Share

Kita Diuntungkan

Walau dengan tubuh yang didera kelelahan yang luar biasa, Josiah tetap ngotot untuk melihat wanita yang dimaksud Liz. Begitu melihat pintu kamar terbuka, Josiah terkesiap namun wajahnya langsung berbinar. Dua langkah saja dia mendekat, Josiah merasakan kepalanya berputar-putar dan tubuhnya seperti ringan bak kapas. Tubuhnya terayun jatuh ke lantai, lalu dia tidak mengingat apa-apa lagi.

Liz setengah berteriak, cukup kaget saat melihat Josiah jatuh pingsan. Sophia buru-buru datang dan berdecak kesal, merengut pada Liz. “Kamu sungguh-sungguh menyulitkanku,” desis Sophia.

Untung saja lantai kamar Liz dilapisi dengan sebuah tikar bulu sehingga mereka memutuskan untuk membiarkan Josiah istirahat di sana. Sophia meminta Liz membawakan segelas air dan sendok, lalu menyendoknya sedikit-sedikit ke mulut Josiah.

“Dia juga sama,” gumam Sophia. “Sama-sama dehidrasi dan kelaparan.”

“Jadi sebenarnya dia mencari gadis ini?” kata Liz, mencoba menarik benang merah dari dua kejadian itu. “Tahu begitu,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status