Qian Bingbing berkata pada anak semata wayangnya. Meonoleh pada ibundanya, wajah miskin ekspresi Xue Er terlihat cerah.“Ibu tentu memperhatikan. Gaya bertarung Kak Zhu Lian itu berbeda dengan biasanya, bukan?”“Mana ibu tahu, Nak. Kamulah yang sering berlatih bersama dengan pacarmu itu. Aku hanya memberi teori saja. Kau lebih tahu seperti apa cara pengawal gantengmu itu berkelahi,” jenaka Bingbing membalas. Anaknya terlihat agak merengut.Tetapi Xue Er kembali menunjukkan ekspresi cerianya lalu melanjutkan. “Kak Zhu Lian memiliki gaya bertarung yang kalem. Akan tetapi pada saat dia menyerang, setiap agresinya perlu diawasi. Tetapi barusan, Kak Zhu Lian benar-benar hanya bertahan. Aneh, bukan?”Yang dikatakan oleh Xue Er itu benar. Pertama, Zhu Lian memang ingin menakar sampai mana kemampuan Xue Er.Di ronde kedua. Dengan berani, Zhu Lian membiarkan ia terkena serangan Zexian agar ia dapat mengetahui seperti apa kemampuan lawan.Terakhir. Zhu Lian berhasil memahami apa yang dikatakan
Serta-merta, Zhu lian terdiam mematung. Mulutnya sedikit ternganga. Dengan lugu, ia memandang ke arah Xue Er. Seolah-olah, ia ingin memastikan sekaligus bertanya. Apakah Xue Er sendiri bakalan mengizinkan ia untuk tinggal di kamarnya.Akan tetapi Xue Er bergeming. Ia hanya memandang datar dengan sorot mata dingin pada Zhu Lian. Bingbing berkata lagi.“Mahkmah dan anggota armada yang aku hormati, maafkan aku. Aku hanya ingin memastikan Xue Er tidak lepas dari pengawasan pengawal pribadinya … dan agar Zhu Lian tidak bertingkah … apalagi terhadap perempuan lain.”“Hahahaha …!”Seketika itu, para anggota mahkamah juga armada Golden Lotus tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan pimpinan mereka.Akhirnya, Zhu Lian pun hengkang dari Lotus Altar karena harus mempersiapkan kepindahannya dari The Lotus Palace ke Qian Mansion. Sementara, para anggota mahkamah memperbincangkan keputusan pemimpin mereka bersama Bingbing.“Lady Qian, apapun maksud Anda dengan menyuruh Young Lady Xue Er dan Zhu L
Spontan, Zhu Lian memandang ke arah Xue Er yang ikut duduk menghampar bersama dengan dia di sebelahnya.“Maksudnya …?” tanya Zhu Lian singkat.“Mulai sekarang, kamu mesti menyisihkan semua pendapatanmu untuk kau pegang sendiri. Sisanya berikan padaku untuk aku kelola,” ujar Xue Er. Dengan santai, ia menyadarkan tubuhnya pada Zhu Lian yang kembali bertanya.“Oh, begitu. Mesti sekarang juga?”“Kapanpun Kakak siap,” sahut Xue Er lalu asyik memperhatikan ponsel.Selama ini, Zhu Lian mengontrol keuangannya sendiri. Ia sudah memiliki pembukuan untuk perhitungan pemasukan maupun pengelaurannya dalam telepon genggam.Sehingga sama seperti Xue Er, Zhu Lian mulai sibuk dengan ponselnya. Sesekali multunya komat-kamit. Ekspresinya terlihat seperti tengah berpikir.Selama beberapa saat, Zhu Lian kelihatan lebih serius menggunakan ponsel dibanding Xue Er. Tidak lama kemudian, dengan lugu Zhu Lian menunjukkan layar alat komunikasinya pada sang majikan.“Aku akan memberikanmu kira-kira sebesar yang d
Mendengar gumamam Xue Er, Zhu Lian terkesiap. Entah sang Putri Teratai mendengar bisikannya atau tidak. Sebelumnya, Xue Er memunggungi dia. Tetapi sekarang, Xue Er membalikkan tubuhnya ke arah Zhu Lian.Sang bodyguard sudah menjaga jarak. Akan tetapi, saat itu Xue Er yang malah mendekat padanya. Tidak terlalu dekat memang.Tangan kiri Xue Er merangkul guling. Namun tangan kanannya bergerak untuk meraih lengan Zhu Lian dan melingkarkannya di sana.“Ya, Xue Er. Aku ada di sisimu. Tidurlah dengan nyenyak,” Zhu Lian kembali berucap. Kali ini tidak lagi berbisik. Dengan sengaja, ia membaut suaranya agar terdengar oleh Xue Er.“Hmmm …,” gumam Xue Er singkat seolah menyahut.Sempat terkejut, Zhu Lian memandangi Xue Er yang terus memejamkan mata. Lantas, ia mengusap-usap tangan berkulit lembut Xue Er yang membelit lengannya.“Hmmmh …,” Xue Er kembali bergumam kali itu dengan sangat halus.Zhu Lian tersenyum. Jika mengingat beberapa waktu ke belakang, dia hanyalah seorang pendekar yang masih p
Dengan yakin, Zhu Lian berkata dalam hatinya. Ia pun mulai menuruni serambi dari dungeon. Sama seperti dungeon yang sebelumnya ia datangi dengan Bai Lu, tempat itu menandakan bahwa seharusnya, ada orang yang pernah bermukim di sana. Jika dibandingkan dengan Dungeon 501, Dungeon 504 terlihat lebih ‘indah’. Terbukti, pilar-pilar penuh lumut di sana masih kelihatan putih. Malahan, Zhu Lian sempat melintasi salah satu ruangnya yang memiliki kolam dengan air yang masih kelihatan jernih. “Ether Realm memang penuh dengan misteri,” batin Zhu Lian. Walau begitu, musuh-musuh yang dihadapi Zhu Lian sekarang berbeda. Mereka terlihat seperti bonek-boneka, atau, bisa dibilang manusia robot yang sudah rusak. “Penyusup terdeteksi, harus diterminasi!” Begitu kata para cyborg yang sepertinya telah mengalami kerusakan tersebut. Namun memang, orang-orang menyebut makhluk-makhluk itu dengan sebutan: ‘Robot Zombi’. Walau kelihatan seperti mesin bobrok, makhluk-makhluk yang mirip dengan mannequin di t
Begitu, pasti Zhu Lian. Rupanya, ia menggunakan kapasitas otaknya yang cemerlang untuk mengamati sekeliling.Begitu memasuki rerlung dalam dungeon tersebut, dia sudah melihat. Ada guratan yang membentuk pola seperti logo digital. Garis-garis tersebut berpusat pada bagian tengah lantai ruangan. Di situ juga terdapat bentuk seperti siluet dari sesosok makhluk.“Ayo, Spirit Mechanima, keluarlah!” batin Zhu Lian.Jika saja ada seseorang yang melangkah ke tengah ruangan tersebut, kemungkinan mereka akan tersengat oleh cahaya aliran listrik tersebut.Bzzzzt! Bzzzt!“Kemungkinan, ilmu kebal tubuh dapat menahannya. Tapi setelah ini, mungkin akan terjadi sesuatu dengan …”Baru saja dalam hatinya Zhu Lian berusaha menebak, betul saja. Bagian tengah lantai itu terbuka.Grrrrk …!Setelah itu, ada semacam perangkat hidrolis muncul dari bagian dalam lantai. Ada sesuatu yang bergerak ke permukaan.Terkaan Zhu Lian persis. Sesosok robot berwarna hitam yang sama persis seperti di Dungeon 501 muncul. H
“Zhu Lian …, dia—, jurus macam apa barusan yang ia kerahkan …?!”Bahkan Hu Chen sendiri terkagum-kagum melihat cara Zhu Lian membuat Spirit Mechanima itu terdorong, terempas ke tembok. Tapi kemudian, Hu Chen mendengar sesuatu. Rupanya, ada orang yang datang ke sana.Tidak ingin terlihat sedang mengintip orang yang ia anggap sebagai rivalnya, putra pemimpin sekte Buaya Penjelajah itu segera mengerahkan teknik Langkah Bayangan Angin untuk bersembunyi di balik reruntuhan dungeon.Sementara saat itu, Zhu Lian dapat melihat. Setelah lawanya terempas ke dinding, Spirit Mechanima tersebut rontok begitu saja. Setiap bagian tubuhnya terlepas, kemudian musnah sama seperti makhluk Ether Realm lainnya.Yang ditinggalkan oleh Spirit Mechanima adalah sebuah bola besi yang permukaannya bagai berkilau laksana memantulkan cahaya pelangi. Juga, batu merah yang kemungkinan berasal dari matanya.Zhu Lian melangkah mendekat untuk memungut jarahannya. “Akhirnya, aku mendapatkan Inti Hati Spirit Mechanima u
Apa yang dikatakan Zhu Lian dengan ‘kekuatanku sedang panas-panasanya’ bukanlah sekedar kata-kata kiasan untuk menyombongkan diri. Melainkan, itu sesuai dengan yang ia rasakan. Sejak tadi saat dia bergumul dengan Spirit Mechanima, kekuatan spiritualnya itu bagai tidak terbendung. Ia seperti dapat mengeluarkannya dengan mudah. Lantas, dampaknya juga menurut dia cukup dahsyat. Contohnya seperti yang Hu Chen saksikan tadi. Ia mampu bergerak begitu cepat dan menghajar Spirit Mechanima nyaris tak terlihat olhe kasatmata. Sedangkan baru saja, ia bisa membuat dua orang lawannya tak mampu menghadapi terjangan kakinya yang diiringi dengan teknik-teknik yang diajarkan Qian Bingbing dan Xue Er. “Congkak juga kau, Tuan Teratai Emas. Kamu pikir berhasil menjadi juara di Turnamen Jawara Anyar itu berarti kamu bisa menghajar siapapun yang kau hadapi?!” ujar pendekar yang mengenakan cadar. “Aku ingin mengingatkan kalian. Tidak ada hubunganya dengan turnamen itu. Intinya, biar aku perjelas: kalian