Satu minggu berlalu, Starlee sudah keluar dari rumah sakit. Dan selama itu pula tidak ada mertua dan adik ipar yang menjaganya, sedang sang suami pemilik tubuh sebelumnya hanya datang sesekali saja. Betapa indah hidup pemilik tubuh sebelumnya. Ia memiliki mertua, adik ipar dan suami yang sempurna. Sempurna untuk dihancurkan jadi debu.
Starlee sudah mengetahui hal-hal penting dalam hidup pemilik tubuh sebelumnya. Nama wanita itu adalah Florence Starlee, kerap dipanggil Starlee oleh orang-orang sekitarnya. Ia berusia 27 tahun, dua tahun lebih tua dari Starlee. Ia seorang sarjana yang tidak pernah menggunakan ijazahnya untuk mencari pekerjaan karena setelah lulus kuliah ia menikah dengan suaminya -Asher Rigg.
Asher Rigg, pria yang berusia 28 tahun. CEO dari FS Corp yang bergerak di industri perhotelan. Saat ini perusahaan pria itu masih sedang berkembang. Hotel yang dimiliki baru berjumlah 15 hotel yang tersebar beberapa kota di Inggris. Saat ini Asher sedang mencoba untuk melebarkan sayap bisnisnya ke luar negeri.
Pemilik tubuh sebelumnya memiliki mertua yang bernama Stancy yang berumur 58 tahun. Wanita itu gemar berkumpul dengan teman-teman sosialitanya, menghabiskan uang pemilik tubuh sebelumnya untuk hal-hal yang tidak penting. Wanita serakah ini juga mengambil beberapa perhiasan milik Starlee tanpa persetujuan dari Starlee.
Setelah itu ada dua adik ipar yang bernama Angelica dan Valencia. Angelica berusia 22 tahun, memiliki perawakan yang sempurna dengan wajah yang di atas rata-rata. Gadis itu baru saja mendapatkan gelar sarjana dua bulan lalu. Wanita ini mampu menghipnotis orang lain dengan sandiwaranya. Ia terlihat seperti malaikat di mata orang lain, tapi seperti iblis jika memperlakukan pemilik tubuh sebelumnya.
Valencia, gadis itu berusia 20 tahun, dan kini sedang menempuh pendidikan sarjana di bidang designer. Ia sama seperti Angelica, memiliki dua wajah yang bertolak belakang. Tapi percayalah, iblis adalah sisinya yang sebenarnya.
Angelica dan Valencia, tidak akan pernah senang melihat orang lain jauh lebih baik dari mereka. Diam-diam mereka akan menjatuhkan orang yang mereka benci, menggunakan cara licik kemudian bersikap seolah mereka tidak tahu apapun.
Bagi Starlee, keluarga suami pemilik tubuh sebelumnya memang luar biasa. Bagaimana bisa karakter mereka semua sama, antagonis, tidak tahu diri, arogan dan memuakan. Starlee berjanji, ia akan membuat mereka semua membayar segala perbuatan buruk yang mereka lakukan pada pemilik tubuh sebelumnya. Inilah kenapa Starlee malas berbuat baik pada orang lain, karena kebaikannya belum tentu akan dibalas dengan kebaikan juga.
Starlee hidup tanpa memakai topeng. Ia cuek, dan terkesan angkuh. Gaya hidupnya mewah, tapi ia tidak pernah menginjak atau merendahkan orang lain. Kecuali orang itu mencari masalah terlebih dahulu terhadapnya. Ia tidak pernah iri terhadap kehidupan orang lain. Untuk mencapai keinginannya, ia akan berusaha keras. Apapun yang ia miliki saat ini adalah berkat kerja kerasnya sendiri, tanpa campur tangan siapapun.
Starlee tidak memiliki keluarga lagi. Ibunya meninggal karena melahirkannya, sedang ayahnya meninggal karena terkena kanker otak ketika ia baru berusia 5 tahun. Selama ini Starlee dirawat oleh pengasuhnya, tapi pengasuhnya juga sudah tiada sejak 3 tahun lalu.
Dan kehidupan pemilik tubuh sebelumnya, sangat berbeda dengan hidupnya. Wanita itu hidup dengan senyum ramah pada semua orang. Tak peduli orang itu sudah menghinanya atau tidak. Gaya hidupnya sederhana, hingga tak bisa dibedakan ia istri seorang CEO atau pelayan. Yang menyamakan mereka hanyalah, mereka tidak memiliki keluarga lagi, dan juga mencintai pria yang tidak mencintai mereka.
Starlee menghela napas kasar. Ia tidak akan mungkin bisa hidup seperti itu. Dan ya, semua akan berubah sesuai dengan kehidupannya yang lama. Mertua yang jahat, adik ipar yang tidak tahu diri dan suami yang pengkhianat, ia akan membuat mereka semua sadar posisi masing-masing. Tidak ada yang boleh menindasnya di kediaman itu. Dari ingatan yang ia miliki, rumah dan perusahaan yang dimiliki oleh suami pemilik tubuh sebelumnya adalah miliknya, mengingat rumah itu dibeli dari uangnya, serta perusahaan suaminya dibangun menggunakan uangnya.
Asher melirik Starlee dari ekor matanya. Hari ini ia harus menyempatkan dirinya untuk menjemput wanita yang ia sebut babi karena tubuhnya yang seperti babi, meski ia sangat enggan melakukan itu.
Kebencian dalam diri Asher semakin bertambah pada Starlee yang dahulu pernah ia cintai. Ia tidak mengerti kenapa Starlee tetap hidup. Harusnya istrinya yang tidak berguna itu mati saja, dengan begitu ia bisa membuang bagian busuk yang mengganggu kehidupannya. Asher sudah tidak tahan lagi hidup dengan Starlee, ia muak, sangat muak. Entah kenapa ia dulu bisa jatuh cinta pada Starlee dan menikahi wanita itu.
Cinta yang Asher miliki berubah menjadi perasaan jijik. Ia selalu menilai Starlee tidak pantas mendampinginya. Starlee tidak memiliki kelebihan apapun. Wanita itu bahkan tidak bisa ia ajak ke pesta karena tidak ingin mempemalukan dirinya sendiri. Setiap kali ada pesta, Asher selalu mengajak Olivia -sekertarisnya, yang merupakan sahabat baik Starlee.
Starlee sadar bahwa Asher meliriknya, tapi ia tidak mengatakan apapun. Starlee yakin saat ini Asher pasti merasa sangat jengkel karena gagal menyingkirkan istrinya sendiri. Starlee ingin sekali berbalik meracuni Asher, agar pria itu tahu bagaimana rasa sakitnya.
Mobil Asher sampai ke sebuah rumah mewah berlantai dua, rumah itu masih kalah mewah dari rumah Starlee sebelumnya, tapi tidak apa. Ia akan tinggal di sana, kemudian mendepak semua orang yang tinggal di sana. Starlee tidak akan membiarkan keluarga suaminya hidup mewah di sana setelah membuat pemilik tubuh sebelumnya menderita.
Sebenarnya Starlee juga menyalahkan pemilik tubuh sebelumnya yang terlalu mencintai Asher, hingga diam saja ketika ditindas. Pemilik tubuh sebelumnya takut jika Asher akan meninggalkannya jika ia tidak akur dengan mertua dan dua adik iparnya. Di sini, harus Starlee akui bahwa pemilik tubuh sebelumnya terlalu bodoh. Ia tahan hidup menderita di kediamannya sendiri hanya demi seorang pria yang sudah mengkhianatinya. Sungguh menggelikan.
Starlee turun dari mobil. Ia masuk ke dalam kediaman itu tanpa menunggu Asher yang membawa barangnya. Di ruang tamu, seseorang sudah menunggunya.
Olivia datang dengan wajah bak dewi. Ia mendekati Starlee kemudian memeluk Starlee. Olivia memasang senyuman manis yang Starlee yakini adalah palsu. "Starlee, aku senang akhirnya kau kembali." Olivia melepas pelukannya. Ia mengucapkan kalimat yang berbanding terbalik dengan keinginan di hatinya. Sudah jelas bagi Olivia, ia tidak ingin melihat Starlee lagi, baik di kediaman itu atau di dunia ini.
Olivia muak melihat Starlee. Ia ingin memiliki Asher begitu juga dengan harta Starlee. Sudah sejak lama ia iri dengan Starlee. Wanita itu lahir dari keluarga kaya, lalu memiliki Asher yang mencintainya. Olivia menyukai Asher setelah Starlee memperkenalkan Asher padanya sebagai seorang kekasih. Sejak saat itu Olivia menjadi sahabat yang munafik. Ia tidak ingin Starlee bahagia sama sekali.
Starlee menatap Olivia dingin. Senang? Starlee ingin sekali menampar wajah Olivia dengan keras. Wanita itu jelas tidak ingin ia hidup lagi. Sungguh bermuka dua. Suatu hari nanti Starlee akan mengungkapkan kebusukan Olivia.
Olivia merasa tertusuk karena tatapan Starlee, ia merasa seperti rahasia yang ia miliki telah diketahui oleh Starlee. Namun, itu tidak mungkin, ia dan Asher menyembunyikan hubungan mereka dengan baik, jadi tidak mungkin Starlee tahu.
"Aku lelah, menyingkir." Starlee berkata datar.
Olivia seperti orang idiot, ia bergerak mengikuti ucapan Starlee. Entah kenapa Olivia merasa bahwa Starlee seperti orang lain. Selama hidupnya, ia tidak pernah melihat Starlee memperlakukan orang lain dengan dingin.
Namun, pemikiran Olivia tentang Starlee segera lenyap ketika kekasih hatinya masuk ke kediaman itu. Ia melemparkan senyuman pada Asher. Mengedipkan mata genit, lalu menggenggam tangan Asher ketika pria itu melewatinya.
Starlee melihat itu dari kaca yang ada di dinding, ia tersenyum sinis. "Jalang dan pengkhianat, kalian memang serasi." Ia kembali melanjutkan langkahnya menuju ke tangga. Kamar pemilik tubuh sebelumnya terletak di lantai dua.
Sampai di kamarnya, Starlee segera mengistirahatkan tubuhnya. Ia sudah sembuh, tapi saat ini ia ingin bermalas-malasan terlebih dahulu. Setelah itu baru ia akan menertibkan penghuni kediaman ini.
Asher masuk ke dalam sana. Ia meletakan tas yang ia bawa ke sofa. "Istirahatlah."
Starlee tidak menjawab, ia hanya membaringkan tubuhnya ke ranjang, dan membiarkan Asher pergi.
Starlee tahu, Asher pasti akan menemui Olivia. Mereka pasti akan menggunakan salah satu kamar di kediaman ini untuk bercumbu. Ckck, bahkan mereka menggunakan kediaman yang pemilik tubuh sebelumnya beli untuk melepaskan hasrat busuk mereka. Sangat tidak tahu malu.
Dan keluarga Asher, mereka semua tahu tentang hubungan Olivia dan Asher. Tentu saja mereka mendukung Asher bersama Olivia yang jauh lebih baik dari Starlee. Mertua dan dua adik iparnya tutup mulut tentang hubungan Asher dan Olivia, tapi sebaik apapun bangkai ditutupi baunya akan tercium juga.
Dua tahun lalu, pemilik tubuh sebelumnya mengetahui tentang perselingkuhan suami dan sahabatnya, ia melihat sendiri dua orang itu bercumbu dengan panas. Ia juga mendengar percakapan mereka, tentang hubungan mereka yang sudah terjalin selama 4 tahun. Saat itu pemilik tubuh sebelumnya merasa marah dan ingin membunuh keduanya, tapi yang terjadi ia menangis di tempat kemudian berbalik pergi.
Pada kenyataannya, pemilik tubuh sebelumnya tidak sanggup membunuh suaminya sendiri. Ia mencintai pria itu sepenuh jiwanya, dan mencoba menutup mata atas perselingkuhan itu sampai sejauh mana ia bisa bertahan.
Dan pada akhirnya, pemilik tubuh sebelumnya tidak bisa menahan lagi. Hidupnya sudah tidak diinginkan. Jika ia memilih untuk tetap hidup, maka ia akan menderita seumur hidupnya karena suaminya sudah berniat menceraikannya dalam waktu dekat.
Ya, kematian menjadi pilihan pemilik tubuh sebelumnya.
TBC
Setelah seharian tidur, Starlee terjaga karena suara berisik yang mengusik ketenangannya. Ia membuka mata, meregangkan otot-ototnya. Ia tidak pernah bisa tidur siang selama ini sebelumnya, karena ia memiliki jadwal yang padat. Terkadang ia hanya memiliki waktu 3 jam untuk tidur di malam hari. Ia harus bepergian ke berbagai tempat pemotretan, tapi meski begitu Starlee tidak mengeluh. Ia menyukai pekerjaannya. Ia harus mendedikasikan seluruh hidupnya jika ia hing bertahan lama di industri permodelan. "Ah, lihatlah pemalas ini. Dia baru bangun tidur di jam seperti ini. Aku pikir kau mati tadi." Stancy mengoceh dengan wajah penuh kebencian.Starlee mengubah posisi tidurnya jadi duduk. "Ada apa? Kau bermasalah dengan itu, Ibu?" Stancy yang sudah emosi kini semakin merasa emosi. Bisa-bisanya Starlee bertanya seperti itu. Tentu saja itu masalah baginya. Tidak ada yang menyiapkan makan malam untuk mereka. Terlebih piring-piring kotor bertumpuk, serta cucian yang belum digosok. Mereka bisa
Dengusan kasar muncul dari hidung Starlee, jadi orang-orang rumah ini ditambah dengan Olivia telah makan terlebih dahulu tanpa memanggilnya. Mereka benar-benar cocok untuk menjadi sebuah keluarga. Starlee tak akan menemukan keluarga yang lebih sempurna dari ini.Brengsek!Ia menahan lapar yang menyiksa, sedang di meja makan semua orang sedang menyantap makanan tanpa memikirkannya sedikitpun. Hah, enak saja. Ia tidak akan tinggal diam saja.Starlee melangkah menuju meja makan. "Starlee?" Olivia menatap Starlee penuh tanda tanya. "Kenapa kau ada di sini? Bukannya kau tidak ingin makan?" tanya Olivia.Tidak ingin makan? Kapan ia mengatakannya? Keiinginan makannya bahkan kini bertambah 10 kali lipat ketika melihat hidangan lezat di atas meja. Ia sudah tidak sabar untuk menyantap makanan-makanan itu."Aku berubah pikiran." Starlee mendekat ke meja makan, duduk di salah satu kursi yang kosong lalu mulai makan tanpa peduli pada tatapan orang sekitarnya yang tampak terganggu.Tadinya Angel d
Matahari telah meninggalkan tempatnya cukup lama, tapi Starlee masih berada di bawah selimut. Tidur dengan mulut menganga serta mata sedikit terbuka, ini adalah kebiasaan yang Starlee bawa hingga ke tubuh barunya. Jika ia merasa lelah maka ia akan tidur dengan gaya yang tidak elegan sama sekali untuk dirinya yang sekarang.Jika gaya tidur itu dipakai saat ia masih di tubuh lamanya maka itu akan menjadi hal yang biasa saja. Wanita cantik bebas melakukan apapun. Lagipula bagi Starlee tidur seperti itu sangat manusiawi. Ia hanya manusia biasa, bukan dewi yang akan cantik tiap detiknya.Di atas ranjang itu, Starlee memakan lebih dari setengahnya. Ia seperti tidak ingin mengajak orang lain tidur dengannya."Aku lapar." Starlee memiringkan tubuhnya, meringkuk sembari memegang perutnya yang mulai minta diisi lagi. Matanya masih terpejam seperti tadi. Ia lapar tapi terlalu malas untuk bangun.Namun, detik selanjutnya ia terpaksa harus bangun karena seember air disiramkan ke kepalanya. Starlee
"Apa lagi yang kau mau darimu, Anton!" Amber bersuara jengah. Ia sangat tidak menyukai lintah yang ada di depannya saat ini.Anton menyeringai. Pria penggila judi dan alkohol itu datang dengan maksud yang harusnya sudah Amber tahu. "Aku butuh 1 juta dollar.""Kau gila!" bentak Amber. "1 juta dollar bukan uang yang sedikit. Dan beberapa hari lalu aku sudah memberikanmu 500.000 dollar. Aku bukan bank, Anton!""Ayolah, Amber. Jumlah itu tidak banyak untuk supermodel sepertimu.""Aku tidak akan memberikan kau uang sepeserpun!"Wajah Anton berubah dingin. "Kalau begitu aku akan memberitahu semua orang bahwa kau yang sudah membunuh Starlee. Kau memasukan obat ke dalam minuman Starlee, kemudian membayarku untuk mencari orang untuk menabraknya."Amber mengepalkan tangannya kuat. Ia harus melenyapkan Anton secepatnya. Pria sialan ini akan selalu datang padanya untuk memerasnya. Ini adalah kebodohannya karena menggunakan jasa Anton. Harusnya ia sadar, pria pecandu alkohol itu akan jadi lintah
Berat badan Starlee semakin menyusut. Wanita itu kini tengah memandangi pantulan dirinya di cermin, kini ia sudah menghilangkan berat badannya sebanyak 20 kg. Dan hanya tinggal beberapa minggu lagi ia bisa mencapai berat badan yang ia inginkan. Keinginan Starlee semakin lama semakin meningkat ketika ia melihat internet ada kabar tentang Amber yang menjadi supermodel dengan bayaran termahal. Starlee kini mengerti. Amber menyingkirkannya karena ingin menjadi yang nomor satu di dunia modeling. Amber menginginkan posisinya. Kala memikirkan itu darah Starlee mendidih, hanya demi popularitas Amber tega membunuhnya. Amber bahkan lebih buruk dari mereka yang mencapai popularitas dari melayani beberapa petinggi agensi. Wajah Starlee yang dulunya bulat kini menirus. Ia menggunakan beberapa produk kecantikan yang membuat kulitnya menjadi lebih halus dan kencang. Mungkin, jika Starlee keluar saat ini, mertua dan dua adik iparnya tak akan mengenali dirinya lagi. Namun, ini bukan saat yang tepat
Waktu yang Starlee tunggu sudah tiba. Ia telah melacak keberadaan Asher melalui gps ponsel Asher. Pemilik tubuh sebelumnya diam-diam memasang aplikasi tersembunyi di ponsel Asher. Entah untuk apa wanita itu melakukannya, mungkin ia ingin melihat ke mana saja Asher pergi. Starlee merasa itu semua percuma saja, toh pada akhirnya pemilik tubuh sebelumnya tidak melakukan apa-apa. Wanita itu hanya menyakiti dirinya sendiri dengan memperhatikan ke mana saja Asher pegi.Saat ini Starlee berada di sebuah hotel mewah berbintang 5, yang pasti ini bukan salah satu hotel Asher karena hotel pria itu masih belum mencapai bintang 5. Dengan menggunakan kacamata hitam, Starlee mengikuti Asher dan Olivia yang saat ini sedang menuju ke sebuah lift. Di pin yang ada di dress Starlee terdapat sebuah alat perekam. Starlee masuk ke dalam lift yang sama dengan Asher dan Olivia. Keduanya tampak seperti biasa saja, tak ada adegan yang bisa menjadi bukti perselingkuhan. Tentu saja mereka akan menjaga tingkah me
Apa yang Starlee katakan memang benar. Ia bisa memuaskan Arshaka sampai benar-benar puas. Selama ini Arshaka hanya melakukannya satu kali, tapi dengan Starlee ia ingin melakukannya lagi setelah tadi mencapai puncak. Akan tetapi, sebuah panggilan mengganggu kesenangan Arshaka."Ada apa?" tanya Arshaka tidak senang."Maafkan aku, Ars. Kupu-kupu yang harusnya datang padamu mengalami kecelakaan. Dia baru memberiku kabar."Tatapan Arshaka kini beralih pada Starlee yang terbaring di ranjang sembari memperhatikannya."Aku akan mengirimkan wanita lain padamu. Aku benar-benar minta maaf atas ketidaknyamanan ini."Arshaka menutup panggilan itu tanpa membalas. Ia meraih dagu Starlee dengan tangannya, mencengkramnya sedikit kuat. "Siapa kau?"Starlee tersenyum santai. "Hanya seorang wanita yang salah masuk kamar. Dan ya, aku bukan wanita bayaran."Tatapan Arshaka semakin dingin. Pria itu tampak seperti ingin menguliti Starlee hidup-hidup. "Kau bukan seorang perawan."Starlee menganggukan kepalany
Di sebuah ruangan yang diisi sedikit properti, Starlee tengah menjalani pelatihan bersama dengan beberapa model pendatang baru lainnya. Ruangan itu terletak di lantai 30 bersebelahan dengan sebuah studio pemotretan. Di lantai itu terdapat beberapa ruangan selain dari tempat latihan dan studio, ada juga ruangan penata rambut, ruangan make up dan ruang busana. Saat ini yang melatih Starlee adalah Maggie, seorang pria kemayu yang sangat handal dalam bidang ini selain Alex. Maggie bukan pribadi yang mudah didekati, pria ini terkesan menjaga jarak. Ia pelatih yang serius dan juga galak. Terkadang ada beberapa model yang menangis karena mulut pedas Maggie. Pria ini tidak memandang bulu, jika anak didiknya melakukan kesalahan maka ia akan mencecarnya tanpa ampun.Namun, Starlee tidak pernah merasakan ocehan Maggie. Meskipun pada awal pelatihan ia tidak mengetahui apapun tentang dunia model, ia bukan gadis yang lamban. Ia bisa mengikuti arahan Maggie hanya dengan satu kali pengulangan. Dan s
Kaki Arshaka melangkah cepat memasuki kediamannya. Ia baru saja menerima kabar bahwa Starlee terjatuh dari tangga.Wajah Arshaka begitu cemas. Ia meninggalkan pertemuan penting bernilai jutaan dollar karena baginya Starlee jauh lebih penting."Sayang, apa yang terjadi padamu." Arshaka sudah berada di kamar mereka. Ia mendekati Starlee yang duduk di atas ranjang."Aku tidak hati-hati. Saat aku hendak menjemput Sha dan Shi, aku terjatuh dari tangga.""Di mana Kakek?" tanya Arshaka."Menjemput Sha dan Shi.""Ayo ke rumah sakit. Kau harus di periksa.""Tidak, Sayang. Aku baik-baik saja. Aku hanya butuh istirahat sebentar. Obat pereda nyeri sudah cukup membantuku.""Bagaimana jika ada tulangmu yang patah? Tidak, Starlee, kita harus ke rumah sakit." Arshaka bersiap untuk menggendong Starlee."Sebentar." Starlee menahan Arshaka. Ia mengeluarkan sesuatu dan menunjukannya pada Arshaka.Arshaka tidak bisa berkata-kata. Ia h
Hari ini adalah hari ulang tahun ke-2 pernikahan Arshaka dan Starlee. Mereka berdua merayakannya dengan makan malam berdua di kapal pesiar yang Arshaka hadiahkan untuk Starlee.Kapal itu Arshaka beri nama Starlee, nama sang istri. Tidak hanya mereka saja yang ada di sana, tapi juga keluarga besar Arshaka ditambah Barbara yang ikut ke manapun Starlee pergi.Hanya saja saat ini keluarga besar Arshaka berada di lantai 3 kapal itu, sedang ia dan Starlee berada di lantai 4.Sebelum makan malam dimulai, Arshaka memainkan sebuah lagu untuk Starlee sembari bermain piano. Starlee yang duduk di depan meja bundar dengan berbagai hidangan lezat hanya memandangi suaminya dengan senyuman bahagia.Arshaka yang dahulu Starlee anggap dingin, ternyata begitu romantis dan hangat setelah menikah dengannya. Setiap hari Arshaka tidak absen dalam mengucapkan kata-kata cinta yang menyenangkan di telinga Starlee.Lagu yang Arshaka mainkan selesai. Starlee memberikan tepuk
Satu tahun kemudian...Starlee duduk di bangku santai sembari menikmati secangkir kopi. Di depannya ada Arusha dan Shashi yang tengah bermain dengan Barbara. Keberadaan Barbara benar-benar membantuk Starlee dalam merawat anak-anaknya. Ia bisa sedikit bersantai dan bisa melakukan olahraga untuk mengembalikan berat tubuhnya. Kini penampilannya sudah kembali ke sedia kala. Tidak akan ada yang menyangka bahwa ia telah melahirkan dua bayi dengan tubuhnya yang ideal itu."Hai, Starlee." Alejandro duduk di sebelah Starlee.Starlee meletakan cangkirnya. "Hai, Ale." Ia membalas sapaan Ale. "Merindukan putra-putriku atau wanita yang tengah menjaga mereka?" Starlee menggoda Ale."Menjauh dari istriku, Ale!" Suara bariton datang dari arah belakang Starlee dan Ale.Ale otomatis sedikit bergeser. Ia tahu benar sepupunya sangat protektif terhadap Starlee. Ale tidak menyalahkan Arshaka, ia juga mungkin akan seperti itu ketika Barbara menjadi miliknya.
Di dalam ruang bersalin, Arshaka terus menemani Starlee yang sudah mendekati waktu persalinan. Sudah dua jam mereka ada di ruangan itu, pembukaan Starlee hampir lengkap.Rasa sakit menyapa Starlee tiap menitnya. Wanita itu terkadang menangis karena terlalu sakit. Arshaka menjadi pucat ketika melihat istrinya seperti itu. Ia tidak tahan mendengar ringisan dan tangis Starlee.Sebelumnya Arshaka meminta Starlee untuk melahirkan secara caesar tapi Starlee tidak mau. Istrinya ingin melahirkan secara normal.Dokter masuk memeriksa pembukaan Starlee lagi. "Pembukaan sudah lengkap. " Dokter itu memberitahu setelah memeriksa Starlee.Arshaka masih setia menemani Starlee yang kini sedang mengikuti insturksi dari dokter kandungan. Ia mengejan ketika waktunya tiba, tapi percobaan pertamanya masih belum membuat anaknya lahir.Starlee mengambil napas lagi. Ia mengejan lagi, setelah itu suara tangis terdengar. Anak pertama Starlee dan Arshaka telah lahir, disusul
Kehamilan Starlee sudah memasuki bulan ke dua. Saat ini ia mengalami mual dan muntah yang cukup parah.Arshaka menjadi suami siaga yang selalu bisa Starlee andalkan. Ketika Starlee merasa mual, ia akan segera pergi ke kamar mandi dengan ditemani oleh Arshaka. Pria itu akan memijat bagian punggungnya dengan perasaan kasihan terhadap sang istri."Kau baik-baik saja, Sayang? Apa kita harus pergi ke dokter?" tanya Arshaka.Starlee mengelap bibirnya dengan tisu kemudian menggeleng. "Aku baik-baik saja. Tenang, istrimu ini wanita yang kuat." Starlee tersenyum dengan wajah yang mulai pucat.Ia sudah mengkonsumsi obat pengurang rasa mual, tapi sepertinya obat itu tidak bekerja dengan baik."Kau memuntahkan semua makanan yang baru saja kau makan. Kau yakin baik-baik saja?" Arshaka merasa tidak yakin. Ia membantu Starlee yang hendak keluar dari kamar mandi."Aku bisa makan lagi nanti." Starlee menjawab seadanya. Mengandung memang bukan hal yang mudah.
Arshaka melangkah cepat kala ia mendengar bahwa kakeknya tiba-tiba pingsan. Wajahnya terlihat kalut. Ia takut terjadi hal buruk pada kakeknya.Setelah menikah dengan Starlee, Arshaka memutuskan untuk tinggal di rumah kakeknya. Menemani pria tua itu menemani rasa sepi.Arshaka masuk ke dalam kamar kakeknya. Ia melangkah cepat menghampiri sang kakek yang saat ini sedang menutup mata."Apa yang terjadi pada Kakek?" tanya Arshaka pada Starlee yang berada di ruangan itu. Semua anggota keluarga lainnya juga ada di sana. Membuat Arshaka merasa cemas."Kakek tiba-tiba saja pingsan saat bermain catur denganku." Starlee menjawab pertanyaan Arshaka."Lalu kenapa kalian tidak membawanya ke rumah sakit?" Arshaka melihat ke sekelilingnya."Tadi dokter sudah memeriksa Kakek, dan dia mengatakan Kakek-." Wajah Starlee terlihat sangat sedih. Air matanya kini menetes.Jantung Arshaka seperti ditarik paksa dari tubuhnya. Ia memegangi tangan kakeknya. "Ka
Seperti yang Vivi katakan beberapa hari lalu. Saat ini Arshaka tidak berkedip melihat mempelai wanitanya yang berjalan ditemani oleh Andreas.Senyum tidak pernah lepas dari wajah Starlee. Ia membuat semua orang yang melihatnya merasa jatuh hati. Dan untuk Arshaka, pria itu semakin tergila-gila pada Starlee.Ia sangat beruntung memiliki Starlee di dalam hidupnya. Tuhan benar-benar baik terhadapnya.Andreas mengantar Starlee sampai di depan Arshaka. Pria tua yang merasa tak kalah bahagia dari Arshaka dan Starlee itu meyerahkan tangan Starlee kepada Arshaka."Kau lebih dari sekedar indah, Sayangku." Arshaka menatap Starlee penuh cinta.Ikrar janji suci pernikahan Arshaka dan Starlee selesai dilaksanakan. Keduanya kini sah menjadi suami istri. Arshaka sepenuhnya menjadi milik Starlee. Begitu juga sebaliknya.Selama acara berlangsung, Arshaka tidak berhenti melihat wajah Starlee. Ia terpesona pada sosok bak dewi di sebelahnya.Acara pernik
Arshaka menemani Starlee berbelanja. Ia ditemani Nicole kini menunggu dengan tenang sembari melihat majalah. Sedang Nicole hanya berdiri di sebelah Arshaka.Setiap Starlee keluar dari ruang ganti, Arshaka selalu menggelengkan kepalanya karena Starlee memilih dress terbuka. Seperti saat ini. Starlee mengenakan dress dengan bagian paha yang singkat. Ia mendekat ke arah Starlee, mendorong wanita itu kembali masuk ke ruang ganti.Kemudian Starlee memakai pakaian lain. Arshaka lagi-lagi menggelengkan kepalanya. Bagian dada yang terlalu terbuka.Pada akhirnya Starlee menyerah dan kesal karena Arshaka selalu menolak pilihannya. Harusnya tadi ia mengajak Vivi saja. Arshaka tidak mengerti fashion, jadi seleranya payah.Melihat wajah kesal Starlee. Arshaka berdiri, ia memilihkan beberapa pakaian yang tidak terbuka dan ia rasa cocok dengan Starlee."Aku tidak suka melihat kau memakai pakaian terbuka. Hanya aku yang boleh melihat tubuhmu." Arshaka menyerahkan
"Tunggu sebentar. Aku mau menerima panggilan." Arshaka melepaskan genggaman tangannya dari Starlee. Pria itu melangkah sedikit menjauh dari keramaian di acara pesta, tapi dari jaraknya ia masih melihat Starlee yang kini berdiri sendirian.Arshaka menyadari banyak mata tertuju pada Starlee, tapi ia cukup yakin tidak akan ada yang berani mengusik wanitanya jika tidak mau berurusan dengannya.Berita tentang pertunangannya dengan sang supermodel yang kini sudah menjadi ranking 3 model dengan bayaran termahal itu sudah tersebar ke seluruh penjuru dunia.Banyak pria dan wanita patah hati karena pertunangan itu. Arshaka dan Starlee adalah dua orang yang digilai banyak orang.Seperti yang Arshaka katakan, hampir seluruh orang di dalam ruangan pesta itu hanya berani memandangi Starlee tanpa berani mendekati wanita berbalut gaun biru tua itu.Namun, beberapa saat kemudian seorang pria berwajah latin mendekati Starlee."Boleh aku temani?" Pria itu bert