Pesta pernikahan Esther dan Mayir digelar secara sederhana. Yang datang hanyalah kerabat terdekat. Pun pesta pernikahan diselenggarakan di rumah kediaman Tristan. Banyak keluarga yang hadir, termasuk beberapa rekan bisnis dari Tristan Group. Tadeo dan Daisy tentunya hadir di pernikahan Esther dan Mayir. Ya, baik Tadeo ataupun Esther telah berdamai dengan kenyataan. Mereka sudah saling bicara, tak lagi menaruh dendam.Tadeo dan Esther menyadari bahwa mereka tidak berjodoh sampai maut memisahkan. Akan tetapi, meski demikian, mereka tetap menjalin hubungan sebagai teman dekat.Bagaimanapun, Tadeo dan Esther memiliki Christian. Itu kenapa mereka fokus pada anak-anak mereka. Terlebih Christian pun akan segera memiliki anak. Dendam masa lalu cudah cukup. Mereka memutuskan berdamai.“Selamat atas pernikahan kalian.” Tadeo memberikan senyuman hangat pada Esther dan Mayir.“Thanks, Tadeo.” Mayir membalas senyuman Tadeo.“Terima kasih, Tadeo.” Esther pun menjawab dengan senyuman dan tatapan ha
Ella membenamkan wajahnya di dada bidang Elan. Wanita itu menghirup aroma parfume maskulin milik pria yang dia cintai itu. Pelukan mesra dan penuh kasih sayang. Ya, setelah pesta pernikahan ibu Christian—Ella berhasil melarikan diri dari pesta bersama dengan Elan.Elan turut diundang di pernikahan ibu Christian, namun pria itu memang hanya menyapa secara formalitas saja. Tidak berlama-lama di pesta, karena sejak tadi Tadeo sudah melayangkan tatapan dingin padanya.Sekarang disinilah Elan dan Ella berada. Mereka menyewa satu hotel yang cukup jauh dari pusat kota. Bercinta dengan hebat melepaskan kerinduan yang menggebu-gebu di antara mereka.Tubuh telanjang dua insan yang saling mencintai itu, terbalut oleh selimut tebal. Mereka layaknya pasangan remaja yang tengah melakukan backstreet. Bukan tak ingin memberi tahu, tapi penyatuan mereka karena adanya kerumitan. Hal tersebut yang membuat mereka terpaksa menyembunyikan hubungan mereka, sampai tiba waktunya siap mereka beri tahu ke semua
Ella mengatur pertemuan dengan para wartawan. Wanita itu sudah cukup lelah dengan pemberitaan-pemberitaan miring di media. Terlebih banyak yang menghina dan menjelek-jelekan Claudia.Ella tentu tidak terima ketika ada yang menghina Claudia. Sebagai seorang kakak, dia memutuskan untuk mengadakan konferensi pers demi agar meredam pemberitaan-pemberitaan negative di luar sana. Christian sependapat dengan Ella. Pria itu menyetujui mengadakan konferensi pers. Karena memang saran ini bisa meredam segala perbincangan negative yang ada di luar sana. Pagi itu, Claudia berdiri di depan cermin. Kegugupan melanda dirinya. Dia akan bertemu dengan wartawan. Sejak dulu, dia tak suka jika kehidupannya diliput media. Jika pun ingin disorot, pasti Claudia selalu meminta Ella maju ke hadapan media. “Claudia? Apa kau sudah siap?” Christian menghampiri Claudia yang tengah mematut cermin.Claudia mengalihkan pandangannya menatap Christian. “Christian, aku sudah siap. Tapi—” Gadis itu menunjukkan jelas
Tadeo menatap Elan yang berdiri di hadapannya. Pria paruh baya itu mengetuk-ngetuk jemarinya ke atas meja, menatap lurus keponakannya itu dengan sorot mata membendung sebuah hal yang ingin dungkapkan.“Apa kabar, Paman?” Elan menarik kursi, duduk di hadapan Pamannya. Hari ini dia meluangkan waktu untuk bicara berdua dengan pamannya. Dia memiliki hutang permohonan maaf pada pamannya.“Seperti yang kau lihat, aku baik,” jawab Tadeo dingin dan datar.Elan tersenyum samar. “Aku senang kau selalu sehat.”“Kau senang? Aku pikir kau ingin aku cepat mati.”“Seburuk-buruknya diriku, tidak mungkin aku menyumpahi Paman kandungku untuk cepat mati. Kedua orang tuaku sudah tiada. Kau sama saja dengan pengganti kedua orang tuaku.”“Kau tidak ingin aku cepat mati, tapi kau membuat ulah yang mengundang kematianku cepat datang! Begitu maksudmu, Elan?!”Elan kembali tersenyum dan menatap Pamannya. “Itu tujuanku datang ke sini. Aku minta maaf, Paman. Aku minta maaf atas apa yang telah terjadi. Aku terlal
Claudia mengirimkan pesan pada Gilbert untuk datang di kafe yang biasa mereka datangi, semasa dulu masih kuliah. Memang, waktu kuliah—Claudia dan Gilbert sangatlah dekat.Banyak orang yang beranggapan bahwa Claudia adalah kekasih Gilbert. Padahal itu adalah berita tidak benar. Gadis itu belum pernah sama sekali menjalin hubungan dengan pria manapun.Claudia terlalu fokus pada kuliahnya. Gadis itu selalu ingin mendapatkan nilai terbaik. Itu kenapa dia tak pernah mau menjalin hubungan semasa dia masih kuliah ataupun sekolah. Yang dia utamakan adalah membanggakan kedua orang tuanya. Claudia menatap jam dinding—waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi. Pada pukul sebelas nanti, dia harus sudah tiba di kafe yang kerap dia dan Gilbert datangi semasa kuliah dulu.Ya, Claudia sengaja mengatur pertemuan hari ini pada Gilbert. Dia ingin menjelaskan pada temannya itu. Dia tahu pasti Gilbert selalu bertanya-tanya tentang berita yang telah tersebar di media.Sayangnya, Claudia memang tidak menjawab
Persiapan pernikahan Claudia dan Christian sudah berada di depan mata. Dua keluarga sudah disibukan dengan pernikahan Claudia dan Christian. Jadwal yang lebih dulu menikah memang Claudia dan Christian. Setelah itu, baru Ella dan Elan yang akan menikah.Keluarga besar Claudia dan keluarga besar Christian sangat sibuk. Esther bahkan turut membantu dipersiapan pernikahan Claudia dan Christian. Sebelumnya, ketika pernikahan Christian dan Ella—Esther tak turut membantu karena waktu itu mereka semua belum berdamai.Kali ini pernikahan Christian jauh lebih special. Bagaimana tidak? Christian sudah berdamai dengan ibu kandungnya. Pria tampan itu sekarang memiliki dua ibu yang akan selalu ada di sisinya.Claudia meskipun bukan berasal dari keluarga Fritzgerald, tapi sampai kapan pun namanya tidak akan berganti. Selama ini dia dibesarkan di keluarga Fritzgerald. Bahkan seluruh keluarga besar Fritzgerald tak pernah tahu tentang rahasia Claudia bukanlah anak kandung Grania dan Benny.Benny dan Gr
Sebuah gaun pengantin indah dan anggun membalut tubuh langsing Claudia. Gadis itu yang biasanya tampil dengan riasan sederhana, sekarang tampil bagaikan Tuan Putri dari sebuah kerajaan.Claudia sangat cantik. Tidak heran jika Ella dan juga Grania menatap kagum akan penampilan Claudia yang cantik itu. Make-up artist khusus Christian datangkan. Sang make-up artist sudah biasa merias wajah artis dunia.“Oh, My God! Claudia kau cantik sekali, Sayang.” Ella berseru dan langsung memeluk erat tubuh Claudia.Claudia tersenyum. “Terima kasih, Kak. Kau juga sangat cantik.”Claudia sama sekali tidak berbohong. Kakaknya memang sangatlah cantik. Gaun yang membalut tubuh kakaknya itu sangatlah menawan. Pun riasan di wajah Ella memukau sempurna.Grania tersenyum melihat dua putrinya. “Kalian sama-sama cantik. Kalian berdua anak kebanggaan Mommy dan Daddy.”Claudia dan Ella bersamaan tersenyum mendengar apa yang Grania katakan.“Apa Daddy mengganggu?” Benny masuk menginterupsi percakapan antara dua p
Suara instrument musik begitu lembut mengiringi Claudia yang masuk ke dalam ballroom hotel. Para tamu undangan yang hadir berdecak kagum melihat penampilan Claudia yang sangat cantik.Fotografer yang disewa khusus mengabadikan moment pernikahan Claudia dan Christian nampak sibuk mengambil gambar terbaik. Bukan hanya para fotografer yang sibuk mengambil gambar Christian dan Claudia, tapi para keluarga serta tamu undangan lain pun ikut sibuk.Claudia yang tampil cantik dengan balutan gaun pengantin itu masuk ke dalam ballroom, ditemani oleh Benny. Tampak jelas Benny begitu bangga menemani Claudia masuk ke dalam ballroom.Ya, sekalipun Benny bukanlah ayah kandung Claudia, tapi yang sejak kecil gadis itu tahu adalah sosok Benny merupakan ayah kandungnya. Fakta memang telah terungkap, namun tetap Claudia mencintai Benny tidak pernah berubah.Claudia mencintai kedua orang tua kandungnya yang sudah tiada. Rasa cinta itu tumbuh di kala dia sudah tahu kenyataan tersebut. Ditambah pengorbanan i