Share

111. Blue Pavillion Restaurant

Kai berjalan melewati barisan-barisan toko di Kota Gusu. Kota itu cukup megah dengan bangunan-bangunan tinggi dan juga kokoh. Bai Xia dan Nenek Hua terpana, mereka sama sekali belum pernah melihat kemegahan kota yang begitu luar biasa, keduanya tak henti-hentinya tersenyum dan melihat ke kanan dan ke kiri. Bai Xia menjadi pusat perhatian, selain pakaiannya yang berasal dari pedesaan, tingkahnya juga terlihat sangat udik bagi para penduduk di sana.

Kai sama sekali tidak takjub, ia sudah pernah menjelajahi dunia dan pernah berada di sebuah Kota yang seratus kali lebih besar daripada Kota Gusu saat ini. Ia juga tidak memperdulikan pandangan orang-orang lain pada dirinya atau keluarganya, ia hanya akan bergerak jika keluarganya diganggu.

Kai akhirnya tiba di pusat kota, di sana bangunan yang ada terlihat sangat megah daripada sebelumnya dan lebih besar. Kai tidak susah menemukan restoran Blue Pavillion karena restoran itu salah satu bangunan terbesar di tengah kota dengan tiga lantai dan d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status