Silver tentu tidak akan membiarkan para Kultivator Muda itu mempersiapkan serangan gabungan padanya. Meskipun ia lebih tinggi satu tingkat, namun saat ini kondisinya sedang tidak pada puncaknya. Silver mendesis gila ketika mengayunkan ekornya dan melibas ke arah Chen Mei. Chen Mei merupakan salah satu lawan yang sudah berada di ambang batas kekuatan, jadi Silver terlebih dahulu menargetkannya.Swooshh!Libasan ekor seberat baja membawa momentum kasar yang dibebankan ke arah Chen Mei.BAM!Ekor Silver terhenti di jalannya saat dua Avatar Harimau Api muncul dan menghentikan jalurnya. Dua Harimau Api itu terlihat sangat ganas dengan dua taring panjang yang melewati dagunya. Kedua Harimau Api itu dipaksa mundur beberapa langkah setelah tabrakan. Li Xu dan Yifan adalah orang yang mengeluarkan kedua avatar harimau itu.Chen Mei memanfaatkan momentum itu untuk bergerak menyerang, ia melompat ke atas Pedang Merahnya dan terbang bersama bilah pedang itu langsung menuju kepala Silver. Dengan t
Sepanjang pertempuran, Kai menyaksikan dengan seksama, ia beberapa kali bergumam dengan dirinya sendiri.Saat ia melihat serangan Phoenix Membelah Cakrawala milik Chen Mei, minat Kai diaduk, ia tampak bersemangat dan merasa puas dengan tontonan yang disajikan. "Menggabungkan Energi Pembakaran Garis Keturunan dengan Hati Pedang serta Elemen Api membuat serangan itu begitu mematikan, pantas jika kepala kedua ular itu terpenggal, namun serangan ini sangat membebani tubuh wanita muda itu." Setelah beberapa saat Kai mengernyitkan dahinya. "Apa-apaan ini? Jelas bahwa wanita muda itu telah membakar garis keturunannya, namun tampaknya ia tidak kehilangan Esensi Darah Garis Keturunan yang harusnya membuat energi kehidupan serta basis kultivasinya menurun, apa yang terjadi?"Kai sangat peka terhadap segala jenis kemampuan Kultivasi yang menggunakan darah esensi, maka dari itu ia bisa melihat melalui."Sepertinya ia tidak benar-benar membakar garis keturunannya?" Wigen berpendapat.Kai menggelen
Chen Mei dan keempat Kultivator Muda membuka lebar mulutnya dan tidak bisa mempercayai apa yang baru saja mereka saksikan. Awalnya mereka mengira bahwa Kai adalah seorang idiot yang impulsif, seorang Kultivator Holy Soul belaka yang mencoba menangkap keuntungan dari situasi terlukanya Silver dan mereka hanya menghela nafas, mengabaikan Kai, sebab dalam benak mereka, Kai hanya mengantarkannya nyawanya ke hadapan Silver, namun setelah mereka melihat Kai menumbangkan Silver hanya dalam satu kali pukulan membuat mereka sangat terkejut. Bagaimana tidak, meski Silver sangat terluka tapi mereka tahu, bahwa Silver masih memiliki energi yang cukup untuk terus bertarung, namun ia dijatuhkan hanya dengan satu kali pukulan.Silver juga merasa sangat terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Ia menahan rasa sakitnya sambil menatap Kai dengan kedua mata yang bergetar, ia merasakan ketakutan saat melihat Kai. “Ka-kau bukanlah Kultivator Holy Soul… Kekuatanmu mencapai Divine Soul Tingkat 2, tidak h
“Apakah aku terlalu berlebihan pada mereka?” Kai terkekeh saat ia berlari melewati pohon-pohon.“Sebenarnya aku sudah mengharapkan skenario ini, kau adalah salah satu manusia yang tak tahu malu dan licik, jadi wajar jika kau bertindak seolah-olah kau menyelamatkan mereka padahal kau adalah pencuri sialan.” Wigen hanya bisa menghela nafas.Kai tertawa pelan. “Sudahlah, lagipula aku memakai topeng, mereka tidak akan mengenaliku, sekarang saatnya kita bersiap untuk mengolah pil, jika Xuan bangun dan tidak mendapatkan pil yang sudah aku janjikan, ia akan mengutukku sepanjang waktu.”Kai terus masuk ke kedalaman hutan, ia melebarkan Divine Sense untuk mencari tempat yang cocok dalam mengolah pil. Saat Kai sedang dalam perjalanannya, ia mengerutkan keningnya. “Ada dua orang asing yang mengikuti kita…” Kai tertawa kecil setelahnya. “Jika mereka mengetuk pintu rumahku, kenapa aku tidak menyambutnya?” Kai tersenyum licik dan terus berlari.Di belakang Kai, terlihat dua pemuda sedang membuntuti
Kai menemukan salah satu goa di tengah Hutan Provinsi Perantara, ia segera memeriksa daerah di sekelilingnya. Setelah yakin bahwa tidak ada ancaman binatang buas ataupun manusia di sekitar, Kai segera duduk bersila. Ia kemudian mengeluarkan seluruh bahan yang ia dapatkan dari Makam Momok Yin, Darah Esensi Garis Keturunan Silver, dan bahan-bahan pendukung lainnya.Kai juga mengeluarkan Gold Dragon Cauldron sebelum memanaskannya dengan Api Inti Bumi, ia kemudian mulai memisahkan beberapa bahan pendukung dan beberapa bahan katalis, ia membaginya menjadi tiga set bahan.Saat Kai sedang mempersiapkan bahan-bahan, Wigen tidak bisa bertahan untuk tidak bertanya. “Pil seperti apa yang ingin kau buat? Dari bahan-bahan yang aku perhatikan saat ini, seluruh bahannya adalah bahan yang langka dan berharga.”“Pil Pembuka Surga Yang…” Kai menjawab dengan santai.“Nama yang sombong, apa kegunaanya?” Wigen kembali bertanya.“Kau akan tahu nanti…” Kai kembali melanjutkan proses meramu.Akal Spritual Ka
Kai segera mengkonsumsi dua butir pil, ia kemudian mulai mengkondisikan tubuhnya untuk menyerap khasiat Pil. Pil Pembuka Surga Yang merupakan Pil dengan vitalitas yang kental, itu bisa membebankan tubuh seorang Kultivator jika orang itu tidak memiliki vitalitas darah yang memadai untuk menahan ledakan Energi Vitalitas yang terkandung di dalam pil.Ledakan kecil teredam muncul di dalam tubuh Kai saat Pil Pembuka Surga Yang meledak di dalam tubuhnya, Energi Vitalitas yang kental membanjiri tubuh Kai, ia menggertakkan giginya saat Lautan Darahnya bergejolak mencoba untuk menghisap Energi Vitalitas yang masuk dan mulai perlahan mengedarkannya ke seluruh aliran darah dalam tubuh.Tanpa Naga Darah, Kai cukup kesulitan untuk mengendalikan aliran ledakan energi vitalitas, sebab ia harus menyerap, memurnikan, mengontrol, dan mengalirkan energi itu ke setiap pembuluh darah di dalam tubuh. Jika Naga Darah tidak tertidur, ia tentu akan berperan besar dalam menyerap dan memurnikan, Kai hanya tingg
Awan Hitam menutupi langit sepanjang cakrawala, hujan deras mengguyur bumi.Seorang Pria dengan pakaian bangsawan yang terbuat dari sutra bersulam emas berjalan perlahan melewati jalan setapak. Aura yang keluar dari tubuhnya sangat khidmat. Air hujan mengguyur tubuhnya, namun pakaiannya tampak sangat kering. Jika diperhatikan secara detil, air hujan bahkan tidak menyentuh ujung rambutnya.Pria ini adalah Liu Kai, ia menggunakan pelindung esensinya untuk menghalau guyuran air hujan. Setelah tiga hari berlari melewati hutan, Kai akhirnya menemui jalan setapak, ia segera berjalan perlahan saat dirinya melihat rombongan karavan yang bergerak menuju ke arahnya melewati jalan setapak.Kai berencana untuk memasuki Kota Tua dan mengikuti lelang, namun jika ia memasuki kota sendirian dengan status Holy Soulnya, akan ada banyak masalah yang menantinya, ia berencana untuk ikut dalam rombongan karavan sebelum memasuki kota.Perlahan namun pasti, Rombongan Karavan akhirnya berada tidak jauh dari b
Kelompok Karavan kembali bergerak setelah Kai ikut dengan rombongan mereka. Kai diundang masuk ke dalam gerbong utama, ia duduk tepat di hadapan Pria Bangsawan Kaya itu di antara kedua Pengawal Divine Soul."Teman Muda, namaku adalah Wu Hanfeng, bagaimana dengan Tuan Muda ini?" Pria Kaya dengan nama Jian Hanfeng itu tersenyum ramah sambil memperkenalkan diri.Kai memperhatikan tidak ada sedikitpun jejak arogansi ataupun cemoohan dalam senyum pria di hadapannya, ia kemudian membalas senyumnya dan menangkupkan tinju. "Saudara Wu, namaku adalah Ning Tiejun, terimakasih sudah membiarkanku ikut dengan rombonganmu." Kai memberikan nama palsu."Tidak masalah, kebetulan aku memang membutuhkan teman untuk bercerita, lalu setelah aku melihat kita berada di umur yang sepantaran, aku memilih untuk menambah pertemanan." Jiang Hanfeng berbicara dengan nada ramah.Kai sedikit terkekeh. "Aku tau, itu bukan hanya sekedar keinginan berteman, kenapa tidak membuang formalitas dan berbicara terbuka?"Mend