Tubuh Kai perlahan-lahan kembali ke kondisi semula, namun itu berhenti sebelum tubuhnya benar-benar pulih. "Esensi Qi tidak dapat membantu kondisi tubuhku seperti semula, aku masih harus mendapatkan makanan."Meski Kai adalah seorang Kultivator, namun dengan tingkat kultivasinya saat ini, tubuhnya masih membutuhkan nutrisi dari makanan. Kai lalu mencoba untuk menghubungi Wigen dengan cara menghidupkan kembali Sistem.[ System Online! ]"Wigen, apakah di dalam Sistem ada sumber makanan yang bisa aku konsumsi?" tanya Kai segera setelah Wigen kembali online."Tidak... Sudah ku bilang, jika kau membutuhkan Item Mall, kau harus sampai di level 10." Wigen menjawab."Ah, Baiklah, kalau begitu aku akan kembali mematikan sistem.""Bajingan-" Belum sempat Wigen melanjutkan kata-katanya, Kai sudah lebih dahulu mematikan Sistem. Ia terpaksa harus kembali mematikan Sistem, sebab ia harus membentuk Lautan Spritualnya, yang juga membutuhkan konsentrasi dan keadaan halus.Kai memutuskan untuk terus me
Kai menghela nafas kasar, keberadaan Sistem ini memiliki dua sisi yang baik dan buruk di saat bersamaan, namun Kai tidak terburu-buru. Dengan Kolam Spritualnya, ia sudah merasa puas. Ia bisa melakukan serangan spritual dengan kekuatan yang lebih tinggi dan jumlah Qi Spritual yang lebih banyak. Hal yang paling Kai butuhkan dari Kolam Spritual ini ialah cakupan Akal Spritualnya yang sebelumnya hanya sanggup 10 hingga 15 kilometer kini ia bisa melihat sejauh seratus kilometer. Sungguh perbedaan besar yang sangat signifikan."Baiklah... Aku tidak terburu-buru, Akal Spritual ku bisa di tingkatkan sejalan dengan kenaikan levelku. Saat ini aku hanya harus fokus maju ke depan dan mengambil Esensi Api Inti Bumi." Kai mengepalkan kedua tangannya dengan tekad."Aku sudah sangat penasaran bagaimana caramu untuk bisa melewati tekanan panas ini hingga ke sisi Danau Magma itu." Wigen terdengar antusias."Kau jangan membuat suara saat aku dalam proses menahan tekanan panas di area ini." Kai mengingatk
Kai terus melakukan teknik pernafasan, ia menghirup Esensi Panas dan Racun Api lalu kemudian Naga Darah memurnikan Energi itu melalui Lautan Darah sebelum di distribusikan menuju darah, daging, otot, dan tulang secara bergantian.Dimandikan oleh Panas membuat tubuh Kai semakin marah. Pertumbuhan kekuatan Tempering Tubuhnya perlahan meningkat, ia cukup puas dengan hal ini. Setelah beberapa jam menyerap Energi Panas, saat tubuhnya sudah mengalami kenaikan dalam kekuatan, Kai memutuskan untuk berdiri dan maju beberapa langkah ke depan hingga saat Intensitas Panas semakin meningkat dan dirinya tidak lagi sanggup menahan tekanan yang diberikan, ia akan kembali duduk bersila, menggunakan Teknik Nafas Naga untuk menyerap Energi Panas Hingga tubuhnya terbiasa dengan panas di sekitar sebelum maju beberapa langkah lagi.Beberapa hari telah berlalu dengan cepat, Kai kehilangan hitungan sudah berapa lama ia berada di dalam Aula Kobaran Api, ia hanya fokus untuk menyerap Energi Panas dan mengubahny
Kai kini hanya berjarak lebih kurang satu kilometer dari pusat Kobaran Api dan hanya berjarak sekitar seratus meter dari bibir Danau Magma. Tekanan Panas di daerah ini lima kali lebih kuat dari sebelumnya. Kai menggertakkan giginya dan memulai Langkah Ketiga dari Teknik Nafas Naga. Langkah ketiga dari teknik Nafas Naga yaitu menyerap Esensi Panas tidak hanya di sekitar tubuh Kai, melainkan sanggup menghisap panas sejauh ratusan meter tergantung ketahanan dari tubuh penggunanya.Kai dengan gila-gilaan menyerap seluruh energi panas sejauh seratus meter hingga membuat Naga Darah meraung dengan ganasnya, itu merasa tertantang setelah melihat banyaknya jumlah Energi Panas yang di serap oleh Kai. Meskipun hal ini terlalu beresiko bagi Kai, namun Langkah Ketiga Teknik Nafas Naga merupakan langkah terakhir dan yang paling efektif untuk menaikkan Kultivasi Tempering Tubuh, sebab Langkah Pertama dan Kedua tidak lagi berdampak banyak pada kemajuan Kultivasi Tempering Tubuh Kai.Meskipun jumlah Es
Naga Api itu kembali masuk ke dalam Danau Magma setelah menunjukkan tubuh massive nya, kini hanya kepalanya yang muncul di permukaan Danau Magma. Meskipun itu hanya kepalanya, tingginya mencapai sebelas meter. Naga Api melihat tajam ke arah Kai. "Seorang lelaki lemah bermimpi mendapatkan Inti Api ini? Kau sungguh tidak layak, bersyukurlah dalam hidupmu kau bisa bertemu dan berbicara dengan saint ini!""Lalu mahluk seperti apa yang pantas untuk mendapatkan Api itu? Bukankah Api itu ditakdirkan untuk dimiliki oleh orang yang mampu mengambilnya?" Kai berbicara dengan tenang dan menatap kedua mata berapi Naga itu."Kai! Jaga bicaramu! Naga itu sangatlah kuat dan bahkan Kultivator Divine Soul akan mati hanya dengan sekali serangannya! Sepertinya ia penjaga inti api bumi ini, lupakan, mari kita berbalik dan pergi." Wigen terlihat sangat khawatir dan takut di sisi lain.Kai buru-buru menjelaskan kepada Wigen dengan koneksi pikiran. "Naga ini memanglah sangat kuat, namun ia adalah bagian dari
Woooosshhh!Naga Api itu di hisap masuk ke dalam Elemental Pot tanpa bisa melawan sedikitpun. Elemental Pot adalah musuh alami Mahluk yang hidup dari Esensi Elemen. Elemental Pot itu bergetar beberapa detik sebelum tenang. Tampaknya Naga Api itu berjuang mati-matian untuk melepaskan diri dari segel Elemental Pot, namun semua itu tidak berguna, sebab hanya dalam beberapa detik, kesadaran Naga Api dihapus sepenuhnya oleh Elemental Pot, kini ia hanya sebuah Esensi Api tanpa jejak kehidupan.Elemental Pot tertutup dengan sendirinya dan mendarat tepat di hadapan Kai. Itu terisi setidaknya seperempat dari keseluruhan ukuran. Kai mengangkat Elemental Pot dan menganggukkan kepalanya. "Benar-benar harta karun yang menantang surga!"Kai melambaikan tangannya dan seketika Elemental Pot hilang dan kembali ke dalam Inventory. Kai lalu menatap Danau Magma di depannya, ia mencoba mencari cara untuk menyebrangi danau itu. Ia memutar Kolam Spritual dan mengedarkan Akal Spritualnya hingga tiga puluh kil
Tanpa menunda waktu, Elemental Pot segera mengeluarkan Pusaran yang menghisap Api Inti Bumi. Api Inti Bumi bergetar hebat, itu merasa ketakutan yang sangat dalam terhadap kekuatan hisap dari Elemental Pot.Klentang!Elemental Pot jatuh ke tanah setelah menutup dirinya. Itu tampak tenang dan senang setelah berhasil menghisap Esensi Api Inti Bumi secara utuh. Kini isi di dalam Elemental Pot sudah penuh setelah sebelumnya hanya seperempat terisi.Setelah aura panas yang kuat telah menghilang, Kai kembali membuka kedua matanya. Ia tertawa puas dan berjalan ke arah Elemental Pot. "Bayangkan, beberapa orang akan gila jika mengetahui tentang harta karun ini."Kai mengangkat Elemental Pot dan menepuk-nepuk sisi panci itu. "Api Inti Bumi, milikku!" Kai berhenti tertawa dan terdiam sesaat, sebelum bertanya pada Wigen. "Tunggu! Apa yang bisa aku lakukan dengan Esensi Api ini selain menyerang? Bukankah setelah beberapa kali menyerang, isi di dalam pot ini akan segera habis?""Kau memang bisa mengg
Inkarnasi dari Sovereign besar itu tidak bisa untuk tetap tenang setelah melihat kekuatan asli dari Jiwa Sejati Kai. Jiwa Sejati yang sangat kuat bahkan melebihi dirinya. Kai dulunya juga adalah seorang Sovereign Besar di dunianya dan bahkan yang terkuat, ia memiliki Jiwa Sejati yang sangat kuat. Wajar jika Inkarnasi Sovereign Besar itu merasa terkejut melihat Kai, karena apa yang ia lihat sekarang adalah seorang pria pada tingkat Tiger Soul namun memiliki Jiwa Sejati yang lebih kuat dari dirinya."Kau tidak perlu mengetahuinya, kau hanyalah kesadaran kecil yang ditinggalkan oleh Sovereign Besar dunia ini, jika dirimu yang asli ada di sini, aku pasti akan menjawabnya." Kai berbicara dengan datar."Tetapi tetap saja... Walaupun jiwa sejatimu sangat kuat, peraturan yang dibuat oleh Diri Sejatiku tidak berubah." Inkarnasi menggelengkan kepalanya tanpa daya."Baiklah, itu peraturanmu, namun apa kau percaya jika aku bisa membunuhmu dengan mudah? Kau hanya Inkarnasi dan sekarang kau berhadap