Ribuan lubang tampak menghiasi tanah di salah satu daerah di Medan Perang, lubang-lubang itu berukuran cukup besar dengan bentuk seperti ujung tombak. Area itu hampir hancur akibat pertarungan tunggal sengit yang terjadi.Kabut Abu-abu mengepul di udara saat Ning Tiekun berdiri dengan satu kaki tertekuk, jubah abu-abu nya di penuhi dengan bercak darah, luka di sekujur tubuhnya menandakan betapa keras pertempuran yang baru saja ia lewati. Ning Tiekun bernafas dengan berat, ia menggenggam erat gagang tombaknya. Ia menatap tajam ke arah ujung tombaknya yang tertancap dalam di dada seorang ahli bela diri, yang tak lain adalah Cao Ren.Ning Tiekun berhasil menang atas Cao Ren dan berakhir membunuhnya dengan Tombak Abu-abunya. "Hah... Jika kau adalah Hong Mogui, aku tidak akan memiliki harapan untuk menang. Kau bahkan tidak memiliki setengah dari kemampuannya meskipun berada di tingkat yang sama..."Ning Tiekun mencabut tombaknya dengan tegas hingga membuat Cao Ren memuntahkan darah dari mu
"Aku... Aku tidak bisa bernapas... Arrgghh..." Iblis Mata Delapan hampir kehilangan kesadaran akibat rasa sakit yang teramat saat tubuhnya terus menerus dililit oleh Serpenting. Pergumulan keduanya tidak akan berhenti hingga salah satu dari mereka Mati.Saat Iblis Mata Delapan akan kehilangan kesadaran setelah hampir seluruh tulang di tubuhnya remuk serta kesulitan bernapas, lilitan Serpenting tiba-tiba melemah, hingga membuat Iblis Mata Delapan kembali bisa sedikit bernapas dengan normal."Hah... Hah..." Iblis Naga Delapan mencoba untuk menggerakkan sisa-sisa tulang di tubuhnya yang tidak patah untuk semakin melonggarkan lilitan Serpenting, lalu ia melihat bagian kepala serpenting yang sudah hancur terkorosi oleh racun, serta tubuhnya membengkak hingga mengeluarkan nanah dari pori-porinya.Serpenting tidak lagi bisa menahan serangan racun dari Iblis Mata Delapan. Serpenting tewas dengan kondisi kepala yang hanya tinggal tulang, ia akhirnya mati setelah otaknya ikut mencair, hanya ber
Mu Lingshan yang dikelilingi enam belas lawan sekaligus menjadi sangat marah, ia kini kehilangan jati dirinya akibat dendam dan amarah, Nafsu Membunuhnya membubung tinggi, ia mengaum ke udara dan segera menyerang.Mu Lingshan mengangkat cakar kanan bagian depannya dan mengayunkan cakarnya ke arah Ning Tiekun. Melihat hal itu, Meng Feixue dan Dong Li merespon, keduanya melancarkan serangan secara bersamaan untuk memblokir serangan Mu Lingshan, namun kedua serangan itu hanya bisa memperlambat pergerakan cakar Mu Lingshan.BAM!Meng Feixue dan Dong Li terpental setelah terkena serangan, namun tidak mengalami luka yang parah, sebab keduanya berbagi momentum sehingga dampak serangan yang dihasilkan ditahan secara bersamaan dan dibagi dua secara merata. Melihat sedikit peluang, dalam sepersekian detik berikutnya, Ning Tiekun melesat maju dan mengarahkan tinjunya tepat ke arah tulang rusuk Mu Lingshan.Mu Lingshan termundur sambil meraung marah. Ia mengayunkan ekornya untuk menyerang Mu Ling
Di tonton oleh seluruh Pasukan Sekutu, Pertarungan Kai melawan Patriark Mu berlangsung sengit. Kai yang telah berubah menjadi bentuk Setengah Naganya terus membebankan diri ke depan. Patriark Mu dalam bentuk Abyssal Beast semakin tertekan. Keduanya saling melancarkan serangan, setiap Patriark Mu melayangkan serangan menggunakan keenam ekor atau dua cakar depannya, Kai hanya berpaling sesaat sebelum dengan ganas berbalik menyerang. Setiap serangan Cakar Naga Tunggal yang Kai kerahkan berhasil membuat Patriark Mu termundur dan berdarah di beberapa bagian tubuh.Semakin lama pertarungan semakin intens, Patriark Mu kini dipaksa ke posisi bertahan, ia berpikir bahwa perubahan yang dilakukan oleh Kai akan memiliki batas waktu sehingga ia hanya bertahan dan menunggu waktu itu, namun semakin lama mereka bertarung, Kai semakin ganas, ia tidak hanya menyerang secara keras tetapi pandangan matanya semakin lama semakin mengerikan dan ganas. Kai di sisi lain hampir tidak lagi bisa mengendalikan dir
Patriark Mu meraung di atas paru-parunya. Bersamaan dengan itu, ribuan Paku Logam dengan ujung yang tajam melesat dengan kecepatan tinggi, langsung mengarah pada Kai dan mengancam posisinya. Kai mulai bergerak, ia mengaum ke udara dan menghentakkan kaki kanannya ke depan secara tegas. Tanah seketika hancur saat Langkah Naga Azure Pertama di lancarkan.Bunyi mendengung di udara terdengar saat tekanan tak kasat mata dengan untaian Energi Darah yang mengamuk membebani posisi Patriark Mu. Patriark Mu tertunduk dan bunyi gesekan logam terdengar saat untaian Energi Darah mencoba memasuki tubuh Patriark Mu dan berniat mengacaukan aliran darahnya, namun tidak berhasil.Ribuan Paku Tulang sedikit melambat saat dibebani oleh Langkah Naga Azure, namun kecepatannya masih terbilang cepat saat melesat ke arah Kai. Kai menggertakkan giginya dan langsung menghentakkan kaki kirinya dengan keras. Langkah Naga Azure Kedua di lepaskan.Weeng!Ribuan Paku Tulang seolah ditarik oleh gaya gravitasi yang san
"Ini... Ini... Senior Liu Kai berhasil mengalahkannya!""Patriark Mu telah jatuh!""Negeri ini terbebas!""Kita menang! Kita menang!"Sorakan kegembiraan terdengar di seluruh sudut Pasukan Sekutu, mereka tampak sangat senang dan bahagia, beban yang selama ini mereka rasakan terbang begitu saja, selama lima tahun mereka bersembunyi, perasaan takut ditemukan oleh Organisasi Lembah hitam membelenggu kebahagiaan mereka, namun kini melihat Patriark Mu tewas di tangan Liu Kai, mereka merasa sangat bahagia dan di sisi lain merasa sangat bersyukur dan hormat pada Kai.Meskipun para Pasukan Sekutu menyoraki kemenangan dan merasa gembira, para Divine Soul tidak begitu, mereka tampak khawatir, semua Divine Soul memiliki kekhawatiran yang sama, mereka merasa waspada dan terus memperhatikan sosok Kai dengan dalam.Kai tampak menghempaskan tubuh Patriark Mu yang sudah tak bernyawa ke tanah. Ia lalu melambaikan tangannya dan memenjarakan Roh Jahat Patriark Mu. Pandangan Kai menjadi kabur, ia dengan
Siulan yang membawa ledakan energi terdengar saat Naga Darah yang mengendalikan tubuh Kai melesat cepat di udara ke arah yang tidak diketahui pasti tujuannya, ia mengamuk sambil terus meraung, membawa getaran yang melanda jiwa setiap mahluk hidup yang mendengarnya.Akhirnya Naga Darah mendarat di satu puncak gunung yang berjarak sepuluh kilometer dari lokasi peperangan. Ia segera mengamuk dan mengeluarkan seluruh Energi Darah yang mengamuk di dalam tubuh Kai. Naga Darah membunuh dan menghancurkan setiap Binatang Buas dalam jiwa dan raga saat ia berpapasan dengan mereka.Puncak gunung dibawa dalam kegemparan, lebih dari ribuan Binatang Buas berlari dan menjauhi area di mana Naga Darah berdiri. Puncak Gunung runtuh membawa longsoran batu ke setiap arah. Setelah membunuh ratusan Binatang Buas, Naga Darah masih belum menghilangkan amarahnya. Gunung tempat Naga Darah mendarat adalah salah satu gunung di pusat Provinsi Jiang yang sangat ditakuti oleh para kultivator, sebab di sana banyak t
Kai melotot ke arah Xuan, amarah bercampur dengan rasa tidak percaya. "Kau! Sudah gila?!"Xuan ikut berteriak. "Kau yang gila! Aku telah membantumu melawan Raja Mereka! Dan aku ditampar sangat jauh, lalu tak sadarkan diri dan kau! Kau! Manusia iblis! Kau kembali menamparku dengan bentuk setengah binatang mu hingga aku kembali pingsan! Apa tidak wajar jika aku membalasmu?!"Kai mengerutkan keningnya, ia tahu bahwa Xuan ditampar oleh Patriark Mu, namun ia yakin bahwa Xuan akan selamat, tetapi mendengar Xuan berkata bahwa ia kembali menamparnya membuat Kai menjadi bingung, ia tidak merasa telah melakukan itu. "Kapan aku menamparmu?!"Xuan semakin melotot. "Tidakkah kau lihat?! Lihat ini!" Xuan menunjukkan bagian-bagian tubuhnya yang telah kehilangan banyak bulu dan masih belum tumbuh. "Menurutmu buluku yang agung menghilang begitu saja?!"Kai semakin mengerutkan keningnya saat melihat bulu di tubuh Xuan hampir sepenuhnya menghilang. Kai tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis, ia t