Graaaaa!Teriakan melengking terdengar saat Kai mematahkan capit Kumbang Raksasa yang mencoba menjepitnya. Kai dengan santai menghancurkan rahang Binatang Buas Heavenly Soul dan mengeluarkan paksa Beast Soulnya."Ini adalah Binatang Buas ke tiga puluh... Aku baru seperempat jalan memasuki Lembah Lima Gunung, namun jumlah Binatang Buas di daerah ini sesuai dengan keinginanku..." Kai sengaja memilih berjalan menyusuri pinggir sungai, sebab Sungai adalah sumber air minum bagi setiap mahluk hidup yang ada di sana, tentu mereka akan banyak berjalan menuju sungai untuk melepaskan dahaga. Tujuan utama Kai adalah, mengumpulkan darah sebanyak-banyaknya serta menemukan akar masalah mengenai hilangnya murid-murid Sekte Lima Gunung."Sejauh ini... Tidak ada yang mencurigakan kecuali jumlah Binatang Buas yang cukup tinggi... Mungkin aku harus masuk lebih dalam..." Kai berpendapat."Sepertinya, hilangnya murid-murid ini dikarenakan mahluk selain Binatang Buas dan bisa jadi juga karena penganut ajar
Kai mengeluarkan puluhan Spatial Bag yang berisi ribuan jenis tanaman obat, ia juga mengeluarkan ratusan wadah berisi tetesan darah yang sudah Kai kumpulkan serta belasan botol kaca yang berisi darah yang sangat kaya dan itu adalah darah Hong Mogui.Kai mulai mengisi kolam berukuran 3x3 meter itu dengan setetes demi setetes darah hingga ratusan gumpalan darah kemudian, kolam darah terisi. Ia kemudian mulai melemparkan empat Bendera Array di setiap sudut ruangan, sebelum melemparkan delapan Soul Stone Mid-Grade dan membagi dua ke setiap sudutnya. Formasi Array aktif dan langsung menyerap Esensi Qi yang berasal dari Soul Stone. Seketika ruangan itu dipenuhi dengan Esensi Qi yang sangat kental dan padat. Hal itu Kai lakukan bertujuan untuk memelihara kolam darah yang ia buat agar energinya tetap terjaga sebab darah di dalam kolam itu akan selalu segar.Setelah selesai menyiapkan formasi array dan memastikan peredaran Esensi Qi sudah stabil menuju Kolam Darah, Kai mulai melemparkan berbag
"Sialan! Telur sialan! Tunggu saat kau menetas! Akan ku siksa kau!" Kai berjalan keluar dari dalam kolam sebelum kembali menoleh ke belakang. Ada rasa sakit di hatinya. "Semua ramuan ku... Habis... Aku sudah mempersiapkannya matang-matang, namun telur sialan itu mengambil semua kerja keras ku!"Kai berjalan ke arah Mysterious Egg dan mengangkatnya. "Kau! Bajingan yang ada di dalam, sebaiknya kau adalah telur yang istimewa dan bisa membantuku di dunia ini... Jika tidak... Aku akan menghancurkanmu bahkan sebelum kau tumbuh!"Kai kemudian ingin kembali memasukkan telur itu ke dalam Inventori, namun sekeras apapun ia mencoba, telur itu tidak mau masuk kembali ke dalam Inventori dan akhirnya ia menyerah, Kai awalnya ingin bertanya pada Wigen, namun Wigen pasti akan menertawakannya jika mengetahui hal yang baru saja terjadi. Kai akhirnya mengurungkan niatnya.Kai mendengus kesal, sebelum kembali melemparkan telur itu ke tanah. "Aku akan pergi mencari darah Binatang Buas sebagai pengganti ke
"Baiklah! Sepertinya satu-satunya cara adalah membuatmu menetas lalu menghajar mu! Kita lihat! Seberapa jauh kau bisa menghisap Energi Darah!" Kai mengepalkan kedua tangannya sebelum mengenakan pakaian dan kembali keluar dari lubang.BAM!BAM!Ledakan demi ledakan beruntun terdengar saat Kai membantai satu per satu Binatang Buas yang ada di dalam lembah, baik darat, sungai, maupun udara tidak luput dari kejaran Kai, ia melampiaskan kekesalannya kepada setiap Binatang Buas yang masuk ke dalam radar Divine Sensenya.Kai menggunakan Penjara Asura untuk menahan Binatang Buas Holy Soul Beracun sebelum melemparkan Muramasa Sword untuk membunuhnya. Dengan Muramasa Sword berselimutkan api di tangannya, Kai membantai jalannya menuju area yang lebih jauh. Ia menargetkan Binatang Buas yang kuat untuk mendapatkan lebih banyak tetesan darah. Sepuluh, dua puluh hingga ratusan Binatang Buas kemudian, belum cukup untuk menghilangkan amarah Kai. Dengan mata berkilat ia terus menjelajahi area lembah da
Kai segera memasuki keadaan halus, pikiran dan tubuhnya mulai menyatu dengan sekitar. Kai bernafas dengan pelan hingga lama-lama menjadi berat. Ia mulai menggunakan Nafas Naga. Setiap pori-pori di tubuhnya terbuka dan dengan cepat menyerap Genangan Darah. Naga Darah di dalam tubuh Kai ikut bergerak, ia memompa setiap tetes Energi Darah yang memasuki tubuh Kai dan menggabungkannya dengan Lautan Darah. Lautan Darah kemudian mengalirkan Energi Vitalitas yang sangat kental menuju Tulang, Otot, Pembuluh Darah, Sumsum dan otak kai. Bunyi berderak terdengar dari dalam tubuh Kai.Tubuhnya mengeluarkan Aura Energi Vitalitas yang kental, tanda ia sudah memasuki Tingkat Holy Soul First-Stage dalam Tempering Tubuh. Belum semua Energi Darah yang ada di dalam Kolam Darah terserap, Kai mengedarkan sisanya untuk menghancurkan setiap racun yang ada di tubuhnya."Sudah cukup... Saatnya menstabilkan pondasi ku." Setelah naik ke tingkat Holy Soul, Kai perlu menstabilkan pondasinya agar basis Kultivasinya
"Baiklah... Mulai dari sekarang kau akan mengikuti ku dan mendengar semua perintahku, mengerti?" Kai berbicara dengan gaya superioritas."Baik Tuan... Aku mengerti." Hong Mogui menjawab dalam keadaan bersujud.Kai terkekeh puas sebelum mengayunkan tangan kanannya dan Hong Mogui segera masuk ke dalam tubuh Kai. Kai dengan semangat mengedarkan Akal Spritualnya dan melihat ke dalam dimensi yang ada di dalam Tubuh Roh Suci. Kai melihat ada dua dimensi yang terbagi, satu tampak seperti ruang remang dengan cahaya kemerahan disertai kabut dan terlihat ratusan Roh Jahat berada di dalam dimensi pertama yang tampak sedang mencoba melepaskan diri, mereka menabrak dinding tak kasat mata setiap kali ingin melarikan diri."Ini adalah dimensi Penjara Arwah..." Kai bergumam sebelum melihat ke dimensi lainnya, ia melihat sebuah dimensi layaknya ladang rumput dengan sungai-sungai yang mengalir. Di tengah-tengah padang rumput terdapat pagoda raksasa berwarna hitam serta mengeluarkan aura mencekam dengan
"Sepertinya ini sudah cukup..." Kai kemudian menatap ke arah tiga ratus Roh Jahat yang ada di hadapannya dan menanyakan hal yang sama dengan yang ia tanyakan pada Hong Mogui.Mendengar perkataan Kai, sebagian besar Roh Jahat segera tunduk, mereka membungkuk memberi hormat, adegan di mana Kai membunuh ratusan rekannya dengan mudah membekas di jiwa mereka, membuat mereka tidak berani membantah. Mereka berpikir lebih baik mengikuti Kai daripada harus kembali ke Neraka, namun mereka tidak tahu kenyataan yang sebenarnya bahwa mereka hanya akan mengikuti Kai untuk tetap masuk ke dalam Neraka, hanya saja waktunya diperlambat.Ada beberapa Roh Jahat yang tidak mau tunduk pada Kai karena sifat angkuh sejati dalam jiwa mereka. Kai tidak mengambil pusing dengan yang tidak ingin tunduk ataupun menghabiskan waktunya untuk menyiksa mereka, Kai hanya melambaikan tangannya dan membakar jiwa mereka dengan Api Inti Bumi hingga tidak tersisa sedikit pun.Hanya tinggal sekitar 250 Roh Jahat yang tunduk p
Sesosok Mahluk keluar dari Cangkang Telur, itu terlihat sangat kecil, tingginya hanya sebetis Liu Kai. Itu memiliki paruh tajam berwarna coklat, dengan tiga cakar tajam di kedua kakinya dan memiliki tanduk yang juga tajam di masing-masing kaki. Mahluk itu memiliki bulu berwarna putih cerah dengan dua sayap yang sama besar dengan ukuran tubuhnya dan memiliki kulit berwarna merah tepat di atas kepalanya.Kai membelalakkan kedua matanya melihat makhluk itu hingga tidak bisa berkata-kata. Wigen juga tampak sangat terkejut. "I-ini... Apa-apaan ini? Se-seekor ayam?"Kai mengerutkan dahinya melihat Mahluk yang keluar dari Cangkang Telur kuat dan keras itu adalah seekor ayam. "Apa ini? Mungkinkah Raja Yeomra sedang bercanda denganku? Ini... Ini hanya ayam biasa!""Mungkinkah ia adalah Binatang Buas spesial? Yang bisa berubah bentuk?" Wigen masih merasa tidak percaya."Omong kosong! Ikan koi berubah menjadi naga sejati! Burung gagak yang menjadi Phoenix! Keledai yang berubah menjadi Naga Banji