"Ini... Ini... Senior Liu Kai berhasil mengalahkannya!""Patriark Mu telah jatuh!""Negeri ini terbebas!""Kita menang! Kita menang!"Sorakan kegembiraan terdengar di seluruh sudut Pasukan Sekutu, mereka tampak sangat senang dan bahagia, beban yang selama ini mereka rasakan terbang begitu saja, selama lima tahun mereka bersembunyi, perasaan takut ditemukan oleh Organisasi Lembah hitam membelenggu kebahagiaan mereka, namun kini melihat Patriark Mu tewas di tangan Liu Kai, mereka merasa sangat bahagia dan di sisi lain merasa sangat bersyukur dan hormat pada Kai.Meskipun para Pasukan Sekutu menyoraki kemenangan dan merasa gembira, para Divine Soul tidak begitu, mereka tampak khawatir, semua Divine Soul memiliki kekhawatiran yang sama, mereka merasa waspada dan terus memperhatikan sosok Kai dengan dalam.Kai tampak menghempaskan tubuh Patriark Mu yang sudah tak bernyawa ke tanah. Ia lalu melambaikan tangannya dan memenjarakan Roh Jahat Patriark Mu. Pandangan Kai menjadi kabur, ia dengan
Siulan yang membawa ledakan energi terdengar saat Naga Darah yang mengendalikan tubuh Kai melesat cepat di udara ke arah yang tidak diketahui pasti tujuannya, ia mengamuk sambil terus meraung, membawa getaran yang melanda jiwa setiap mahluk hidup yang mendengarnya.Akhirnya Naga Darah mendarat di satu puncak gunung yang berjarak sepuluh kilometer dari lokasi peperangan. Ia segera mengamuk dan mengeluarkan seluruh Energi Darah yang mengamuk di dalam tubuh Kai. Naga Darah membunuh dan menghancurkan setiap Binatang Buas dalam jiwa dan raga saat ia berpapasan dengan mereka.Puncak gunung dibawa dalam kegemparan, lebih dari ribuan Binatang Buas berlari dan menjauhi area di mana Naga Darah berdiri. Puncak Gunung runtuh membawa longsoran batu ke setiap arah. Setelah membunuh ratusan Binatang Buas, Naga Darah masih belum menghilangkan amarahnya. Gunung tempat Naga Darah mendarat adalah salah satu gunung di pusat Provinsi Jiang yang sangat ditakuti oleh para kultivator, sebab di sana banyak t
Kai melotot ke arah Xuan, amarah bercampur dengan rasa tidak percaya. "Kau! Sudah gila?!"Xuan ikut berteriak. "Kau yang gila! Aku telah membantumu melawan Raja Mereka! Dan aku ditampar sangat jauh, lalu tak sadarkan diri dan kau! Kau! Manusia iblis! Kau kembali menamparku dengan bentuk setengah binatang mu hingga aku kembali pingsan! Apa tidak wajar jika aku membalasmu?!"Kai mengerutkan keningnya, ia tahu bahwa Xuan ditampar oleh Patriark Mu, namun ia yakin bahwa Xuan akan selamat, tetapi mendengar Xuan berkata bahwa ia kembali menamparnya membuat Kai menjadi bingung, ia tidak merasa telah melakukan itu. "Kapan aku menamparmu?!"Xuan semakin melotot. "Tidakkah kau lihat?! Lihat ini!" Xuan menunjukkan bagian-bagian tubuhnya yang telah kehilangan banyak bulu dan masih belum tumbuh. "Menurutmu buluku yang agung menghilang begitu saja?!"Kai semakin mengerutkan keningnya saat melihat bulu di tubuh Xuan hampir sepenuhnya menghilang. Kai tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis, ia t
Kai berdiri di haluan Kapal Perang dengan kedua tangan tersilang di belakang punggungnya, meskipun tubuhnya terlihat kurus dan lemah, namun aura yang mengesankan tampak keluar darinya saat angin kencang mengepakkan jubah dan rambutnya.Ning Tiekun berdiri di samping Kai, ia terus bercerita mengenai hal yang terjadi selama tujuh hari ini kepada Kai. "Pasukan Sekutu yang awalnya bergegas pergi untuk melarikan diri dari kejaran Naga Darah dipanggil kembali, lima Divine Soul memimpin Pasukan Sekutu untuk mengelilingi Provinsi Ibukota dan siapapun yang memasuki atau keluar dari wilayah ibukota wajib melaporkan diri, hal ini bertujuan untuk menangkap sisa-sisa Organisasi Lembah Hitam."Sekte-sekte kecil dan klan pendukung Organisasi Lembah Hitam dimobilisasi, mereka dipaksa untuk tunduk pada kekuatan baru, sisa Divine Soul membentuk pasukan yang segera menyisir wilayah Ibukota untuk menemukan kelompok Organisasi Lembah Hitam yang tersisa dan menstabilkan Ibukota Kerajaan. Kini seluruh wilay
Menggosok jembatan hidungnya, Kai terlihat canggung saat melihat tatapan para Divine Soul yang menunggu keputusannya. Akhirnya Kai kembali pada rencana awalnya, untuk memberikan mandat tertinggi pada Ning Tiekun. "Dengar semuanya... Meskipun aku adalah orang yang mengalahkan Patriark Mu dan menjadi ahli nomor satu di bawah langit Provinsi Jiang, namun untuk hal-hal kekuasaan, bukanlah gayaku, aku tidak memiliki minat untuk menjadi Raja Provinsi Jiang, ambisi ku mencapai Provinsi Besar lainnya dan menjadi nomor satu di sana."Mendengar penuturan Kai, seluruh Divine Soul terpana, mereka tahu bahwa Kai tidak seharusnya menetap di Provinsi kecil ini, jika kata-kata itu keluar dari mulut orang lain, mungkin mereka sudah memakinya, namun mereka percaya dengan potensi Kai dan seluruh orang yang ada di sana mengangguk, mereka sadar bahwa cara itu adalah yang terbaik untuk Kai, ia tidak bisa berdiam di provinsi ini, ia harus keluar dan mencari jalannya ke puncak kultivasi.Setelah hening beber
Kai berangkat dari ibukota menuju Gunung Lima Puncak bersama dengan Meng Feixue, ia mendapati bahwa Cakram Terbangnya telah hancur saat peperangan, ia hanya mengumpulkan pecahan cakram dan menumpang di Kapal Perang Meng Feixue, membawa serta Wang Xifan dan Xuan.Kai berdiri di haluan bersama dengan Meng Feixue, keduanya memperhatikan area perbatasan ibukota yang dulunya menjadi tempat peperangan. Area itu begitu hancur, bukit-bukit dan gunung hancur di beberapa bagian, lubang dan parit terbentuk di tanah, tidak ada satu pun tumbuhan yang sanggup bertahan di area itu. Peperangan yang begitu besar dan dahsyat menyisakan kehancuran di wilayah itu. Meskipun peperangan telah berakhir, namun udara masih diselimuti oleh bau darah serta aura mencekam berisi Nafsu Membunuh yang kental.Kai menghela nafas kasar, setiap kali peperangan besar berakhir, pasti akan meninggalkan luka di setiap pihak, namun Kai tahu, dunia kultivasi adalah dunia dimana yang terkuat akan bertahan dan peperangan akan s
Di suatu tempat di kedalaman dunia, ada sebuah ruangan yang gelap gulita, berisi dengan energi kematian yang sangat kental, ruangan itu terdapat patung manusia dengan kepala gagak, setiap patung memancarkan aura Nafsu Membunuh yang sangat kuat. Di tengah-tengah antara kedua patung duduk seorang wanita yang tidak tua maupun muda, wanita itu terlihat anggun serta mematikan di sisi lain.Wanita itu menggunakan jubah hitam dengan tudung kepala yang hanya memperlihatkan dua bola mata berwarna merah, ia terlihat mengepalkan kedua tangannya dengan keras. "Bajingan! Manusia rendahan! Beraninya kau memprovokasi ku! Apa kau pikir Raja Yeomra akan membantumu? Tunggu aku!"Wanita itu tak lain adalah sang Dewi Kematian. Diremehkan dan diprovokasi oleh seorang manusia membuat ia keluar dari pikirannya dan amarahnya mendidih. Merasakan kemarahan dari Dewi Kematian, jiwa-jiwa mati yang ada di dalam Sungai Styx berteriak dan meraung secara menyedihkan.**Sementara itu, Kai masih dalam keadaan melamun
Kai tidak menunda, ia langsung bergegas menuju Alchemist Paviliun setelah mendarat di Gunung Bunga. Kai beserta Wang Xifan dan Xuan di atas kepalanya dengan cepat menuju ruangan tempat Nenek Hua dan Bai Xia dirawat setelah sebelumnya memberi hormat kepada Meng Feixue.Saat berada di depan pintu kamar, Wang Xifan dengan raut wajah yang bahagia serta sedikit rasa rindu berniat membuka pintu untuk masuk, namun Kai menghentikannya dan menghalangi jalannya. “Apa yang menurutmu ingin kau lakukan? Keluarga terlebih dahulu, kau tunggu di sini hingga aku selesai.”Xuan melompat dari atas kepala Wang Xifan dan mendarat di bahu Kai sebelum menatap dingin Wang Xifan. “Ya, benar… Keluarga lebih dulu, tetaplah di sini!”Kai mengerutkan keningnya dan menampar Xuan tepat di kepalanya. “Kau juga tetaplah di sini! Kau perusak suasana!”Wang Xifan yang awalnya merasa sedih seketika tertawa setelah melihat Xuan diusir. Xuan di sisi lain mengutuk Kai sesaat setelah Kai memasuki pintu dan menutupnya. “Peru