Share

Bab 6

Penulis: Jingga Amelia
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-10 22:03:33

Skandal BabySitter dan Suamiku

(6)

..

Tak sengaja aku bertemu Nadia, selingkuhan suamiku, yang sedang bersama teman-temannya di sebuah restoran cepat saji. Dia terlihat bahagia bersama temannya, tidak seperti waktu di rumah sebagai Babysitter bayiku.

"Gil* kamu, Nad. Nggak takut karma apa, ngrebut suami majikanmu," celetuk salah seorang temannya.

"Hahaha ... Enggak lah. Karma apaan. Justru ini tuh rejeki."

Ha? Rejeki katanya? Kenapa mulutnya semenyebalkan itu.

"Tapi kamu nggak sepadan sama istrinya. Level dia ada jauh di atas kamu," tutur temannya yang lain membuatku tersenyum tipis.

Temannya saja sadar diri, kenapa Nadia bisa sepercaya diri itu?

"Heh, kamu ngremehin aku? Yang penting itu suaminya doyan sama aku, bukan seberapa tinggi level kami. Itu yang terpenting."

"Tapi kalau jadi aku, malu deh kalau nanti diselingkuhin balik sama tuh laki. Nyari gebetan tuh yang sepadan, atau kalau nggak yang belum punya bini."

Aku menganggukkan kepala meski tak sedang mengobrol dengan mereka. Sebenarnya teman-temannya memiliki pemikiran yang baik, tidak seperti Nadia yang sama sekali tak punya hati.

"Alah, persetan sama selingkuh. Yang penting sekarang aku menikmati permainan ini. Dompetku tebel, semua kebutuhanku terpenuhi."

Kuremas kedua tanganku, perempuan seperti Nadia benar-benar membuatku muak. Dia harus diberi pelajaran, tidak boleh dibiarkan halus terus-menerus.

Kutinggalkan mereka, lalu bergegas kerumah untuk menjalankan misiku sebelumnya. Ternyata babu itu terlihat polos hanya jika di depanku saja, di belakangku ternyata lebih berbisa dari ular kobra.

..

"Lho, ada apa, Bu?" Tanya Mbok Nem ketika aku mengemasi barang-barang Nadia.

Sari hanya melihatku dari kejauhan, dia terlihat baik, tapi lagi-lagi aku tidak boleh terlalu semudah itu percaya pada orang baru. Pengalamanku dengan Nadia membuatku begitu trauma jika harus percaya begitu saja pada orang baru.

"Oh, ini ... Aku mau memberi tahu Nadia, dimana seharusnya dia tinggal."

Kututup tas ransel miliknya, lalu membawanya keluar rumah. Sedang Sari, kusuruh pindah ke kamar Nadia yang lama berserta seluruh barang-barangnya.

Kutunggu sampai perempuan itu sampai di rumah. Sudah cukup kesabaran yang kuberikan padanya. Kini, saatnya aku memperjuangkan rumah tanggaku, atau melepasnya dengan ikhlas.

Mas Darma kebetulan tidak kerja. Katanya kepalanya pening. Rasakan saja sendiri. Siapa yang menyuruhnya memiliki perilaku seburuk itu. Dasar buaya!

Hari ini pun aku meninggalkan rutinitasku sebagai pemilik resto. Waktu kugunakan sepenuhnya untuk menyegarkan otakku lagi. Namun, belum sampai pikiranku terasa lebih tenang, masalah baru justru muncul begitu saja.

Rupanya Nadia bersikap polos dan baik hanya jika di depanku saja. Melainkan jika di belakangku dia bersikap bak serigala berbulu domba.

"Apa lagi ini? Tidak habis-habisnya ya kamu, Dek," celetuk Mas Darma ketika aku baru saja melempar tas ransel milik gund*knya.

Perkataannya tak kujawab, karena tawaranku bercerai tempo hari pun tidak dijawab olehnya. Jika dia memang takut kehilanganku, kenapa harus berselingkuh?

Jika berselingkuh saja dia terlihat sangat menikmati, kenapa saat ketahuan harus mengelak?

"Dek, kamu dengar tidak? Aku masih suami kamu, lho. Sudah cukup kamu berprasangka buruk sama aku dan Nadia. Kamu hanya salah paham."

Lagi, Mas Darma mengelak.

"Sudah juga, Mas. Aku muak mendengar elakanmu itu. Jika pun kamu memang berselingkuh, aku tak masalah. Itu hakmu. Tapi aku juga minta hakku kamu penuhi!" tandasku geram setelah Mas Darma membeo.

Tanpa kulihat wajahnya, aku bisa tahu kalau dia tengah menahan emosi. Namun semua itu sama sekali tidak membuatku gentar.

Jika kemarin aku ingin mengembalikan Nadia ke yayasan secara terhormat, maka kali ini aku akan melempar perempuan itu ke jalanan tanpa bekal apapun. Biar saja, rasa belas kasihanku sirna begitu saja setelah dia mempermainkan kepercayaanku.

"Dek ...."

"Mas!" Aku berganti membentak Mas Darma ketika dia hendak menyampaikan elakannya lagi.

"Apa aku perlu memanggil Satya kemari? Membawa semua bukti bahwa kemarin kamu sempat honeymoon dengan perempuan itu?"

Seketika Mas Darma mengernyitkan dahi. "Satya katamu?"

Aku dan Mas Darma saling bertatapan, tapi kali ini tatapan kami penuh dengan amarah. Kurasakan lambat laun debar cinta di hatiku telah musnah begitu saja untuk Mas Darma.

Aku memang tipe seorang perempuan yang jika sekali dikhianati maka rasa di hatiku akan pudar begitu saja. Seharusnya Mas Darma tahu akan itu, tapi entah kenapa setan begitu mudah merasuk di dalam relung hatinya sehingga dengan teganya mengkhianati cintaku seperti ini 

Terlebih, diantara kami sudah terlahir Arkan, seharusnya dia bisa menimbang seribu kali jika hendak mengkhianatiku. Namun apa? Bahkan pengorbananku ketika melahirkan darah dagingnya saja tak ia hargai.

Jika sudah begini, apa aku masih harus sabar? Harus tetap baik dan bersikap sopan padanya? Meskipun saat ini statusnya masih sebagai suami dan kepala rumah tangga di rumah ini, tapi jika keadaannya sudah begini maka tak ada lagi rasa hormat lagi padanya.

"Jadi kamu berhubungan lagi dengan Satya?"

Aku tersenyum miring, lalu mundur menjauhinya yang masih menatapku tajam. Dia pikir, hanya dia saja yang boleh melanggar kepercayaan kami?

Ya ... Satya adalah seorang yang sangat dibenci oleh Mas Darma. Dia adalah rival Mas Darma sejak kuliah, dari mulai nilai pelajaran yang selalu kejar-kejaran, tender perusahaan, hingga urusan wanita, yaitu aku.

"Hahaha ... Jika dia bisa membantuku. Kenapa tidak, Sayang?" Kuberi penekanan pada akhir kalimat. Biar saja, aku lihat reaksi Mas Darma setelah ini.

"Oh iya, jangan lupa, kalau berani selingkuh, itu artinya kamu juga harus berani merelakan separuh hartamu untukku jika kita bercerai. Dan juga ... Aku tak masalah jika harus berpisah darimu. Toh ada Satya, dia jauh lebih kaya darimu, Sayangku."

Aku meledeknya, membuat hatinya semakin terbakar. Sejak kuliah, Mas Darma sangat membenci Satya hingga aku pun sama sekali tidak boleh berhubungan dengannya. Tak masalah bagiku saat itu, karena rasa cintaku pada Mas Darma begitu besar.

Namun, hal itu tidak berlaku sekarang. Sakit hatiku telah mengalahkan segalanya. Meskipun perkataanku pada Mas Darma hanya sebuah bualan saja, tapi aku yakin kalau hal itu bisa membuat hatinya semakin terbakar api amarah.

"Jangan lupa proses pemindahan barang-barang ya, Mas. Soalnya nanti kalau kita cerai rumah ini bakal aku jual, aku belikan baru buat Arkan nanti."

"Apa? Dijual?" Pekik Nadia dari depan sana, membuatku semakin tersenyum lebar.

Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga!

Komen (5)
goodnovel comment avatar
Isabella
bilang dong km juga dr Bali jadi km lihat dg mata kepalamu sendiri
goodnovel comment avatar
Lisbet Saragih
makin seru
goodnovel comment avatar
Satria izzet ilhami
kata2nya bnyk yg berulang nih, bikin bosen.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Skandal BabySitter dan Suamiku   Bab 7

    Skandal BabySitter dan Suamiku (7)..Selingkuhan suamiku itu masih terlihat terkejut begitu aku mengatakan soal penjualan rumah ini. Sedangkan Mas Darma juga tak kalah kagetnya dengannya. Apa mereka pikir aku tidak serius dengan gertakanku kemarin? Sepertinya mereka benar-benar butuh pembuktian."Em .. mak-maksud saya. Ke-kenapa mau di jual, Bu? Bukannya rumah ini masih terlihat bagus dan masih nyaman ditinggali?"Aku tersenyum miring mendengar penuturannya. "Ah, kamu ini, Nad. Pandai sekali bicaranya."Kudekati dia yang berada tak jauh dariku dan Mas Darma sembari membawa tas ransel yang sudah kuisi penuh dengan bajunya. Kesabaranku sudah habis, tidak ada gunanya aku memelihara ular sepertinya. Tak hanya ulat berbulu, dia lebih dari itu."Ini, aku sudah baik hati ngemasin seluruh bajumu. Sekarang, kamu tinggal angkat kaki dari rumah ini tanpa harus bersusah payah membereskan barang-barangmu. Aku baik, kan? Sudah memperbolehkan berbagi suam

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-20
  • Skandal BabySitter dan Suamiku   Bab 8

    Skandal BabySitter dan Suamiku(8).."Mbak, ada paket dari Mas Satya," ucap seseorang yang baru saja datang di pintu gerbang itu.Aku menyambutnya hangat karena sejam yang lalu Satya memang mengabari bahwa sebentar lagi akan ada orang suruhannya yang datang untuk mengantarkan paket untukku. Katanya, semua foto yang dia ambil waktu di Bali telah dicetak, dan sekarang telah dikirimkan padaku.Tempo hari, aku baru sempat membawa dua lembar foto saat menangkap basah Mas Darma dan Nadia yang baru pulang honeymoon. Namun kini, semua foto dan bukti perselingkuhannya telah ada di tanganku."Terimakasih, ya," ucapku pada orang itu sembari menerima dua kotak darinya."Satya kirim apa, Dek? Berani ya kamu masih berhubungan dengannya!" kata Mas Darma lantang, membuatku ingin tertawa.Memang, kotoran dipelupuk mata justru tak akan nampak."Oh, kamu penasaran sama isi kotak ini, Mas?" jawabku dengan mendekat ke arahnya, lalu membuka

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-20
  • Skandal BabySitter dan Suamiku   Bab 9

    Skandal BabySitter dan Suamiku(9)..Aku menyandarkan tubuhku di sisi jendela kamar, menatap gelapnya malam tanpa dihiasi bintang-bintang. Entah, karena Tuhan sedang berpihak kepadaku atau hanya sebuah kebetulan saja.Malam semakin larut, semilir angin malam mulai menerobos masuk lewat jendela yang kubuka separuh. Dingin, itu yang sedang kurasakan kini. Tak hanya tubuhku, tapi juga hatiku.Jika biasanya, selalu akan terdengar gelak tawa menggema di rumah ini, tapi sekarang hanya tinggal sebuah kenangan saja. Terlebih kamar ini, saksi bisu perihal cintaku yang mendalam untuk Mas Darma. Semua telah sirna semenjak dia mengkhianatiku.Ingatanku tiba-tiba saja melayang pada kejadian beberapa saat yang lalu ketika dengan lantangnya aku meneriaki Pak Eko untuk menyeret Nadia untuk keluar dari rumah ini. Gund*k suamiku itu meronta dan berteriak kencang, sedang Mas Darma hanya memandangnya pilu.Aku tersenyum puas, ketika kaki kiri Nadia mela

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-20
  • Skandal BabySitter dan Suamiku   Bab 10

    Skandal BabySitter dan Suamiku (10)..."Saya ingin mengabarkan, kalau istri Pak Darma sedang di rawat di rumah sakit karena baru saja terjadi kecelakaan, Bu. Mungkin sekitar pukul tiga dini hari tadi."Dahiku mengernyit mendengar penuturan kedua polisi itu. "Maaf, saya bicara dengan Siapa, ya? Tolong bisa dipanggilkan Pak Darma agar bisa segera menemui istrinya."Lagi, aku hanya mengernyitkan dahi heran begitu mendengar penuturan polisi yang masih berdiri di depan pintu rumahku. Hari masih sedikit gelap, wajar jika tidak ada banyak orang yang lalu-lalang di depan rumahku."Istrinya, Pak?"Kedua orang polisi itu saling berpandangan lagi, tapi sepertinya mereka menangkap suatu kejanggalan dalam hal ini. Tak hanya mereka, aku pun juga. Sangat merasa janggal dengan kedatangan mereka berdua, terlebih setelah salah satu dari mereka menceritakan mengenai istri dari Mas Darma.Bukankah istrinya itu aku? Lalu, yang dibicarakannya itu?"Pak ... Maaf, apa anda tidak salah alamat?""Lho ... Sala

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-06
  • Skandal BabySitter dan Suamiku   Bab 11

    Skandal BabySitter dan Suamiku (11).."Makasih, ya. Kamu udah mau bantuin aku sejauh ini," ucapku pada Satya setelah dia memberikan pukulan telak pada Mas Darma.Sahabat lamaku itu hanya tersenyum, lalu mencubit pelan pipi Arkan yang telah ada di pangkuanku. Dia terlihat sangat dewasa dan penyayang, sama seperti dulu yang sangat suka pada anak-anak."Tak masalah. Bukankah kita memang harus saling menolong sesama? Toh memang sudah seharusnya seorang sahabat bersikap seperti itu, kan? Terlebih, aku paling tidak suka pada lelaki yang dengan teganya mengkhianati pasangannya."Aku mendesah pelan, andai Mas Darma memiliki pemikiran demikian. Dulu, aku memilih Mas Darma atas dasar rasa sayang yang berlebihan di hatiku. Bisa dibilang aku terlalu cinta buta kepada lelaki itu. Dia berhasil merebut hatiku ketika hubunganku dengan Satya sedang dalam fase terdekat dalam sebuah hubungan. Dia datang dengan segala sayang dan cintanya.Bisa dikatakan, dulu aku memang memiliki rasa pada Satya. Hanya

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-06
  • Skandal BabySitter dan Suamiku   Bab 12

    Skandal BabySitter dan Suamiku (12)..Pov Darma"Maaf, Pak. Ada kartu yang lain?" ucap seorang kasir padaku.Aku mengernyitkan dahi, berusaha mengingat jumlah saldo dalam kartu itu. Rasanya isinya masih banyak, tapi kenapa sudah tidak bisa digunakan?"Coba lagi, Mbak. Masa nggak bisa," kataku lagi menyambung.Wanita muda itu mencobanya lagi, tapi jawabannya tetap nihil. Padahal aku sangat membutuhkan kartu itu sekarang.Dengan terpaksa, aku menyerahkan beberapa barang belanjaanku lagi karena kartu yang kubawa tidak bisa digunakan. Sedangkan di luar sana, Nadia sudah mengerucutkan bibir karena telah menungguku terlalu lama.Ya, dia Nadia. Perempuan muda dan cantik yang semula adalah BabySitter anak laki-lakiku dengan Alia, istriku."Mana, Pah?"Kuhela nafasku panjang, kali ini aku kembali gagal memberikan apa yang dia inginkan. Setelah sebelumnya Alia berhasil merebut rumah dan juga mobilku, kini secara tiba-tiba kartuku juga tidak bisa digunakan."Kartunya nggak bisa. Kenapa, ya?" uc

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-09
  • Skandal BabySitter dan Suamiku   Bab 13

    Skandal BabySitter dan Suamiku (13)..Lega sekali rasanya ketika aku bisa mengusir BabySitter tak tahu diri itu dari rumah ini. Biar saja, meski aku harus kehilangan Mas Darma lebih cepat dari yang kuperkirakan. Untuk apa aku memelihara dua orang itu jika mereka saja sama sekali tidak bisa menjaga hatiku.Mas Darma, seorang kepala rumah tangga yang kudambakan akan membawaku hingga ke surga, nyatanya tidak mampu membuatku bahagia meski hanya di dunia saja. Biarlah, jika dia tidak bisa membuatku bahagia setidaknya aku sudah memiliki seorang malaikat kecil yang kelak pasti akan lebih membahagiakanku.Kujatuhkan bobot tubuhku di atas ranjang kamar. Sejam yang lalu Mas Darma dan Nadia baru saja meninggalkan rumah ini tanpa apapun, karena mobil mahal yang sering di kendarai suamiku itu juga tak luput dari barang yang kusita.Biar saja, dulu dia menikahiku juga hanya dengan bermodalkan mobil lama dan perusahaan yang masih dirintis oleh ayahnya. Kini, setelah sukses aku tidak ingin jika apa

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-09
  • Skandal BabySitter dan Suamiku   Bab 14

    Skandal BabySitter dan Suamiku (14)..“Selamat pagi, Bu,” ucap salah satu pegawaiku ketika aku baru saja masuk ke area restoku.Aku hanya menundukkan kepala sembari tersenyum. Memang sudah beberapa hari belakangan ini aku tidak datang ke resto karena masalah intern yang sedang kuhadapi. Menyebalkan memang, karena urusan dengan babu itu sampai-sampai usahaku terbengkelai begitu saja.Namun tidak dengan sekarang, aku sudah memutuskan untuk kembali fokus pada kehidupanku selanjutnya. Biarlah yang lalu menjadi masalalu, dan kini aku ingin kembali menjalani hidupku dengan sangat indah meski hanya dengan Arkan.“Pagi, Bos. Tumben datang,” kata Rani, asisten yang sudah kupercaya untuk menjaga resto jika aku tidak bisa datang.“Gimana masalahmu dengan suami tersayang itu?” lanjutnya dengan kekehan kecil seolah meledekku.Rani merupakan sahabat yang sengaja kujadikan asisten yang bisa kupercaya untuk menjaga resto, maka tak heran jika kami terlihat sangat dekat. Bahkan tak jarang aku ataupun

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-11

Bab terbaru

  • Skandal BabySitter dan Suamiku   Bab 35

    Dua tahun kemudian ...."Selamat Alia atas pernikahanmu," ucap Almira dengan memberiku pelukan hangat.Aku tersenyum, dan membalas pelukannya sedang pengantin lelaki yang ada di sampingku pun ikut tersenyum. Kami sedang menjadi raja dan ratu sehari hari ini, dan harapan kami semoga pernikahan ini akan langgeng hingga tua nanti.Ya, hari ini aku menikah. Menikah untuk kedua kalinya setelah pernikahanku yang pertama gagal karena suamiku lebih memilih babysitter anak kami sendiri. Pernikahan keduaku ini pun tak semudah yang dibayangkan, aku sudah melalui banyak sekali hal yang membuatku jatuh bangun hingga akhirnya aku memantapkan hati untuk menikah dengannya."Satya, selamat ya. Semoga kamu bisa menjadi suami yang baik untuk Alia dan menjadi ayah yang baik untuk Arkan." Lagi, Almira memberi selamat pada kami, terutama pada Satya.Pada akhirnya aku menikah dengan Satya, lelaki yang sudah menemaniku sejak beberapa tahun terakhir ini. Suka duka sudah kami lalui bersama hingga akhirnya kami

  • Skandal BabySitter dan Suamiku   Bab 34

    "Sudah kubilang, jangan mengumbar cerita masalalu kita kepada oranglain. Aku tidak suka. Lagipula untuk apa kamu menceritakan kisah kita pada Alia? Kita sudah menjadi masalalu, dan aku berhak bahagia juga," tandas Irvan ketus.Aku yang berdiri tak jauh dari mereka bisa mendengar percakapannya dengan sangat jelas. Sengaja, aku ingin mendengar percakapan mereka yang mungkin tak akan diceritakan padaku. Almira adalah sabahat yang baik, Irvan pun demikian. Tak kupungkiri aku pun tidak bisa memihak pada salah satu diantara mereka.Keduanya kuanggap sangat baik meski pada kenyataannya Irvan menyatakan perasaannya padaku. Kupikir ini adalah jalan yang dipilih Tuhan untukku, sebagai pengganti Mas Darma tentunya. Namun jika sekarang kuketahui kenyataan yang seperti ini, apa aku tega untuk bersama Irvan? Sedang tangis Almira saja masih terngiang jelas di kepalaku.Lagipula aku tidak suka dengan sikap Irvan yang seakan menutupi apa yang tengah terjadi di antara kami. Dia sudah membohongi Almira

  • Skandal BabySitter dan Suamiku   Bab 33

    "Duduklah dulu, mari kita nikmati malam ini dengan sangat santai. Jangan terburu-buru, lagipula kamu juga baru sampai, kan?" tuturku ketika melihatnya sedikit tergesa-gesa dengan perasaannya.Irvan terlihat menggaruk kepalanya, lalu duduk di hadapanku yang terhalang oleh sebuah meja bundar dan penuh dengan lilin serta bunga. Tak kupungkiri, ini terlihat sangat manis dan romantis. Hanya saja lagi-lagi aku seperti tak bisa menikmatinya karena seluruh pikiranku masih tertuju pada Almira. Mungkin aku tak akan tenang sampai aku menanyakan hal itu kepadanya.Semoga saja semua yang kupikirkan mengenai Irvan tak benar, dan semua itu hanya pikiran burukku semata. Bukankah di dunia ini ada banyak orang yang berwajah mirip?"Terimakasih kamu sudah mau datang, Alia," ujar Irvan ketika ia sudah mendudukkan tubuhnya di atas kursinya.Aku tersenyum tipis dengan menganggukkan kepala. "Iya, sama-sama. Lagipula aku tak mungkin tidak datang, karena memang ada sesuatu hal juga yang ingin kusampaikan pada

  • Skandal BabySitter dan Suamiku   Bab 32

    Tak terasa aku sudah menghabiskan waktu selama dua jam bersama Almira. Memang, jika sudah bertemu seperti ini membuat lupa waktu. Perbincangan demi perbincangan hangat kami benar-benar membuat lupa waktu.Almira adalah pribadi yang menyenangkan, dia tidak sombong dan sangat asik ketika diajak berbincang seperti ini. Hanya saja kami jarang bertemu karena kesibukan masing-masing, terlebih semenjak aku berusaha menyibukkan diri setelah perpisahanku dengan Mas Darma."Alia, makasih ya. Aku seneng banget bisa ngobrol banyak sama kamu," tutur Almira ketika kami hendak berpisah."Nggak usah berterimakasih, aku juga seneng banget bisa ketemu kamu. Setidaknya pertemuan kita kali ini membuatku bisa tertawa lepas," ucapku menimpali.Kami sama-sama tersenyum, lalu bangkit dan hendak meninggalkan meja yang telah kami duduki sejak dua jam yang lalu. Namun perhatianku teralihkan oleh dompet Almira yang terbuka karena jatuh dari tasnya."Al, dompetmu jatuh," ucapku dengan lantas menunduk hendak menga

  • Skandal BabySitter dan Suamiku   Bab 31

    Sepanjang perjalanan aku sama sekali tidak bisa fokus, karena masih memikirkan apa yang baru saja dikatakan oleh Satya. Ya, perbuatan Satya yang mengakuiku sebagai kekasihnya di depan mantan pacarnya membuatku sangat tidak nyaman.Selain aku tidak suka kebohongan, aku juga tidak nyaman dengan sandiwara yang dia mainkan. Bagaimana bisa, dia membawakan sandiwara itu seperti dengan menggunakan hati? Jika tak sengaja aku menggunakan hati juga, apa yang akan dia lakukan?Astaga ... Apa yang aku pikirkan? Tidak mungkin semua itu terjadi karena persahabatanku dengannya sudah terjalin sangat lama. Mana mungkin Satya memiliki perasaan itu padaku, dan juga denganku, aku juga tidak mungkin memiliki rasa itu.Saat ini saja aku tengah gundah dengan perasaan yang baru saja diutarakan oleh Irvan, bagaimana mungkin aku justru menambah beban di dalam hatiku? Rasanya hidupku baru saja tenang selepas dari Mas Darma, lalu apa sekarang aku akan memperkeruhnya lagi dengan perasaan yang mungkin tak nyata in

  • Skandal BabySitter dan Suamiku   Bab 30

    "Em ... Tapi tidak ada salahnya kan kamu membuka hati lagi? Mana mungkin kamu akan sendiri terus seperti ini?" tandas Satya dengan menatapku dalam.Aku hanya menghela nafas dalam, lalu mengalihkan pandangan. "Eh, lihat. Besok kalau ada waktu luang lagi ajak aku ke sana, ya," kataku dengan menunjuk sebuah restoran yang baru saja buka dan mengadakan diskon besar-besaran untuk makanan utamanya.Sejujurnya, aku hanya ingin mengalihkan pembicaraan karena sebenarnya aku sendiri pun bisa pergi ke sana tanpa Satya. Pembicaraan Satya rasanya sangat menusukku, itulah sebabnya aku memilih untuk mengalihkan pembicaraan.Awalnya Satya terdiam, mungkin dia juga merasa jika sebetulnya aku hanya mengalihkan pembicaraan saja. Namun pada akhirnya dia lantas menyahut perkataanku. "Oh, restoran baru itu, ya? Baik lah, besok kita coba. Kebetulan makanan jepang adalah makanan kesukaanku," tuturnya dengan ikut melihat restoran di depan sana.Lewat ekor mataku, kulihat Satya menatap lekat restoran yang baru

  • Skandal BabySitter dan Suamiku   Bab 29

    Pertemuanku dengan Irvan benar-benar membuat pikiranku tak bisa kukendalikan. Benar, pikiranku jadi kacau. Bagaimana tidak? Secara terang-terangan dia melamarku setelah perpisahanku dengan Mas Darma baru terjadi.Kuhembuskan nafas dalam, lalu menutup kembali kaca mobil yang sempat kubuka sebelumnya. Hari ini aktivitasku tak terlalu padat, sehingga aku lebih bisa menikmati hari dengan santai.Rencananya setelah ini aku ingin menjalani hariku dengan sangat bahagia. Mengenai Mas Darma dan Nadia aku sudah benar-benar melupakannya dan mengikhlaskan semuanya. Aku yakin di balik ini akan ada balasan yang jauh lebih baik dari apapun.Semua kejadian yang baru saja menimpaku ini memang terasa sangat sakit. Dikhianati oleh orang-orang terdekat seakan aku jatuh ke lembah yang sangat dalam. Orang-orang yang seharusnya menjadi penopang di saat hatiku gundah dan sakit nyatanya hanya bisa menjadi boomerang bagiku. Dengan teganya mereka memporak-porandakan hatiku sedalam ini.Ah, betapa adilnya Tuhan

  • Skandal BabySitter dan Suamiku   Bab 28

    "Kamu sudah benar-benar mengikhlaskan Darma?" tanya Satya ditengah-tengah kesunyian yang terjadi diantara kami ketika tengah menikmati hidangan di restoran ini.Sejenak aku terdiam, memikirkan bagaimana perasaanku yang sesungguhnya apakah benar bahwa aku telah mengikhlaskan Mas Darma atau belum. Namun, yang kurasakan kini hatiku memang telah benar-benar tak ada Mas Darma lagi."Iya, sudah.""Kamu tidak menyesal memberikan lelakimu kepada seorang BabySitter?"Aku tertawa setelah temanku itu mengatakan demikian. "Kenapa harus menyesal? Biarkan saja, mungkin memang itu yang dia inginkan, Satya."Satya ikut tertawa, lalu kami melanjutkan makan dengan topik pembicaraan yang lain. Bagiku Satya adalah teman yang sangat setia kepadaku karena dia mau tetap berada di sampingku ketika kondisiku benar-benar sedang terpuruk. Hanya Satya yang membantuku kala itu, ketika Mas Darma tengah terpergok bersama Nadia."Besok aku mau ke rumahmu, ada waktu?" tanya Satya ketika kami telah selesai makan."Ada

  • Skandal BabySitter dan Suamiku   Bab 27

    [Bukan aku yang menginginkanmu miskin, Mas. Tapi kamu sendiri dengan segala kelakuanmu itu.]Rasanya aku sangat puas ketika bisa melihat Mas Darma seperti ini. Setidaknya kini dia bisa menerima pembalasan atas apa yang sudah dilakukannya padaku.Dengan segenap hati aku membantunya dengan ikut bekerja, tapi ternyata apa yang kulakukan hanyalah sebuah kesalahan. Andai saja waktu dapat diputar, aku tidak ingin kejadian ini terjadi padaku.[Persetan dengan semua itu. Bagiku siapa yang bisa membahagiakanku itu lah yang pantas bersanding denganku]Jantungku berdetak sangat cepat ketika kubaca pesan balasan darinya. Bisa-bisanya dia berkata seperti itu?[Baiklah ... Jalani hidupmu dengan BabySitter itu meski tanpa uang disakumu]Kulempar ponselku asal, lalu kembali merebahkan tubuhku di atas ranjang kamar. Satu-satunya hal yang mampu membuatku bersemangat hanya satu, Arkan.Saat ini aku hanya ingin melihat Mas Darma hancur dan bisa kembali kejalan yang benar. Atau setidaknya aku ingin meliha

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status