 

"Mau menemui Rima," ucapku.

"Bawa dia kembali. Ingat kata Mama," ancamnya. 

Menunggu Rima di parkiran dengan penampilan yang kusut. Rima keluar bersama Maya. Mereka terlihat tertawa. Tawa yang tak pernah ditampakkan setelah menikah denganku. 

Mengikuti mereka dari belakang agar aku tahu apa yang mereka lakukan. Ternyata, rumah Maya berada di Bintaro cukup jauh juga. 

Aku menghampiri mereka yang sudah berada di halaman rumah. Melangkah cepat dan menarik tubuhnya dalam dekapan. 

"Rima, maafkan aku. Maaf ... aku mohon kembalilah." Kupeluk erat dan Rima tak membalas pelukanku. 

"Mau apa kamu," bisiknya." Pergilah, aku butuh waktu untuk sendiri." 

"Aku mohon pulanglah kepadaku." Melepaskan pelukan dan menyentuh kedua bahunya. Tatapan istriku dingin, cinta yang dulu aku lihat di matanya telah hilang. 

"Pulang! Kamu pikir ragaku mampu menahan semua rasa sakit. Aku capek!" Tatapan kebencian terlihat jelas. " Kamu akan memperlakukanku baik, jika ada maunya. Tapi, kamu acuh tak acuh jika tak butuh." 

"Maafkan aku. Aku menyesal. Kembalilah, beri aku kesempatan. Apa kau tak ingat, aku telah memberikan apa saja untukmu. Kemewahaan dan kenyamanan hidup." 

"Kemewahaan? Hei, Bung. Bangunlah dari khayalanmu. Kamu lupa siapa yang memberikan ini semua kepadamu?" 

"Kamu lupa kalau aku' lah yang telah membantumu hingga kamu tenar. Siapa yang telah membiayai sekolah modelmu?" 

"Keluargamu takut jika hidup miskin karena uang yang aku miliki lebih banyak darimu," ungkapnya. Ia menjauhkan diri dan tersenyum sinis.

"Kembalilah ke asalmu dan aku akan kembali kekehidupanku." Rima masuk ke dalam rumah dan Maya menuntunnya berjalan. Aku tak ingin kehilangannya. 

Kutarik tubuhnya keluar pagar, ia memberontak tak mau ikut." Pulang dan kita selesaikan ini baik-baik." 

"Lepas Mas! Sakit!" rintihnya. Kucengkram lengannya kasar. Aku tak bisa menahan diri. 

"Lepaskan Rima, Ajit. Kamu jangan kasar!" teriak Maya membela istriku. 

"Diam kamu! Ini urusanku dengan dia. Kamu orang lain tak usah ikut campur!" Kutunjuk jariku ke arah Maya. 

"Lepas Mas! Lepas!" Rima memberontak. Ia menahan kakinya agar tak bergeser. Kuangkat tubuhnya, istriku berteriak. 

"Maya tolong aku!" Maya terlihat panik. Ia menahan tubuhku agar tak pergi. 

"Berhenti Ajit! Kamu gila. Memaksa wanita seenaknya." 

"Dia masih istri aku. Aku akan membawanya pulang!" Rima memukul tubuhku. Ku lempar ia ke dalam mobil. 

"Ajit, mau dibawa ke mana Rima?" 

"Bukan urusanmu!" teriakku lantang. Rima berusaha untuk keluar. Aku membuka pintu dan membentaknya untuk diam. Ia menampar pipiku. 

"Diam atau aku akan menghajarmu," ancamku. Emosiku tak bisa terkendali, tak ingin Rima pergi dan kembali ke profesinya.

"Aku tak mau ikut denganmu. Aku ben*i kamu penge*ut. Lepaskan aku!" Mata Rima mengembun meneteskan air mata. Ada rasa iba di dada, tapi ego ini lebih besar. 

Sebuah tangan menarik bahuku kasar. Para penjaga Rima datang menghajarku. Aku tak bisa melawan mereka. Tubuh mereka sangat besar dan kuat. 

Berusaha bangkit, tapi aku tak mampu. Suara lelaki menghentikan mereka." Cukup! Jangan sampai dia mat*," ucapnya lantang. 

Semua penjaga Rima bergeser, aku melihat sosok pemuda berambut coklat dan berkulit putih. Badannya hampir sama sepertiku ia adalah Ridho. 

Lelaki itu memeluk tubuh istriku yang ketakutan. Dadaku sesak dan aliran darah terasa panas. Rima membalas pelukan lelaki itu. 

Ingin bangkit dan menghajarnya. Akan tetapi, kaki salah satu penjaga menahan tubuhku yang memar. 

"Kalian lihat! Jangan sampai orang ini menganggu Rima. Pastikan menjaganya dengan ketat," perintahnya. Semua penjaga patuh dan tunduk. 

"Jangan kau ganggu Rima! Jika kau berani menangung akibatnya. Aku akan melaporkan kau ke polisi," ancamnya. Ia tersenyum sinis. Membelai rambut Rima seakan-akan mengejekku.

Ternyata, ia yang telah membayar penjaga itu untuk Rima. Apa maksud dia melakukan itu kepada istriku? 

Ridho lelaki itu memang ada maunya. Aku yakin ia memiliki tujuan tertentu. 

~~~

Waduh, apa tujuan Ridho dan ada masa lalu apa dengan Ajit. Jangan lupa tinggalkan jejak dan subscribenya. Terima kasih.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
tenggelamkan Ridho JAHANAM itu istri orang kok seenaknya peluk itu perempuan juga udah di hasut barangkali sudah Ajit biarkan saja anggap hartamu sebagai bayaran kau sudah memukul istrimu bangkit lagi kalau perlu ke luar negeri mengadu nasib di sana
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Status Sindiran Istriku    Terluka Hati Mama

    Status Sindiran IstrikuBAB 5"Ajit, kamu kenapa babak belur begini?" ucap mama ketika melihat anaknya berwajah lebam. Pakaianku sudah kotor terkena tanah."Dipukuli bodyguard Rima." Aku duduk di sofa yang diikuti mama. Mata mama membulat."Rima punya bodyguard. Wah, keren sekali mantu Mama," ucapnya dengan wajah takjub. Mama sangat menyukai Rima. Apa yang dilakukannya akan dipuji dan dipuja."Ma, kok ngomong begitu. Bukannya belain anak sendiri," sungutku kesal. Aku meraba wajahku yang terasa nyeri."Rima, mantu kesayangan Mama. Kalau bisa memilih dirimu dengan dirinya. Mama pilih Rima," ungkapnya tanpa canggung."Ma, dia telah menghina kita. Dia bilang, kalau keluarga kita takut hidup miskin tanpa bantuan mereka," ungkapku kesal.Memang benar kalau Rima telah membiayai pendidikan modelku dan membeli semua keperluan pribadi. Begit

    Last Updated : 2022-02-23
  • Status Sindiran Istriku    Membuktikan

    Status Sindiran IstrikuBab 6"Jangan Ajit! Mama gak apa. Ayo kita pulang!" Mama menarik lenganku untuk masuk ke mobil. Aku menghapus air mata dengan jariku. Tega sekali istriku memperlakukannya seperti ini.Mama selalu membelanya. Hatinya benar-benar tulus menyayangi Rima. Aku tak habis pikir. Wanita itu telah menggores luka kepada mama.Mama terlihat murung, wajahnya berpaling mengarah jendela mobil." Ma, sebenarnya apa yang terjadi. Mengapa Mama menangis seperti ini?""Ajit, Mama gak tahu harus bilang apa. Istrimu sudah berubah tak seperti dulu lagi. Dia angkuh dan perkataannya tak selembut dulu. Ucapannya menyakitkan hati Mama." Mama terisak kembali. Kuambil tisu lalu memberikannya."Memang apa yang ia katakan?" Aku mencoba mengontrol emosi yang sudah berada di puncaknya."Dia bilang kalau kamu menikahi Rima karena dia kaya dan mudah untuk dibo

    Last Updated : 2022-02-23
  • Status Sindiran Istriku    Teraniaya

    Status Sindiran IstrikuBab 7Pov Rima"Ampun Mas, sakit!" Aku menutup kepala dengan tangan. Suamiku memukul kepalaku dengan sepatu pantofel hitam yang sering aku semir.Kini, sepatu itu berpindah ke kepala. Rasa berdenyut di kepala semakin terasa. Sangat menyedihkan menjadi aku. Apa kurang diri ini.Tak ada belas kasihan untukku. Ia juga menyiramkan air ke tubuh rampingku. Rasa dingin menjalar keseluruh tubuh. Perlakuannya sangat tercela. Untung saja bukan kopi atau teh panas."Kamu! Jadi istri gak tahu suami cape kerja malah ngomel-ngomel!" bentaknya tak terima. Mata tajam yang selalu kusukai memerah. Rahang yang sering bersandar di bahu mengeras."Aku bukannya ngomel, hanya bertanya. Mengapa kamu tak pulang sejak dari Bandara." tanyaku dengan suara terisak. Aku menunggunya semalaman, tapi nyatanya ia tak ada."Aku kerja buat kamu. Kamu diem aja! Aku cape mau istirahat." Ia mendorong tubuhku hingga membentur din

    Last Updated : 2022-02-24
  • Status Sindiran Istriku    Tak Seindah Kenyataan

    Status Sindiran IstrikuTubuhku luruh ke lantai, pernikahan yang kudambakan ternyata tak sesuai harapan. Menatap potret pernikahanku bersamanya, senyum indah bahagia terpancar di sana.Ternyata, keindahan setelah menikah hanya dongeng saja. Nyatanya semua bohong.Aku hanya dijadikan pembantu dan pemuas nafsu saja. Lelaki yang dulu amat mencintaiku berubah kasar.Sikap dan prilaku di atas ranjang menjadi gila. Tak ada rasa nikmat saat melakukan ibadah tersebut. Hanya rasa nyeri yang menjalar di tubuh.Berkali-kali merintih kesakitan akibat perbuatannya. Ia tetap tak peduli, semakin sakit yang kurasa semakin puas mengauliku.Hanya air mata menetes di ujungnya. Isakan tak lagi membuatnya iba. Ia terus melakukan segala aksi tanpa berperasaan apalagi penuh cinta.Kekacauan yang telah dilakukan suamiku belum kurapihkan. Kalau begini terus aku bisa gila. Meletakkan sendok tanpa

    Last Updated : 2022-02-24
  • Status Sindiran Istriku    Tak Dianggap

    STATUS SINDIRAN ISTRIPOV RIMABAB 8Serbuk apa ini mengapa ada di dalam kantung celana mas Ajit, apa jangan-jangan ini narkoba. Mana mungkin ia mengkomsumsi ini. Segera memasukkan pakaian suamiku dan beberapa pakaian yang belum aku cuci ke dalam mesin tak lupa memberikan detergen matic agar esok pagi sudah sedikit kering.Melangkahkan kaki ke dalam kamar melihat keadaan mas Ajit. Ia masih berbaring, menatap wajahnya hatiku merindu. Mengapa suamiku berubah. Ketenaran hanya sesaat yang hanya membuatmu melupakan siapa yang telah berjasa.Kuputuskan untuk membaringkan diri di sampingnya, memeluk tubuh kekar yang selalu kurindukan. Mas Ajit sepertinya memanggil nama seseorang, mendekatkan telingaku ke arah bibirnya.” Sofie … Sofie,” lirihnya pelan. Ia membalikkan tubuhnya membelakangiku.Sofie

    Last Updated : 2022-03-03
  • Status Sindiran Istriku    Mama Mertua

    STATUS SINDIRAN ISTRIKUPOV RIMASuara deru mobil terdengar di depan rumah, aku bergegas melihat di balik jendela. Wanita itu masuk ke dalam rumah setelah memarkirkan mobilnya. Jalannya berlenggak-lenggok bagaikan model ketuaan. Aku terkekeh geli melihat caranya berjalan.“Mama, tumben datang.” memeluk tubuh mertuaku dan mencium pipi kanan dan kiri. Wajah wanita itu terlihat sedih dan menderita. Aku sudah tahu maksud dia, seperti itulah mertuaku. Datang ketika susah, tak datang ketika senang.“Mama kangen sama mantu kesayangan Mama. Sudah lama tak ke sini,” ungkapnya. Ia memberikan rantang yang berisi makanan.“Wangi sekali rantangnya,” sengaja menyindirnya. Aku tahu apa isi rantang ini.“Iya, dong. Buat mantu Mam

    Last Updated : 2022-03-03
  • Status Sindiran Istriku    Benalu

    Status Sindiran Istriku"Apa maksud statusmu barusan?""Gak ada apa-apa hanya sebuah status,” ucapku santai. Ia hanya menganggukkan kepala.“Mama mau pulang. Mana uang untuk beli sepatu.”“Mama butuh berapa?” tanyaku. Ada sedikit rasa kesal di hati.“Gak banyak cuma lima juta,” ucapnya. Ia tersenyum manis dan matanya pasti akan berubah menjadi biru sedangkan mata ini menjadi merah. Segera melangkahkan kaki ke kamar. Membuka lemari mengambil uang yang diinginkan mertuaku.“Ini Ma, cukup, kan.” Memberikan uang tumpukan biru kepadanya. Benar yang aku katakan matanya berubah hijau.“Makasih mantu kesayangan. Mama pamit. Kamu tenang saja, nanti Mama omelin Ajit karena dia telah menyakitimu. Kal

    Last Updated : 2022-03-03
  • Status Sindiran Istriku    Hubungan Khusus

    STATUS SINDIRAN ISTRIKUBAB 10POV RIMAEntah ke mana lelaki itu, ia telah membawa uang begitu banyak dengan jumlah tujuh puluh lima juta. Aku segera bangkit dan berlari mengejarnya.Aku harus tahu ia ke mana. Kuaktifkan ponselku yang sebelumnya mati. Mencari keberadaan suamiku dengan GPS yang terpasang di mobilnya. Semua kulakukan setelah melihat suamiku berubah.Mengendarai motor adalah cara yang cepat tanpa kena macet. Mas Ajit masih berada di jalan raya. Mengambil dompet dan mengunci pintu.Aku harus bergegas, untuk apa uang tersebut. Segera kustarter motor matikku. Memakai masker, helm, dan jaket tebal.Mengikuti arah GPS melalui ponsel yang aku tempelkan di motor.Meyakinkan diri, kalau aku bisa mengejarnya. Tak berapa lama kemudian, posisi GPS berhenti di sebuah hotel mewah. A

    Last Updated : 2022-03-04

Latest chapter

  • Status Sindiran Istriku    Ending Cerita

    Status Sindiran IstrikuPonselku berbunyi berkali-kali.Menatap layar pipih dengan wallpaper bergambar pantai."Halo, ada apa Mbak?" bertanya kepada Mbak Shela yang menghubungiku saat aku berada di cafe"Ajit, pampers dan susu Fakhri habis.""Baik Mbak nanti aku akan belikan.""Terima kasih, Aj

  • Status Sindiran Istriku    Akhir

    Status Sindiran Istriku"Rima, ini bukan tanda tanganku. Aku bersumpah, tak pernah melakukan hal ini. Percaya padaku kali ini." Memperlihatkan semua bukti tentang papa dan Sofie. Tak menutupi semua yang telah terjadi. Masalahku harus segera terselesaikan.Rima menatapku, mungkin mencari kejujuran di sana. Ia menganggukkan kepala dan berkata," Buktikan kalau kamu tak menanda tangani ini. Karena aku merasa ragu.""Aku akan menghampiri dia. Kamu jaga diri kamu. Aku akan kembali. Aku mencintaimu." Mengecup jari jamarinya. Ia tak menolak sedikitpun. Wajahnya pucat dan suara bergetar. Aku yakin cinta itu masih ada.Aku memeluk Rima dan ia membalas pelukanku. Segera pergi mencari orang tersebut. Ibu mertua memberikan bekal dan minuman di botol untukku. Wanita itu selalu baik dan sayang kepada mantunya.Tubuhku memang lelah, tapi aku harus terus berjalan mencari kebenaran. Masalah pa

  • Status Sindiran Istriku    Kembali

    Status Sindiran IstrikuKembali Jam menunjukkan pukul sepuluh malam lewat dua puluh menit. Besok pagi aku sudah sampai di Lampung. Aku hanya membawa kopi dalam termos kecil dan makanan kecil yang berada di meja. Setidaknya, bekal ini cukup untuk di jalan. Membuka dompet berisi uang tiga ratus ribu rupiah. Lebih baik membawa motor saja. Ongkos lebih murah dan hemat. Akhirnya, memutuskan mengunakan motor matic milik Rima yang berada di garasi. Surat-surat motor itu sudah ada di dalam jok motor. Tak lupa memakai jaket yang tebal menelusuri jalan ke arah pelabuhan Merak. Kapal datang agak telat. Pelabuhan terlihat ramai oleh mobil truk pengangkut barang. Mereka mengantar barang dari pulau ke pulau lain. Pekerjaan mereka berat, meninggalkan anak istri berhari-hari untuk menyambung hidup. Perjalanan yang cukup melelahkan. Akhirnya, aku sampai di Sidomulyo tempat mertuaku berada. Aku sangat yakin Rima ada di s

  • Status Sindiran Istriku    Terbunuh

    Status Sindiran Istriku Kubuka mata perlahan, tangan dan kakiku diikat di ranjang. Papa dan Sofie sedang berbicara. Mereka tak tahu aku sudah sadar. "Apa yang harus kita lakukan kepadanya?" tanya Sofie. Sepertinya, ia ketakutan. "Kita harus mendapatkan semuanya atau kita akhiri hidupnya." Ucapannya membuatku bergidik ngeri tentu tidak, aku ingin menertawakannya."Siram tubuhnya dengan air es. Di tak punya siapa-siapa lagi di sini." "Bagaimana dengan kakaknya?" "Itu urusan gampang. Kita selesaikan lelaki ini. Dia penghalang bagi kita. Shela juga sedang mengandung anakku. Ia tak akan berani bertindak." Mba Shela sedang hamil, aku tak percaya. Jangan-jangan ia pura-pura ingin membalas dendam. Ah, mengapa aku tak tahu. "Pa, kalau Shela hamil dan melahirkan anakmu. Kamu akan melupakanku," ucap Sofie. Nadanya terdengar sedih. "Tentu tidak Sayang. Cuma kamu dan h

  • Status Sindiran Istriku    Pengecut

    Status Sindiran Istriku Panggilan masuk dari salah satu petugas keamanan di ponselku. Menyentuh ikon berwarna hijau. "Ada apa?" tanyaku setelah menjawab salamnya. "Ada pergerakkan darinya. Ia berada dalam ruangan." "Malam-malam begini! Baiklah, terima kasih untuk infonya." Bergegas mengambil laptop di dalam ruang kerja. Membuka CCTV dari restauran.Papa sedang berusaha membuka brankas. Ia terlihat kesal dan memukul lemari besi. Terlihat wajahnya frustasi. Sengaja aku menganti kode brankas itu. Ia memukul dan menendang. Aku hanya bisa menertawakan dari layar. Ia berusaha mencongkel brankas. Sudah seminggu aku tak memberinya uang. Mungkin, uangnya telah habis. Tak lupa memblokir kartu kreditnya. Papa menghubungi seseorang. Mendengar suara papa dengan tajam. Ternyata, ia memanggil tukang las besi. Aku terkekeh. Kita lihat apa yang akan ia lakukan lagi. Dua orang petuga

  • Status Sindiran Istriku    Korban

    Status Sindiran Istriku Papa terlihat gusar. Ia melirik brankas di dalam ruangan. Meneguk kopi dengan kasar untuk menyembunyikan perasaannya. "Papa pergi dulu ada urusan sebentar," pamitnya. Wajahnya terlihat pucat. Entah dengan siapa ia akan bertemu. Kuhubungi seseorang yang bisa aku handalkan untuk mengikuti papa."Dia sudah pergi kamu ikuti dia. Lakukan pekerjaanmu dengan baik." Memandang kotak brankas dan menekan kode dengan tanggal lahir mama. Ternyata salah. Apa si tua keladi itu menganti kodenya. Mencoba menekan angka yang sama dengan kode ponsel papa. Nihil, tak bisa. Yang membeli brankas ini adalah mama. Kucoba menekan tanggal kelahiranku. Klik.Menarik kuas brankas secara perlahan. Uang menumpuk dengan tinggi. Ternyata benar dugaanku. Isi brankas sekitar satu miliyar. Kotak brankas hampir penuh. Memasukkan semua uang ke dalam tas yang tergeletak di d

  • Status Sindiran Istriku    Membalas

    Status Sindiran IstrikuBab 25Ketika Kesadaran Itu DatangSelamat membaca semoga kalian suka. Jangan lupa tap love dan komentarnya. Subscribe karyaku yang lain. Sebagian sudah tamat. Terima kasih ❤"Sofie, mau apa kamu datang?" Aku melepaskan pelukannya. Kalau aku tahu dia yang datang tak akan mau disentuh olehnya."Ajit, kenapa kamu tak memberitahukanku?""Memberitahukanmu! Untuk apa. Kamu penghianat. Mengapa kembali muncul dihadapanku," teriakku."Ajit, aku tahu kamu sedang berduka," ucapnya dengan suara keras. Hujan membuat suara kami menjadi kecil."Tahu apa kamu, ah! Aku kehilangan mama dan istri. Mereka telah pergi meninggalkanku." Aku menahan diri. Belum waktunya untuknya."Ajit, aku mencintaimu. Mari kita mulai dari awal. Hidup seperti dulu." Wanita itu merayuku agar dapat dikendalikan. Semudah itukah aku memaafkannya. Tentu tidak."A

  • Status Sindiran Istriku    Pergi selamanya

    Status Sindiran IstrikuBab 24Kehilangan Adalah Hal Yang Paling Menyakitkan.Aku berlari menelusuri lorong rumah sakit. Rasa takut dan khawatir membaur satu. Semoga saja mama tak apa-apa. Tak kuhiraukan teguran sang perawat yang melewatiku."Pak, jangan berlari di rumah sakit," tegurnya dengan suara agak kencang.Segera masuk ke ruangan tanpa mengetuk pintu. Napasnya terasa sesak menyaksikan keadaan mama yang terbaring lemah.Penampilan Ridho terlihat kusut dan matanya memerah. Ia berdiri tak jauh dari ranjang kiri mama. Tangannya mengenggam jemari mama."Ma- mama ...." Wajah mama menoleh, ia tersenyum manis menyambut kedatanganku."A-ajit, kemarilah! Maafin Mama. Mama banyak salah sama kamu." Mama mengusap wajahku yang berkeringat."Ma, justru Ajit banyak salah sama Mama. Belum bisa bahagiakan Mama." Mataku mulai mengembun. Suaranya bergetar tak sanggup untuk berkata.

  • Status Sindiran Istriku    Musibah

    Status Sindiran IstrikuBab 23Perselingkuhan MerekaAku gak menyangka ternyata bukan mantan pacarku--Sopie saja yang menjadi simpanan papa, tapi juga kakakku, mba Shela. Apa yang mereka lihat dari lelaki itu.Umur papa tiriku sudah tak muda lagi. Harta tak terlalu banyak. Kalau bukan mama yang memberikan modal gak mungkin papa bisa punya usaha.Terkadang Rima juga membantunya. Apa jangan-jangan Rima juga gundik papa. Tidak mungkin, aku tak pernah melihat papa menatap Rima dengan penuh nafsu.Bagaimana dengan mba Shela, tatapan papa juga tak terlihat seperti memuja. Papa memang misterius. Mengapa mama masih bertahan dengan suami macam dia.Memarkirkan mobil di seberang rumah. Karena putaran jalan agak jauh. Di tengah jalan komplek sengaja dibuat taman pembantas jalan.Menghubungi kakakku tak ada jawaban. Segera masuk ke dalam rumah. Pintu rumah mama terkunci. Ah, bodoh sekali aku. M

DMCA.com Protection Status