Maaf jika telat, tapi saya tetap memenuhi janji, terimakasih sudah memvote novel ini sebagai dukungan nyata para pembaca.
Grand Elder Meng kemudian menelan kedua pil itu dan segera mengedarkan Esensi Qi nya untuk menyerap khasiat obat. Awalnya Grand Elder Meng tertawa setelah merasakan efek awal dari Pil Regenerasi Vitalitas. "Pil yang cukup baik, itu membuatku menjadi sedikit lebih bertenaga."Perlahan raut wajah Grand Elder Meng berubah, wajahnya memerah seperti tertekan, ia kemudian terbatuk dan memegang dadanya, lalu segera duduk dan mengambil posisi bermeditasi. Tubuhnya membengkak seolah-olah akan meledak. Ia segera menekan peredaran energi dari pil tersebut."Tidak baik! Apa pil itu diracuni?" Meng Shuwan tampak panik melihat kondisi tubuh adiknya.Seluruh orang yang ada di sana langsung memperhatikan kedua Divine Soul untuk membantu kondisi Grand Elder Meng, tetapi kedua Divine Soul itu tampak terdiam. Meng Feixue menggelengkan kepalanya. "Bagaimana bisa seperti ini?""Ini... Pil apa sebenarnya ini? Aku belum pernah melihat reaksi seperti ini..." Dong Li tampak terkejut.Meng Feixue kemudian meli
Chu Yuyan akhirnya sadar. "Ah, pria tampan itu?" Chu Yuyan tanpa sadar memuji penampilan Kai sebelum menutup mulutnya, namun ia tampak ragu, jika pria itu yang disebutkan oleh Patriarknya, mengapa pria itu membuat tetua besar memanggilnya."Kau mengenal nya? Cepat beritahu kepada kami..." Meng Shuwan tampak tidak sabar.Chu Yuyan kemudian mengeluarkan lima tetes esensi darah di telapak tangannya, lalu dengan patuh menceritakan semua yang ia tahu mengenai Kai, tetapi ada sedikit jejak kesedihan di wajah Chu Yuyan saat ia mendengar bahwa Kai menarik kata-kata terakhirnya."Benar! Ini adalah Esensi Darahnya, Energi yang terkandung di kelima Esensi ini mirip dengan yang terkandung di dalam pil itu." Meng Feixue tertawa puas. "Jika memang benar ia menyukaimu, itu adalah berkah bagi sekte kita, namun ia sudah menarik kata-katanya, Elder Meng, berikan pada gadis ini pil bagiannya dan mulai dari sekarang ia adalah murid pribadiku."Mendengar hal itu, Chu Yuyan tampak sangat bahagia, ia berlut
Tanpa basa-basi, Kai segera mendarat tepat di alun-alun Sekte Giant Wilderness, ia dengan kedua tangan menyilang di belakang punggungnya berjalan santai di dalam sekte itu, seolah-olah itu adalah rumahnya.Merasakan bahaya yang datang setelah melihat Elang Hijau Setengah Langkah Holy Soul, para murid bahkan tidak berani menunjukkan wajah mereka, hanya seorang Kultivator Heavenly Soul Mid-Stage yang langsung datang menemui Kai."Bajingan! Siapa kau? Beraninya kau memaksa masuk ke dalam Sekte ini?" Kultivator yang menjabat sebagai Grand Elder di Sekte itu meraung marah, walaupun ia merasakan ancaman dari Elang Hijau itu, namun ia bertindak berdasarkan struktur organisasi lembah hitam dan membuatnya berpikir tidak akan ada yang berani untuk membawa masalah padanya maupun sekte tempat ia berada.Kai memasukkan jari kelingkingnya ke dalam salah satu telinga dan menggosoknya, ia tampak tak perduli dengan perkataan Pria yang ada di hadapannya. "Bunuh dia..."Caw!Elang Hijau memekik sebelum
Di suatu tempat di perbatasan Provinsi Jiang."Kakak! Kau terluka parah... Mengapa kau harus membakar Esensi Kehidupanmu?" Seorang pria tampak memapah pria paruh baya."Jika itu tidak ku lakukan, kau akan tewas! Kau bukanlah tandingan pak tua Dong Li itu!" Pria sepuh yang tak lain adalah Ning Tiekun itu beberapa kali memuntahkan darah segar setelah menggunakan teknik terlarangnya."Baiklah... Beristirahatlah, aku akan memanggil kelompok perbatasan!" Mu Lingshan tampak mengeluarkan jimat komunikasi.Tak lama setelahnya, Kelompok Organisasi Lembah Hitam yang berada di perbatasan mendatangi keduanya dan dengan cepat merawat Ning Tiekun, lalu membawa mereka menggunakan Kapal Perang menuju Array Teleportasi yang langsung dihubungkan ke ibukota.Keduanya tiba di ibukota tempat Istana Organisasi Lembah Hitam berada.PA!Ning Tiekun terbanting ke tanah setelah mendapatkan tamparan keras di pipinya."Bajingan! Aku mengampuni nyawamu untuk bekerja padaku dengan baik, tetapi mengurus satu Sekte
"Kita sudah terbang hampir satu harian, mengapa kau harus pergi ke Utara? Sedangkan urusanmu di Selatan dan Timur Provinsi Jiang belum selesai, masih banyak Roh Jahat yang belum dibasmi." Wigen bertanya.Kai duduk tepat di atas kepala Elang Hijau Raksasa itu, ia menutup matanya, menikmati udara yang melewatinya. Jika itu adalah Kultivator Heavenly Soul biasa, mungkin ia akan terbang jauh setelah terhempas oleh angin kencang akibat kecepatan Elang Hijau yang luar biasa, namun Kai memiliki kekuatan tubuh yang jauh di atas rata-rata Heavenly Soul belaka.Kai membuka matanya sebelum tersenyum. "Saat ini aku bagaikan kelinci yang berada di padang pasir, yang kapan saja bisa disergap oleh elang... Jadi aku harus mencari tempat persembunyian dan rencana menghindar yang bagus, ada alasan mengapa aku ke Utara dan sebentar lagi kau akan mengetahuinya.""Yah, lagipula tidak ada pihak musuh yang selamat dari peperangan sebelumnya dan tidak akan ada yang tahu tentang dirimu." Wigen berpendapat.Ka
"Aku merasa bahwa perang itu berskala besar dan melibatkan ahli yang jauh lebih kuat dari Divine Soul di suatu tempat di dunia ini." Wigen berpendapat."Ini sebuah keberuntungan bagiku! Aku tidak perlu repot-repot membunuh untuk mengumpulkan level." Kai tertawa puas."Aku tidak menyangka bahwa ada daerah di belahan dunia ini yang masih berani menentang kedaulatan Roh Jahat, sedangkan posisi tertinggi Kaisar dipegang oleh Roh Jahat itu sendiri." Wigen tampak bertanya-tanya."Yah, aku tidak perduli dengan itu, intinya, saat ini aku sedang mendapatkan untung yang banyak..." Kai tertawa lepas sebelum melanjutkan. "Bagaimana jika aku hanya duduk diam dan menunggu Roh Jahat itu terbunuh tanpa harus turun langsung?"Wigen menggelengkan kepalanya. "Jika kau menunggu seperti itu, kita tidak akan tahu bagaimana lawan-lawanmu akan menjadi semakin kuat dan juga, peperangan besar itu hanya terjadi di satu titik, tidak dengan Ibukota Kekaisaran, itu yang harus kau pikirkan.""Benar... Lebih baik ak
Tanpa basa-basi, Kai bersama Elang Hijau langsung terbang menuju Sekte Gagak Hitam yang lokasinya tidak terlalu jauh dari perbatasan. Hanya dalam waktu kurang dari setengah jam, Kai berhasil tiba di wilayah Sekte Gagak Hitam dan segera mengunci wilayah Sekte itu dengan Akal Spritualnya dan menargetkan beberapa Roh Jahat serta para Penatua Sekte itu yang menjadi titik utama penyerangannya di setiap Sekte musuh.Kai melintas di atas Wilayah Sekte Gagak Hitam sebelum melompat ke bawah dan mendarat tepat di depan Kediaman Patriark Sekte Gagak Hitam. Sepuluh orang segera mengepung Kai, seluruhnya adalah Penatua Sekte. "Siapa kau?! Apa yang kau lakukan di depan kediaman Patriark kami? Patriark sedang dalam meditasi yang penting!"Wigen terdengar mendesah kesal. "Sebentar lagi mereka akan mengatakan, hanya Dragon Soul belaka... Bla,Bla,Bla, membosankan."Kai mengangguk, ia tidak terlalu perduli dengan orang-orang yang mengepungnya, ia hanya menjentikkan jarinya dan segera Elang Hijau memekik
"Kau bermaksud untuk menggunakan pria itu dan Elang Hijau sebagai umpan?" Wigen bertanya."Kurang lebih seperti itu... Aku sudah menanamkan perintah pada Elang Hijau sekaligus memperlemah Jejak Spritualku padanya, sehingga, dalam beberapa hari, Jejak Spritualku akan menghilang dan ia bebas kembali ke alam liar." Kai menjelaskan."Perintah apa yang kau berikan?" Wigen kembali bertanya."Aku memberikannya perintah untuk terbang hingga ke perbatasan Barat sebelum memakan Penatua itu. Aku yakin, dengan tingkat Setengah Langkah Holy Soul, Elang Itu akan menjadi Raja di daerah ini."Setelah menjawab pertanyaan Wigen, Kai terus berlari melewati pepohonan, sebelum mengganti pakaiannya dan berjalan melewati jalan setapak."Apa rencanamu selanjutnya?" Wigen bertanya."Tidak bisakah kau melihat saja? Ujungnya kau juga akan tahu apa yang aku lakukan. Aku akan pergi ke kota dan menyebarkan gosip." Kai menjawab.Kai berjalan dengan santai mengikuti jalan setapak menuju kota terdekat, ia sengaja meng