“Aku merasa terhormat Anda mau berlelah-lelah menghampiri aku, Nona Fan,” balas Zhu Lian.Saat ini, memang ada 5 pendekar wanita yang masih muda dan memiliki jutaan pengikut di media sosial. Pertama, sudah barang tentu Qian Xue Er.Penggemar putri dari Qian bingbing itu mencapai 5 juta lebih di dunia maya. Menyusul Huang Zexian dan Ren Feihong. Selanjutnya adalah Bai Lu, kemudian Fan Jingyi. Seperti Zexian dan Feihong, pengikut keduanya hanya berbeda tipis.Itulah alasan mengapa Zhu Lian merasa dihormati karena Jingyi menghampirinya terlebih dahulu. Terlebih, Jingyi merupakan wakil ayahnya di Divisi Taring Baja.Selain itu, kelaurga Fan adalah famili terhormat kedua setelah keluarga Gong. Keturunan mereka terkenal sebagai tokoh-tokoh militer sejak zaman dahulu kala.“Aku hanya mendengar cerita dari orang mengenai dirimu. Apa benar selama ini kau tidak tertarik pada dunia persilatan, Tuan Zhu Lian?” tanya Jingyi ramah lagi antusias.“Ya, begitulah kisahnya, Nona Fang. Aku lebih tertari
Saat tengah ada acara seperti itu, Great North Central menyediakan halaman depannya sebagai area bazar. Di mana di situ, para pedagang makanan dan minuman hingga cendera mata sekte-sekte diperjualbelikan.Sambil meladeni pelanggan, salah seorang pedagang makanan yang berada di situ menerima kabar dari kawannya.“Dikonfirmasi. Rencan mengekstraksi ‘Kotak Pandora’ dijalankan.”Tak seorang pun yang mengetahui. Persekutuan Bayangan Kelam telah menyusup ke Turnamen Jawara Anayar. Entah apa yang tengah mereka rencanakan.Kompetisi antar pendekar baru itu terus berlanjut. Para penonton memprediksi, Zhu Lian akan berhadapan dengan Huang Zexian di partai puncak.“Final ideal menurut kami adalah Tuan Zhu Lian akan berhadapan dengan Lady Zexian …”“Aku berani bertaruh 100 juta. Zhu Lian dan Zexian bakal bertemu di partai final!”“Jika sampai Zhu Lian dan Zexian bertemu di final …, aku akan bingung memihak pada siapa.”Seperti itulah komentar orang-orang. Tetapi memang peserta yang memiliki kemam
Karena Hu Chen mewaspadai apa yang dapat dilakukan Zhu Lian dan sebaliknya. Zhu Lian sendiri tidak ingin Hu Chen mengetahui strategi dia, pertarungan tersebut berjalan seru bagi penonton.Hu Chen terlihat agresif, sedangkan Zhu Lian lebih bersabar. Akan tetapi, sang pedagang bakmi memang bukan lawan sepadan bagi Hu Chen.Putra ketua sekte Buaya Penjelajah itu nyaris tak bisa membongkar pertahanan Zhu Lian. Tetapi begitu giliran Zhu Lian melakukan serangan, pukulan maupun tendangannya berhasil mendarat telak pada lawan. Malahan, dua kali sudah Hu Chen dibanting oleh musuh.“Bagus Zhu Lian, hajar dia!”“KO-kan dia Zhu Lian, jangan ragu!”“Mampus kau Buaya Penjelajah, Zhu Lian bukan lawanmu!”Begitu para pendukung Zhu Lian memekik membela jagoan andalan mereka. Setiap kali Zhu Lian menyarangkan serangan pada Hu Chen, mereka selalu bersuara.“Waaah …!”“Yeaaah …!”Dua ronde berlalu. Sejak Turnamen Jawara Anyar dimulai, hanya beberapa pendekar yang bertarung penuh hingga 5 ronde atau KO. K
“Heaaah …!”Sembari mengerang, Hu Chen menyerang Zhu Lian. Ia melepas kombinasi serangan beberapa kali. Tetapi untuk kesekian kalinya, Zhu Lian menghindari agresi Hu Chen lalu membalas dengan mendorong tubuh musuh yang terus membabi buta. Hingga akhirnya, Hu Chen melepas sebuah jurus.Set!Zhu Lian berhasil mengelak. Begitu cepat ia memutar tubuh. Setelah itu, Zhu Lian yang sebenarnya kidal menaikkan energi spiritual yang ia miliki secara mendadak. Lantas, mendaratkan telapak tangan kriinya pada punggung Hu Chen.“Hue …?!”Tak disangka oleh Hu Chen. Ia bisa merasakan dirinya terdorong sebegitu kencang. Sementara, posisi dia sudah berada di tepian batas Arena.Sangking kuatnya tolakan yang dibuat oleh Zhu Lian dengan hanya menggunakan sebelah tangan, Hu Chen tersontong sampai-sampai tubuhnya bak setengah melayang tipis saja di atas lantai arena.Bluk!“Yeaaaah …!”“Huahaha …!”Serta-merta, Great North Central menjadi gempar oleh karena pekik yang dibuat pendukung-pendukung Zhu Lian. La
“Di atap The Lotus Palace saja, sana …! Astaga Kak, kasur mahal ini cukup untuk dua orang jika kamu menyadarinya.”Xue Er bersuara seperti orang yang sedang melindur. Sebab, dia sepertinya benar-benar akan tidur di atas kasur Zhu Lian.Ia tidak menyadari. Kasur di kamar itu memang besar. Akan tetapi, Xue Er menguasai tiga perempat dari permukaan empuk tersebut.Meski demikian, Zhu Lian tersenyum seraya memandangi wakil ketua sektenya. Menutup pintu kamar dan meredupkan tata cahaya dalam kamar itu, ia bergabung bersama Xue Er di atas kasur. Meski terpaksa, dia hanya kebagian seprempat dari luas ranjang tersebut.Untuk sejenak, Zhu Lian terdiam memandang langit-langit kamarnya. Lantas, ia menoleh sejenak pada Xue Er yang ternyata sudah benar-benar terlelap. Ia kembali tersenyum.“Sistem, mengapa rasanya aku … aku ingin terus menjadi seorang Teratai Emas? Semuanya karena Xue Er. Ini bukan curahan hati. Hanya saja, aku merasa diriku dan dia seperti sudah berkawan baik sekarang … entahlah.
Dengan sengaja, Xue Er memperlihatkan tampilan layar ponselnya pada Zhu Lian. Hanya raut dari paras sang bodyguard yang bereaksi.Xue Er menerima panggilan tersebut. “Selamat siang, Paman.”“Anak Teratai Sayang, sedang di mana kamu?” kedengaran suara penuh wibawa Daoming yang terkesan mengayomi di seberang sana.“Kami sedang berkumpul bersama Tuan Chen di sebuah café dekat Great North Centre,” jawab Xue Er.“Nak, aku hanya ingin menyampaikan. Kau ingin Golden Lotus yang menyelsesaikan masalah ini. Bekerjasamalah dengan para Taring Baja. Apakah pengawal pribadimu yang viral ada di situ?”Kata-kata Daoming itu membuat Xue Er terdiam sejurus. Ia memandang ke arah Zhu Lian dengan mimik datarnya. Lalu, ia menjawab, “Ya, dia ada di sebelahku, Paman.”“Bilang pada dia. Menteri meminta dirinya untuk turun tangan.”Untuk yang kedua kali Xue Er terdiam karena instruksi dari orang yang sabdanya diituruti oleh seluruh pendekar di Negeri Utama tersebut.“Baik, Paman,” sahut Xue Er. “Kami sudah m
Usai berbincang dengan ayahnya melalui telepon, Zhu Lian menggabungkan diri dengan para pendekar yang lain. Mereka semua telah bersiap-siap untuk berangkat ke kawasan Berkah Hari. Kemudian, Xue Er memberitahu pengawal pribadinya.“Biarkan yang lain berangkat terlebih dahulu karena mereka akan menempuh jalan darat, Zhu Lian.”“Lalu bagaimana dengan kita?” tanya Zhu Lian.“Ibu sudah menggerakkan orang-orang Golden Lotus -yang non sekte maksudnya- untuk mengepung mereka. Intinya, mereka tidak akan berani muncul di jalan utama. Para bawahan kita pasti akan melihat mereka,” papar Xue Er.“Mungkinkan dari Desa Berkah Hari, mereka akan menuju Pelabuhan Barat?”Zhu Lian bertanya pada Xue Er yang memandangi dia. Dia berpura-pura mengutarakan ke mana kira-kira para pencuri Kotak Misteri itu pergi. Padahal, ayahnyalah yang barusan memberitahu dia.Lantas atasannya menjawab, ”Itu jugalah yang diperkirakan orang-orang kita. Kementerian juga menduga mereka akan menuju ke sana. Pencoleng-pencoleng i
Begitu sang supir yang menyelubungi wajah menggunakan balaclava berkata-kata, para pendekar dari Perseketuan Bayangan Kelam tersebut langsung masuk ke dalam mobilnya. Kemudian, van itu beranjak dari sana.Menempuh perjalanan sekira 30 menit, anggota-anggota Persekutuan Bayangan Kelam telah tiba di tujuan mereka. Yaitu, sebuah bandara kecil yang berada di pinggiran kota Great North.5 orang pendekar Persekutuan Bayangan Kelam itu berjalan menuju ke arah deretan sekian hangar yang berada di sana.“Cari hangar 15!” titah pemimpin kelompok pendekar tersebut.“Baik, Ketua!” sambut teman-temannya yang lain.Mereka terbagi menjadi dua kelompok. 2 orang menyebar, sementara pembawa Kotak Misteri dikawal 3 orang lainnya. Sebentar saja, terdengar salah satu dari 2 teman mereka itu memberi kabar.“Hangar 15 ada di sebelah sini, di dekat menara air!”Segera itu dengan langkah terburu-buru 4 pendekar kelompok sesat yang lain menyusul ke arah yang dimaksud oleh teman mereka.“Sebentar lagi kita akan