Home / Young Adult / Sleep With My Enemy / Pasangan Romantis yang Serasi

Share

Pasangan Romantis yang Serasi

last update Last Updated: 2024-11-30 20:03:16

Setelah Nyonya Wina dan Alex pamit pulang seusai makan siang bersama di rumah keluarga Sutedja. Pasangan muda itu naik kembali ke kamar, Igo pun berkata, "Tungguin di kamar sebentar ya. Gue mau ambil kado ulang tahun lo!"

"Wah ... jadi nggak sabar deh, kepo apa hadiah dari Igo!" sorak Ciara kegirangan.

Tak sampai lima menit pemuda itu kembali dengan bingkisan di balik punggungnya. Igo menghampiri Ciara yang duduk di tepi ranjang lalu berlutut menyerahkan hadiah istimewanya. "Princess Ciara, terimalah kado dariku!" ucap Igo.

"Cayankku, apa ini sebuah gaun?" tanya Ciara dengan senyuman manis menatap wajah Igo.

"Buka aja, Beib!" jawab Igo. Dia menunggu hingga Ciara membongkar pita dan perekat kotak hadiah itu.

"Wah ... cantik banget dressnya!" desah kagum Ciara.

Igo pun berkata, "Kubantu pakai dress itu yuk sebelum kita berangkat ke hotel buat candle light dinner!"

"Hahh? Di hotel? Kencan makan malam aja atau—"

Igo mendorong tubuh Ciara hingga rebah di kasur. Dia memagut bibir gadis itu
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (44)
goodnovel comment avatar
Ernhy Ahza II
akhhh romantis banget sih kmu Igo,, mau dong jdi Cia
goodnovel comment avatar
Abrina Aghnia
igo romantis banget,,, so sweet juga gimana gak meleleh tuh ciara ,,,
goodnovel comment avatar
Adelia Chubby2499
ahhh so sweet bngt sih go, sumpah y berasa diratukan bngt loh cia sama perlakuan mu go. ihhh iri deh aing
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Sleep With My Enemy   Sentuhan Penuh Cinta Semalaman

    (Warning! Bab ini dapat menyebabkan dewasa sebelum waktunya. Sesuaikan usia kalian ya, Para Pembaca yang Baik Hati.)"Waahh!" Ciara menutup mulutnya dengan telapak tangan ketika menapaki kamar pengantin bersama Igo.Di hadapannya nampak kamar berinterior lengkap nan mewah yang telah dihiasi kain berwarna putih, pink, dan ungu di langit-langit. Aroma wangi bunga segar memenuhi udara dalam kamar karena vas-vas kaca berisi air dengan bunga mawar merah segar rimbun ditempatkan di beberapa titik sebagai penyejuk mata.Lampu kamar yang disetel remang-remang membuat suasana menjadi lebih privat bagi pasangan yang akan memadu kasih di malam yang indah ini.Igo meraih ponselnya dan memutar lagu 'Die With A Smile' dari Bruno Mars dan Lady Gaga yang hits belakangan ini. Dia melingkari pinggang Ciara lalu mengajak Ciara berdansa sebentar agar suasana tegang lenyap."Gue harap lo suka d

    Last Updated : 2024-12-01
  • Sleep With My Enemy   Horny Berjilid-jilid Karena ...

    "Ya ampun udah jam satu pagi aja, Go!" ucap Ciara ketika melirik jam dinding di kamar hotel. "Aakh ... mmhh ... uumm!" Suara-suara alami yang meluncur dari mulut Ciara menyelingi deru napas Igo yang sedang mendekapnya dari belakang di atas sofa.Igo tak peduli jam berapa sekarang, mereka toh besok libur sekolah karena Minggu. Batang panjang beruratnya terasa begitu pas di gua becek nan hangat milik Ciara. "Sampai pagi ya, Beib?" goda Igo sambil memilin-milin pucuk mangga kembar yang ranum di telapak tangannya."Ngantuk deh, kita bobo dulu habis yang ini. Lo apa kagak capek? Nanti gue lecet kalo kebanyakan disodokin begitu sama lo!" protes Ciara sekalipun dia suka juga milik suaminya yang mantap."Okay, biar sama-sama istirahat ya!" sahut Igo menurut saja dengan permintaan Ciara. Dia mengecupi tengkuk dan leher Cia yang basah oleh peluh."Punya lo apa kagak linu sih, Go? Kita udah lima kali ganti gaya lho, ngeri amat!" tanya Ciara mencemaskan aset berharga suaminya. Kalau terlalu mengu

    Last Updated : 2024-12-01
  • Sleep With My Enemy   Gancet Saat Pulang Ke Tanah Air

    "Cin, tolong pesenin minum lagi dong. Air mineral botol aja deh!" Pak Hartono yang sedang menikmati Nasi Lemak di gerai makanan yang ada di airport Kuala Lumpur, Malaysia. Pesawat mereka transit dari Beijing ke Jakarta di sana selama dua jam. "Oke, Mas. Sebentar ya!" pamit Cindy lalu melenggang menuju ke bagian kasir sekalipun antrean pembeli cukup panjang di sana.Handphone wanita tersebut tergeletak begitu saja di atas meja bersebelahan dengan tas belanjaan. Pak Hartono pun tergoda untuk melakukan sidak (inspeksi dadakan). Dia ingin tahu isi galeri dan juga aplikasi pesan istri simpanannya itu.Kening pria berumur itu pun berkerut dalam karena melihat foto-foto dirinya sedang seranjang di hotel bersama Cindy. "Ckk ... sialan. Buat apa semua foto-foto intim kami ini ada di galeri HP Cindy?!" bisiknya dongkol disertai rasa curiga yang menyeruak di dadanya.Ketika Cindy kembali menyerahkan sebotol air mineral dingin kepada Pak Hartono, segera pria itu menghardiknya, "Hehh! Buat apa ka

    Last Updated : 2024-12-01
  • Sleep With My Enemy   Sukses Jadi Tontonan Gratis

    General Manager Hotel Paradiso Terrace Jakarta Pusat turun tangan sendiri ke TKP setelah mendengar laporan dari anak buahnya bahwa ada tamu yang ganjet di kamar hotel tempatnya bekerja."Waduh, ini pasangan sah apa orang jajan di lapak prostitusi lantas ngamar di sini, Jon?" tanya Pak Gerald Atmaja kepada petugas room service yang menerima telepon Pak Hartono tadi.Sembari menunggu lift naik ke lantai tujuh, Jono pun menjawab, "Kalau ngakunya sih si bapak tadi bilang sama istri. Cuma kata Marini yang ngurusin check in tamu malam ini, sepertinya beda usia jauh pasangan ini, Pak!""Hmm ... sepertinya sih mencurigakan. Lagian kalau pasangan sah kok sampai gancet juga. Janggal menurutku!" sahut Pak Gerald sembari bersedekap menatap angka penunjuk lantai lift berada."TING." Pintu lift terbuka."Ayo, kita tengok tamu itu. Bukain kunci pintu kamarnya pake cadangan kartu, Jon!"&nb

    Last Updated : 2024-12-02
  • Sleep With My Enemy   Malu Sama Mantan

    "Drrtt drrtt ... drrtt!" Suara getaran handphone di nakas samping tempat tidur membangunkan Nyonya Wina. Baru saja dia meletakkan kepala di bantal sudah ada gangguan."Siapa sih malam-malam begini nelpon?!" gerutunya kesal. Namun, id caller di layar ponselnya agak tak biasa. Dia pun langsung menjawab panggilan tersebut, "Halo, Mas Reynold. Kok tumben malam-malam begini telepon aku, ada apa?""Halo, Wina. Tolong kamu segera ke Jakarta Pusat. Jadi begini ceritanya, aku baru kelar meeting di restoran hotel bareng klien. Tak sengaja lihat suami kamu gancet dengan sekretarisnya dan harus dibawa ke rumah sakit pake kursi roda tadi lewat lantai lobi hotel. Aku kirim fotonya biar kamu percaya!" Telepon itu terputus lalu sebuah foto masuk ke aplikasi pesan HP Nyonya Wina.Wanita itu sontak terkesiap menatap suaminya dan Cindy tanpa pakaian di atas kursi roda yang didorong petugas dari rumah sakit berseragam putih. Posisi Cindy di

    Last Updated : 2024-12-02
  • Sleep With My Enemy   Pria Green Flag

    "Mbak, silakan pakai jaket saya buat menutupi badan. Maaf, sekadarnya karena saya nggak punya beha!" ujar salah seorang paramedis yang berempati atas kondisi memalukan yang dialami Cindy.Dengan tangan gemetaran Cindy menerima jaket berbahan kain katun warna hitam tersebut lalu mengenakannya tanpa protes. "Makasih ya, Mas!" ucapnya singkat.Posisi Cindy di atas brankar yang ada dalam ambulans itu masih dipangku Pak Hartono yang tetap tak sadarkan diri. Dia tak bisa mengancingkan jaket juga karena pergelangan tangan sebelah kirinya dipasangi infus."Mas, kalau saya boleh bertanya. Ini bisa lepas kejepitnya kapan ya?" Cindy merintih kesakitan karena organ intimnya terasa perih setiap harus bergerak tanpa sengaja."Hmm ... sabar ya, Mbak. Nanti ditolong dokter di rumah sakit. Nggak lama kok perjalanan ke sana karena kita naik ambulans!" jawab Andi, paramedis paling junior yang ikut rombongan penje

    Last Updated : 2024-12-02
  • Sleep With My Enemy   Sudah Salah Malah Bertingkah

    "M—mama?!" Pak Hartono terkejut setengah mati ketika pertama kali yang dia lihat saat dirinya tersadar adalah Nyonya Wina bukannya Cindy."Kenapa, Pa? Kaget ya? Tuhan itu adil, ketika suamiku melakukan hal yang jahat di belakangku, akhirnya segalanya terbongkar di waktu yang tepat!" ujar Nyonya Wina dengan tenang sekalipun badai emosi bergejolak dalam hatinya.Pak Hartono langsung meraih tangan istrinya. "Tolong jangan salah sangka dulu. Ini nggak seperti yang Mama kira kok!""Maksudnya apa, Pa? Mama punya foto Papa dan Cindy saling tumpang tindih tanpa baju. Kalian itu dibawa ke rumah sakit dari hotel dengan menggunakan kursi roda dilihat banyak orang lho. Bahkan, orang luar yang nggak kita kenal sudah tahu kalian itu pasangan mesum!" hardik Nyonya Wina galak kali ini. Stok kesabarannya sudah habis.Kenyataan memukul Pak Hartono begitu keras, dia sudah tak bisa mengelak lagi dengan bukti yang

    Last Updated : 2024-12-03
  • Sleep With My Enemy   Selalu Seru Bersamamu

    Pagi jelang siang di Hotel Grand Pesona Pasundan, kota Bandung, pasangan muda-mudi yang kelelahan lembur semalaman bercinta itu baru saja membuka mata. Aroma tubuh Igo yang wangi dan maskulin membuat Ciara nyaman memeluk suaminya. Namun, dia mulai kelaparan lagi."Igo ... gue butuh makan!" ucap Ciara singkat, padat, jelas.Pemuda itu segera meraih gagang pesawat telepon di atas nakas, dia berkata, "Gue pesenin sarapan menjelang makan siang. Lo mau menu apa, Beib?""Gue pengin Nasi Soto Kudus pake sate telur puyuh, sate usus, dan tempe goreng tepung. Bisa kagak chef hotel ini bikinin, Go?" pesan Ciara sesuai moodnya."Hmm ... gue coba tanyain dulu ya!" sahut Igo lalu menyebutkan pesanan menu yang diinginkan oleh Ciara di telepon. Ternyata bisa dibuatkan khusus oleh chef hotel milik ayah Jacky itu. Igo memesan dua porsi menu yang sama agar tidak merepotkan.Ciara bangun dari

    Last Updated : 2024-12-03

Latest chapter

  • Sleep With My Enemy   Dari Benci Menjadi Bucin (THE END)

    "Raymond, kamu di mana, Nak?!" seru Nyonya Wina memanggil putra bungsunya yang berusia tujuh tahun itu karena mereka sekeluarga akan berangkat bersama-sama ke New York pagi ini.Suara derap kaki yang berat dibalut sepatu boots menuruni tangga kayu dari lantai dua kediaman Subrata. "I'm coming, Mom!" jawab Raymond dengan napas terengah-engah.Pak Reynold yang sedang membaca pesan di ponselnya dari Vincent segera bangkit dari sofa ruang tengah. "Yuk kita berangkat sekarang biar nggak ketinggalan pesawat!" ajak pria berusia lebih dari setengah abad tersebut.Cleopatra yang telah beranjak remaja berjalan merangkul bahu adik kandung seayahnya menuju ke mobil. "Wow, aku tak sabar untuk bertemu Cedric dan Beryl!" ujar gadis itu seraya naik ke bangku belakang mobil Alphard putih bersama Raymond.Sementara itu di Amerika, Ciara dan Igo sekeluarga yang kini beranggotakan ayah ibu dengan sepasang putra putri tersebut sudah tiba di Bandara John F. Kennedy. Mereka memenuhi ajakan Vincent untuk men

  • Sleep With My Enemy   Pernikahan Alex dan Lindsey

    "Congrats ya, Lindsey. Gue kagak nyangka lo bakal jadi kakak ipar gue lho. Sabar-sabar sama abang gue yang super rese dan kadang kurang sensitif sama cewek!" ujar Ciara heboh di telepon saluran internasional.Lindsey tertawa cekikikan menanggapi perkataan sobat kentalnya itu. "Udah kena wamil gue tiga tahun pacaran sama abang lo tuh. Mami papi minta nunggu gue wisuda S1 baru kami dibolehin nikah. Penginnya pas merid tuh di undangan sama-sama ada tittle sarjananya di belakang nama kami masing-masing. Bang Alex keren bisa lulus kuliah daring di luar negeri. Gue bangga punya calon suami yang berpendidikan tinggi dan mapan secara finansial di usianya yang masih muda!" puji gadis manis berlesung pipit itu."Kalian serasi dan saling dukung. Salut gue sama lo, Lind! Oya, gue hampir lupa mau say thank you ... gue denger dari Bang Alex, lo yang selama ini nemenin Papa Tono berobat rutin ke rumah sakit sampai sembuh. Asli, gue utang budi banyak sama elo. Malahan gue yang anaknya kagak bisa nger

  • Sleep With My Enemy   Kejutan Tamu Dari Jauh

    Sekitar pukul 06.00 waktu Boston, Ciara mengerang sekuat tenaga dipandu oleh dokter Obsgyn yang bertugas membantu proses persalinannya. "Oeeekk!" Suara nyaring bayi berjenis kelamin laki-laki itu membuat Mama Wina dan Papa Reynold bersama Cleo di lorong depan ruang persalinan terkejut bercampur senang. "Udah lahiran kayaknya si Cia, Mas! Syukur kalau lancar prosesnya," ujar Mama Wina dengan binar bahagia di wajahnya. Cucu pertamanya yang made in Boston itu begitu berkesan karena dia jaga kehamilannya selama sembilan bulan.Dari arah lift nampak Vincent yang berjalan dalam langkah cepat menghampiri orang tuanya. "Gimana Ciara, Ma, Dad?" tanyanya cemas."Baru saja melahirkan tuh. Nah, susternya mau bersihin Baby Cedric sebelum disusui sama Cia!" jawab Mama Wina penuh senyuman. Anak sambungnya itu memang sangat perhatian kepada Ciara seperti adik kandung sendiri.Vincent menunggu semua proses pasca persalinan selesai sampai diizinkan masuk menengok Ciara ke dalam kamar. Dia melihat Igo

  • Sleep With My Enemy   Pecah Ketuban Tengah Malam

    Dari bulan ke bulan kehamilan Ciara semakin menampakkan bentukan perut buncitnya. Dia masih rajin kuliah karena memang pendidikannya dibiayai beasiswa dari kampus. Presensi dalam setiap mata kuliah sangatlah penting untuk penilaian tanggung jawab mahasiswa. Sementara itu Igo sudah memasuki semester akhir di kuliahnya, sibuk menyusun skripsi. Jadwal sidang skripsinya ditentukan minggu ini. Dia tetap menjaga dan mengurusi istrinya yang sedang hamil besar. Seperti sore ini pasangan muda tersebut berjalan-jalan di taman kota yang nampak indah karena sedang musim semi. Tangan Igo menggenggam telapak tangan mungil berjemari lentik itu sembari berjalan menyusuri jalan setapak di antara tanaman bunga serta pepohonan yang daunnya menghijau."Sudah empat musim lengkap gue berada di Boston, Cayank. Rasanya kangen juga sama Bandung. Kenangan kita di hutan anggrek Cikole, perkebunan teh, pemandian air panas, dan juga glamping yang terakhir tuh berkesan banget!" ujar Ciara seraya menoleh menatap

  • Sleep With My Enemy   Bukan Anak Durhaka

    Selama kuliah di kampusnya, Ciara tidak begitu berkonsentrasi dengan pemaparan dosennya. Hasil USG kehamilannya positif. Dia akan menjadi mama di usia 20 tahun. Muda sekali!Ciara takut dia akan mengalami baby blues syndrome dan menjadi tantrum. Kecemasannya yaitu kehamilan serta hadirnya bayi akan mengganggu kuliahnya dan juga kuliah Igo.Sebuah pesan masuk ke HP Ciara. Ternyata Igo sudah memberi kabar bahagia itu ke Mama Wina. "Cia, kamu jaga kehamilan pertama ini dengan hati-hati. Mama dan Papa Rey akan terbang ke Boston besok pagi waktu Indonesia. Sepertinya kami akan menetap di Amerika sampai kamu melahirkan dan bayi kalian bisa makan bubur selain ASI.""Sepertinya Cia memang butuh bantuan Mama. Cia kuatir kehamilan ini akan ngeganggu kuliahku dan Igo juga. Lalu Papa Rey apa bisa meninggalkan pekerjaannya di Indonesia, Ma? Cia nggak pengin ngerepotin semua orang!" ketik Ciara membalas pesan mamanya."Nanti Papa Rey yang bakalan bolak-balik US-Indonesia. Kasihan Bang Alex juga kal

  • Sleep With My Enemy   Morning Sick Pertama Ciara

    Seperti yang dikatakan Igo, barang-barangnya di asrama mahasiswa hanya dua koper besar saja. Tak butuh waktu lama untuk memindahkan itu semua ke apartemen yang akan dihuni oleh mereka berdua.Siang harinya Ciara memasak bahan yang ada di kulkas dapur. Vincent menyediakan beras juga di tempat penyimpanan bahan memasak di sana. Adiknya tak perlu kebingungan membeli bahan memasak untuk sementara.Ciara memang dibawakan bumbu-bumbu rempah instan oleh Mama Wina yang pastinya praktis. Dia memasak rendang daging sapi dan perkedel kentang dengan nasi putih sebagai menu makan siang.Igo yang sudah selesai membongkar koper menemani Ciara memasak di meja dapur sambil mengobrol. Dia penasaran juga seperti apa hasil masakan istri kecilnya yang nampak percaya diri. "Jadwal kuliah kita mungkin sama saat memulai tahun ajaran baru perkuliahan, Cia. Ada baiknya besok kalo lo ke kampus nanya ke senior yang baik butuh apa aja untuk mahasiswa tingkat pertama. Arsitektur pastinya butuh alat menggambar 'ka

  • Sleep With My Enemy   Berganti Suasana Baru Di Boston

    "Cleo, Kakak Cia mau pergi sekolah jauh. Jangan lupain Kakak ya!" Ciara menggendong adik bungsunya yang baru berusia satu tahunan. Matanya berkaca-kaca karena harus meninggalkan bayi lucu yang selama ini menemaninya menjalani LDR dengan Igo.Seolah dia tahu ada sesuatu yang menyedihkan yang membuat mata Ciara berkaca-kaca, Baby Cleo menangis kencang di gendongan kakaknya."Yaelah, Cia. Kok adek lo malah dibikin nangis sih!" omel Igo yang segera mengambil alih adik ipar kecilnya itu. Dia mengajak Baby Cleo berjalan-jalan di taman belakang rumah kediaman Subrata. "Tungguin gue dong, Cayank. Bukan maksud gue mau bikin Cleo nangis. Kali dia tahu gue lagi sedih aja!" kelit Ciara. Aroma tanaman bunga melati yang menenangkan menguar di udara. Sedikit membuat hati Ciara lebih tenang.Igo pun mengerti dengan apa yang dirasakan oleh istrinya. Meninggalkan keluarga untuk menuntut ilmu di luar negeri memang tak mudah. Dia sudah mengalami itu sebelumnya. Hari-hari kangen masakan Indonesia terutam

  • Sleep With My Enemy   Hari-hari Terakhir Penuh Kenangan Di Kota Bandung

    Kenaikan kelas ke tingkat terakhir jenjang SMA telah berhasil dilalui Ciara. Dia membuktikan kepada Igo bahwa dirinya pun cerdas dan bisa berprestasi. Memang pada akhirnya keaktifannya di tim basket sekolah harus dilepas. Ciara lebih memilih main basket biasa bersama teman-temannya saja dibanding menjadi kapten tim basket yang dituntut fokus berlatih di lapangan setiap hari.Igo pun mendukung pilihan Ciara, dia yang menyarankan agar istri kecilnya memilih prioritas untuk mengejar cita-citanya menjadi arsitek. Beberapa brosur elektronik dari perguruan tinggi di kota Cambridge, Massacussets yang mempunyai fakultas arsitektur dikirimkan Igo melalui email.Beberapa kampus yang memberikan beasiswa program sarjana dikirimi lamaran oleh Ciara. Hari-harinya sibuk dengan persiapan ujian kelulusan dan memantau aplikasi lamaran beasiswanya ke beberapa kampus yang sekota dengan Igo.Pak Reynold pun mendukung usaha Ciara. Bahkan, dia mengatakan akan membiayai kuliah putri sambungnya ke Amerika sea

  • Sleep With My Enemy   Suka Duka Kehidupan, Kelahiran Baby Cleo

    "Permisi, Pak Satpam. Saya mau ketemu Mas Hartono!" ujar Cindy yang membawa bungkusan plastik berisi buah segar di depan pintu gerbang."Ohh ... kamu lagi rupanya. Maaf, pesan dari Bapak langsung. Kata beliau kalo lihat Cindy langsung usir, jangan kasih masuk dengan alasan apa pun!" jawab satpam kediaman Sasmita tanpa berkompromi.Wajah Cindy nampak kecewa berat. Pasalnya, dia ingin mencari simpati dari Pak Hartono lagi setelah sempat berselingkuh dengan Devan dan diusir dari rumah megah itu tempo hari. Namun, tanpa barang-barang mewah yang mendukung penampilannya, jelas saja Devan curiga. Zaman sekarang mencari pria yang tulus sulit sekali, kebanyakan hanya modus dan sebagian lainnya melihat apa yang dimiliki sehingga membuat tertarik."Nitip buah apel dan jeruk ini saja deh buat Mas Hartono, Pak. Bilang kalau Cindy yang kirim sendiri!" pesan perempuan itu pada akhirnya sebelum berjalan kaki meninggalkan depan pintu gerbang yang tertutup rapat.Penyesalan mulai muncul di belakang set

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status