"Bocah yang sombong!" Qin Tiangang menyipit dengan tidak senang ketika melihat Kai melesat ke arahnya. Sebagai Pakar Bela Diri yang lebih tinggi tingkatannya dari Kai, ia merasa tidak puas dengan Kai yang menentangnya secara langsung. Saat Niat Membunuh memenuhi mata Qin Tiangang, ia menerjang ke arah Kai. Flame Leopard di atas kepalanya meraung ganas saat itu memberikan Energi Garis Keturunan ke kedua lengan Qin Tiangang.Cakar berwarna hitam yang terselimuti api tercipta di kedua tangan Qin Tiangang saat Energi Garis Keturunan Flame Leopard bergabung dengan Energi Esensi Divine Soul Tingkat 7 miliknya. Kedua Cakar itu mengayun dan mengancam posisi Kai.Melihat kedua cakar yang dipenuhi dengan dua jenis energi tirani itu, Kai tidak gentar sama sekali, justru Niat Bertarungnya semakin kuat saat ia mengangkat Cakar Naganya untuk berbentrokan langsung dengan kedua Cakar Hitam.BANG!BANG!BANG!Ledakan demi ledakan energi yang menggetarkan udara tercipta setiap kali Cakar Naga dan Cakar
Mendengarkan ancaman dari Kai, sudut mata kanan Qin Tiangang berkedut saat ekspresinya menjadi jelek. "Sungguh lidah yang tajam untuk anak muda sepertimu... Kalau begitu biar aku memberikanmu pelajaran menggantikan orangtuamu!"Energi Qin Tiangang juga ikut melonjak tinggi saat Aura Niat Membunuh yang tebal menyelimuti udara di sekitarnya."Aku pikir kau tidak memiliki kualifikasi untuk melakukan hal itu!" Kai mencibir saat ledakan Aura Ganas yang mendominasi keluar dari tubuhnya.Qin Tiangang tidak lagi menjawab, ia menatap Kai dengan tatapan yang dingin berisi jejak Niat Membunuh saat ia membentuk segel mantra tangan. "Flame Leopard Essence! Skring!"Bayangan Flame Leopard di belakang Qin Tiangang tiba-tiba mengaum sebelum itu memasuki tubuh Qin Tiangang. Aura Qin Tiangang membumbung tinggi saat ia bergabung dengan Flame Leopard Essence, Qin Tiangang segera memasang posisi bertempurnya.Melihat hal ini, Kai hanya bisa tertawa kecil. "Apa kau mengira bahwa aku akan berkonfrontasi lan
Ini adalah pertama kali dalam kehidupan keduanya, Kai mengeluarkan Tinju Pembunuh Dewa Langkah Ketiga. Kai menggertakkan giginya saat ia merasakan tangan kanannya seketika terasa sangat berat hingga ia bahkan kesulitan untuk mengangkatnya. Ia juga memiliki perasaan bahwa Energi Darah yang sangat padat terakumulasi di tangan kanannya saat tangan kanannya membengkak dan urat-uratnya menyembul keluar seperti akar tanaman.Mengabaikan rasa sakit, Kai berteriak dengan kerasnya sebelum mengangkat tangan kanannya dan meninju ke depan, tepat mengarah pada Flame Leopard Raksasa yang sedang dibebankan ke arahnya. Udara bergetar dan bahkan Energi Esensi di udara menyebar ke segala arah ketika ditekan oleh Energi Darah yang ganas dan tirani. Sebuah Tinju Cakar Naga Raksasa muncul di udara. Kapal Penyeberangan langsung retak saat itu hampir tenggelam ketika tidak sanggup menahan tekanan agung yang berasal dari Aura Tinju Cakar Naga Raksasa.Kai mendorong tangan kanannya ke depan saat urat-uratnya
Udara beriak saat angin kencang berputar di sekitar Pusaran Darah. Pusaran berwarna merah itu seketika membesar saat kekuatan hisapnya meningkat.Qin Tiangang yang kini terbaring lemah di atas Cakram Terbang merasakan hatinya menegang, instingnya mengatakan bahwa Pusaran Merah itu sangat membahayakan. Awalnya ia mengira bahwa setelah Cakram Terbang mengudara, ia bisa selamat, namun ia tidak pernah membayangkan saat baru saja ia menaiki Cakramnya, Pusaran Merah terbentuk dengan kecepatan mata telanjang, itu segera membesar saat kekuatan hisap diarahkan padanya.Qin Tiangang menggertakkan giginya saat mengira bahwa ia dan Cakram Terbang akan terhisap ke dalam pusaran, namun setelah menunggu beberapa saat, tubuhnya masih terasa ringan dan Cakram Terbang masih terbang menjauh. "Apa yang terjadi?"Saat Qin Tiangang mengerutkan dahinya, ia tiba-tiba merasakan perasaan terbakar di lengan kanannya. Tato totem berbentuk kepala leopard itu bersinar dengan intens saat raungan ganas Flame Leopard
Saat seluruh pasukan Beast Hall telah pergi, wajah Kai yang memucat seketika rileks dan ia terjatuh dengan satu lutut ke batang kayu, pertahanan dan sikap agungnya menghilang, ia mulai merasakan sakit di sekujur tubuhnya, pertarungan sebelumnya telah membebani dirinya hingga hampir melewati batas ketahanannya. Jika Kai tidak membakar Esensi Darahnya di akhir, ia mungkin akan kesulitan untuk menang. Memikirkan beberapa puluh esensi lagi yang menghilang, Kai merasakan pahit di hatinya.Saat tubuh Kai yang lemah hampir terkulai, sebuah tangan kecil seputih salju terulur dan menopang Kai. Suara lembut terdengar setelahnya. "Kakak... Apa kau tidak apa-apa?"Kai menstabilkan tubuhnya sebelum menarik nafas dalam dan mencoba berdiri dengan kedua kakinya. Ia lalu menatap ke arah Liu Bingbing yang menatapnya dengan mata berair. Kai mengacak rambut Liu Bingbing sebelum tersenyum lembut. "Kakak tidak apa-apa, hanya kelelahan setelah kehabisan energi." Kai terpaksa berbohong agar Liu Bingbing tena
Kakek Mo juga menyadari ancaman yang datang kepada mereka. Ia merasakan keringat di punggungnya. "Mereka semua datang sekaligus! Fluktuasi energi saat pertempuran sebelumnya menarik mereka semua ke sini..."Saat suara Kakek Mo menghilang, para perampok serta anak buah Pria Hitam yang tidak mengerti apa yang sedang terjadi hanya bisa gemetar ketakutan. Hal yang membuat seorang Divine Soul Puncak dilanda kepanikan pastinya bukan hal yang biasa. Mereka hanya tahu ada seekor Monster Laut yang menyerang mereka sebelumnya. Saat mereka masih bertanya-tanya mengenai hal yang terjadi, ledakan demi ledakan air menyembur terdengar dari seluruh sisi Kapal Raksasa saat satu demi satu Kepala Monster Laut yang panjang muncul dari dalam air dan menatap orang-orang di dalam Kapal Raksasa dengan mata merahnya.Sepuluh, dua puluh, hingga ratusan Kepala Raksasa keluar dari dalam air dan membuat tekanan mengerikan di udara. Monster-monster Laut itu memiliki kepala seperti seekor ular namun memiliki tanduk
Di saat seluruh orang yang berada di atas Kapal Raksasa merasakan teror di hatinya saat wajah mereka menegang, Kai justru tampak tenang dan bahkan sudut bibirnya meringkuk menjadi senyuman."Ada belasan ribu dari mereka! Lindungi tubuh kalian dengan Esensi Energi dan kalian bisa merasakan arah keberadaannya, coba bertahan selama mungkin saat aku mencoba memancing sebagian besar dari mereka..." Kakek Mo berbicara dengan ekspresi wajah yang serius. Ia mengedarkan Esensi Energi ke tingkat puncak, bersiap berjuang mati-matian.Orang lain di atas kapal secara alami tidak bisa melihat entitas astral jika belum kontak dengan Tranformasi Soul, Kakek Mo secara alami sudah melangkah setengah langkah menuju itu, sehingga ia bisa melihat seluruh Entitas Astral ini, sedangkan Kai memiliki Mata Roh Suci, ia secara otomatis bisa melihat mereka.Saat semua orang merasakan panik melanda, tiba-tiba terdengar suara Kai berbicara yang membuat seluruh orang di sana mengerutkan dahinya, entah mereka merasa
Hong Mogui dan Momok King mengangguk menanggapi perintah Kai, mereka berdua segera melesat ke arah pasukannya masing-masing, memimpin tentara astral dan menyerang para Roh Laut.Kakek Mo yang memperhatikan hal ini hanya bisa terkagum-kagum, tidak ada lagi jejak tatapan yang meragukan Kai, ia sekali lagi dibuat takjub oleh Kai dan kembali salah dalam menilai Kai, baginya, pemuda di hadapannya ini adalah jenius terhebat yang pernah ia lihat. Kakek Mo mendecakkan lidahnya sambil terus menatap ke arah Kai yang berdiri tegak dengan aura superioritas. "Siapa sebenarnya pemuda ini? Selain jalur Kultivasi Darahnya yang sangat kuat, ia bahkan memiliki Tentara Arwah, para entitas astral ini adalah mahluk yang sangat sulit dijinakkan, sebab mereka tidak memiliki akal pikiran dan hanya membunuh berdasarkan Aura Kematian mereka. Bocah ini sebenarnya memiliki ribuan dari mereka!"Kai di sisi lain tidak memperhatikan setiap tatapan kagum yang diarahkan padanya, bahkan para awak kapal serta para pera
Sepeninggalan Qingluo dan Liu Bingbing, Penatua Inti Pertama menghela nafas kasar. "Sangat disayangkan, Nether Blue Bird itu telah melakukan Bloodlink Bound dengan gadis kecil itu, jika saja ia masih menjadi jiwa yang bebas dan kita bisa merekrutnya, tidak lama agar Great Snow Mountain Sect mencapai puncak.""Haha! Benar, namun tidak masalah, meskipun Nether Blue Bird telah menyatukan ikatan darahnya terhadap gadis kecil itu, selama gadis itu setia terhadap Great Snow Mountain Sect, kita tetap akan mencapai puncak..." Penatua Inti Kedua tertawa."Kita melakukan panen yang baik kali ini, satu Serpenting Blue Dragon, keturunan kedua dari Winter Wyvern serta Nether Blue Bird, keturunan langsung dari Ice Phoenix..." Penatua Inti Pertama tertawa puas."Jangan lupa bahwa Red Phoenix Sect memiliki Vermillion Bird, Gagak Emas Berkaki Tiga, dan Eastern Black Dragon..." Penatua Inti Ketiga berkata dengan datar.Perkataan Penatua Inti Ketiga segera membungkam tawa kedua Penatua Inti lainnya. Pen
Perhatian penonton yang sebelumnya ditujukan pada Liu Bingbing, kini berpindah pada Qingluo, seorang gadis tercantik di wilayah Great Snow Mountain Sect. Kedatangan Qingluo menyambut suka cita dari para warga kota, sebab bagi mereka, sosoknya seperti seorang Dewi Salju yang dipuja dan kecantikannya sangat mempesona, meskipun ia memiliki sifat yang dingin serta acuh tak acuh.Melihat Qingluo tiba, para Penatua Inti sedikit mengerutkan keningnya, sebab mereka jelas tahu mengapa Qingluo muncul di saat seperti ini. Penatua Inti Pertama tersenyum ke arah Qingluo. "Qingluo..."Qingluo menatap Penatua Inti Pertama lalu memberikan senyuman tipis sambil membungkukkan sedikit tubuhnya. "Paman..."Qingluo merupakan Murid Langsung dari Patriark Great Snow Mountain Sect, sehingga ia memiliki status yang sama dengan para Penatua Inti sehingga ia tidak perlu membungkuk terlalu dalam ataupun menangkupkan tinjunya, namun ia tetap sedikit membungkuk untuk menghormati Penatua Inti Pertama sebagai orang
Akibat Penatua Inti Pertama berbicara kepada Liu Bingbing serta secara langsung mempersilakannya untuk mencoba ujian Life Frigid Crystal, kini seluruh pasang mata tertuju pada Liu Bingbing dan tidak ada yang berani berbicara.Di bawah pusat perhatian semua orang, Liu Bingbing menjadi sangat gugup, keringat sebesar biji jagung menetes di dahinya dan seluruh tubuhnya gemetar, namun ia masih melangkah dengan perlahan. Tingkah lucu Liu Bingbing ini membuat beberapa orang tersenyum bahkan Penatua Inti Pertama ikut tersenyum dan merasa bersalah secara bersamaan.Memaksakan langkahnya, Liu Bingbing dengan kaki yang gemetar akhirnya tiba di hadapan Life Frigid Crystal, ia mengulurkan kedua telapak tangannya yang basah karena keringat itu secara perlahan dan mulai menyentuh Life Frigid Crystal.Liu Bingbing menutup matanya saat kedua telapak tangannya menyatu dengan permukaan Life Frigid Crystal. Energi Dingin mengalir dari Life Frigid Crystal menuju pembuluh darah Liu Bingbing dan mulai menye
Setelah Lu Shan meninggalkan arena bersama dengan Guru barunya, para penonton kini berbalik untuk melihat ke arah dua gadis cantik yang masih berada di antrian.Liu Bingbing tampak sangat gugup, namun Gadis lainnya masih terlihat tenang dan santai, ia bahkan sama sekali tidak memasang ekspresi wajah apapun, aura dingin di sekitarnya menambah kesan dinginnya sikapnya."Siapa kedua gadis itu? Mengapa mereka berbaris dengan barisan para jenius di belakang?""Tidak ada ide, aku sama sekali tidak mengenal mereka, namun keduanya terlihat sangat cantik...""Hanya tersisa dua Penatua Inti di udara, tiga Penatua Inti terkuat tidak muncul, mereka hanya muncul ketika ada jenius yang benar-benar luar biasa, namun sepertinya kali ini kita tidak bisa melihat mereka, para jenius muda yang terkenal berbakat sudah pergi sebelumnya...""Mungkin ada di antara kedua gadis ini yang benar-benar jenius? siapa tahu?"Para penonton saling berbisik dan berbincang di antara kelompok mereka. Semuanya segera diam
Akhirnya, penilaian untuk ujian masuk pertama melalui Life Frigid Crystal hampir selesai, hanya menyisakan beberapa belas calon murid dan semuanya terlihat sangat berbakat. Sebagai Jenius Muda yang telah diakui di tempat di mana mereka berasal, semua penonton merasa bersemangat untuk melihat pencapaian seperti apa yang akan didapat oleh para Jenius Muda ini.Beberapa teriakan dan dukungan terdengar saat para penonton mendukung Jenius Muda dari daerah mereka masing-masing. Hanya Liu Bingbing dan Gadis di depannya yang tidak mendapatkan sorakan dukungan yang meriah, namun ia tidak sama sekali merasa berkecil hati, melainkan jauh lebih bersemangat, baginya, Kai dan Kakeknya sudah cukup untuk membuatnya bersemangat.“Hehe, Bing’er, tidak ada yang mendukungmu, hanya kakek tua itu saja, tapi tenang, ketika kau gagal dalam ujian, aku akan meminta ayahku untuk menikahkan kita berdua…” Lu Shan tampak menjilat bibirnya saat berkata kepada Liu Bingbing.“Berhenti memanggilku Bing’er dan aku tida
Penatua Ruo kembali melanjutkan seleksi Life Frigid Crystal terhadap calon murid. Kesembilan Penatua Inti masih bersila di atas udara dengan khidmat dan Delapan Penatua Dalam sama sekali tidak bergerak di bawah tekanan para Penatua Inti."Selanjutnya...""Afinitas terhadap Energi Yin lebih dari setengah, Murid Dalam...""Gagal, selanjutnya...""Energi Es bawaan yang tidak buruk, Murid Dalam... Silahkan pilih salah satu Penatua Dalam untuk menjadi gurumu...""Penguasaan Energi Dingin yang cukup baik...""Pengendalian Energi Air, tidak buruk...""Gagal!"Satu per satu calon murid telah pergi menguji kekuatannya di depan Life Frigid Crystal, hampir 70 persen dari calon murid telah gagal dan sekitar 25 persen menjadi murid dalam. Kini hanya tinggal segelintir calon murid yang masih menunggu di barisan paling belakang, termasuk Liu Bingbing."Barisan belakang di isi oleh banyak jenius muda yang terkenal di Provinsi Menengah...""Beberapa merupakan Jenius Muda dari Sekte Kecil di Provinsi B
Beberapa ratus calon murid telah mencoba ujian Life Frigid Crystal, namun hanya beberapa yang berhasil menyalakan lebih dari setengah crystal dan segera menjadi Murid Dalam Great Snow Mountain Sect. Para Penatua Dalam mengalami perdebatan singkat mengenai murid yang akan mereka rekrut.Sejumlah besar Calon Murid pergi meninggalkan lapangan Life Frigid Crystal dengan kecewa dan beberapa terlihat cukup puas setelah menjadi murid dalam. Sejauh ini, hanya Xu Huang yang mampu menyalakan nyala Crystal sepenuhnya.Lebih dari 300 calon murid telah mencoba, hingga pada akhirnya seorang gadis muda yang terlihat berumur 14 tahun berjalan menuju Life Frigid Crystal. Gadis itu terlihat sangat cantik dengan kulit seputih salju, namun kedua matanya sangat tajam. Menggunakan gaun putih yang sangat kontras dengan tubuhnya, Ia berjalan ke arah Life Frigid Crystal dengan cara yang anggun."Miss Xin Yue... Dia adalah putri satu-satunya yang dimiliki oleh Walikota Snow Mountain City...""Dia sebenarnya b
Melihat perubahan ekspresi dari Penatua Ruo saat menatap bocah lelaki itu, semua penonton tergerak untuk melihat ke arah bocah kecil itu. Bocah pucat dengan kulit seputih salju itu berjalan dengan mantap menuju Life Frigid Crystal, ia kemudian dengan santai meletakkan kedua tangannya menyentuh permukaan crystal.Life Frigid Crystal bergetar sesaat sebelum sinar Cahaya naik dan memenuhi seluruh crystal. Melihat adegan itu, Tetua yang awalnya diam mulai menunjukkan ketertarikan terhadap bocah itu. Penatua Wan Ruo mengangguk dan sedikit tersenyum. “Afinitas yang tinggi terhadap unsur es, bocah ini memiliki masa depan yang cerah di sekte…” Penatua Ruo mendekati bocah pucat itu dan memegang pundaknya. “Siapa namamu nak?”Bocah Pucat itu bergetar sesaat karena aura agung yang terpancar dari tubuh Penatua Wan Ruo, namun ia dengan cepat menangkupkan tinju dan membungkuk. “Salam Penatua Wan Ruo! Xu Huang dari Sekte Hujan!”Mendengar jawaban mantap dan tegas dari Xu Huang, Penatua Ruo mengangg
"Salam Kakek Mo..." Kai menangkupkan tinjunya memberi hormat, kemudian mengelus pucuk kepala Liu Bingbing."Anak Kai... Kau sepertinya sudah sangat pulih, baguslah." Kakek Mo tertawa. "Liu Bingbing dari kemarin menanyakan tentangmu dan sekarang kau datang..."Liu Bingbing mengangguk dengan kedua mata berkedip menatap Kai. "Benar, aku mengira bahwa Kakak Kai tidak akan datang." Liu Bingbing sedikit mengerutkan bibirnya. "Aku sangat gugup..."Kai tertawa sambil menepuk pundak Liu Bingbing. "Tenanglah Bing'er, kakak yakin kau pasti berhasil, kakak dan Kakek Mo akan mengawasi dari sini, pastikan kau memberikan yang terbaik...""He'em!" Liu Bingbing mengangguk tegas. "Aku pasti akan masuk ke dalam akademi dan membuat Kakek dan Kakak bangga!""Bagus-bagus, seperti itu seharusnya." Kai tersenyum lembut menatap Liu Bingbing sebelum beralih ke Kakek Mo. "Senior Mo, bagaimana ujian akan berjalan?""Sebelumnya aku sudah bertanya, ujian masuk Great Snow Mountain Sect dibagi menjadi dua cara, yang