Share

Bab 10 Gejolak Hati

"Aku nggak mau mas dihina sama ibumu. Belum lagi adikmu, Nur. Mulutnya udah kayak seblak level 10, bikin mules" Ika mengadukan kelakuan iparnya.

"Atau mas pinjemin dulu ke bapak?" Karyo berusaha meringankan beban istrinya.

"Eh, jangan. Udah nggak usah. Kan Ika udah hutang sama Bank Plecit. Duit itu udah cukup." Ika tiba-tiba tergagap, nama Pak Tio dibawa-bawa.

"Tapi itu bunganya besar banget!" Karyo semakin khawatir. "Kamu nyicilnya gimana?"

"Ee... nanti Ika pikirkan, mas. Sudah sana mas Karyo pergi saja"

Karyo tercekat, ah kata-kata pergi jadi sangat menyakitkan bagi Karyo. Apa sudah tidak ada kata pulang untuk dia?

"Ayo pulang, Ka" ragu-ragu Karyo mengajak istrinya pulang. Yuni yang sejak tadi pura-pura sok sibuk tapi sebenarnya menguping pembicaraan mereka jadi ikutan nyaut, "Iya pulang aja, Ka. Nanti dagangannya aku yang bawain, kayak biasanya"

Mereka menoleh ke arah Yuni. Ika kecewa, kenapa Yuni malah membe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status