"Mengapa kau tidak membunuhnya kala dia sedang dalam masa transisi?" Wigen memprotes."Garis keturunannya sudah dibakar saat aku mengayunkan Naga Azure ke dua, ia adalah Roh Jahat yang licik dan tahu apa yang harus ia lakukan, jika aku berada di dekatnya saat ia membakar garis keturunannya, aku akan terkena dampak yang bisa membahayakan, masa transisi adalah masa yang berbahaya..." Kai menjelaskan."Aku mengerti, lalu bagaimana sekarang? Apa kita tidak berlari saja?" Wigen terdengar khawatirKai menggelengkan kepalanya. "Aku tidak bisa mundur, ada puluhan ribu nyawa di bawah komando ku..."Kai mengeluarkan seluruh Energi Darahnya, Naga Darah setinggi belasan meter sudah bersiap di atas kepala Kai, Ratusan Esensi Darah juga sudah mengelilinginya.Patriark Mu yang kini dalam bentuk Abyssal Beast melesat ke depan, Enam Ekor dengan Cakar Tajam segera memanjang dan diarahkan tepat ke arah Kai. Keenam Ekor itu membesar hingga telapak tangannya berukuran delapan meter yang langsung mencakar
Patriark Mu tidak mempercayai apa yang ia lihat, seekor ayam kecil mampu menahan serangannya, ia kini merasa terfokus pada Xuan dan memberikan Xuan serangan yang bertubi-tubi, namun tetap, Xuan masih sanggup berdiri meski harus mengeluarkan darah dari ujung paruhnya.Patriark Mu akhirnya tersadar bahwa Xuan bukanlah ancaman dan bukan juga sesuatu yang harus ia urus, meskipun ia merasa heran mengapa Xuan begitu kuat, namun Xuan juga tidak bisa melakukan apapun terhadapnya. Patriak Mu melemparkan Xuan ke udara sebelum menamparnya dengan sangat keras ke samping, tubuh Xuan seketika melesat jauh bagai bola meriam dan tidak tahu akan jatuh ke mana.Setelah membereskan Xuan, Patriark Mu menghempaskan salah satu lengannya ke arah Prasasti Roh Bumi hingga itu hancur berkeping-keping. Melihat hal ini, hati Kai menjadi sakit, sebab itu adalah peninggalan turun temurun dari Sekte Gunung Bunga, namun ia tidak dapat melakukan banyak hal mengenai hal itu, sebab Naga Darah hampir sepenuhnya menyerap
Di Medan Peperangan.Pasukan Holy Soul dan Heavenly Soul Pihak Sekutu bisa bernafas lega, pasalnya, dengan bantuan Tentara Roh Kai, kini mereka memegang kendali peperangan untuk ranah mereka masing-masing, tetapi tidak halnya dengan Divine Soul. Perbedaan jumlah antara Divine Soul Pihak Sekutu dan Divine Soulnya Pihak Musuh cukup jauh. Divine Soul di Pihak Sekutu berjumlah sepuluh orang, sedangkan di pihak Musuh berjumlah lima belas orang, hal ini membuat lima Divine Soul Pihak Sekutu terpaksa harus melawan dua orang sekaligus untuk menghindari Divine Soul Musuh menyerang para ahli Holy Soul serta Heavenly Soul sekutu, jika itu terjadi, maka akan berdampak buruk pada kelangsungan hidup para junior.Meng Feixue, Lin Fan, Mantis Hijau, Qin Qing, dan Tian Jun adalah para ahli Divine Soul yang melawan dua Divine Soul sekaligus. Meng Feixue masih bisa bertahan, sebab ia memiliki kecepatan dan bentuk serangan jarak jauh, begitu pula dengan Lin Fan, lalu Mantis Hijau masih bisa bertahan, seb
Ribuan lubang tampak menghiasi tanah di salah satu daerah di Medan Perang, lubang-lubang itu berukuran cukup besar dengan bentuk seperti ujung tombak. Area itu hampir hancur akibat pertarungan tunggal sengit yang terjadi.Kabut Abu-abu mengepul di udara saat Ning Tiekun berdiri dengan satu kaki tertekuk, jubah abu-abu nya di penuhi dengan bercak darah, luka di sekujur tubuhnya menandakan betapa keras pertempuran yang baru saja ia lewati. Ning Tiekun bernafas dengan berat, ia menggenggam erat gagang tombaknya. Ia menatap tajam ke arah ujung tombaknya yang tertancap dalam di dada seorang ahli bela diri, yang tak lain adalah Cao Ren.Ning Tiekun berhasil menang atas Cao Ren dan berakhir membunuhnya dengan Tombak Abu-abunya. "Hah... Jika kau adalah Hong Mogui, aku tidak akan memiliki harapan untuk menang. Kau bahkan tidak memiliki setengah dari kemampuannya meskipun berada di tingkat yang sama..."Ning Tiekun mencabut tombaknya dengan tegas hingga membuat Cao Ren memuntahkan darah dari mu
"Aku... Aku tidak bisa bernapas... Arrgghh..." Iblis Mata Delapan hampir kehilangan kesadaran akibat rasa sakit yang teramat saat tubuhnya terus menerus dililit oleh Serpenting. Pergumulan keduanya tidak akan berhenti hingga salah satu dari mereka Mati.Saat Iblis Mata Delapan akan kehilangan kesadaran setelah hampir seluruh tulang di tubuhnya remuk serta kesulitan bernapas, lilitan Serpenting tiba-tiba melemah, hingga membuat Iblis Mata Delapan kembali bisa sedikit bernapas dengan normal."Hah... Hah..." Iblis Naga Delapan mencoba untuk menggerakkan sisa-sisa tulang di tubuhnya yang tidak patah untuk semakin melonggarkan lilitan Serpenting, lalu ia melihat bagian kepala serpenting yang sudah hancur terkorosi oleh racun, serta tubuhnya membengkak hingga mengeluarkan nanah dari pori-porinya.Serpenting tidak lagi bisa menahan serangan racun dari Iblis Mata Delapan. Serpenting tewas dengan kondisi kepala yang hanya tinggal tulang, ia akhirnya mati setelah otaknya ikut mencair, hanya ber
Mu Lingshan yang dikelilingi enam belas lawan sekaligus menjadi sangat marah, ia kini kehilangan jati dirinya akibat dendam dan amarah, Nafsu Membunuhnya membubung tinggi, ia mengaum ke udara dan segera menyerang.Mu Lingshan mengangkat cakar kanan bagian depannya dan mengayunkan cakarnya ke arah Ning Tiekun. Melihat hal itu, Meng Feixue dan Dong Li merespon, keduanya melancarkan serangan secara bersamaan untuk memblokir serangan Mu Lingshan, namun kedua serangan itu hanya bisa memperlambat pergerakan cakar Mu Lingshan.BAM!Meng Feixue dan Dong Li terpental setelah terkena serangan, namun tidak mengalami luka yang parah, sebab keduanya berbagi momentum sehingga dampak serangan yang dihasilkan ditahan secara bersamaan dan dibagi dua secara merata. Melihat sedikit peluang, dalam sepersekian detik berikutnya, Ning Tiekun melesat maju dan mengarahkan tinjunya tepat ke arah tulang rusuk Mu Lingshan.Mu Lingshan termundur sambil meraung marah. Ia mengayunkan ekornya untuk menyerang Mu Ling
Di tonton oleh seluruh Pasukan Sekutu, Pertarungan Kai melawan Patriark Mu berlangsung sengit. Kai yang telah berubah menjadi bentuk Setengah Naganya terus membebankan diri ke depan. Patriark Mu dalam bentuk Abyssal Beast semakin tertekan. Keduanya saling melancarkan serangan, setiap Patriark Mu melayangkan serangan menggunakan keenam ekor atau dua cakar depannya, Kai hanya berpaling sesaat sebelum dengan ganas berbalik menyerang. Setiap serangan Cakar Naga Tunggal yang Kai kerahkan berhasil membuat Patriark Mu termundur dan berdarah di beberapa bagian tubuh.Semakin lama pertarungan semakin intens, Patriark Mu kini dipaksa ke posisi bertahan, ia berpikir bahwa perubahan yang dilakukan oleh Kai akan memiliki batas waktu sehingga ia hanya bertahan dan menunggu waktu itu, namun semakin lama mereka bertarung, Kai semakin ganas, ia tidak hanya menyerang secara keras tetapi pandangan matanya semakin lama semakin mengerikan dan ganas. Kai di sisi lain hampir tidak lagi bisa mengendalikan dir
Patriark Mu meraung di atas paru-parunya. Bersamaan dengan itu, ribuan Paku Logam dengan ujung yang tajam melesat dengan kecepatan tinggi, langsung mengarah pada Kai dan mengancam posisinya. Kai mulai bergerak, ia mengaum ke udara dan menghentakkan kaki kanannya ke depan secara tegas. Tanah seketika hancur saat Langkah Naga Azure Pertama di lancarkan.Bunyi mendengung di udara terdengar saat tekanan tak kasat mata dengan untaian Energi Darah yang mengamuk membebani posisi Patriark Mu. Patriark Mu tertunduk dan bunyi gesekan logam terdengar saat untaian Energi Darah mencoba memasuki tubuh Patriark Mu dan berniat mengacaukan aliran darahnya, namun tidak berhasil.Ribuan Paku Tulang sedikit melambat saat dibebani oleh Langkah Naga Azure, namun kecepatannya masih terbilang cepat saat melesat ke arah Kai. Kai menggertakkan giginya dan langsung menghentakkan kaki kirinya dengan keras. Langkah Naga Azure Kedua di lepaskan.Weeng!Ribuan Paku Tulang seolah ditarik oleh gaya gravitasi yang san