Itulah yang diungkapkan Zhu Lian dalam hatinya. Dari lorong tempat ia muncul, Zhu Lian menampakkan diri. Orang-orang yang berada di tribun penonton pada kanan dan kirinya menyambut dia dan ia membalas.Begitu tiba di atas arena, Zhu Lian memberi hormat pada seluruh penonton yang terus mengelu-elukan namanya.“Zhu Lian …! Zhu Lian …! Zhu Lian …!”Terakhir ia menghadap ke arah tribun di mana di sana, Qian Bingbing bersama Xue Er dan Lin Jiang berada. Tidak jauh dari mereka, Bai Lu dan Xian Hua duduk berdampingan.“Aku tidak akan melupakan Bai Lu. Tetap saja dia adalah guruku. Jika aku menang, ia juga akan turut bangga … omong-omong, kira-kira hadiah apa yang akan aku dapatkan dari Lady Qian, ya?” batin Zhu Lian lagi.Selanjutnya, giliran Zexian yang memasuki arena tidak kalah gegap gempitanya dengan Zhu Lian. Tetapi karena dia adalah idola jutaan umat di media sosial, sambutan untuk putri dari Huang Zemin itu memang lebih riuh.“Zexian …, kau cantik sekali!”“Zexian adalah idola kami!”
“Wooow …!”“Yeaaahhh …!”Sontak para penonton bersuara sembari bertepuk tangan melihat aksi yang baru saja dipertunjukkan oleh Zhu Lian dan Zexian.Para pendekar yang berada di tribun VIP terutama Bingbing dan Xue Er juga Lin Jiang tersenyum tipis. Kemudian Si Topeng Iblis berkata pada pemimpin sekligus kekasihnya.“Kamu lihat apa yang dilakukan Zexian? Jika itu bukan Zhu Lian mungkin belum tentu bisa membalas serangan si Sayap Malaikat …”“Itu karena Zhu Lian sangat menguasai ilmu bela diri Tinju Kaisar Langit hingga tingkat tertinggi, bukan? Sepertinya kita tidak perlu bertanya-tanya lagi siapa dia sebenarnya,” timpal Bingbing.“Bagian administrasi telah memastikan nama lengkapnya, sayangku ...” Lin Jiang menanggapi, kemudian berkata ke arah Xue Er. “Meimei, bagaimana. Apa kamu siap menjadi seorang Putri Teratai Dari Langit Ketujuh?” katanya dengan nada iseng.Spontan, Xue Er mengerling dengan gaya galaknya pada Lin Jiang. Namun lantas, putri Qian Bingbing tersebut tersenyum begitu
Begitu batin Zexian. Bersamaan dengan itu, sama seperti di ronde pertama, tubuhnya melayang melesat ke arah Zhu Lian. Sedangkan tubuh lawannya terangkat meninggalkan tanah.“Wooow …!”“Sepertinya akan terjadi pertarungan yang menegangkan!”“Zexian, Zhu Lian, hati-hati, jangan sampai kalian berdua saling melukai!”Melihat kedua pendekar yang tengah berlaga, para penonton sontak bersorak sorai. Mereka mulai bingung harus memihak pada siapa.Sebetulnya, Zhu Lian sendiri agak bingung. Zexian mengajak dirinya bertarung di tingkat awal Soaring sementara secara teknis, dirinya masihlah seorang pendekar Elevate.“Jangan sampai aku kalah dari Zexian. Aku harus mendapatkan Gauntlet Awan Badai. Juga, membuat Xue Er, Bai Lu -terutama Xue Er- dan keluargaku bangga!” Zhu Lian memotivasi dirinya.Dia tidak kehilangan akal. Zhu Lian mengetahui. Teknik Benteng Tubuh Emas Longma miliknya telah menjadi lebih kuat.Ya. Ilmu bertahannya itulah yang telah menginjak Soaring. Sehingga saat itu, Zhu Lian memu
Berbalik. Sebelumnya, Zexian yang terlihat begitu percaya diri. Sekarang, Zhu Lian yang kelihatan lebih garang dari sebelumnya.“Cowok ini …, semakin keki aku melihatnya. Percaya diri sekali dia. Mentang-mentang aku mendapat peringatan dari wasit …!” keluh Zexian dalam hati.Itulah yang terlintas dalam pikiran Zexian. Ia tidak mengetahui. Di balik sikapnya, Zhu Lian telah menyusun sebuah rencana.“Ayo maju, Zexian. Kamu pasti kesal karena melihatku,” batin Zhu Lian.Kembali terjadi adu teknik antara Zhu Lian dengan Zexian. Tetapi sekarang, Zhu Lian terlihat lebih unggul. Para pendukugn Zexian was-was dibuatnya.“Zhu Lian, jangan galak-galak pada Zexian … dia itu anak manis!”“Pelan-pelan saja Zhu Lian …, tidak usah sepenuh tenaga pun mungkin kau bisa menang!”“Betul, kau boleh menang, asal Zexian tidak apa-apa!”Sudah barang tentnu Kedua pendekar yang tengah berlaga itu tidak mendengar ujaran sieng para penonton. Karena, mereka sedang sserius silih unjuk kemampuan.Berkali-kali pukula
Qian Bingbing berkata pada anak semata wayangnya. Meonoleh pada ibundanya, wajah miskin ekspresi Xue Er terlihat cerah.“Ibu tentu memperhatikan. Gaya bertarung Kak Zhu Lian itu berbeda dengan biasanya, bukan?”“Mana ibu tahu, Nak. Kamulah yang sering berlatih bersama dengan pacarmu itu. Aku hanya memberi teori saja. Kau lebih tahu seperti apa cara pengawal gantengmu itu berkelahi,” jenaka Bingbing membalas. Anaknya terlihat agak merengut.Tetapi Xue Er kembali menunjukkan ekspresi cerianya lalu melanjutkan. “Kak Zhu Lian memiliki gaya bertarung yang kalem. Akan tetapi pada saat dia menyerang, setiap agresinya perlu diawasi. Tetapi barusan, Kak Zhu Lian benar-benar hanya bertahan. Aneh, bukan?”Yang dikatakan oleh Xue Er itu benar. Pertama, Zhu Lian memang ingin menakar sampai mana kemampuan Xue Er.Di ronde kedua. Dengan berani, Zhu Lian membiarkan ia terkena serangan Zexian agar ia dapat mengetahui seperti apa kemampuan lawan.Terakhir. Zhu Lian berhasil memahami apa yang dikatakan
Serta-merta, Zhu lian terdiam mematung. Mulutnya sedikit ternganga. Dengan lugu, ia memandang ke arah Xue Er. Seolah-olah, ia ingin memastikan sekaligus bertanya. Apakah Xue Er sendiri bakalan mengizinkan ia untuk tinggal di kamarnya.Akan tetapi Xue Er bergeming. Ia hanya memandang datar dengan sorot mata dingin pada Zhu Lian. Bingbing berkata lagi.“Mahkmah dan anggota armada yang aku hormati, maafkan aku. Aku hanya ingin memastikan Xue Er tidak lepas dari pengawasan pengawal pribadinya … dan agar Zhu Lian tidak bertingkah … apalagi terhadap perempuan lain.”“Hahahaha …!”Seketika itu, para anggota mahkamah juga armada Golden Lotus tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan pimpinan mereka.Akhirnya, Zhu Lian pun hengkang dari Lotus Altar karena harus mempersiapkan kepindahannya dari The Lotus Palace ke Qian Mansion. Sementara, para anggota mahkamah memperbincangkan keputusan pemimpin mereka bersama Bingbing.“Lady Qian, apapun maksud Anda dengan menyuruh Young Lady Xue Er dan Zhu L
Spontan, Zhu Lian memandang ke arah Xue Er yang ikut duduk menghampar bersama dengan dia di sebelahnya.“Maksudnya …?” tanya Zhu Lian singkat.“Mulai sekarang, kamu mesti menyisihkan semua pendapatanmu untuk kau pegang sendiri. Sisanya berikan padaku untuk aku kelola,” ujar Xue Er. Dengan santai, ia menyadarkan tubuhnya pada Zhu Lian yang kembali bertanya.“Oh, begitu. Mesti sekarang juga?”“Kapanpun Kakak siap,” sahut Xue Er lalu asyik memperhatikan ponsel.Selama ini, Zhu Lian mengontrol keuangannya sendiri. Ia sudah memiliki pembukuan untuk perhitungan pemasukan maupun pengelaurannya dalam telepon genggam.Sehingga sama seperti Xue Er, Zhu Lian mulai sibuk dengan ponselnya. Sesekali multunya komat-kamit. Ekspresinya terlihat seperti tengah berpikir.Selama beberapa saat, Zhu Lian kelihatan lebih serius menggunakan ponsel dibanding Xue Er. Tidak lama kemudian, dengan lugu Zhu Lian menunjukkan layar alat komunikasinya pada sang majikan.“Aku akan memberikanmu kira-kira sebesar yang d
Mendengar gumamam Xue Er, Zhu Lian terkesiap. Entah sang Putri Teratai mendengar bisikannya atau tidak. Sebelumnya, Xue Er memunggungi dia. Tetapi sekarang, Xue Er membalikkan tubuhnya ke arah Zhu Lian.Sang bodyguard sudah menjaga jarak. Akan tetapi, saat itu Xue Er yang malah mendekat padanya. Tidak terlalu dekat memang.Tangan kiri Xue Er merangkul guling. Namun tangan kanannya bergerak untuk meraih lengan Zhu Lian dan melingkarkannya di sana.“Ya, Xue Er. Aku ada di sisimu. Tidurlah dengan nyenyak,” Zhu Lian kembali berucap. Kali ini tidak lagi berbisik. Dengan sengaja, ia membaut suaranya agar terdengar oleh Xue Er.“Hmmm …,” gumam Xue Er singkat seolah menyahut.Sempat terkejut, Zhu Lian memandangi Xue Er yang terus memejamkan mata. Lantas, ia mengusap-usap tangan berkulit lembut Xue Er yang membelit lengannya.“Hmmmh …,” Xue Er kembali bergumam kali itu dengan sangat halus.Zhu Lian tersenyum. Jika mengingat beberapa waktu ke belakang, dia hanyalah seorang pendekar yang masih p
Merapal ilmu spiritual sementara ia telah menenggak pil kultivasi, sama seperti Hu Chen, wujud Duan Bao berubah dan menyerang Zhu Lian.Pertarungan antara dua pendekar itu pun terjadi. Satu kesalahan Duan Bao selama ini. Merasa ajaran ayahnya adalah yang terbaik untuk mengalahkan pendekar, ia melupakan legenda di Negeri Utama. Zhu Lian bukan orang sembarangan.Sekarang, ia merasakan kesaktian Zhu Lian yang telah mencapai tingkat Summit. Menggunakan teknik Kuda-kuda Salib Pengusir Roh Jahat, Zhu Lian berhasil merobohkan Duan Bao. Kini, si Konselor merebah tak berdaya di tanah walau berusaha untuk tersenyum.“Tetaplah berbaring di sana, Tuan Duan Bao. Kamu beruntung. Metodis Liu merasa bertanggungjawab karena sektenya telah disusupi pengikut ilmu hitam seperti kamu. Kamu hanya akan dipenjara, entah berapa lama.”Perkataan Zhu Lian ia ucapkan sembari beranjak. Pendekar-pendekar Bintang Antariksa muncul untuk membekuk Duan Bao yang masih tergeletak di tempat latihan mereka.“Ayah …, sehar
“Tendangan Kibasan Ekor Naga Mabuk Mengamuk!”Buagh!Seketika itu para pendekar yang tengah menyaksikan kota mereka terancam bersorak-sorak. Ya. God Cultivatron V hadir.Barusan, Jing Yi yang berseru dan melepas salah satu teknik andalannya. Robot yang ia kemudikan bersama dengan teman-temannya itu menyepak Si Bayangan Kelam yang berbentuk setengah bayangan hingga mundur cukup jauh.“Yeaaah!”“Bagus Zhu Lian, hajar mereka!” Dokter Chou berkomentar.“Zexian, ayo Nak, bikin ayah bangga!”“Hei, hei, Zemin. Putriku juga mengemudikan robot itu, tahu tidak!”“Dasar para kakek. Jangan meributkan hal yang tidak penting! Omong-omong, tangan kiri robot itu dikemudikan oleh Bai Lu.”Agak kocak jadinya. Para Ayah seperti membanggakan putri mereka masing-masing. Suasana jadi tambah lucu, pada saat Qian Bingbing yang entah berada di mana berbicara melalui alat komunikasi nirkabel yang mereka gunakan.“Maaf, kakek-kakek. Kalau aku boleh berbangga hati, putrinya Qian Bingbing juga ada di sana.”Walau
“Kau … tukang bakmi berengsek …, kamu—, akan ku bunuh kau …!”Semuanya berlangsung dengan cepat. Crocodile Hu hanya bisa terperangah tataka melihat fisik putranya berubah.Wajah Hu Chen menjadi pucat. Perlahan-lahan suaranya tidak lagi seperti sebelumnya, menjadi berat dan seperti menggeram.Kemudian, tubuh Hu chen juga berubah menjadi beberapa kali lipat dari postur dia yang sebenarnya. Sehingga, baju pendekar yang ia kenakan robek.“Heaaa …!”Set!Berubah menjadi seperti makhluk lain, Hu Chen melompat dan menerjang ke arah Zhu Lian. Akan tetapi, tentu saja orang yang baru dilantik menjadi kapten atau pemimpin lapangan pasukan pembunuh Bayangan Teratai Merah itu bergeming.Deps!Hu Chen melayangkan tinju pada Zhu Lian namun ditahan bagai tanpa menegrahkan tenaga oleh calon suami Qian Xue Er tersebut. Malah dengan cepat, Zhu Lian membanting tubuh Hu Chen ke tanah.Buak!Semua orang di situ tak dapat berbuat apa-apa tidak terkecuali Corcodile Hu. Mereka menyaksikan dengan mata kepala m
Begitu Qian Bingbing berkata seperti itu, Zhu Lian dan Xue Er saling menoleh tipis. Keduanya silih bertatapan malu-malu.Selama ini, Bingbing memang memiliki hubungan baik dengan keluarga Ren. Ia sudah mendengar desas-desus mengenai putra Songyun dan Daoming yang konon tidak memiliki qi.Kini, pemuda itu tinggal satu rumah dengannya. Malahan sebentar lagi seperti yang ia katakan. Zhu Lian bakal menjadi menantunya. “Ibumu itu seru orangnya, Zhu Lian. Sudah berapa kali kami berjumpa dan kami banyak persamaannya. Lihat, bahkan kami berdua saja sepertinya cocok menjadi besan,” ujar Qian Bingbing.“Kami akan menikah. Lalu bagaimana dengan Ibu dan Paman Topeng badut ini?” celetuk Xue Er sembari melahap hidangan makan malamnya.“Aku dan ibumu katakanlah … ‘agak berbeda’, Xue Er. Kami akan menikah memang. Akan tetapi, rasa-rasanya kami tidak butuh perayaan. Panggil saja pendeta kemari, dirayakan oleh sekte, sudah selesai. Tapi kalian adalah pangeran dan putri sekte masing-masing,” jelas Lin
Sang Menteri bersama Raven Zhou dan Wendu Yawen berada di ruangan dalam markas mereka yang berfungsi sebagai ruang perawatan medis, tempat Zhu Lian menjalani pemerikasaan tempo hari.Dari situ, Doaming dapat memantau medan pertempuran dan para pilot Cultivatron dari sebuah monitor berukuran besar dan monitor-monitor kecil yang berada di hadapannya.Raven Zhou dan Wendu Yawen berdiri di atas sebuah panggung besi berbentuk bundar. Di tengah-tengah palform tersebut terdapat sebuah logo yang sama dengan simbol pada Exit Portal.Dua pendekar tingkat Summit itu segera menggerak-gerakkan tangan mereka. Kemudian, keduanya merentangkan tangan, saling berhadapan.“Ha …!” hentak Raven Zhou dan Wendu Yawen.Sebuah cahaya menyilaukan tercipta. Simbol tempat mereka berpijak memancarkan cahaya biru yang sangat terang.Kemudian cahaya terang-benderang tersebut memudar. Tahu-tahu saja, sosok Xian Hua muncul, tergolek di atas platform.Chou Tien Chen yang sejak tadi berdiri di bawah pijakan berbentuk l
Pagi hari itu, Ren Daoming tengah berbincang dengan para stafnya. Wendu Yawen dan Raven Zhou ada di sana. Beberapa pendekar sekaligus cendikiawan termasuk Dokter Chou Tien Chen duduk bersama dia. Termasuk, sang putra.“Apakah memutuskan untuk memberi Xian Hua kesempatan mengendarai Cultivatron 01 merupakan tindakan yang tepat, Daoming?” tanya Dokter Chou.“Untuk mengendarainya, sipapun di antara kita bisa. Tapi terus terang, pada saat penggabungan, itu adalah sebuah pertanyaan besar. Zhu Lian telah bertualang lama bersama para gadis cantik itu dan kekuatannya tidaklah biasa. Itulah yang membuat ia mampu menyatu dengan mereka.”Doaming menjelaskan, sementara Zhu Lian duduk menyimak perbincangan yang terjadi di situ dengan lugu. Raven Zhou berkata.“Jika terjadi sesuatu, apakah itu akan menempatkan kita pada risiko yang besar, Master Daoming?”Menatap pada Raven Zhou sejenak, Daoming menjawab dengan tenang. “Sebetulnya, kita tinggal menukar Xian Hua dengan Zhu Lian secara paksa. Itu ada
Bai Lu mendatangi Zhu Lian dari arah belakang. Tempat mereka berada adalah sebuah ruangan santai yang memiliki balkon.Sedangkan Xue Er dan Feihong ada di bawahnya, duduk-duduk pada sebuah ruangan lain yang begitu lega layaknya sebuah hangar. Di sana, Jing Yi dan Zexian juga duduk bersama mereka.“Ya, Guru?” sahut Zhu Lian tidak seserius itu.“Kau masih mau memanggilku ‘guru’?” canda Bai Lu.“Bagaimana pun juga kamu adalah guru keduaku, bahkan orang yang mau mengajariku bertualang,” kata Zhu Lian.“Dan ternyata sebetulnya kau tidak juga membutuhkan seorang guru,” Bai Lu berkata seraya tersenyum.“Tidak juga. Sekuat apapun seorang pendekar, ia membutuhkan seorang mentor, bukan?” ujar Zhu Lian lagi.“Jika aku adalah guru, bagaimana dengan Xue Er?”Pertanyaan Bai Lu membuat Zhu Lian terdiam. Terus terang, mendengar nama kekasihnya itu disebut saja, hati Zhu Lian bak bergetar.Dia bagai percaya tidak percaya. Ia sudah memastikan bahwa dirinya sudah bertekad bakal menikahi Xue Er yang begi
Hu Chen tercengang. Xue Er berkata-kata di belakangnya. Tubuhnya tidak dapat digerakkan sementara ia merasakan ada sesuatu yang menjalar dalam badannya.Si Buaya Penjelajah melakukan kebodohan. Baru saja, Xue Er memperagakan teknik tingkat Summit miliknya yang bernama Ilusi Klon Para Penari Maut.Selain itu, dia langsung mengerahkan jurus totoknya yang disebut Sentuhan Bayangan Racun Perampas Sukma.Xue Er berkata lagi, “Kau beruntung karena hasrat pembunuhku tidak sedang menggelora, Hu Chen. Tapi sekali lagi kamu berani berada di dekatku, kau bahkan tidak akan menyadari bahwa aku telah merenggut nyawamu.”Selanjutnya, Hu Chen merasa salah satu titik pada tulang punggungnya disentuh. Ia dapat kembali bergerak. Begitu ia membalikkan badan, dirinya melihat. Xue Er sudah ada berada dengan Zhu Lian jauh di sudut ruangan sebelah sana.“Aku melihatnya, berengsek. Apa yang kau katakan pada Xue Er sehingga si Putri Teratai Emas mengamuk, Hu Chen?”Untuk yang kedua kali, Hu Chen dibuat terkeju
Sekali lagi, Xue Er merapal kekuatan spiritualnya. “Kak Zhu Lian, aku mengasihimu dan ini adalah kekuatan cinta,” Xue Er berkata dalam benaknya.Seketika itu tangan kanan God Cultivatron V yang berwarna keemasan menyala layaknya bara api. Lalu, Xue Er berucap.“Tinju Badai Sakti Pemurni Jiwa!”Kekuatan spiritual berkaitan dengan kekuatan pikiran juka tekad. Nama-nama teknik yang dimiliki para pendekar tercetus begitu saja dalam pikiran mereka secara spontan.Sementara Bai Lu yang pernah menggunakan busur panah ayahnya mengucapkan jurus yang pernah ia kerahkan, Xue Er menciptakan dan menamai tekniknya sendiri.“Xue Er …” ucap Zhu Lian kagum dalam dirinya.Tangan kanan God Cultivatron V yang mengepal pun menghentak ke depan. Seketika itu, bara pada lengan mesin tempur tersebut melesat ke arah Jenderal Kelam.Pancaran energi tersebut berbentuk sebuah kepalan berwarna layaknya api tersebut menerpa tubuh makhluk itu.Bwussshhh …!“Hriaaaakh …!”Dalam hitungan detik, tubuh dari monster raks