Ini adalah pertama kali dalam kehidupan keduanya, Kai mengeluarkan Tinju Pembunuh Dewa Langkah Ketiga. Kai menggertakkan giginya saat ia merasakan tangan kanannya seketika terasa sangat berat hingga ia bahkan kesulitan untuk mengangkatnya. Ia juga memiliki perasaan bahwa Energi Darah yang sangat padat terakumulasi di tangan kanannya saat tangan kanannya membengkak dan urat-uratnya menyembul keluar seperti akar tanaman.Mengabaikan rasa sakit, Kai berteriak dengan kerasnya sebelum mengangkat tangan kanannya dan meninju ke depan, tepat mengarah pada Flame Leopard Raksasa yang sedang dibebankan ke arahnya. Udara bergetar dan bahkan Energi Esensi di udara menyebar ke segala arah ketika ditekan oleh Energi Darah yang ganas dan tirani. Sebuah Tinju Cakar Naga Raksasa muncul di udara. Kapal Penyeberangan langsung retak saat itu hampir tenggelam ketika tidak sanggup menahan tekanan agung yang berasal dari Aura Tinju Cakar Naga Raksasa.Kai mendorong tangan kanannya ke depan saat urat-uratnya
Udara beriak saat angin kencang berputar di sekitar Pusaran Darah. Pusaran berwarna merah itu seketika membesar saat kekuatan hisapnya meningkat.Qin Tiangang yang kini terbaring lemah di atas Cakram Terbang merasakan hatinya menegang, instingnya mengatakan bahwa Pusaran Merah itu sangat membahayakan. Awalnya ia mengira bahwa setelah Cakram Terbang mengudara, ia bisa selamat, namun ia tidak pernah membayangkan saat baru saja ia menaiki Cakramnya, Pusaran Merah terbentuk dengan kecepatan mata telanjang, itu segera membesar saat kekuatan hisap diarahkan padanya.Qin Tiangang menggertakkan giginya saat mengira bahwa ia dan Cakram Terbang akan terhisap ke dalam pusaran, namun setelah menunggu beberapa saat, tubuhnya masih terasa ringan dan Cakram Terbang masih terbang menjauh. "Apa yang terjadi?"Saat Qin Tiangang mengerutkan dahinya, ia tiba-tiba merasakan perasaan terbakar di lengan kanannya. Tato totem berbentuk kepala leopard itu bersinar dengan intens saat raungan ganas Flame Leopard
Saat seluruh pasukan Beast Hall telah pergi, wajah Kai yang memucat seketika rileks dan ia terjatuh dengan satu lutut ke batang kayu, pertahanan dan sikap agungnya menghilang, ia mulai merasakan sakit di sekujur tubuhnya, pertarungan sebelumnya telah membebani dirinya hingga hampir melewati batas ketahanannya. Jika Kai tidak membakar Esensi Darahnya di akhir, ia mungkin akan kesulitan untuk menang. Memikirkan beberapa puluh esensi lagi yang menghilang, Kai merasakan pahit di hatinya.Saat tubuh Kai yang lemah hampir terkulai, sebuah tangan kecil seputih salju terulur dan menopang Kai. Suara lembut terdengar setelahnya. "Kakak... Apa kau tidak apa-apa?"Kai menstabilkan tubuhnya sebelum menarik nafas dalam dan mencoba berdiri dengan kedua kakinya. Ia lalu menatap ke arah Liu Bingbing yang menatapnya dengan mata berair. Kai mengacak rambut Liu Bingbing sebelum tersenyum lembut. "Kakak tidak apa-apa, hanya kelelahan setelah kehabisan energi." Kai terpaksa berbohong agar Liu Bingbing tena
Kakek Mo juga menyadari ancaman yang datang kepada mereka. Ia merasakan keringat di punggungnya. "Mereka semua datang sekaligus! Fluktuasi energi saat pertempuran sebelumnya menarik mereka semua ke sini..."Saat suara Kakek Mo menghilang, para perampok serta anak buah Pria Hitam yang tidak mengerti apa yang sedang terjadi hanya bisa gemetar ketakutan. Hal yang membuat seorang Divine Soul Puncak dilanda kepanikan pastinya bukan hal yang biasa. Mereka hanya tahu ada seekor Monster Laut yang menyerang mereka sebelumnya. Saat mereka masih bertanya-tanya mengenai hal yang terjadi, ledakan demi ledakan air menyembur terdengar dari seluruh sisi Kapal Raksasa saat satu demi satu Kepala Monster Laut yang panjang muncul dari dalam air dan menatap orang-orang di dalam Kapal Raksasa dengan mata merahnya.Sepuluh, dua puluh, hingga ratusan Kepala Raksasa keluar dari dalam air dan membuat tekanan mengerikan di udara. Monster-monster Laut itu memiliki kepala seperti seekor ular namun memiliki tanduk
Di saat seluruh orang yang berada di atas Kapal Raksasa merasakan teror di hatinya saat wajah mereka menegang, Kai justru tampak tenang dan bahkan sudut bibirnya meringkuk menjadi senyuman."Ada belasan ribu dari mereka! Lindungi tubuh kalian dengan Esensi Energi dan kalian bisa merasakan arah keberadaannya, coba bertahan selama mungkin saat aku mencoba memancing sebagian besar dari mereka..." Kakek Mo berbicara dengan ekspresi wajah yang serius. Ia mengedarkan Esensi Energi ke tingkat puncak, bersiap berjuang mati-matian.Orang lain di atas kapal secara alami tidak bisa melihat entitas astral jika belum kontak dengan Tranformasi Soul, Kakek Mo secara alami sudah melangkah setengah langkah menuju itu, sehingga ia bisa melihat seluruh Entitas Astral ini, sedangkan Kai memiliki Mata Roh Suci, ia secara otomatis bisa melihat mereka.Saat semua orang merasakan panik melanda, tiba-tiba terdengar suara Kai berbicara yang membuat seluruh orang di sana mengerutkan dahinya, entah mereka merasa
Hong Mogui dan Momok King mengangguk menanggapi perintah Kai, mereka berdua segera melesat ke arah pasukannya masing-masing, memimpin tentara astral dan menyerang para Roh Laut.Kakek Mo yang memperhatikan hal ini hanya bisa terkagum-kagum, tidak ada lagi jejak tatapan yang meragukan Kai, ia sekali lagi dibuat takjub oleh Kai dan kembali salah dalam menilai Kai, baginya, pemuda di hadapannya ini adalah jenius terhebat yang pernah ia lihat. Kakek Mo mendecakkan lidahnya sambil terus menatap ke arah Kai yang berdiri tegak dengan aura superioritas. "Siapa sebenarnya pemuda ini? Selain jalur Kultivasi Darahnya yang sangat kuat, ia bahkan memiliki Tentara Arwah, para entitas astral ini adalah mahluk yang sangat sulit dijinakkan, sebab mereka tidak memiliki akal pikiran dan hanya membunuh berdasarkan Aura Kematian mereka. Bocah ini sebenarnya memiliki ribuan dari mereka!"Kai di sisi lain tidak memperhatikan setiap tatapan kagum yang diarahkan padanya, bahkan para awak kapal serta para pera
Hampir seluruh orang yang berada di atas Kapal Raksasa itu merasakan hatinya menegang saat melihat Entitas Kuat yang berada di atas langit, mahluk itu tampak sangat perkasa dengan aura yang sangat menindas saat ia dikelilingi oleh ribuan Roh Laut. Bahkan Kakek Mo yang merupakan seorang Setengah Langkah Transformasi Soul juga merasakan ancaman bahaya dari yang terakhir. Hanya Kai yang masih tampak tenang."Shui Gui... Penguasa Roh Laut... Dia adalah ahli Transformasi Soul sejati!" Pria Hitam gemetar hingga pijakannya menjadi goyah.Transformasi Soul memiliki tingkat kekuatan yang berbeda jauh di atas seluruh orang yang berada di kapal. Dikatakan bahwa untuk memasuki tahap Transformasi Soul, seseorang harus menghancurkan jiwa spritualnya untuk membentuk Jiwa Spritual baru yang bisa menyatu dengan Energi Langit dan Bumi, maka daripada itu seorang Transformasi Soul asli bisa melayang dan terbang di udara.Kai awalnya juga terkejut melihat Shui Gui, ini adalah pertama kalinya ia melihat ah
Saat Pagoda Hitam menghilang dan kembali ke dalam tubuh Kai, suasana di atas Kapal Raksasa dibiarkan hening. Seluruh orang di sana bisa menyaksikan dengan jelas bagaimana Kai berurusan dengan Shui Gui. Meskipun orang yang menghancurkan Shui Gui adalah Kakek Mo, tapi mereka tahu bahwa Kai lah yang memberikan kontribusi terbesar dengan Pagoda Hitam nya. Jika kekuatan Shui Gui tidak ditekan, kemungkinan akan sangat sulit bagi Kakek Mo untuk bisa mengalahkan Shui Gui."Pagoda Hitam itu... Bahkan Harta Karun terkuat yang pernah kulihat tidak bisa menyaingi kekuatan Pagoda Hitam itu..." Kakek Mo bergumam atas dirinya sendiri."Harta Karun yang bisa menekan mahluk astral... Betapa menakjubkannya..." Pria Hitam ikut bergumam dalam hatinya.Seluruh orang yang ada di sana memiliki kesan yang mengejutkan dengan Pagoda Hitam, namun mereka tidak ada yang menyuarakan ataupun bertanya darimana Kai mendapatkan Harta Karun itu, sebab setiap orang memiliki peluang keberuntungannya masing-masing. Bahkan