Share

Menutup Hati

Author: Nannys0903
last update Last Updated: 2022-02-23 23:26:26

Status Sindiran Istriku

Bab 3

"MANUSIA HANYA MENCELA DAN MENYAKITKAN SAJA. HANYA TANGAN YANG BERBICARA APA ITU DISEBUT LAKI-LAKI"

"KETENARAN MEMBUATNYA BERUBAH MENJADI SEORANG PENYIKSA JIWA DAN RAGA"

Aku merasa ragu untuk ke rumah mertuaku. Mereka pasti murka melihat anaknya telah aku lukai. Rima adalah anak perempuan satu-satunya. Ia memiliki dua orang kakak laki-laki yang berprofesi sama denganku. Status itu masih kusimpan di galeri. 

Suara notifikasi masuk menandakan pesan masuk lewat aplikasi hijau. Sebuah gambar dari salah satu temanku membuatku terkejut. Rima berada di kantor tempat aku bekerja. 

Tanpa menunggu waktu lagi, aku menuju kantor pusat modeling. Aku tak menyangka wanita itu datang ke sana. Entah apa rencananya lagi. Aku akan membawanya pulang dan memberi pelajaran. 

Istriku sedang duduk di sebuah ruangan untuk para model. Ia memainkan ponsel pintarnya. Rahangku mengeras, mataku membulat sempurna. Wanita yang telah menghancurkan masa depanku. 

"Rima!" Ia mendongakkan kepala dan tak terkejut melihatku. Tatapannya datar tak ada kehangatan yang biasa ia ciptakan. 

"Kita perlu bicara!" ajakku. Menarik paksa tangannya untuk keluar. Ia menolaknya dengan kasar. 

"Tidak, aku tidak mau. Kalau kamu mau bicara. Bicarakan saja di sini." Ia melipat tangannya. Luka yang kuciptakan tetutup oleh polesan make up. Wajahnya terlihat lebih cantik. 

"Apa maksud status sindiranmu itu? Mengapa kamu lakukan itu?" 

"Oh, itu. Agar kamu sadar atas semuanya." 

"Tapi, tak seharusnya kamu lakukan itu. Statusmu menghancurkan karirku." 

"Benarkah?" Ia tersenyum sinis. Terlihat wajahnya tak peduli. 

"Ayo kita pulang! Kita selesaikan semuanya di rumah." Aku menarik tangannya keluar ruangan.

"Lepaskan! Aku tak mau lagi kembali ke rumah itu. Aku tak mau hidup di penjara. Aku tak mau diperlakukan kasar!" Semua orang yang berada di ruangan itu menatap kami. 

"Kita bicarakan baik-baik. Aku minta maaf telah khilaf melukai hatimu. Mari kita selesaikan dengan kepala dingin," ucapku lembut, tak mau semua teman-teman menilai buruk. 

"Kamu bukan saja melukai hatiku tapi juga ragaku." Matanya mulai mengembun, ia menahan air matanya agar tak jatuh ke pipi. Sesakit itukah dia, sehingga melakukan semua ini.

"Rima, aku minta maaf. Kita mulai lagi dari awal. Aku janji gak akan melukaimu lagi, Sayang," rayuku. Ia adalah wanita yang lembut hatinya. Mudah dirayu dan dibujuk. 

"Maaf, aku gak bisa membuka hatiku untukmu lagi," ucapnya tegas. Hatiku terasa remuk dan kecewa. Ingin meraih tubuhnya dan mendekap erat. Ia memundurkan langkahnya tak mau disentuh. 

"Rima Sayang ...." 

Suara barito di belakangku memotong pembicaraan kami." Rima, dipanggil bos," ucapnya lantang. Rima meninggalkanku tanpa berucap. 

Untuk apa Rima menemui Bos apa dia akan mengadu tentangku. Ini tak boleh terjadi, bisa ditendang dari tempat ini. Aku mengejar Rima namun, seseorang memanggil namaku. 

"Mba Shela, ada apa?" 

"Gawat!" ucapnya berbisik. Ia menarikku ke sebuah lorong belakang gedung. 

"Lihatlah!" Ia menyodorkan ponselnya memperlihatkan situs berita online selebritis. Namaku terpapar di sana. Foto mesraku dengan berbagai wanita terposting. Para netizen mencaci-makiku. Ada beberapa pengemarku membela dan tak terima dengan tuduhan itu. Berita itu menuliskan "Ajit Ginjay melakukan KDRT dan berselingkuh dengan beberapa wanita".

Foto yang sama yang aku temui di atas lemari. Ini pasti ulah Rima, wanita yang kucintai telah merusak hidupku. 

"Bagaimana ini Mba. Para wartawan pasti mengejarku?" 

"Sebaiknya kita segera pergi." Aku menganggukkan kepala dan berjalan lebih cepat.

Segerombolan wartawan menghampiri kami di parkiran mobil. Aku dan mba Shela tak bisa menahan mereka. Berbagai pertanyaan keluar dari mulut para wartawan. Entah mana yang aku jawab. Mba Shela menarik tanganku menghindari mereka. 

"Maaf, kami harus segera pergi," ucap managerku. 

Para wartawan tak berhenti bertanya." Bisa Anda jelaskan status istri Anda di Sosmed? 

"Apa Anda melakukan kekerasan rumah tangga?"

"Apa yang terjadi dengan rumah tangga Anda yang terlihat baik-baik saja?" 

Aku tak menjawab pertanyaan mereka. Menatap mereka satu persatu. Sebanyak ini para wartawan mengikuti berita rumah tanggaku. 

Tak berapa lama kemudian, mereka berlari meninggalkanku dan menghampiri wanita yang memakai kacamata hitam. Ia berjalan dengan tenang dan senyum terlihat manis dan memesona. Di temani beberapa pengawal di setiap sisi. Pandangan kami sesaat bertemu. 

Aku sadar dengan diri ini, bukanlah model memiliki nama melainkan istriku model terkenal yang aku nikahi. Ia mengabdikan dirinya untuk hidup bersama. 

Rima bersedia meninggalkan karir yang sedang naik daun untuk menikah denganku. Ia memilih cinta dibanding impiannya karena aku lelaki pencemburu. 

Rima masuk ke dalam mobil hitamnya setelah menjawab pertanyaan para wartawan dengan simple dan datar. No comen ucapnya dengan senyum merekah. 

Aku menundukkan kepala di dalam mobil. Menyesal telah melakukan semuanya dengan emosi. Kekerasan tak bisa memecahkan masalah. 

"Mba, aku ingin berbicara dengan Rima. Di mana ia tinggal?" tanyaku frustasi. 

"Buat apa? Kamu salah telah memperlakukannya seperti itu." Shela terdengar kesal. Bagaimanapun juga ia adalah wanita. 

"Aku ingin bicara dengannya," ucapku memohon. 

"Oke, dia tinggal di rumah Maya. Itu yang aku denger-denger." Mba Shela berbicara dengan tatapan ke depan mobil, mengendarainya dengan hati-hati.

"Lalu, dia mau apa datang ke GM(Gedung Model)." 

"Mana aku tahu. Tapi ... katanya ia mau kembali ke sana. Gak tahu juga aku." Ucapannya membuatku terkejut. Aku yakin, ia akan menambah masalah jika, itu terjadi. 

"Mba antar aku ke rumah Maya." Shela terlihat membuang napas. 

"Aku tak tahu di mana rumahnya. Nanti aku infoin kalau sudah mendapatkan alamatnya. Tapi, aku merasa ada yang janggal." 

"Maksud Mba, janggal apanya?" 

"Aneh aja, secepat itu mereka mendapatkan penganti.

"Kamu tahu penggantimu?" Aku mengeleng cepat." Dia adalah Ridho." 

"Ridho! Lelaki itu!" Mendengar namanya saja aku sudah mu*k. Lelaki itu adalah masalah untukku. Dia sudah kembali lagi. 

****

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Mampus lu hancur kan karir lu makanya jgn kdrt sama cewek. Bkn cowok lu tau ndak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Status Sindiran Istriku    Lelaki lain

    Status Sindiran IstrikuBab 4Aku memilih ke rumah orang tuaku. Mba Shela mengantarkan ku ke sana karena tak ada yang tahu lokasi rumah mama yang baru."Kamu tenangkan diri saja. Kalau di rumahmu takutnya banyak wartawan. Biar Mba yang hadapi mereka."Kutekan bel dengan malas. Hidup ini terasa hampa. Mama membukakan pintu. Ia tampak mengelengkan kepala lalu menyuruhku masuk."Kamu sudah makan?" tanyanya sedikit khawatir."Malas," jawabku datar."Sudah temui Rima?" Aku menganggukkan kepala pelan." Lalu apa dia memaafkanmu dan kembali?""Entahlah," jawabku singkat. Kuteguk air yang telah tersedia di meja makan."Kamu juga yang salah. Perlakukan anak orang dengan kasar dan juga kamu main belakang," ucap mama sewot. Ia mengambil nasi dan lauk untukku. Aku langsung melahap makanan itu dengan cepat.

    Last Updated : 2022-02-23
  • Status Sindiran Istriku    Terluka Hati Mama

    Status Sindiran IstrikuBAB 5"Ajit, kamu kenapa babak belur begini?" ucap mama ketika melihat anaknya berwajah lebam. Pakaianku sudah kotor terkena tanah."Dipukuli bodyguard Rima." Aku duduk di sofa yang diikuti mama. Mata mama membulat."Rima punya bodyguard. Wah, keren sekali mantu Mama," ucapnya dengan wajah takjub. Mama sangat menyukai Rima. Apa yang dilakukannya akan dipuji dan dipuja."Ma, kok ngomong begitu. Bukannya belain anak sendiri," sungutku kesal. Aku meraba wajahku yang terasa nyeri."Rima, mantu kesayangan Mama. Kalau bisa memilih dirimu dengan dirinya. Mama pilih Rima," ungkapnya tanpa canggung."Ma, dia telah menghina kita. Dia bilang, kalau keluarga kita takut hidup miskin tanpa bantuan mereka," ungkapku kesal.Memang benar kalau Rima telah membiayai pendidikan modelku dan membeli semua keperluan pribadi. Begit

    Last Updated : 2022-02-23
  • Status Sindiran Istriku    Membuktikan

    Status Sindiran IstrikuBab 6"Jangan Ajit! Mama gak apa. Ayo kita pulang!" Mama menarik lenganku untuk masuk ke mobil. Aku menghapus air mata dengan jariku. Tega sekali istriku memperlakukannya seperti ini.Mama selalu membelanya. Hatinya benar-benar tulus menyayangi Rima. Aku tak habis pikir. Wanita itu telah menggores luka kepada mama.Mama terlihat murung, wajahnya berpaling mengarah jendela mobil." Ma, sebenarnya apa yang terjadi. Mengapa Mama menangis seperti ini?""Ajit, Mama gak tahu harus bilang apa. Istrimu sudah berubah tak seperti dulu lagi. Dia angkuh dan perkataannya tak selembut dulu. Ucapannya menyakitkan hati Mama." Mama terisak kembali. Kuambil tisu lalu memberikannya."Memang apa yang ia katakan?" Aku mencoba mengontrol emosi yang sudah berada di puncaknya."Dia bilang kalau kamu menikahi Rima karena dia kaya dan mudah untuk dibo

    Last Updated : 2022-02-23
  • Status Sindiran Istriku    Teraniaya

    Status Sindiran IstrikuBab 7Pov Rima"Ampun Mas, sakit!" Aku menutup kepala dengan tangan. Suamiku memukul kepalaku dengan sepatu pantofel hitam yang sering aku semir.Kini, sepatu itu berpindah ke kepala. Rasa berdenyut di kepala semakin terasa. Sangat menyedihkan menjadi aku. Apa kurang diri ini.Tak ada belas kasihan untukku. Ia juga menyiramkan air ke tubuh rampingku. Rasa dingin menjalar keseluruh tubuh. Perlakuannya sangat tercela. Untung saja bukan kopi atau teh panas."Kamu! Jadi istri gak tahu suami cape kerja malah ngomel-ngomel!" bentaknya tak terima. Mata tajam yang selalu kusukai memerah. Rahang yang sering bersandar di bahu mengeras."Aku bukannya ngomel, hanya bertanya. Mengapa kamu tak pulang sejak dari Bandara." tanyaku dengan suara terisak. Aku menunggunya semalaman, tapi nyatanya ia tak ada."Aku kerja buat kamu. Kamu diem aja! Aku cape mau istirahat." Ia mendorong tubuhku hingga membentur din

    Last Updated : 2022-02-24
  • Status Sindiran Istriku    Tak Seindah Kenyataan

    Status Sindiran IstrikuTubuhku luruh ke lantai, pernikahan yang kudambakan ternyata tak sesuai harapan. Menatap potret pernikahanku bersamanya, senyum indah bahagia terpancar di sana.Ternyata, keindahan setelah menikah hanya dongeng saja. Nyatanya semua bohong.Aku hanya dijadikan pembantu dan pemuas nafsu saja. Lelaki yang dulu amat mencintaiku berubah kasar.Sikap dan prilaku di atas ranjang menjadi gila. Tak ada rasa nikmat saat melakukan ibadah tersebut. Hanya rasa nyeri yang menjalar di tubuh.Berkali-kali merintih kesakitan akibat perbuatannya. Ia tetap tak peduli, semakin sakit yang kurasa semakin puas mengauliku.Hanya air mata menetes di ujungnya. Isakan tak lagi membuatnya iba. Ia terus melakukan segala aksi tanpa berperasaan apalagi penuh cinta.Kekacauan yang telah dilakukan suamiku belum kurapihkan. Kalau begini terus aku bisa gila. Meletakkan sendok tanpa

    Last Updated : 2022-02-24
  • Status Sindiran Istriku    Tak Dianggap

    STATUS SINDIRAN ISTRIPOV RIMABAB 8Serbuk apa ini mengapa ada di dalam kantung celana mas Ajit, apa jangan-jangan ini narkoba. Mana mungkin ia mengkomsumsi ini. Segera memasukkan pakaian suamiku dan beberapa pakaian yang belum aku cuci ke dalam mesin tak lupa memberikan detergen matic agar esok pagi sudah sedikit kering.Melangkahkan kaki ke dalam kamar melihat keadaan mas Ajit. Ia masih berbaring, menatap wajahnya hatiku merindu. Mengapa suamiku berubah. Ketenaran hanya sesaat yang hanya membuatmu melupakan siapa yang telah berjasa.Kuputuskan untuk membaringkan diri di sampingnya, memeluk tubuh kekar yang selalu kurindukan. Mas Ajit sepertinya memanggil nama seseorang, mendekatkan telingaku ke arah bibirnya.” Sofie … Sofie,” lirihnya pelan. Ia membalikkan tubuhnya membelakangiku.Sofie

    Last Updated : 2022-03-03
  • Status Sindiran Istriku    Mama Mertua

    STATUS SINDIRAN ISTRIKUPOV RIMASuara deru mobil terdengar di depan rumah, aku bergegas melihat di balik jendela. Wanita itu masuk ke dalam rumah setelah memarkirkan mobilnya. Jalannya berlenggak-lenggok bagaikan model ketuaan. Aku terkekeh geli melihat caranya berjalan.“Mama, tumben datang.” memeluk tubuh mertuaku dan mencium pipi kanan dan kiri. Wajah wanita itu terlihat sedih dan menderita. Aku sudah tahu maksud dia, seperti itulah mertuaku. Datang ketika susah, tak datang ketika senang.“Mama kangen sama mantu kesayangan Mama. Sudah lama tak ke sini,” ungkapnya. Ia memberikan rantang yang berisi makanan.“Wangi sekali rantangnya,” sengaja menyindirnya. Aku tahu apa isi rantang ini.“Iya, dong. Buat mantu Mam

    Last Updated : 2022-03-03
  • Status Sindiran Istriku    Benalu

    Status Sindiran Istriku"Apa maksud statusmu barusan?""Gak ada apa-apa hanya sebuah status,” ucapku santai. Ia hanya menganggukkan kepala.“Mama mau pulang. Mana uang untuk beli sepatu.”“Mama butuh berapa?” tanyaku. Ada sedikit rasa kesal di hati.“Gak banyak cuma lima juta,” ucapnya. Ia tersenyum manis dan matanya pasti akan berubah menjadi biru sedangkan mata ini menjadi merah. Segera melangkahkan kaki ke kamar. Membuka lemari mengambil uang yang diinginkan mertuaku.“Ini Ma, cukup, kan.” Memberikan uang tumpukan biru kepadanya. Benar yang aku katakan matanya berubah hijau.“Makasih mantu kesayangan. Mama pamit. Kamu tenang saja, nanti Mama omelin Ajit karena dia telah menyakitimu. Kal

    Last Updated : 2022-03-03

Latest chapter

  • Status Sindiran Istriku    Ending Cerita

    Status Sindiran IstrikuPonselku berbunyi berkali-kali.Menatap layar pipih dengan wallpaper bergambar pantai."Halo, ada apa Mbak?" bertanya kepada Mbak Shela yang menghubungiku saat aku berada di cafe"Ajit, pampers dan susu Fakhri habis.""Baik Mbak nanti aku akan belikan.""Terima kasih, Aj

  • Status Sindiran Istriku    Akhir

    Status Sindiran Istriku"Rima, ini bukan tanda tanganku. Aku bersumpah, tak pernah melakukan hal ini. Percaya padaku kali ini." Memperlihatkan semua bukti tentang papa dan Sofie. Tak menutupi semua yang telah terjadi. Masalahku harus segera terselesaikan.Rima menatapku, mungkin mencari kejujuran di sana. Ia menganggukkan kepala dan berkata," Buktikan kalau kamu tak menanda tangani ini. Karena aku merasa ragu.""Aku akan menghampiri dia. Kamu jaga diri kamu. Aku akan kembali. Aku mencintaimu." Mengecup jari jamarinya. Ia tak menolak sedikitpun. Wajahnya pucat dan suara bergetar. Aku yakin cinta itu masih ada.Aku memeluk Rima dan ia membalas pelukanku. Segera pergi mencari orang tersebut. Ibu mertua memberikan bekal dan minuman di botol untukku. Wanita itu selalu baik dan sayang kepada mantunya.Tubuhku memang lelah, tapi aku harus terus berjalan mencari kebenaran. Masalah pa

  • Status Sindiran Istriku    Kembali

    Status Sindiran IstrikuKembali Jam menunjukkan pukul sepuluh malam lewat dua puluh menit. Besok pagi aku sudah sampai di Lampung. Aku hanya membawa kopi dalam termos kecil dan makanan kecil yang berada di meja. Setidaknya, bekal ini cukup untuk di jalan. Membuka dompet berisi uang tiga ratus ribu rupiah. Lebih baik membawa motor saja. Ongkos lebih murah dan hemat. Akhirnya, memutuskan mengunakan motor matic milik Rima yang berada di garasi. Surat-surat motor itu sudah ada di dalam jok motor. Tak lupa memakai jaket yang tebal menelusuri jalan ke arah pelabuhan Merak. Kapal datang agak telat. Pelabuhan terlihat ramai oleh mobil truk pengangkut barang. Mereka mengantar barang dari pulau ke pulau lain. Pekerjaan mereka berat, meninggalkan anak istri berhari-hari untuk menyambung hidup. Perjalanan yang cukup melelahkan. Akhirnya, aku sampai di Sidomulyo tempat mertuaku berada. Aku sangat yakin Rima ada di s

  • Status Sindiran Istriku    Terbunuh

    Status Sindiran Istriku Kubuka mata perlahan, tangan dan kakiku diikat di ranjang. Papa dan Sofie sedang berbicara. Mereka tak tahu aku sudah sadar. "Apa yang harus kita lakukan kepadanya?" tanya Sofie. Sepertinya, ia ketakutan. "Kita harus mendapatkan semuanya atau kita akhiri hidupnya." Ucapannya membuatku bergidik ngeri tentu tidak, aku ingin menertawakannya."Siram tubuhnya dengan air es. Di tak punya siapa-siapa lagi di sini." "Bagaimana dengan kakaknya?" "Itu urusan gampang. Kita selesaikan lelaki ini. Dia penghalang bagi kita. Shela juga sedang mengandung anakku. Ia tak akan berani bertindak." Mba Shela sedang hamil, aku tak percaya. Jangan-jangan ia pura-pura ingin membalas dendam. Ah, mengapa aku tak tahu. "Pa, kalau Shela hamil dan melahirkan anakmu. Kamu akan melupakanku," ucap Sofie. Nadanya terdengar sedih. "Tentu tidak Sayang. Cuma kamu dan h

  • Status Sindiran Istriku    Pengecut

    Status Sindiran Istriku Panggilan masuk dari salah satu petugas keamanan di ponselku. Menyentuh ikon berwarna hijau. "Ada apa?" tanyaku setelah menjawab salamnya. "Ada pergerakkan darinya. Ia berada dalam ruangan." "Malam-malam begini! Baiklah, terima kasih untuk infonya." Bergegas mengambil laptop di dalam ruang kerja. Membuka CCTV dari restauran.Papa sedang berusaha membuka brankas. Ia terlihat kesal dan memukul lemari besi. Terlihat wajahnya frustasi. Sengaja aku menganti kode brankas itu. Ia memukul dan menendang. Aku hanya bisa menertawakan dari layar. Ia berusaha mencongkel brankas. Sudah seminggu aku tak memberinya uang. Mungkin, uangnya telah habis. Tak lupa memblokir kartu kreditnya. Papa menghubungi seseorang. Mendengar suara papa dengan tajam. Ternyata, ia memanggil tukang las besi. Aku terkekeh. Kita lihat apa yang akan ia lakukan lagi. Dua orang petuga

  • Status Sindiran Istriku    Korban

    Status Sindiran Istriku Papa terlihat gusar. Ia melirik brankas di dalam ruangan. Meneguk kopi dengan kasar untuk menyembunyikan perasaannya. "Papa pergi dulu ada urusan sebentar," pamitnya. Wajahnya terlihat pucat. Entah dengan siapa ia akan bertemu. Kuhubungi seseorang yang bisa aku handalkan untuk mengikuti papa."Dia sudah pergi kamu ikuti dia. Lakukan pekerjaanmu dengan baik." Memandang kotak brankas dan menekan kode dengan tanggal lahir mama. Ternyata salah. Apa si tua keladi itu menganti kodenya. Mencoba menekan angka yang sama dengan kode ponsel papa. Nihil, tak bisa. Yang membeli brankas ini adalah mama. Kucoba menekan tanggal kelahiranku. Klik.Menarik kuas brankas secara perlahan. Uang menumpuk dengan tinggi. Ternyata benar dugaanku. Isi brankas sekitar satu miliyar. Kotak brankas hampir penuh. Memasukkan semua uang ke dalam tas yang tergeletak di d

  • Status Sindiran Istriku    Membalas

    Status Sindiran IstrikuBab 25Ketika Kesadaran Itu DatangSelamat membaca semoga kalian suka. Jangan lupa tap love dan komentarnya. Subscribe karyaku yang lain. Sebagian sudah tamat. Terima kasih ❤"Sofie, mau apa kamu datang?" Aku melepaskan pelukannya. Kalau aku tahu dia yang datang tak akan mau disentuh olehnya."Ajit, kenapa kamu tak memberitahukanku?""Memberitahukanmu! Untuk apa. Kamu penghianat. Mengapa kembali muncul dihadapanku," teriakku."Ajit, aku tahu kamu sedang berduka," ucapnya dengan suara keras. Hujan membuat suara kami menjadi kecil."Tahu apa kamu, ah! Aku kehilangan mama dan istri. Mereka telah pergi meninggalkanku." Aku menahan diri. Belum waktunya untuknya."Ajit, aku mencintaimu. Mari kita mulai dari awal. Hidup seperti dulu." Wanita itu merayuku agar dapat dikendalikan. Semudah itukah aku memaafkannya. Tentu tidak."A

  • Status Sindiran Istriku    Pergi selamanya

    Status Sindiran IstrikuBab 24Kehilangan Adalah Hal Yang Paling Menyakitkan.Aku berlari menelusuri lorong rumah sakit. Rasa takut dan khawatir membaur satu. Semoga saja mama tak apa-apa. Tak kuhiraukan teguran sang perawat yang melewatiku."Pak, jangan berlari di rumah sakit," tegurnya dengan suara agak kencang.Segera masuk ke ruangan tanpa mengetuk pintu. Napasnya terasa sesak menyaksikan keadaan mama yang terbaring lemah.Penampilan Ridho terlihat kusut dan matanya memerah. Ia berdiri tak jauh dari ranjang kiri mama. Tangannya mengenggam jemari mama."Ma- mama ...." Wajah mama menoleh, ia tersenyum manis menyambut kedatanganku."A-ajit, kemarilah! Maafin Mama. Mama banyak salah sama kamu." Mama mengusap wajahku yang berkeringat."Ma, justru Ajit banyak salah sama Mama. Belum bisa bahagiakan Mama." Mataku mulai mengembun. Suaranya bergetar tak sanggup untuk berkata.

  • Status Sindiran Istriku    Musibah

    Status Sindiran IstrikuBab 23Perselingkuhan MerekaAku gak menyangka ternyata bukan mantan pacarku--Sopie saja yang menjadi simpanan papa, tapi juga kakakku, mba Shela. Apa yang mereka lihat dari lelaki itu.Umur papa tiriku sudah tak muda lagi. Harta tak terlalu banyak. Kalau bukan mama yang memberikan modal gak mungkin papa bisa punya usaha.Terkadang Rima juga membantunya. Apa jangan-jangan Rima juga gundik papa. Tidak mungkin, aku tak pernah melihat papa menatap Rima dengan penuh nafsu.Bagaimana dengan mba Shela, tatapan papa juga tak terlihat seperti memuja. Papa memang misterius. Mengapa mama masih bertahan dengan suami macam dia.Memarkirkan mobil di seberang rumah. Karena putaran jalan agak jauh. Di tengah jalan komplek sengaja dibuat taman pembantas jalan.Menghubungi kakakku tak ada jawaban. Segera masuk ke dalam rumah. Pintu rumah mama terkunci. Ah, bodoh sekali aku. M

DMCA.com Protection Status