"Beraninya kau menolak permintaan Tuan Muda kami?!" Salah seorang di samping Pemuda Berjubah Biru itu menodongkan pedangnya pada Kai."Maaf, Tuan, tolong, aku tidak ingin ada masalah, dia adalah Putra dari Walikota di sini... Aku tidak berani menentangnya, mohon Tuan pertimbangkan posisiku." Manajer itu memohon sambil menggosokkan kedua tangannya."Memangnya kenapa jika dia adalah putra dari walikota? Aku tidak perduli, pergilah... Aku belum ingin beranjak." Kai melambaikan tangannya tidak perduli."Meneliti kematian!" Seorang Pengawal Putra Walikota lainnya berdiri dan berteriak pada Kai."Han Gege... Kita sebaiknya pergi saja... Kita sudah selesai makan, jangan mencari masalah lagi..." Bai Xia menarik-narik lengan baju Kai dengan lembut, ia terlihat ketakutan.Kai menghela nafas kasar, lalu berdiri. "Xia'er... Tidak selamanya mengalah akan menyelesaikan masalah, jika orang-orang arogan seperti itu tidak diberi pelajaran, mereka tidak akan pernah tahu apa itu artinya rendah diri." Kai
"Apa yang terjadi? Mengapa banyak orang berkerumun di samping Restoran?" Wang Xifan kebetulan tiba bersamaan saat Kai sudah keluar dari restoran.Kai menggelengkan kepalanya tanpa perasaan bersalah. "Aku tidak tahu... Apakah kau berhasil mendapatkan rumahnya?""Aku berhasil mendapatkannya, tetapi ya aku harus menyuap sana dan sini, barulah aku bisa mendapatkan rumah tepat di pinggiran kota di barisan pinggir Tembok Kota. Rumah itu seharga seratus Low Soul Stone." Wang Xifan terlihat bangga."Kerja bagus! Aku akan mengganti seluruh uang yang sudah kau keluarkan. Xifan, tolong bawa keluargaku ke rumah itu terlebih dahulu, aku harus mengurus sesuatu hal yang penting."Mendengar permintaan Kai, Xifan tidak bertanya melainkan mengangguk dan berjalan ke arah Bai Xia dan Nenek Hua. "Mari ikuti aku."Bai Xia awalnya ragu, ia takut bahwa Kai akan menyebabkan masalah lainnya, namun melihat Kai mengangguk dan tersenyum, ia akhirnya mengikuti Wang Xifan.Sepeninggalan ketiga orang itu, Kai bergera
Kai bergegas kembali untuk menemui Wang Xifan dan Keluarganya, tidak sulit baginya untuk menemukan mereka dengan persepsinya yang tajam. Kai segera memasuki sebuah pekarangan rumah yang dikelilingi tembok batu di sekitarnya. Pekarangan itu cukup luas dengan dua rumah di depan dan di kanannya, serta kebun yang cukup luas di kirinya. "Wang Xifan... Kau tidak mengecewakanku."Kai tersenyum dan berjalan masuk, meskipun rumah itu adalah rumah yang paling biasa dan berada di pinggir kota, tetapi bagi Kai dan keluarganya yang selama ini tinggal di desa gubuk, itu adalah hal yang cukup mewah.Saat Kai berjalan di pekarangan rumah. Bai Xia segera berlari ke arahnya. "Han Gege! Han Gege! Rumah ini memiliki penghangat air! Dan juga sangat luas! Aku memiliki kamar sendiri sekarang! Aku sangat menyukainya. Aku bisa menanam sayuran, bermain di pekarangan dan banyak lagi yang bisa kulakukan!"Melihat Bai Xia yang sangat antusias dan bahagia, hati Kai menghangat. Hal ini lah yang diharapkannya. "Bai H
Bai Xia tidak henti-hentinya merasa kagum dengan kemegahan pasar Kota Gusu, ia mendatangi banyak toko dan membeli beberapa kebutuhan, karena jumlah pembelian Kai yang tinggi, pihak toko rata-rata memberikan pengiriman gratis ke kediaman Kai yang segera di tata rapi oleh Prajurit Penjaga Kota.Berbeda dengan Bai Xia, Kai dan Nenek Hua hanya membeli kebutuhan dasar mereka dan beberapa pakaian, serta Kai juga harus mengganti beberapa pakaian Wang Xifan yang ia pinjam setelah keluar dari Aula Api Inti Bumi."Han Gege! Bolehkah aku membeli ini?""Bolehkah aku membeli itu?""Han Gege! Aku ingin ini."Bai Xia tak henti-hentinya membeli barang yang menurutnya lucu, sebagai remaja yang penuh dengan rasa ingin tahu, Bai Xia tidak melewati kesempatannya. Kai hanya tersenyum dan mengangguk menuruti keinginan Bai Xia tanpa mempertanyakan apapun."Han Gege! Lihat! Itu Kakak Xifan." Bai Xia menunjuk ke salah satu halaman toko.Kai yang sedang membawa Nenek Hua di punggungnya mengerutkan dahi saat mel
"Kau sudah memasuki tingkat Dragon Soul, yang berarti kau memerlukan dua level untuk bisa naik ke tingkat selanjutnya..." Wigen berkata."Mengapa begitu? Bukankah sebelumnya hanya satu level?" Kai mengerutkan dahinya."Semakin tinggi tingkatanmu, maka energi yang dibutuhkan akan semakin tinggi, kau harus membiasakan diri dengan ini, kemungkinan di kedepannya, level yang dibutuhkan akan semakin banyak." Wigen menjelaskan."Baiklah... Tidak menjadi masalah bagiku, semakin sulit jalan yang aku lalui semakin kuat Niat Bertarungku." Kai mengepalkan kedua tangannya.Setelah kembali ke kamarnya Kai mengambil posisi bermeditasi. "Aku baru memiliki waktu untuk menyembuhkan dan mengembalikan kondisi tubuhku seperti normal, kita akan membahas sistem lain kali."Kai lalu mengedarkan Akal Spritualnya dan memasuki Inventori, ia lalu memilah-milah pil yang sebelumnya ia dapatkan dan mencari berbagai pil untuk dapat mengembalikan kekuatan tubuh serta energi spritual.Kai tidak tahu menahu mengenai nam
BAM!Kai menghantam tanah yang keras, lalu kabut hitam di sekitarnya memudar, ia berdiri lalu melihat ke sekelilingnya. Ia berdiri tepat di atas lautan, namun itu terasa keras pada pijakan kakinya dan di sekelilingnya didominasi dengan warna abu-abu.Kai adalah orang yang sudah hidup lama dan melalui berbagai pertarungan dan metode serangan, ia segera bisa mengidentifikasi hal yang terjadi padanya. "Aku memasuki dunia mimpi, ini bukan ilusi... Ini juga bukan mimpi dari Alam Bawah sadarku..."Kai tahu bahwa ia sedang berada di Alam Mimpi yang dibuat oleh seseorang dan jika terjebak di alam mimpi, ia selamanya tidak akan bangun dan juga apa yang terjadi di alam mimpi, tubuh aslinya juga akan merasakan, dalam garis besar, jika tubuhnya tewas di Alam Mimpi, tubuh asli nya juga akan tewas.Saat Kai masih mengingat metode untuk memecahkan alam mimpi, enam kabut muncul di sekelilingnya yang kemudian berubah menjadi sosok binatang berkaki empat dengan leher yang panjang dan ekor yang bercabang
Kai awalnya merasa terkejut ketika ia masuk ke dalam Alam Mimpi, namun setelah ia terjatuh dari ketinggian, ia sadar bahwa Jiwa Sejatinya lah yang di bawa ke Alam Mimpi, sehingga membuat ia menjadi percaya diri. Ia awalnya mengulur waktu saat melawan Enam Binatang Mimpi dan menunggu hingga pemilik Dunia Mimpi itu datang dengan sendirinya."Sialan! Kedua orang ini bukanlah praktisi bela diri biasa! Aku harus segera memutuskan Dunia Mimpi ini!" Nightmare merasakan ancaman dari kedua sosok di hadapannya, ia segera mundur dan berniat untuk memutuskan Dunia Mimpi yang ia buat.HA!Nightmare membentuk mantra tangan sebelum menangkupkan kedua tangannya untuk mantra pembatal Dunia Mimpi, tetapi setelah ia menyelesaikan mantra, tidak ada yang terjadi."A-apa? Mengapa bisa begini?" Nightmare merasa tidak percaya, ia kemudian mencoba kembali, namun tetap saja, hasilnya sama.Melihat kepanikan Nightmare, Kai tertawa. "Percuma, kau tidak akan bisa membatalkan Alam Mimpi ini, sebab aku sudah menyabo
"Walau aku tidak bisa menang terhadapmu, tetapi aku juga akan mati bersamamu!" Aura Jiwa Sejati Nightmare meledak keluar, ia membentuk puluhan kabut hitam yang kemudian berubah menjadi puluhan pedang tajam berwarna hitam.Puluhan Pedang Hitam itu melesat ke arah Kai dengan cepat. Melihat hal itu, Kai mendengus kesal dan meninju dengan tangan kanannya. Energi Tinju dari Sovereign Besar seketika menghancurkan puluhan pedang hitam menjadi serpihan kecil. Energi tinju itu terus melesat hingga ke arah Nightmare. Nightmare buru-buru menyilangkan tangannya dan mencoba memblokir energi itu, namun energi tinju Kai terlalu kuat hingga Nightmare terbang ke belakang sebelum membanting keras ke bawah dengan tubuh bersimbah darah."Bahkan tidak tahan dengan satu pukulan." Kai tampak kecewa, ia sudah lama tidak merasakan kekuatan diri sejatinya, namun lawannya kali ini sangat lemah dibandingkan Jiwa Sejatinya, membuat ia merasakan kekecewaan."Sialan! Aku akan membawamu mati bersamaku!!" Nightmare me