Hal yang aneh mengenai Tungku Pil itu adalah Kobaran Api yang menyala tepat di atas Tungku, meskipun Kobaran Api itu terlihat kecil, saat Kai melihatnya, ia merasa seolah-olah matanya terbakar dan rasa sakit membuat ia cepat-cepat menutup kedua matanya. "Api yang sangat kuat! Sekarang aku tahu dari mana asal Danau Magma dan Racun Panas ini, api ini bukanlah api yang biasa, ini seperti api dengan kekuatan tertinggi di antara kobaran api manapun!"Kai merasa antusias melihat kobaran api itu, namun ia tahu, bahwa tingkat kekuatannya tidak akan bisa untuk memiliki api itu, ia menekan keserakahannya, lalu berdiri dari posisi meditasinya. Kai melihat ke sekelilingnya, ia tidak merasakan adanya ancaman bahaya selain dari Kobaran Api itu.Kai berspekulasi bahwa Kobaran Api ini adalah harta yang ditinggalkan oleh seorang ahli di masa lalu dan mengapa itu belum diketemukan hingga sekarang karena kobaran api ini tidak bisa dirasakan kecuali tubuh kita sudah dekat dengan sumbernya dan pintu masuk
Kai berdiri dari posisi meditasinya, ia mempersiapkan dirinya untuk mempelajari Teknik Lima Tinju Pembunuh Dewa terlebih dahulu. Kai sangat akrab dengan teknik ini, sebab teknik ini adalah teknik yang menemani dirinya mencapai puncak tertinggi di dunianya. Meskipun Kai sangat akrab dengan teknik ini, mencoba teknik Terkuat yang setara dengan Teknik Para Dewa Bumi, mengintegrasikan teknik ini ke tubuh Pendekar Kelas Satu belaka adalah ujian yang sulit. Namun Kai mengambil resiko, ia mengetahui tentang teknik ini hingga bagian terkecilnya, jika ia tidak yakin, ia tidak akan mulai mencobanya.Kai menarik nafas dalam sebelum mengambil sikap, ia memposisikan kuda-kuda dengan tumpuan di lutut kanannya, mengambil posisi badan yang tegak lurus. Kai kemudian mengepalkan tinjunya, lalu menarik siku kanannya ke belakang sebelum melayangkan tinjuan ke udara."Ha!" Kai berteriak keras, melepaskan tekanan energi yang berlebih.Namun tidak ada yang terjadi, tinju Kai hanya berhenti di udara, tidak me
Kai terus meninju ke arah dinding menggunakan Teknik Lima Tinju Pembunuh Dewa. Semakin lama ia berlatih, semakin keras suara tinju di udara. Bebatuan kecil dan pasir mulai tergerus dari dinding, namun tidak menimbulkan kerusakan yang signifikan.Tubuh Kai terasa sangat marah, di bawah pelepasan kekuatan yang tinggi dari Tinju Pembunuh Dewa dan dengan dimandikan oleh Hawa Panas, otot-otot di tubuh Kai mengalami peningkatan kekerasan serta kekuatannya. Ini adalah efek dari Tinju Pembunuh Dewa, apalagi di bawah tekanan Hawa Panas yang membuat pelatihan tubuh Kai semakin efektif.BAM!BAM!BAM!Ledakan demi ledakan terdengar di udara, kali ini tidak hanya suara dentuman yang terdengar, melainkan ledakan kecil. Kai terus menerus memaksa tubuhnya hingga hampir mencapai batasnya.BOOM!setelah melatih teknik ini selama lima belas jam lamanya, ledakan yang sangat keras terdengar. Kai lalu mengangkat tinjunya dari permukaan dinding dan tersenyum puas. "Akhirnya! Sikap Pertama dari Tinju Pembunu
Kai hendak kembali melakukan proses meditasi untuk memulihkan tenaganya yang terkuras akibat mempelajari Lima Langkah Naga Azure, namun ia dikejutkan oleh dering dari Sistem.[ Proses Rebooting Berhasil! Membangkitkan Host! ]"Kai! Kai! Jawab aku!" teriakan Wigen memanggil Kai adalah hal pertama yang keluar dari mulutnya."Aku di sini... Mengapa kau begitu cemas? Apakah kau sebegitu sayangnya padaku?" Kai tersenyum lembut, pandangannya terhadap sosok Wigen sudah seperti sahabatnya sendiri."Mengapa kau mengatakan hal yang menjijikkan seperti itu setelah lepas dari maut? Ah, lupakan, aku senang kau selamat!" Wigen tertawa lepas."Berkat dirimu aku bisa selamat, aku mengucapkan terimakasih yang sangat dalam padamu dan mengingat hal ini di dalam benakku!" Kai menangkupkan tinjunya dan membungkuk ke sembarang arah."Tidak perlu bersikap seperti itu, kita berdua saling membutuhkan, kau membutuhkanku untuk kembali ke duniamu dan aku membutuhkanmu untuk bereinkarnasi."Kai mengangguk. "Namun
[ Membuka Misterious Box X2.. ]Ribuan Item berputar-putar dan bergantian muncul di dalam kotak dengan sangat cepatnya hingga mata Kultivator terkuat sekalipun tidak akan bisa menangkap Item apa saja yang terkandung dalam Misteri Box.Ding! Ding!Suara berdering terdengar saat dua Item terpilih secara bersamaan.[ Selamat! Mendapatkan Exorcism Talisman X10! ][ Selamat! Mendapatkan Pil Pemurni Darah! ]Setelah melihat apa item yang didapatkan, Wigen tertawa terbahak-bahak. Kai yang mendengar Wigen tertawa mengerutkan keningnya. "Apa yang kau tertawakan? Apakah Item ini buruk?"Wigen menarik nafas menahan tawanya sebelum berbicara. "Item yang pertama merupakan Jimat Pengusir Hantu berkelas Uncommon dengan penggunaan yang bisa mengusir hantu tingkat Tiger Soul.""Sialan! Ini sampah? Untuk apa Jimat ini bagiku? Huh? Jika itu hanya Hantu Dragon Soul belaka, bukankan satu kedipan mataku bisa membunuhnya?" Kai mendengus kesal."Maka dari itu aku tertawa. " Wigen menggoda Kai."Aku sangat akr
"Berarti kau bisa mengidentifikasi setiap ramuan di dunia ini dan memberitahuku mengenai resep pil?" Kai bertanya dengan antusias."Dalam mimpimu, bagaimana aku bisa memberikan begitu murah padamu? Kau harus bisa mendapatkannya sendiri atau kau harus membelinya dengan Battle Pointmu, aku juga memiliki peraturan untuk tidak memberikanmu sesuatu yang seharusnya kau dapatkan dari Sistem dengan caramu sendiri, atau yang lebih buruknya aku akan ditarik dari Sistem itu sendiri." Wigen menjelaskan."Cih! Begitu banyak peraturan, tapi aku tidak terlalu keberatan dengan itu, aku sudah terbiasa untuk mendapatkan sesuatu dengan caraku sendiri, namun jika itu adalah hal yang gratis, tentu aku tidak keberatan menerimannya." Kai tertawa kecil."Benar, Kai... Tempat apa ini? Apa yang membuat tempat ini begitu berbahaya? Dan darimana sumber Panas ini berasal?" Wigen yang sebelumnya tidak memperhatikan, kini akhirnya sadar dan memotong perkataan Kai sebelum kembali ke topik utama."Aku tidak tahu pasti
"Kita tinggal memikirkan bagaimana caranya untuk bisa mendekati Danau Magma itu lalu kita bisa mengambil Esensi Api Inti Bumi itu." Wigen bergumam sambil berpikir.Mendengar kata-kata yang diucapkan Wigen, Kai mengangkat kedua alisnya. Ia dengan antusias bertanya. "Mengambil Esensi Api itu? Bagaimana caranya?""Apa kau pura-pura tidak tahu? Bukankah kau memiliki Elemental Pot?" Wigen bertanya dengan nada mencibir."Aku sudah memikirkan hal itu, namun melihat kekuatan dari Api Inti Bumi ini, aku rasa Elemental Pot ini tidak akan sanggup menahannya, sebab di kehidupan lamaku, belum pernah ada harta karun yang sanggup menahan api sekuat ini." Kai menggelengkan kepalanya."Memang, di dunia ini juga akan sulit menemukan harta seperti itu, tetapi ini adalah harta yang berasal dari Sistem, jika itu mengatakan sanggup menampung segala jenis Elemen di Langit dan Bumi, maka begitulah kenyataannya, namun meskipun kita memiliki Elemental Pot ini, tidak ada cara bagi tubuhmu untuk bisa mendekati pu
Kai menghancurkan Pil Pemurni Darah dan menyebarkannya di sekitar, ia akan menggunakan pil ini dengan cara menghirupnya setiap kali ia bernafas agar setiap kali ia mengedarkan darahnya, darah itu menjadi lebih murni.Hal pertama yang dilakukan Kai sebelum mulai membentuk Lautan Darahnya ialah mencari ke dalam ingatan jiwanya setiap detail mengenai Teknik Lautan Naga Darah. Kai mulai memutar Akal Spritualnya dan mencari jauh ke dalam ingatannya. Ia menemukan potongan-potongan ingatan mengenai Teknik Naga Darah, lalu menyatukannya menjadi ingatan yang utuh.Setelah beberapa jam berlalu Kai berenang dalam ingatannya, ia sudah berhasil mengumpulkan setiap detail, bahkan detail terkecil. Kai lalu mulai mencoba tahap pertama. Tahap pertama dimana Kai harus bisa memompa darahnya lima kali lebih cepat sebelum memperkuat Qi Darahnya.Kai terus menerus memompa darahnya berkali-kali lebih cepat sehingga detak jantungnya seolah-olah akan meledak. Setelah itu ia memperkuat Qi Darahnya dan mengedark