"GRANAT!!"DHUUARRR!!! Suara ledakan menggelegar dari gudang penyimpanan anggur sangat mengejutkan semua orang, kaca-kaca mansion sampai pecah berkeping-keping dan dinding bergetar hebat, semua itu terjadi akibat efek domino yang disebabkan oleh ledakan granat."FUCKING SHIT!! Ternyata mereka berani membalasku dengan cara yang sama," maki Daniel."Sangat seru dan menarik, gigi dibalas dengan gigi dan ledakan yang kau berikan kepada Jonathan juga dibalas kembali dengan ledakan," timpal Mark, sarkas."Malam ini akan aku hancurkan mereka semua, Fuck!!" Maki Daniel, penuh emosi.Mark tersenyum kecil, menganggukkan kepalanya cepat sambil mengintip ke jendela kamar. "Good!! Ada banyak musuh yang bisa kau hancurkan malam ini, gunakan semua kemampuanmu malam ini, Kak."Dari jendela, Mark bisa melihat jumlah musuh yang menyerang. Manik hijaunya juga melihat pergerakan musuh yang juga sedang menerobos masuk ke dalam rumah.Daniel melemparkan beberapa pisau lempar kepada Mark yang diambilnya dar
Pertarungan antara keluarga Myers dan gengster kalajengking telah dimenangkan oleh Daniel dan Mark , akan tetapi di detik-detik terakhir sebuah kejadian tidak terduga terjadi. Seorang anak buah Jonathan Miller yang mereka kira sudah mati malah bangkit kembali dan memanfaatkan kesempatan saat Mark dan Daniel sedang lengah, anak buah Jonathan mengambil pedang samurai yang tergeletak di lantai dan tanpa bersuara anak buah Jonathan menusuk Daniel Myers dari belakang.Pedang yang panjangnya mencapai 80 cm menembus punggung hingga ke perut dan di ujung pedang berlumuran darah, mulut Daniel memuntahkan darah segar lalu tubuh gagah sang CEO itu terjatuh bersimpuh di lantai. Kejadian mengerikan itu terjadi tepat di depan mata Alice dan semua orang, terkejut dan syok. Reaksi itulah yang ditunjukkan oleh Alice dan yang lainnya, Mark merebut pistol Will lalu menembak kepala anak buah Jonathan hingga dahinya berlubang."SHIIT, KAAK!!" Mark berlari kencang mendekati Daniel."DANIEL!!" Mark menekan
"Mark, aku ingin menemani Daniel di rumah sakit. Tolong antarkan aku ke rumah sakit," pinta Alice, memelas seraya menempelkan kedua telapak tangannya di depan wajahnya."Tidak!! Aku tidak mengizinkanmu pergi ke sana, Alice. Kondisi tubuhmu tidak memungkinkan untuk pergi ke rumah sakit," tolak Mark mentah-mentah."Tolong Mark. Aku ingin menemani Daniel, aku ingin terus berada di sisinya. Aku mohon kepadamu Mark, aku ingin menemani Daniel di rumah sakit, aku mohon."Alice terus menangis sambil memohon kepada Mark akan tetapi calon adik iparnya itu tidak memberikannya izin untuk pergi ke rumah sakit, menangis sampai matanya bengkak bahkan ia terus berusaha kabur dari pengawasan Mark agar ia bisa bertemu dengan calon suaminya yang sedang kritis di rumah sakit tapi tetap saja usahanya tidak berhasil karena sikap posesif Mark.Bahkan Mark semakin memperketat penjagaan di luar kamar Alice untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, takut kalau Alice nekat kabur saat ia sedang lengah. S
Seorang perawat yang setengah wajahnya ditutupi masker melenggang dengan santainya masuk ke dalam ruang perawatan Daniel dengan membawa obat-obatan yang akan digunakannya untuk membunuh sang CEO pemimpin klan Myers yang sedang terbaring dalam kondisi kritis, suntikan berisi racun yang dibawanya bisa dengan mudahnya lolos dari pemeriksaan penjagaan super ketat dari kepolisian dan anak buah Daniel. Sang perawat itu menyuntikkan cairan racun mematikan dengan dosis yang tinggi ke dalam cairan infus Daniel, setelah tugasnya selesai ia bergegas pergi.Di sisi lain ...Alice masih terbaring tidak sadarkan diri, wajah Alice terlihat pucat dan peluh membanjiri tubuh di tengah cuaca dingin yang menyerang kota New York. Kepala Alice terus bergerak ke kanan lalu ke kiri dengan bibir yang bergerak pelan menyebut nama sang calon suami, meskipun ia sedang tidak sadarkan diri tapi nyatanya ia bisa melihat serta merasakan sang calon suami sedang berada dalam bahaya"Jane, apa Alice baik-baik saja? Ken
"A--lice ..."Suara berat dan parau menyebut nama wanita yang berhasil menaklukkan hatinya. Kelopak mata sang CEO gagah yang dijuluki pengusaha bertangan dingin tersebut akhirnya terbuka dan yang ia lihat pertama kali adalah wajah cantik wanitanya yang sedang menangis tersedu-sedu di sampingnya, tangan bergerak perlahan menyentuh puncak kepala calon istrinya.Alice terlonjak kaget, manik birunya menatap wajah tampan yang kini tengah menatap ke arahnya. "Daniel ... ka--kamu sudah bangun." Alice tertegun, jari-jari lentiknya mengusap kelopak matanya untuk mematikan kalau matanya tidak salah melihat."MARK!! MARK!!" Seru Alice.Mak terkejut mendengar teriakan Alice, ia bergegas masuk ke dalam kamar perawatan sang kakak karena ia pikir keadaan Daniel sedang memburuk yang ternyata pikirannya salah besar. Manik hijau sang polisi gagah nan tangguh itu membulat sempurna ketika melihat sang kakak tercinta sudah tersadar dari koma, bibirnya tersenyum lebar dan Mark bergegas memanggil dokter unt
"Jonathan ingin membuatmu menderita dengan membunuh bayimu lalu menjadikan tunanganmu sebagai budak pemuas birahinya," bisik Helena sambil menatap wajah Alice yang tampak merah karena menahan rasa cemburu saat Helena berdekatan dengan Daniel."Fuck you Helena!! Aku akan membunuhmu kalau kau membohongku!!" Maki Daniel sambil mendorong tubuh Helena dan hampir membuat tubuh seksi mantan istrinya itu terjengkang ke lantai.Alice terlonjak kaget melihat reaksi Daniel yang begitu marah setelah mendengar bisikan Helena, rasa penasaran kini menghinggapinya. Tunangan sang CEO tampan itu ingin mengetahui alasan Daniel terlihat sangat emosi, ia ingin mencari tahu tapi ia takut kalau calon suaminya nanti semakin bertambah emosi sehingga ia hanya bisa terdiam menunggu sampai Helena pergi."Kenapa kau kasar sekali kepadaku?! Aku datang ke sini hanya untuk memberikan informasi itu kepadamu." protes Helena, tidak terima mendapat perlakuan kasar dari sang mantan suami."Untuk apa kau memberitahuku ten
2 pengendara motor Harley Davidson yang masing-masing berboncengan yang memakai pakaian serba tertutup kini mengampit mobil limousin, kedua bodyguard bersiap menembak jika para pengendara motor itu menyerang. Suasana berubah hening dan mencekam, tidak ada yang berbicara dan yang terdengar hanyalah suara deru napas semua penumpang mobil mewah milik sang CEO yang masuk dalam jajaran orang nomor 4 terkaya di dunia tersebut.Daniel melindungi Alice dengan tubuhnya, meskipun tubuhnya sendiri baru saja pulih dari tusukan pedang samurai musuh tapi demi calon istri serta anak yang sedang dikandung wanitanya ia rela menjadikan tubuhnya sebagai tameng hidup. Tinggal beberapa detik lagi lampu lalu lintas berubah hijau, sang CEO tampan nan gagah itu bersiap untuk menarik pelatuk desert eagle yang mampu meledakkan tubuh manusia saat tertembak.Lampu lalu lintas berubah hijau, kedua pengendara motor pergi begitu saja dan tidak terjadi serangan apapun. Rupanya salah satu penumpang motor hanya mengam
"Baby, bangun. Pagi ini kita ada acara penting."Daniel menciumi seluruh wajah Alice, membangunkan sang wanita yang masih terlelap tidur dengan cara lembut dan mesra. Tangan kekar yang kokoh menyelinap masuk ke dalam dress selutut yang dikenakan Alice, menyentuhkan telapak tangannya ke kulit lembut lalu mengusap perut buncit sang calon istri."Hmm ...."Alice melenguh pelan, merentangkan kedua tangan ke depan dengan mata menyipit berusaha menyesuaikan cahaya matahari yang masuk ke retina matanya. Tangan Daniel yang besar terasa sangat hangat menyentuh kulit perutnya, Alice merasa nyaman sekali sehingga kembali menutup matanya."Memangnya kita mau kemana? Aku tidak mau kemana-mana, pinggangku sakit dan perutku terasa tidak enak. Lagipula aku masih kesal kepadamu, jadi ... jangan ajak aku bicara seharian ini," sembur Alice."Baby, hari ini adalah hari penting untuk kita berdua. Kalau kamu tidak mau ikut lalu aku dengan siapa?" Protes Daniel."Ajak saja Helena!! Atau ajak Math, Will dan