Share

Bab 33: Kacang Polong

“Menurutmu apa aku harus diam saja?” El membalas tatapan mata Livy.

“Entahlah aku bingung, aku belum siap ayah mengetahui kalau janin dalam kandunganku ini …”

“Jangan berpikir macam-macam biar aku saja. Kamu fokus pada kehamilanmu, aku mencintamu Livyta.” El mengabsen wajah mulus kekasihnya, tidak jemu memandang dan menyentuhnya.

Malam semakin larut, sepasang kekasih itu terlelap dengan nyenyak, bahkan Livy merasa nyaman berada di pelukan El. Kini ia yakin keputusannya memberitahu kebenaran pada El bukan suatu kesalahan.

Keduanya terbangun cukup siang, setelah mentari mulai menunjukkan sinarnya. Bahkan dua kali perawat yang hendak masuk mengurungkan niat, selain pintu yang terkunci, dua pasang kaki saling bertumpuk di atas ranjang pasien.

“Selamat pagi sayang. Aku pikir mimpi, terbangun di samping bidadari, ternyata ini kenyataan,” goda El mencolek dagu kekasihnya.

Menjadikan pipi tirus Livy bersemu merah, belum juga nyawanya terkumpul sudah digoda seperti ini. Ia langsung membayangk
NACL

siapakah yang datang? (☉。☉)!

| 8
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status