Jonathan Miller telah merencanakan sebuah sebuah operasi serangan dadakan sebagai pembalasan untuk Daniel Myers atas semua kerugian yang ia derita, tak main-main, kerugian U$100 juta bukanlah jumlah uang yang sedikit. Jonathan pun kelimpungan karena ia harus secepatnya mengganti semua barang yang telah dihancurkan oleh Daniel dalam tempo yang sangat singkat atau nantinya ia sendiri yang akan dibantai oleh gengster Bloods yang kini menjadi kliennya.Gengster Bloods terkenal sangat kejam bahkan lebih kejam dari gengster kalajengking, jika Jonathan tidak segera mencarikan barang pengganti maka ia harus bersiap untuk hal yang terburuk seperti serangan dadakan yang berujung kematian secara mengerikan, tak mau menjadi target kebrutalan gengster penguasa Los Angeles, California. Maka Jonathan harus mencari sebuah alasan yang masuk akal dan bisa diterima oleh sang pimpinan geng Bloods, kepala Jonathan terasa berputar dan nyut-nyutan karena sedang berpikir tapi anak buahnya malah mendatanginya
"GRANAT!!"DHUUARRR!!! Suara ledakan menggelegar dari gudang penyimpanan anggur sangat mengejutkan semua orang, kaca-kaca mansion sampai pecah berkeping-keping dan dinding bergetar hebat, semua itu terjadi akibat efek domino yang disebabkan oleh ledakan granat."FUCKING SHIT!! Ternyata mereka berani membalasku dengan cara yang sama," maki Daniel."Sangat seru dan menarik, gigi dibalas dengan gigi dan ledakan yang kau berikan kepada Jonathan juga dibalas kembali dengan ledakan," timpal Mark, sarkas."Malam ini akan aku hancurkan mereka semua, Fuck!!" Maki Daniel, penuh emosi.Mark tersenyum kecil, menganggukkan kepalanya cepat sambil mengintip ke jendela kamar. "Good!! Ada banyak musuh yang bisa kau hancurkan malam ini, gunakan semua kemampuanmu malam ini, Kak."Dari jendela, Mark bisa melihat jumlah musuh yang menyerang. Manik hijaunya juga melihat pergerakan musuh yang juga sedang menerobos masuk ke dalam rumah.Daniel melemparkan beberapa pisau lempar kepada Mark yang diambilnya dar
Pertarungan antara keluarga Myers dan gengster kalajengking telah dimenangkan oleh Daniel dan Mark , akan tetapi di detik-detik terakhir sebuah kejadian tidak terduga terjadi. Seorang anak buah Jonathan Miller yang mereka kira sudah mati malah bangkit kembali dan memanfaatkan kesempatan saat Mark dan Daniel sedang lengah, anak buah Jonathan mengambil pedang samurai yang tergeletak di lantai dan tanpa bersuara anak buah Jonathan menusuk Daniel Myers dari belakang.Pedang yang panjangnya mencapai 80 cm menembus punggung hingga ke perut dan di ujung pedang berlumuran darah, mulut Daniel memuntahkan darah segar lalu tubuh gagah sang CEO itu terjatuh bersimpuh di lantai. Kejadian mengerikan itu terjadi tepat di depan mata Alice dan semua orang, terkejut dan syok. Reaksi itulah yang ditunjukkan oleh Alice dan yang lainnya, Mark merebut pistol Will lalu menembak kepala anak buah Jonathan hingga dahinya berlubang."SHIIT, KAAK!!" Mark berlari kencang mendekati Daniel."DANIEL!!" Mark menekan
"Mark, aku ingin menemani Daniel di rumah sakit. Tolong antarkan aku ke rumah sakit," pinta Alice, memelas seraya menempelkan kedua telapak tangannya di depan wajahnya."Tidak!! Aku tidak mengizinkanmu pergi ke sana, Alice. Kondisi tubuhmu tidak memungkinkan untuk pergi ke rumah sakit," tolak Mark mentah-mentah."Tolong Mark. Aku ingin menemani Daniel, aku ingin terus berada di sisinya. Aku mohon kepadamu Mark, aku ingin menemani Daniel di rumah sakit, aku mohon."Alice terus menangis sambil memohon kepada Mark akan tetapi calon adik iparnya itu tidak memberikannya izin untuk pergi ke rumah sakit, menangis sampai matanya bengkak bahkan ia terus berusaha kabur dari pengawasan Mark agar ia bisa bertemu dengan calon suaminya yang sedang kritis di rumah sakit tapi tetap saja usahanya tidak berhasil karena sikap posesif Mark.Bahkan Mark semakin memperketat penjagaan di luar kamar Alice untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, takut kalau Alice nekat kabur saat ia sedang lengah. S
Seorang perawat yang setengah wajahnya ditutupi masker melenggang dengan santainya masuk ke dalam ruang perawatan Daniel dengan membawa obat-obatan yang akan digunakannya untuk membunuh sang CEO pemimpin klan Myers yang sedang terbaring dalam kondisi kritis, suntikan berisi racun yang dibawanya bisa dengan mudahnya lolos dari pemeriksaan penjagaan super ketat dari kepolisian dan anak buah Daniel. Sang perawat itu menyuntikkan cairan racun mematikan dengan dosis yang tinggi ke dalam cairan infus Daniel, setelah tugasnya selesai ia bergegas pergi.Di sisi lain ...Alice masih terbaring tidak sadarkan diri, wajah Alice terlihat pucat dan peluh membanjiri tubuh di tengah cuaca dingin yang menyerang kota New York. Kepala Alice terus bergerak ke kanan lalu ke kiri dengan bibir yang bergerak pelan menyebut nama sang calon suami, meskipun ia sedang tidak sadarkan diri tapi nyatanya ia bisa melihat serta merasakan sang calon suami sedang berada dalam bahaya"Jane, apa Alice baik-baik saja? Ken
"A--lice ..."Suara berat dan parau menyebut nama wanita yang berhasil menaklukkan hatinya. Kelopak mata sang CEO gagah yang dijuluki pengusaha bertangan dingin tersebut akhirnya terbuka dan yang ia lihat pertama kali adalah wajah cantik wanitanya yang sedang menangis tersedu-sedu di sampingnya, tangan bergerak perlahan menyentuh puncak kepala calon istrinya.Alice terlonjak kaget, manik birunya menatap wajah tampan yang kini tengah menatap ke arahnya. "Daniel ... ka--kamu sudah bangun." Alice tertegun, jari-jari lentiknya mengusap kelopak matanya untuk mematikan kalau matanya tidak salah melihat."MARK!! MARK!!" Seru Alice.Mak terkejut mendengar teriakan Alice, ia bergegas masuk ke dalam kamar perawatan sang kakak karena ia pikir keadaan Daniel sedang memburuk yang ternyata pikirannya salah besar. Manik hijau sang polisi gagah nan tangguh itu membulat sempurna ketika melihat sang kakak tercinta sudah tersadar dari koma, bibirnya tersenyum lebar dan Mark bergegas memanggil dokter unt
"Jonathan ingin membuatmu menderita dengan membunuh bayimu lalu menjadikan tunanganmu sebagai budak pemuas birahinya," bisik Helena sambil menatap wajah Alice yang tampak merah karena menahan rasa cemburu saat Helena berdekatan dengan Daniel."Fuck you Helena!! Aku akan membunuhmu kalau kau membohongku!!" Maki Daniel sambil mendorong tubuh Helena dan hampir membuat tubuh seksi mantan istrinya itu terjengkang ke lantai.Alice terlonjak kaget melihat reaksi Daniel yang begitu marah setelah mendengar bisikan Helena, rasa penasaran kini menghinggapinya. Tunangan sang CEO tampan itu ingin mengetahui alasan Daniel terlihat sangat emosi, ia ingin mencari tahu tapi ia takut kalau calon suaminya nanti semakin bertambah emosi sehingga ia hanya bisa terdiam menunggu sampai Helena pergi."Kenapa kau kasar sekali kepadaku?! Aku datang ke sini hanya untuk memberikan informasi itu kepadamu." protes Helena, tidak terima mendapat perlakuan kasar dari sang mantan suami."Untuk apa kau memberitahuku ten
2 pengendara motor Harley Davidson yang masing-masing berboncengan yang memakai pakaian serba tertutup kini mengampit mobil limousin, kedua bodyguard bersiap menembak jika para pengendara motor itu menyerang. Suasana berubah hening dan mencekam, tidak ada yang berbicara dan yang terdengar hanyalah suara deru napas semua penumpang mobil mewah milik sang CEO yang masuk dalam jajaran orang nomor 4 terkaya di dunia tersebut.Daniel melindungi Alice dengan tubuhnya, meskipun tubuhnya sendiri baru saja pulih dari tusukan pedang samurai musuh tapi demi calon istri serta anak yang sedang dikandung wanitanya ia rela menjadikan tubuhnya sebagai tameng hidup. Tinggal beberapa detik lagi lampu lalu lintas berubah hijau, sang CEO tampan nan gagah itu bersiap untuk menarik pelatuk desert eagle yang mampu meledakkan tubuh manusia saat tertembak.Lampu lalu lintas berubah hijau, kedua pengendara motor pergi begitu saja dan tidak terjadi serangan apapun. Rupanya salah satu penumpang motor hanya mengam
"Mark!! Mark!! Bagaimana ini?!" Pekik Mia setelah melihat ada yang tidak beres dengan barang bawaannya.Mark yang baru masuk ke kamar mandi langsung berlarian mendekati Mia dengan bertelanjang dada dan hanya memakai celana dalam lumayan ketat hingga junior gagahnya terlihat menyembuk dan membuat Mia berteriak semakin histeris."Mia!! Ada apa?" Tanya Mark kebingungan."Bajuu ... bajumu mana? Kenapa kau telanjang?" Ujar Mia dengan tubuh gemetaran.Mark tersenyum lalu ia menangkup pipi Mia dengan kedua tangannya yang ia tekan dengan lembut sehingga pipi istrinya terlihat sedikit menggembung. "Buka matamu dan lihat aku," titahnya."Tidak mau, kau sedang telanjang dan aku tidak mau melihatmu," tolak Mia sambil menggeleng cepat."Kita sudah menikah, Mia. Lalu apa yang kau takutkan?" Ucap Mark. "Sekarang cepat buka matamu," titahnya kemudian yang lagi-lagi langsung ditolak oleh istrinya."Aku belum pernah melihat pria telanjang sebelumnya," ucap Mia yang sudah hampir menangis."Oke, maafkan
"Jane hamil? Tapi ... bukankah program bayi tabung kami gagal?" Tanya Ryo kepada sang dokter dengan ekspresi wajah pasrah."Tidak, tuan Myers. Sekarang istri anda sedang hamil dan siapa yang mengatakan program bayi tabung anda gagal, Tuan?" Jawab sang dokter."Ryo!! Akhirnya kau akan memiliki anak sendiri," ujar Daniel sambil memeluk erat sepupunya yang masih tertegun tidak percaya dengan ucapan sang dokter."Tapi, Daniel. Aku masih belum percaya, tolong cubit aku dan katakan kalau aku tidak sedang bermimpi," ucap Ryo.Alice berjalan mendekati Ryo dan tanpa basa-basi ia langsung mencubit pinggang Ryo bahkan sampai memelintirnya ke samping. "Bagaimana? Apakah rasanya sakit?" Tanyanya gemas."Aaaakkkkkkkkhhh, Alice!! Sakit," pekik Ryo kencang."Itu berarti kau tidak sedang bermimpi, bodoh!! Kau akan menjadi seorang ayah," ujar Alice."Dan aku akan menjadi seorang paman," timpal Daniel berseru senang."GOD!!" Ryo memeluk Daniel lalu ia bergegas duduk di tepi ranjang memeluk Jane erat sam
"Menikah? Jadi, kau benar-benar akan menikahi Mia?" Tanya Daniel memastikan."Ya, aku akan menikah dengan Mia dan aku membutuhkan berkat dari keluargaku," jawab Mark. "Aku tahu Mia bukan dari keluarga kaya dan tidak sesuai dengan harapan kak Daniel tapi ... aku mencintainya dan aku ingin menghabiskan hidupku bersama dengan Mia," lanjutnya."Dasar anak bodoh!! Memangnya sejak kapan aku mempermasalahkan tentang status Mia, asalkan kau bahagia maka itu sudah lebih dari cukup," ucap Daniel sambil memeluk Mark."Selamat Mark," ucap Jane.Alice keluar dari kamar mandi setelah mendengar suara ribut -ribut. "Ada apa ini? Kenapa kalian berpelukan? Apakah kau naik pangkat, Mark?" Tanyanya."Bukan kenaikan pangkat, tapi ini." Daniel memberikan undangan pernikahan Mark kepada Alice sambil menunggu reaksi yang akan ditunjukkan oleh istrinya."Oh my God!!! Apakah ini benar? Mark akan menikah dengan Mia?" Pekik Alice sambil menatap Daniel dan Mark bergantian, ia sangat terkejut setelah membaca undan
"Alice sedang dioperasi karena rahimnya mengalami masalah dan bayi kami harus segera dikeluarkan atau nyawa mereka berdua dalam bahaya," jelas Daniel dengan ekspresi wajah yang depresi.Ryo duduk tepat di samping Daniel untuk memberikan support serta kekuatannya kepada sang sepupu, ia berusaha menenangkan kegundahan serta kegelisahan hati Daniel dengan cara menepuk pundak sepupunya."Alice adalah wanita yang kuat dan tangguh jadi kau tidak perlu merasa khawatir. Bayimu dan istrimu pasti baik-baik saja," ucap Ryo."Tapi Alice sudah keguguran dua kali, kali ini aku benar-benar takut kehilangan salah satu dari keduanya, Ryo. Apalagi tubuh Alice sangat lemah dan ...." Ucapan Daniel terhenti dan tiba-tiba lidahnya terasa kaku yang membuatnya tidak bisa lagi berkata-kata."Daniel, semuanya akan baik-baik saja. Percayalah kepadaku," ucap Ryo.Beberapa menit berlalu dengan sangat lambat dan membuat Daniel menjadi gila karena tidak kunjung mendapatkan kepastian kondisi istri serta bayinya, ota
"YEEESSS!! IT'S BABY GIRL!!" Daniel melompat senang setelah mengetahui jenis kelamin calon anaknya.Image dingin dan kejam tidak lagi terlihat di wajah sang CEO gagah, Daniel terlihat layaknya suami dan ayah pada umumnya yang terlihat begitu bersemangat karena tak lama lagi ia akan bisa menimang bayi kecil yang lucu dan cantik."Thanks, God!! Thanks, Babe." Daniel memeluk erat dan menciumi seluruh wajah sang istri sebagai bentuk rasa terima kasihnya kepada wanita yang selama ini selalu memberikan kebahagiaan untuknya."Kau terlihat sangat bahagia," ucap Alice."Tentu saja aku sangat bahagia karena semenjak kau datang dalam hidupku, semua harapan dan keinginanku terpenuhi. Kau telah memberiku seorang putra yang luar biasa dan sekarang kau memberiku seorang putri," ucap Daniel dengan wajah yang memerah dan air mata yang terus berlinang membasahi pipinya."Daniel, Alice. Selamat ya, akhirnya kalian mendapatkan anak perempuan. Yeeey," ucap Ryo.Daniel memeluk Ryo erat lalu ia berkata. "T
"Sekarang jawab pertanyaanku baik-baik, apa kau mendekati Mia hanya karena gadis itu mirip dengan Alice?" Tanya Daniel sambil menatap Mark dengan tatapan penuh selidik."Apa maksud kak Daniel? Aku sudah lama melupakan Alice tapi kenapa kakak malah menuduhku seperti itu," timpal Mark."Aku bertanya karena aku melihat kemiripan antara Alice dan Mia," jawab Daniel."Ah!! Jadi hanya karena kemiripan warna bola mata, rambut dan juga bentuk tubuh makanya kak Daniel menuduhku masih memiliki perasaan terhadap Alice? Jangan berpikiran konyol seperti itu," ujar Mark sambil tersenyum kecut."Baik kalau begitu, satu hal lagi yang ingin aku tanyakan kepadamu tentang Mia," ucap Daniel."Apa itu?""Apa kau tahu tentang asal-asul Mia? Pekerjaannya yang dulu sebagai pencopet?" Tanya Daniel yang membuat Mark terhenyak. "Mark, pikirkan lagi masak-masak. Masih banyak gadis yang lebih baik di luar sana," lanjutnya."Aku tahu semuanya dan aku tidak akan pernah mundur, semua orang punya masa lalu dan aku ya
"Apa katamu? Mia pembunuh? Jangan sembarangan bicara atau aku akan membuat kakimu lumpuh selama-lamanya," ujar Daniel yang kembali menekan pisau di paha Carl hingga pemuda itu mengerang semakin kencang. "Mia, apa kau mengenal pria berengsek ini?" Tanyanya kepada Mia."Tidak, Tuan Myers. Saya baru sekali ini melihatnya jadi mana mungkin saya mengenalnya," jawab Mia."Fuck you," umpat Daniel penuh emosi."Akkkhh!! Bohong!! Gadis itu bohong, dia yang telah membunuh kakakku!! Dia adalah pencopet dan dia mencuri dompetku yang berisi uang untuk biaya operasi kakakku yang mengalami kecelakaan," jelas Carl.Daniel melirik Mia, dan ia melihat sang gadis menunjukkan reaksi terkejut setelah mendengar pengakuan Carl akan tetapi Daniel masih belum sepenuhnya percaya dengan ucapan Carl."Mia, apakah yang dikatakan pria ini benar?" Tanya Daniel.Mia hanya terdiam sambil menatap nanar wajah Carl dan mengingat-ingat kembali semua nama korban yang telah ia copet. "Siapa nama panjangmu?" Tanyanya kepad
"Daniel, bisakah kau jelaskan maksud ucapan Mark barusan? Aku rasa otakku sudah sudah dipenuhi oleh bayangan Jane makanya aku jadi sulit mencerna ucapan Mark," pinta Ryo sambil menatap punggung Mark yang kian menjauh.Daniel menghela napas panjang seraya memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. "Aku rasa si bodoh itu kali ini benar-benar serius dengan Mia, aku bisa melihat kesungguhannya dari pancaran mata serta caranya berbicara," ucapnya."Aahh!! Jadi begitu, sekarang aku mengerti dan hey!! Bukankah kita harus membuat pesta untuk merayakannya?" Ujar Ryo penuh semangat."Apa kau ingin kepalamu aku pukul? Kenapa kau malah memikirkan pesta sementara Mark sedang terkena masalah, daripada kau memikirkan sebuah pesta bukankah lebih baik kita kirimkan dulu beberapa pengacara untuk membela Mark," timpal Daniel."Oke, sorry. Aku akan menghubungi pengacara sekarang juga untuk membantu Mark," ucap Ryo sambil mengotak-atik ponselnya untuk mencari kontak pengacaranya.Daniel berjalan mas
Nasib sial kini menimpa Mia yang baru sehari bekerja di perusahaan Myers, ia harus menyelesaikan pekerjaan yang sangat banyak hingga ia terpaksa pulang larut malam dan bus yang terakhir sudah lewat sehingga gadis cantik bertubuh langsing itu terpaksa pulang dengan jalan berjalan kaki menuju ke apartemen MYS yang jaraknya lumayan jauh dari perusahaan Myers.Mia tersesat, ia melewati jalan berbahaya dan rawan kejahatan. Langkah kaki Mia terhenti dan ia langsung berbalik arah saat melihat beberapa anggota gengster yang sedang minum-minum di jalan. Kesialan Mia dimulai saat anggota gengster itu melihatnya dan kini sedang mengejar sang gadis."Apa yang kalian inginkan? A ... aku tidak punya uang jadi tolong jangan ganggu aku," ucap gadis cantik bermata biru tersebut."Tidak ada uang tidak masalah, karena kami hanya butuh tubuhmu untuk menghangatkan tubuh kami dari dinginnya angin malam," ucap salah satu pria."Jangan mendekat!! Tolong, biarkan aku pergi dan aku janji tidak akan melaporkan