"Sialan! Telur sialan! Tunggu saat kau menetas! Akan ku siksa kau!" Kai berjalan keluar dari dalam kolam sebelum kembali menoleh ke belakang. Ada rasa sakit di hatinya. "Semua ramuan ku... Habis... Aku sudah mempersiapkannya matang-matang, namun telur sialan itu mengambil semua kerja keras ku!"Kai berjalan ke arah Mysterious Egg dan mengangkatnya. "Kau! Bajingan yang ada di dalam, sebaiknya kau adalah telur yang istimewa dan bisa membantuku di dunia ini... Jika tidak... Aku akan menghancurkanmu bahkan sebelum kau tumbuh!"Kai kemudian ingin kembali memasukkan telur itu ke dalam Inventori, namun sekeras apapun ia mencoba, telur itu tidak mau masuk kembali ke dalam Inventori dan akhirnya ia menyerah, Kai awalnya ingin bertanya pada Wigen, namun Wigen pasti akan menertawakannya jika mengetahui hal yang baru saja terjadi. Kai akhirnya mengurungkan niatnya.Kai mendengus kesal, sebelum kembali melemparkan telur itu ke tanah. "Aku akan pergi mencari darah Binatang Buas sebagai pengganti ke
"Baiklah! Sepertinya satu-satunya cara adalah membuatmu menetas lalu menghajar mu! Kita lihat! Seberapa jauh kau bisa menghisap Energi Darah!" Kai mengepalkan kedua tangannya sebelum mengenakan pakaian dan kembali keluar dari lubang.BAM!BAM!Ledakan demi ledakan beruntun terdengar saat Kai membantai satu per satu Binatang Buas yang ada di dalam lembah, baik darat, sungai, maupun udara tidak luput dari kejaran Kai, ia melampiaskan kekesalannya kepada setiap Binatang Buas yang masuk ke dalam radar Divine Sensenya.Kai menggunakan Penjara Asura untuk menahan Binatang Buas Holy Soul Beracun sebelum melemparkan Muramasa Sword untuk membunuhnya. Dengan Muramasa Sword berselimutkan api di tangannya, Kai membantai jalannya menuju area yang lebih jauh. Ia menargetkan Binatang Buas yang kuat untuk mendapatkan lebih banyak tetesan darah. Sepuluh, dua puluh hingga ratusan Binatang Buas kemudian, belum cukup untuk menghilangkan amarah Kai. Dengan mata berkilat ia terus menjelajahi area lembah da
Kai segera memasuki keadaan halus, pikiran dan tubuhnya mulai menyatu dengan sekitar. Kai bernafas dengan pelan hingga lama-lama menjadi berat. Ia mulai menggunakan Nafas Naga. Setiap pori-pori di tubuhnya terbuka dan dengan cepat menyerap Genangan Darah. Naga Darah di dalam tubuh Kai ikut bergerak, ia memompa setiap tetes Energi Darah yang memasuki tubuh Kai dan menggabungkannya dengan Lautan Darah. Lautan Darah kemudian mengalirkan Energi Vitalitas yang sangat kental menuju Tulang, Otot, Pembuluh Darah, Sumsum dan otak kai. Bunyi berderak terdengar dari dalam tubuh Kai.Tubuhnya mengeluarkan Aura Energi Vitalitas yang kental, tanda ia sudah memasuki Tingkat Holy Soul First-Stage dalam Tempering Tubuh. Belum semua Energi Darah yang ada di dalam Kolam Darah terserap, Kai mengedarkan sisanya untuk menghancurkan setiap racun yang ada di tubuhnya."Sudah cukup... Saatnya menstabilkan pondasi ku." Setelah naik ke tingkat Holy Soul, Kai perlu menstabilkan pondasinya agar basis Kultivasinya
"Baiklah... Mulai dari sekarang kau akan mengikuti ku dan mendengar semua perintahku, mengerti?" Kai berbicara dengan gaya superioritas."Baik Tuan... Aku mengerti." Hong Mogui menjawab dalam keadaan bersujud.Kai terkekeh puas sebelum mengayunkan tangan kanannya dan Hong Mogui segera masuk ke dalam tubuh Kai. Kai dengan semangat mengedarkan Akal Spritualnya dan melihat ke dalam dimensi yang ada di dalam Tubuh Roh Suci. Kai melihat ada dua dimensi yang terbagi, satu tampak seperti ruang remang dengan cahaya kemerahan disertai kabut dan terlihat ratusan Roh Jahat berada di dalam dimensi pertama yang tampak sedang mencoba melepaskan diri, mereka menabrak dinding tak kasat mata setiap kali ingin melarikan diri."Ini adalah dimensi Penjara Arwah..." Kai bergumam sebelum melihat ke dimensi lainnya, ia melihat sebuah dimensi layaknya ladang rumput dengan sungai-sungai yang mengalir. Di tengah-tengah padang rumput terdapat pagoda raksasa berwarna hitam serta mengeluarkan aura mencekam dengan
"Sepertinya ini sudah cukup..." Kai kemudian menatap ke arah tiga ratus Roh Jahat yang ada di hadapannya dan menanyakan hal yang sama dengan yang ia tanyakan pada Hong Mogui.Mendengar perkataan Kai, sebagian besar Roh Jahat segera tunduk, mereka membungkuk memberi hormat, adegan di mana Kai membunuh ratusan rekannya dengan mudah membekas di jiwa mereka, membuat mereka tidak berani membantah. Mereka berpikir lebih baik mengikuti Kai daripada harus kembali ke Neraka, namun mereka tidak tahu kenyataan yang sebenarnya bahwa mereka hanya akan mengikuti Kai untuk tetap masuk ke dalam Neraka, hanya saja waktunya diperlambat.Ada beberapa Roh Jahat yang tidak mau tunduk pada Kai karena sifat angkuh sejati dalam jiwa mereka. Kai tidak mengambil pusing dengan yang tidak ingin tunduk ataupun menghabiskan waktunya untuk menyiksa mereka, Kai hanya melambaikan tangannya dan membakar jiwa mereka dengan Api Inti Bumi hingga tidak tersisa sedikit pun.Hanya tinggal sekitar 250 Roh Jahat yang tunduk p
Sesosok Mahluk keluar dari Cangkang Telur, itu terlihat sangat kecil, tingginya hanya sebetis Liu Kai. Itu memiliki paruh tajam berwarna coklat, dengan tiga cakar tajam di kedua kakinya dan memiliki tanduk yang juga tajam di masing-masing kaki. Mahluk itu memiliki bulu berwarna putih cerah dengan dua sayap yang sama besar dengan ukuran tubuhnya dan memiliki kulit berwarna merah tepat di atas kepalanya.Kai membelalakkan kedua matanya melihat makhluk itu hingga tidak bisa berkata-kata. Wigen juga tampak sangat terkejut. "I-ini... Apa-apaan ini? Se-seekor ayam?"Kai mengerutkan dahinya melihat Mahluk yang keluar dari Cangkang Telur kuat dan keras itu adalah seekor ayam. "Apa ini? Mungkinkah Raja Yeomra sedang bercanda denganku? Ini... Ini hanya ayam biasa!""Mungkinkah ia adalah Binatang Buas spesial? Yang bisa berubah bentuk?" Wigen masih merasa tidak percaya."Omong kosong! Ikan koi berubah menjadi naga sejati! Burung gagak yang menjadi Phoenix! Keledai yang berubah menjadi Naga Banji
BAM!BAM!Tanah dengan lubang yang Kai gunakan untuk pelatihan tertutup kini meledak terbuka, bahkan Formasi Array runtuh dan pepohonan di area pertempuran berterbangan ke segala arah. Amarah yang mendidih dari Kai membuat ia tidak segan-segan menghantam Ayam Putih dengan Tinju Pembunuh Dewa."Ayam yang kuat!" Meski dihajar oleh Tinju Pembunuh Dewa beberapa kali, Ayam itu tampak masih sehat, tubuhnya tidak terdapat luka, hanya beberapa bulunya yang rontok. Kai di sisi lain berdarah di berbagai sisi akibat patukan ayam itu dengan paruh yang bisa menembus kulit Kai yang keras.Di sisi lain, Ayam Putih terus disudutkan, meskipun tidak terluka, namun ia tidak bisa berbuat banyak, serangannya hanya efektif pada paruhnya yang kecil, membuat ia kesulitan menjangkau Kai. "Sialan! Mengapa pria ini sangat kuat?! Dan, dan... Apa yang terjadi? Mengapa aku tidak bisa terbang dan juga kekuatanku menghilang?"Kai dan Ayam Putih bertarung selama beberapa hari. Wigen terlihat sangat bahagia, ia menont
Di tempat sebelumnya, tempat di mana Kai melakukan pelatihan tertutup, Ayam Putih masih merenung menatap tubuhnya di cermin. "Ah Roc bajingan! Apa yang kau lakukan padaku?!"Cukup lama Ayam Putih merenung, ia kemudian berjalan keluar untuk mencari makanan. "Ke mana Manusia Rendah itu pergi? Bagaimana ia bisa begitu kuat? Bahkan tubuhku masih merasakan sakit!"Ayam Putih mencari ke sana kemari dengan kaki kecilnya, namun ia tidak mendapati apapun. "Ke mana semua Binatang Buas pergi? Apa sudah tidak ada lagi?"Ayam Putih itu kemudian memutuskan untuk berjalan lebih jauh ke dalam hutan. Ia merasakan kesepian di hidupnya kali ini. "Inikah balasan kalian semua setelah apa yang aku lakukan untuk kalian sebelumnya? Baiklah! Jika aku harus terjebak di dalam tubuh ini, maka kalian akan merasakan kemarahan ku saat aku kembali!"**Kai di sisi lain sudah memulihkan tenaganya dan berniat untuk turun dari pohon dan melanjutkan perjalanannya jauh lebih ke dalam Lembah Lima Gunung. Tepat pada saat K
Sepeninggalan Qingluo dan Liu Bingbing, Penatua Inti Pertama menghela nafas kasar. "Sangat disayangkan, Nether Blue Bird itu telah melakukan Bloodlink Bound dengan gadis kecil itu, jika saja ia masih menjadi jiwa yang bebas dan kita bisa merekrutnya, tidak lama agar Great Snow Mountain Sect mencapai puncak.""Haha! Benar, namun tidak masalah, meskipun Nether Blue Bird telah menyatukan ikatan darahnya terhadap gadis kecil itu, selama gadis itu setia terhadap Great Snow Mountain Sect, kita tetap akan mencapai puncak..." Penatua Inti Kedua tertawa."Kita melakukan panen yang baik kali ini, satu Serpenting Blue Dragon, keturunan kedua dari Winter Wyvern serta Nether Blue Bird, keturunan langsung dari Ice Phoenix..." Penatua Inti Pertama tertawa puas."Jangan lupa bahwa Red Phoenix Sect memiliki Vermillion Bird, Gagak Emas Berkaki Tiga, dan Eastern Black Dragon..." Penatua Inti Ketiga berkata dengan datar.Perkataan Penatua Inti Ketiga segera membungkam tawa kedua Penatua Inti lainnya. Pen
Perhatian penonton yang sebelumnya ditujukan pada Liu Bingbing, kini berpindah pada Qingluo, seorang gadis tercantik di wilayah Great Snow Mountain Sect. Kedatangan Qingluo menyambut suka cita dari para warga kota, sebab bagi mereka, sosoknya seperti seorang Dewi Salju yang dipuja dan kecantikannya sangat mempesona, meskipun ia memiliki sifat yang dingin serta acuh tak acuh.Melihat Qingluo tiba, para Penatua Inti sedikit mengerutkan keningnya, sebab mereka jelas tahu mengapa Qingluo muncul di saat seperti ini. Penatua Inti Pertama tersenyum ke arah Qingluo. "Qingluo..."Qingluo menatap Penatua Inti Pertama lalu memberikan senyuman tipis sambil membungkukkan sedikit tubuhnya. "Paman..."Qingluo merupakan Murid Langsung dari Patriark Great Snow Mountain Sect, sehingga ia memiliki status yang sama dengan para Penatua Inti sehingga ia tidak perlu membungkuk terlalu dalam ataupun menangkupkan tinjunya, namun ia tetap sedikit membungkuk untuk menghormati Penatua Inti Pertama sebagai orang
Akibat Penatua Inti Pertama berbicara kepada Liu Bingbing serta secara langsung mempersilakannya untuk mencoba ujian Life Frigid Crystal, kini seluruh pasang mata tertuju pada Liu Bingbing dan tidak ada yang berani berbicara.Di bawah pusat perhatian semua orang, Liu Bingbing menjadi sangat gugup, keringat sebesar biji jagung menetes di dahinya dan seluruh tubuhnya gemetar, namun ia masih melangkah dengan perlahan. Tingkah lucu Liu Bingbing ini membuat beberapa orang tersenyum bahkan Penatua Inti Pertama ikut tersenyum dan merasa bersalah secara bersamaan.Memaksakan langkahnya, Liu Bingbing dengan kaki yang gemetar akhirnya tiba di hadapan Life Frigid Crystal, ia mengulurkan kedua telapak tangannya yang basah karena keringat itu secara perlahan dan mulai menyentuh Life Frigid Crystal.Liu Bingbing menutup matanya saat kedua telapak tangannya menyatu dengan permukaan Life Frigid Crystal. Energi Dingin mengalir dari Life Frigid Crystal menuju pembuluh darah Liu Bingbing dan mulai menye
Setelah Lu Shan meninggalkan arena bersama dengan Guru barunya, para penonton kini berbalik untuk melihat ke arah dua gadis cantik yang masih berada di antrian.Liu Bingbing tampak sangat gugup, namun Gadis lainnya masih terlihat tenang dan santai, ia bahkan sama sekali tidak memasang ekspresi wajah apapun, aura dingin di sekitarnya menambah kesan dinginnya sikapnya."Siapa kedua gadis itu? Mengapa mereka berbaris dengan barisan para jenius di belakang?""Tidak ada ide, aku sama sekali tidak mengenal mereka, namun keduanya terlihat sangat cantik...""Hanya tersisa dua Penatua Inti di udara, tiga Penatua Inti terkuat tidak muncul, mereka hanya muncul ketika ada jenius yang benar-benar luar biasa, namun sepertinya kali ini kita tidak bisa melihat mereka, para jenius muda yang terkenal berbakat sudah pergi sebelumnya...""Mungkin ada di antara kedua gadis ini yang benar-benar jenius? siapa tahu?"Para penonton saling berbisik dan berbincang di antara kelompok mereka. Semuanya segera diam
Akhirnya, penilaian untuk ujian masuk pertama melalui Life Frigid Crystal hampir selesai, hanya menyisakan beberapa belas calon murid dan semuanya terlihat sangat berbakat. Sebagai Jenius Muda yang telah diakui di tempat di mana mereka berasal, semua penonton merasa bersemangat untuk melihat pencapaian seperti apa yang akan didapat oleh para Jenius Muda ini.Beberapa teriakan dan dukungan terdengar saat para penonton mendukung Jenius Muda dari daerah mereka masing-masing. Hanya Liu Bingbing dan Gadis di depannya yang tidak mendapatkan sorakan dukungan yang meriah, namun ia tidak sama sekali merasa berkecil hati, melainkan jauh lebih bersemangat, baginya, Kai dan Kakeknya sudah cukup untuk membuatnya bersemangat.“Hehe, Bing’er, tidak ada yang mendukungmu, hanya kakek tua itu saja, tapi tenang, ketika kau gagal dalam ujian, aku akan meminta ayahku untuk menikahkan kita berdua…” Lu Shan tampak menjilat bibirnya saat berkata kepada Liu Bingbing.“Berhenti memanggilku Bing’er dan aku tida
Penatua Ruo kembali melanjutkan seleksi Life Frigid Crystal terhadap calon murid. Kesembilan Penatua Inti masih bersila di atas udara dengan khidmat dan Delapan Penatua Dalam sama sekali tidak bergerak di bawah tekanan para Penatua Inti."Selanjutnya...""Afinitas terhadap Energi Yin lebih dari setengah, Murid Dalam...""Gagal, selanjutnya...""Energi Es bawaan yang tidak buruk, Murid Dalam... Silahkan pilih salah satu Penatua Dalam untuk menjadi gurumu...""Penguasaan Energi Dingin yang cukup baik...""Pengendalian Energi Air, tidak buruk...""Gagal!"Satu per satu calon murid telah pergi menguji kekuatannya di depan Life Frigid Crystal, hampir 70 persen dari calon murid telah gagal dan sekitar 25 persen menjadi murid dalam. Kini hanya tinggal segelintir calon murid yang masih menunggu di barisan paling belakang, termasuk Liu Bingbing."Barisan belakang di isi oleh banyak jenius muda yang terkenal di Provinsi Menengah...""Beberapa merupakan Jenius Muda dari Sekte Kecil di Provinsi B
Beberapa ratus calon murid telah mencoba ujian Life Frigid Crystal, namun hanya beberapa yang berhasil menyalakan lebih dari setengah crystal dan segera menjadi Murid Dalam Great Snow Mountain Sect. Para Penatua Dalam mengalami perdebatan singkat mengenai murid yang akan mereka rekrut.Sejumlah besar Calon Murid pergi meninggalkan lapangan Life Frigid Crystal dengan kecewa dan beberapa terlihat cukup puas setelah menjadi murid dalam. Sejauh ini, hanya Xu Huang yang mampu menyalakan nyala Crystal sepenuhnya.Lebih dari 300 calon murid telah mencoba, hingga pada akhirnya seorang gadis muda yang terlihat berumur 14 tahun berjalan menuju Life Frigid Crystal. Gadis itu terlihat sangat cantik dengan kulit seputih salju, namun kedua matanya sangat tajam. Menggunakan gaun putih yang sangat kontras dengan tubuhnya, Ia berjalan ke arah Life Frigid Crystal dengan cara yang anggun."Miss Xin Yue... Dia adalah putri satu-satunya yang dimiliki oleh Walikota Snow Mountain City...""Dia sebenarnya b
Melihat perubahan ekspresi dari Penatua Ruo saat menatap bocah lelaki itu, semua penonton tergerak untuk melihat ke arah bocah kecil itu. Bocah pucat dengan kulit seputih salju itu berjalan dengan mantap menuju Life Frigid Crystal, ia kemudian dengan santai meletakkan kedua tangannya menyentuh permukaan crystal.Life Frigid Crystal bergetar sesaat sebelum sinar Cahaya naik dan memenuhi seluruh crystal. Melihat adegan itu, Tetua yang awalnya diam mulai menunjukkan ketertarikan terhadap bocah itu. Penatua Wan Ruo mengangguk dan sedikit tersenyum. “Afinitas yang tinggi terhadap unsur es, bocah ini memiliki masa depan yang cerah di sekte…” Penatua Ruo mendekati bocah pucat itu dan memegang pundaknya. “Siapa namamu nak?”Bocah Pucat itu bergetar sesaat karena aura agung yang terpancar dari tubuh Penatua Wan Ruo, namun ia dengan cepat menangkupkan tinju dan membungkuk. “Salam Penatua Wan Ruo! Xu Huang dari Sekte Hujan!”Mendengar jawaban mantap dan tegas dari Xu Huang, Penatua Ruo mengangg
"Salam Kakek Mo..." Kai menangkupkan tinjunya memberi hormat, kemudian mengelus pucuk kepala Liu Bingbing."Anak Kai... Kau sepertinya sudah sangat pulih, baguslah." Kakek Mo tertawa. "Liu Bingbing dari kemarin menanyakan tentangmu dan sekarang kau datang..."Liu Bingbing mengangguk dengan kedua mata berkedip menatap Kai. "Benar, aku mengira bahwa Kakak Kai tidak akan datang." Liu Bingbing sedikit mengerutkan bibirnya. "Aku sangat gugup..."Kai tertawa sambil menepuk pundak Liu Bingbing. "Tenanglah Bing'er, kakak yakin kau pasti berhasil, kakak dan Kakek Mo akan mengawasi dari sini, pastikan kau memberikan yang terbaik...""He'em!" Liu Bingbing mengangguk tegas. "Aku pasti akan masuk ke dalam akademi dan membuat Kakek dan Kakak bangga!""Bagus-bagus, seperti itu seharusnya." Kai tersenyum lembut menatap Liu Bingbing sebelum beralih ke Kakek Mo. "Senior Mo, bagaimana ujian akan berjalan?""Sebelumnya aku sudah bertanya, ujian masuk Great Snow Mountain Sect dibagi menjadi dua cara, yang