"Apa yang kau dapatkan? Apakah kau menemukan pelakunya?" Iblis Long tampak bersemangat.Nightmare menggelengkan kepalanya, namun kedua matanya mengisyaratkan ketertarikan. "Tidak... Aku tidak tahu siapa pelakunya.""Lalu mengapa kau tertawa? Cepat beritahu aku apa yang kau lihat!" Iblis Long menjadi tidak sabar."Pria ini sangat menarik, saat aku melihat ke dalam ingatan Penatua Sampah itu, aku melihat seorang lelaki muda, namun aku tidak bisa melihat wajahnya, proyeksi dan tampilan dalam Perjalanan Mimpiku buram, ia memiliki sesuatu yang kuat untuk mengacaukan proyeksi mimpiku, entah itu dari dirinya atau ia memiliki semacam perlindungan yang diberikan oleh orang yang lebih kuat, dari auranya, aku menyimpulkan bahwa anak ini hanya pada Tingkat Dragon Soul First-Stage, tetapi kekuatannya ada pada tingkat Heavenly Soul Mid-Stage dan tidak mungkin seorang Heavenly Soul Mid-Stage belaka bisa mengacaukan teknik mimpiku, ini pasti ulah seseorang yang lebih kuat." Nightmare menjelaskan.Ibli
Setelah Berjalan selama tiga hari, Kai dan rombongan akhirnya tiba di Kota Gusu. Wang Xifan yang memimpin jalan segera berjalan ke depan gerbang kota. Terlihat banyak sekali orang yang mengantri untuk memasuki kota, baik pedagang, penduduk serta pengunjung kota.Kai mengantri di belakang Wang Xifan yang sudah tidak lagi menggendong Nenek Hua. Saat mereka sedang mengantri, Kai mendengar para penduduk saling bergosip."Tahukah kalian? Sekte Setan Yin telah hancur, diceritakan bahwa ada satu orang yang datang ke Sekte itu dan membunuh semua petinggi dan hanya menyisakan murid-murid luar yang kini telah menyebar ke berbagai daerah.""Siapa pemuda itu? Aku sangat ingin melihatnya! Dan bersujud di hadapannya! Aku merasa bahagia saat mendengar berita ini, Sekte itu telah lama menyiksa kita sebagai penduduk dan menguasai area selatan.""Benar... Kejahatan pasti akan hancur dengan sendirinya, ini adalah berita baik bagi kita!""Ssstt! Apa kalian tidak tahu? Membahas hal itu akan dibunuh ditempa
Kai berjalan melewati barisan-barisan toko di Kota Gusu. Kota itu cukup megah dengan bangunan-bangunan tinggi dan juga kokoh. Bai Xia dan Nenek Hua terpana, mereka sama sekali belum pernah melihat kemegahan kota yang begitu luar biasa, keduanya tak henti-hentinya tersenyum dan melihat ke kanan dan ke kiri. Bai Xia menjadi pusat perhatian, selain pakaiannya yang berasal dari pedesaan, tingkahnya juga terlihat sangat udik bagi para penduduk di sana.Kai sama sekali tidak takjub, ia sudah pernah menjelajahi dunia dan pernah berada di sebuah Kota yang seratus kali lebih besar daripada Kota Gusu saat ini. Ia juga tidak memperdulikan pandangan orang-orang lain pada dirinya atau keluarganya, ia hanya akan bergerak jika keluarganya diganggu.Kai akhirnya tiba di pusat kota, di sana bangunan yang ada terlihat sangat megah daripada sebelumnya dan lebih besar. Kai tidak susah menemukan restoran Blue Pavillion karena restoran itu salah satu bangunan terbesar di tengah kota dengan tiga lantai dan d
Kai dibawa ke meja di sudut, dekat dengan jendela yang memiliki pemandangan yang paling bagus di restoran itu. Hampir seluruh bagian kota bisa terlihat dari sana. Bai Xia segera menduduki kursi tepat di sebelah jendela dan dengan bahagianya melihat ke luar. "Sungguh indah... Han Gege, aku sangat suka tempat ini."Kai tersenyum lebar, hatinya menjadi hangat melihat Bai Xia yang bahagia. Nenek Hua juga terlihat senang saat melihat cucu perempuannya merasa bahagia."Boleh aku mencatat pesanan kalian Tuan?" Pelayan itu berkata dengan gugup."Berikan aku menu terbaik dan juga yang paling enak di restoran ini, juga beberapa minuman manis terbaik di sini. Terlebih lagi, jika kau bisa menyarankan koki untuk membuat hidangan dengan lebih banyak energi untuk pembentukan tubuh tahap awal, aku akan menghargainya dengan cakap." Kai berkata tanpa ekspresi."Baik Tuan, aku akan segera memberitahu koki kami." Awalnya, Gadis Pelayan itu ragu jika Kai bisa makan di restoran itu, namun setelah ia dengan
"Beraninya kau menolak permintaan Tuan Muda kami?!" Salah seorang di samping Pemuda Berjubah Biru itu menodongkan pedangnya pada Kai."Maaf, Tuan, tolong, aku tidak ingin ada masalah, dia adalah Putra dari Walikota di sini... Aku tidak berani menentangnya, mohon Tuan pertimbangkan posisiku." Manajer itu memohon sambil menggosokkan kedua tangannya."Memangnya kenapa jika dia adalah putra dari walikota? Aku tidak perduli, pergilah... Aku belum ingin beranjak." Kai melambaikan tangannya tidak perduli."Meneliti kematian!" Seorang Pengawal Putra Walikota lainnya berdiri dan berteriak pada Kai."Han Gege... Kita sebaiknya pergi saja... Kita sudah selesai makan, jangan mencari masalah lagi..." Bai Xia menarik-narik lengan baju Kai dengan lembut, ia terlihat ketakutan.Kai menghela nafas kasar, lalu berdiri. "Xia'er... Tidak selamanya mengalah akan menyelesaikan masalah, jika orang-orang arogan seperti itu tidak diberi pelajaran, mereka tidak akan pernah tahu apa itu artinya rendah diri." Kai
"Apa yang terjadi? Mengapa banyak orang berkerumun di samping Restoran?" Wang Xifan kebetulan tiba bersamaan saat Kai sudah keluar dari restoran.Kai menggelengkan kepalanya tanpa perasaan bersalah. "Aku tidak tahu... Apakah kau berhasil mendapatkan rumahnya?""Aku berhasil mendapatkannya, tetapi ya aku harus menyuap sana dan sini, barulah aku bisa mendapatkan rumah tepat di pinggiran kota di barisan pinggir Tembok Kota. Rumah itu seharga seratus Low Soul Stone." Wang Xifan terlihat bangga."Kerja bagus! Aku akan mengganti seluruh uang yang sudah kau keluarkan. Xifan, tolong bawa keluargaku ke rumah itu terlebih dahulu, aku harus mengurus sesuatu hal yang penting."Mendengar permintaan Kai, Xifan tidak bertanya melainkan mengangguk dan berjalan ke arah Bai Xia dan Nenek Hua. "Mari ikuti aku."Bai Xia awalnya ragu, ia takut bahwa Kai akan menyebabkan masalah lainnya, namun melihat Kai mengangguk dan tersenyum, ia akhirnya mengikuti Wang Xifan.Sepeninggalan ketiga orang itu, Kai bergera
Kai bergegas kembali untuk menemui Wang Xifan dan Keluarganya, tidak sulit baginya untuk menemukan mereka dengan persepsinya yang tajam. Kai segera memasuki sebuah pekarangan rumah yang dikelilingi tembok batu di sekitarnya. Pekarangan itu cukup luas dengan dua rumah di depan dan di kanannya, serta kebun yang cukup luas di kirinya. "Wang Xifan... Kau tidak mengecewakanku."Kai tersenyum dan berjalan masuk, meskipun rumah itu adalah rumah yang paling biasa dan berada di pinggir kota, tetapi bagi Kai dan keluarganya yang selama ini tinggal di desa gubuk, itu adalah hal yang cukup mewah.Saat Kai berjalan di pekarangan rumah. Bai Xia segera berlari ke arahnya. "Han Gege! Han Gege! Rumah ini memiliki penghangat air! Dan juga sangat luas! Aku memiliki kamar sendiri sekarang! Aku sangat menyukainya. Aku bisa menanam sayuran, bermain di pekarangan dan banyak lagi yang bisa kulakukan!"Melihat Bai Xia yang sangat antusias dan bahagia, hati Kai menghangat. Hal ini lah yang diharapkannya. "Bai H
Bai Xia tidak henti-hentinya merasa kagum dengan kemegahan pasar Kota Gusu, ia mendatangi banyak toko dan membeli beberapa kebutuhan, karena jumlah pembelian Kai yang tinggi, pihak toko rata-rata memberikan pengiriman gratis ke kediaman Kai yang segera di tata rapi oleh Prajurit Penjaga Kota.Berbeda dengan Bai Xia, Kai dan Nenek Hua hanya membeli kebutuhan dasar mereka dan beberapa pakaian, serta Kai juga harus mengganti beberapa pakaian Wang Xifan yang ia pinjam setelah keluar dari Aula Api Inti Bumi."Han Gege! Bolehkah aku membeli ini?""Bolehkah aku membeli itu?""Han Gege! Aku ingin ini."Bai Xia tak henti-hentinya membeli barang yang menurutnya lucu, sebagai remaja yang penuh dengan rasa ingin tahu, Bai Xia tidak melewati kesempatannya. Kai hanya tersenyum dan mengangguk menuruti keinginan Bai Xia tanpa mempertanyakan apapun."Han Gege! Lihat! Itu Kakak Xifan." Bai Xia menunjuk ke salah satu halaman toko.Kai yang sedang membawa Nenek Hua di punggungnya mengerutkan dahi saat mel