"Kita harus bergerak cepat, jika bala bantuan tiba, kita tidak akan memiliki kesempatan." Kai mengingatkan."Kemana kita akan pergi? Apa dirimu masih sanggup bergerak cepat?" Wang Xifan bertanya."Kita akan kembali ke Desa GuangZhou untuk pertama, lalu kita akan memikirkannya lagi." Kai lalu melihat ke arah Bai Xia. "Naiklah ke punggungku."Bai Xia tampak ragu. "Tapi Han Gege... Dirimu masih sakit..."Kai tersenyum lebar. "Tidak perlu khawatir... Aku masih bisa bergerak dengan bebas... Meskipun tubuhku terlihat lemah, tapi aku penuh dengan energi."Bai Xia mengangguk, lalu menaiki punggung Kai. Kai menopang Bai Xia dengan tangan kirinya sebelum memutar Energi Darahnya dan bergerak dengan kecepatan yang cukup tinggi.Kali ini, Wang Xifan mampu mengimbangi kecepatan lari Kai, sebab Kai berlari tidak dengan kecepatan penuhnya. Ia lalu melihat Kai yang agak sedikit melambat dan kesempatan terpikir di benaknya. "Saudara Han... Bagaimana jika aku yang membawa Bai Xia... Kau terlihat sangat b
Setelah puas melepas rindu, Nenek Hua melepaskan pelukannya dan mendorong Bai Xia pelan sebelum bertanya. "Di-dimana Han'er?""Aku di sini Nek..." Liu Kai masuk ke dalam rumah dan menemui kedua wanitanya.Nenek Hua segera menghambur ke arah Kai. "Terimakasih, terimakasih Han'er, sudah membawa Xia'er pulang." Nenek Hua lalu melihat wajah Kai kemudian keadaan tubuhnya, ia lalu meneteskan air mata saat melihat kondisi tubuh Kai yang memprihatinkan. "Kau terluka..."Liu Kai memegang bahu kanan Nenek Hua dan tersenyum lembut. "Setiap usaha akan ada harganya Nek, tetapi tenang saja... Aku akan sembuh dalam sekejap, aku berjanji, jadi Nenek jangan khawatir."Nenek Hua tahu bahwa Kai hanya menghiburnya, tetapi melihat dua orang terkasihnya selamat, ia sekali lagi bersyukur dan berterima kasih pada dewa sambil tetap meneteskan air mata."Nek... Kita harus pergi... Aku harus mencari tempat yang lebih aman untukmu dan Bai Xia." Kai membuka rencananya."Tapi, kita mau kemana? Kita tidak memiliki a
Di dalam Aula Sebuah Istana Kerajaan di bagian Selatan Provinsi Jiang."Apa maksud kalian berdua?! Sekte Setan Yin telah gugur dan dihancurkan hanya dengan satu orang?!" Lelaki dengan topeng berwarna hitam meraung marah saat mendengar berita buruk."I-itu be-benar Tuan Iblis Long... Kami melihatnya sendiri dan bahkan Sembilan Tetua Inti dibunuh dengan mudah hanya dengan sembilan langkah, setiap langkahnya akan mengambil nyawa seorang Penatua, kami tidak akan berani berbohong." Seorang Penatua Dalam Sekte Setan Yin yang dibebaskan Kai berkata.Pria dengan topeng hitam menatap Dua Penatua Sekte Dalam dengan mata yang berwarna merah, sebelum berpikir sejenak, kemudian berkata, "Bawa Dream Jade kemari!"Mendengar kata-kata Dream Jade, kedua Penatua Dalam itu berkeringat dingin dan bergetar ketakutan, namun belum sempat mereka mengemukakan pendapat, bawahan Iblis Long sudah membawa Dream Jade.Iblis Long memegang Dream Jade dan melihat salah satu Penatua dengan kedua lengan yang terputus. "
"Apa yang kau dapatkan? Apakah kau menemukan pelakunya?" Iblis Long tampak bersemangat.Nightmare menggelengkan kepalanya, namun kedua matanya mengisyaratkan ketertarikan. "Tidak... Aku tidak tahu siapa pelakunya.""Lalu mengapa kau tertawa? Cepat beritahu aku apa yang kau lihat!" Iblis Long menjadi tidak sabar."Pria ini sangat menarik, saat aku melihat ke dalam ingatan Penatua Sampah itu, aku melihat seorang lelaki muda, namun aku tidak bisa melihat wajahnya, proyeksi dan tampilan dalam Perjalanan Mimpiku buram, ia memiliki sesuatu yang kuat untuk mengacaukan proyeksi mimpiku, entah itu dari dirinya atau ia memiliki semacam perlindungan yang diberikan oleh orang yang lebih kuat, dari auranya, aku menyimpulkan bahwa anak ini hanya pada Tingkat Dragon Soul First-Stage, tetapi kekuatannya ada pada tingkat Heavenly Soul Mid-Stage dan tidak mungkin seorang Heavenly Soul Mid-Stage belaka bisa mengacaukan teknik mimpiku, ini pasti ulah seseorang yang lebih kuat." Nightmare menjelaskan.Ibli
Setelah Berjalan selama tiga hari, Kai dan rombongan akhirnya tiba di Kota Gusu. Wang Xifan yang memimpin jalan segera berjalan ke depan gerbang kota. Terlihat banyak sekali orang yang mengantri untuk memasuki kota, baik pedagang, penduduk serta pengunjung kota.Kai mengantri di belakang Wang Xifan yang sudah tidak lagi menggendong Nenek Hua. Saat mereka sedang mengantri, Kai mendengar para penduduk saling bergosip."Tahukah kalian? Sekte Setan Yin telah hancur, diceritakan bahwa ada satu orang yang datang ke Sekte itu dan membunuh semua petinggi dan hanya menyisakan murid-murid luar yang kini telah menyebar ke berbagai daerah.""Siapa pemuda itu? Aku sangat ingin melihatnya! Dan bersujud di hadapannya! Aku merasa bahagia saat mendengar berita ini, Sekte itu telah lama menyiksa kita sebagai penduduk dan menguasai area selatan.""Benar... Kejahatan pasti akan hancur dengan sendirinya, ini adalah berita baik bagi kita!""Ssstt! Apa kalian tidak tahu? Membahas hal itu akan dibunuh ditempa
Kai berjalan melewati barisan-barisan toko di Kota Gusu. Kota itu cukup megah dengan bangunan-bangunan tinggi dan juga kokoh. Bai Xia dan Nenek Hua terpana, mereka sama sekali belum pernah melihat kemegahan kota yang begitu luar biasa, keduanya tak henti-hentinya tersenyum dan melihat ke kanan dan ke kiri. Bai Xia menjadi pusat perhatian, selain pakaiannya yang berasal dari pedesaan, tingkahnya juga terlihat sangat udik bagi para penduduk di sana.Kai sama sekali tidak takjub, ia sudah pernah menjelajahi dunia dan pernah berada di sebuah Kota yang seratus kali lebih besar daripada Kota Gusu saat ini. Ia juga tidak memperdulikan pandangan orang-orang lain pada dirinya atau keluarganya, ia hanya akan bergerak jika keluarganya diganggu.Kai akhirnya tiba di pusat kota, di sana bangunan yang ada terlihat sangat megah daripada sebelumnya dan lebih besar. Kai tidak susah menemukan restoran Blue Pavillion karena restoran itu salah satu bangunan terbesar di tengah kota dengan tiga lantai dan d
Kai dibawa ke meja di sudut, dekat dengan jendela yang memiliki pemandangan yang paling bagus di restoran itu. Hampir seluruh bagian kota bisa terlihat dari sana. Bai Xia segera menduduki kursi tepat di sebelah jendela dan dengan bahagianya melihat ke luar. "Sungguh indah... Han Gege, aku sangat suka tempat ini."Kai tersenyum lebar, hatinya menjadi hangat melihat Bai Xia yang bahagia. Nenek Hua juga terlihat senang saat melihat cucu perempuannya merasa bahagia."Boleh aku mencatat pesanan kalian Tuan?" Pelayan itu berkata dengan gugup."Berikan aku menu terbaik dan juga yang paling enak di restoran ini, juga beberapa minuman manis terbaik di sini. Terlebih lagi, jika kau bisa menyarankan koki untuk membuat hidangan dengan lebih banyak energi untuk pembentukan tubuh tahap awal, aku akan menghargainya dengan cakap." Kai berkata tanpa ekspresi."Baik Tuan, aku akan segera memberitahu koki kami." Awalnya, Gadis Pelayan itu ragu jika Kai bisa makan di restoran itu, namun setelah ia dengan
"Beraninya kau menolak permintaan Tuan Muda kami?!" Salah seorang di samping Pemuda Berjubah Biru itu menodongkan pedangnya pada Kai."Maaf, Tuan, tolong, aku tidak ingin ada masalah, dia adalah Putra dari Walikota di sini... Aku tidak berani menentangnya, mohon Tuan pertimbangkan posisiku." Manajer itu memohon sambil menggosokkan kedua tangannya."Memangnya kenapa jika dia adalah putra dari walikota? Aku tidak perduli, pergilah... Aku belum ingin beranjak." Kai melambaikan tangannya tidak perduli."Meneliti kematian!" Seorang Pengawal Putra Walikota lainnya berdiri dan berteriak pada Kai."Han Gege... Kita sebaiknya pergi saja... Kita sudah selesai makan, jangan mencari masalah lagi..." Bai Xia menarik-narik lengan baju Kai dengan lembut, ia terlihat ketakutan.Kai menghela nafas kasar, lalu berdiri. "Xia'er... Tidak selamanya mengalah akan menyelesaikan masalah, jika orang-orang arogan seperti itu tidak diberi pelajaran, mereka tidak akan pernah tahu apa itu artinya rendah diri." Kai