Karena Hu Chen mewaspadai apa yang dapat dilakukan Zhu Lian dan sebaliknya. Zhu Lian sendiri tidak ingin Hu Chen mengetahui strategi dia, pertarungan tersebut berjalan seru bagi penonton.Hu Chen terlihat agresif, sedangkan Zhu Lian lebih bersabar. Akan tetapi, sang pedagang bakmi memang bukan lawan sepadan bagi Hu Chen.Putra ketua sekte Buaya Penjelajah itu nyaris tak bisa membongkar pertahanan Zhu Lian. Tetapi begitu giliran Zhu Lian melakukan serangan, pukulan maupun tendangannya berhasil mendarat telak pada lawan. Malahan, dua kali sudah Hu Chen dibanting oleh musuh.“Bagus Zhu Lian, hajar dia!”“KO-kan dia Zhu Lian, jangan ragu!”“Mampus kau Buaya Penjelajah, Zhu Lian bukan lawanmu!”Begitu para pendukung Zhu Lian memekik membela jagoan andalan mereka. Setiap kali Zhu Lian menyarangkan serangan pada Hu Chen, mereka selalu bersuara.“Waaah …!”“Yeaaah …!”Dua ronde berlalu. Sejak Turnamen Jawara Anyar dimulai, hanya beberapa pendekar yang bertarung penuh hingga 5 ronde atau KO. K
“Heaaah …!”Sembari mengerang, Hu Chen menyerang Zhu Lian. Ia melepas kombinasi serangan beberapa kali. Tetapi untuk kesekian kalinya, Zhu Lian menghindari agresi Hu Chen lalu membalas dengan mendorong tubuh musuh yang terus membabi buta. Hingga akhirnya, Hu Chen melepas sebuah jurus.Set!Zhu Lian berhasil mengelak. Begitu cepat ia memutar tubuh. Setelah itu, Zhu Lian yang sebenarnya kidal menaikkan energi spiritual yang ia miliki secara mendadak. Lantas, mendaratkan telapak tangan kriinya pada punggung Hu Chen.“Hue …?!”Tak disangka oleh Hu Chen. Ia bisa merasakan dirinya terdorong sebegitu kencang. Sementara, posisi dia sudah berada di tepian batas Arena.Sangking kuatnya tolakan yang dibuat oleh Zhu Lian dengan hanya menggunakan sebelah tangan, Hu Chen tersontong sampai-sampai tubuhnya bak setengah melayang tipis saja di atas lantai arena.Bluk!“Yeaaaah …!”“Huahaha …!”Serta-merta, Great North Central menjadi gempar oleh karena pekik yang dibuat pendukung-pendukung Zhu Lian. La
“Di atap The Lotus Palace saja, sana …! Astaga Kak, kasur mahal ini cukup untuk dua orang jika kamu menyadarinya.”Xue Er bersuara seperti orang yang sedang melindur. Sebab, dia sepertinya benar-benar akan tidur di atas kasur Zhu Lian.Ia tidak menyadari. Kasur di kamar itu memang besar. Akan tetapi, Xue Er menguasai tiga perempat dari permukaan empuk tersebut.Meski demikian, Zhu Lian tersenyum seraya memandangi wakil ketua sektenya. Menutup pintu kamar dan meredupkan tata cahaya dalam kamar itu, ia bergabung bersama Xue Er di atas kasur. Meski terpaksa, dia hanya kebagian seprempat dari luas ranjang tersebut.Untuk sejenak, Zhu Lian terdiam memandang langit-langit kamarnya. Lantas, ia menoleh sejenak pada Xue Er yang ternyata sudah benar-benar terlelap. Ia kembali tersenyum.“Sistem, mengapa rasanya aku … aku ingin terus menjadi seorang Teratai Emas? Semuanya karena Xue Er. Ini bukan curahan hati. Hanya saja, aku merasa diriku dan dia seperti sudah berkawan baik sekarang … entahlah.
Dengan sengaja, Xue Er memperlihatkan tampilan layar ponselnya pada Zhu Lian. Hanya raut dari paras sang bodyguard yang bereaksi.Xue Er menerima panggilan tersebut. “Selamat siang, Paman.”“Anak Teratai Sayang, sedang di mana kamu?” kedengaran suara penuh wibawa Daoming yang terkesan mengayomi di seberang sana.“Kami sedang berkumpul bersama Tuan Chen di sebuah café dekat Great North Centre,” jawab Xue Er.“Nak, aku hanya ingin menyampaikan. Kau ingin Golden Lotus yang menyelsesaikan masalah ini. Bekerjasamalah dengan para Taring Baja. Apakah pengawal pribadimu yang viral ada di situ?”Kata-kata Daoming itu membuat Xue Er terdiam sejurus. Ia memandang ke arah Zhu Lian dengan mimik datarnya. Lalu, ia menjawab, “Ya, dia ada di sebelahku, Paman.”“Bilang pada dia. Menteri meminta dirinya untuk turun tangan.”Untuk yang kedua kali Xue Er terdiam karena instruksi dari orang yang sabdanya diituruti oleh seluruh pendekar di Negeri Utama tersebut.“Baik, Paman,” sahut Xue Er. “Kami sudah m
Usai berbincang dengan ayahnya melalui telepon, Zhu Lian menggabungkan diri dengan para pendekar yang lain. Mereka semua telah bersiap-siap untuk berangkat ke kawasan Berkah Hari. Kemudian, Xue Er memberitahu pengawal pribadinya.“Biarkan yang lain berangkat terlebih dahulu karena mereka akan menempuh jalan darat, Zhu Lian.”“Lalu bagaimana dengan kita?” tanya Zhu Lian.“Ibu sudah menggerakkan orang-orang Golden Lotus -yang non sekte maksudnya- untuk mengepung mereka. Intinya, mereka tidak akan berani muncul di jalan utama. Para bawahan kita pasti akan melihat mereka,” papar Xue Er.“Mungkinkan dari Desa Berkah Hari, mereka akan menuju Pelabuhan Barat?”Zhu Lian bertanya pada Xue Er yang memandangi dia. Dia berpura-pura mengutarakan ke mana kira-kira para pencuri Kotak Misteri itu pergi. Padahal, ayahnyalah yang barusan memberitahu dia.Lantas atasannya menjawab, ”Itu jugalah yang diperkirakan orang-orang kita. Kementerian juga menduga mereka akan menuju ke sana. Pencoleng-pencoleng i
Begitu sang supir yang menyelubungi wajah menggunakan balaclava berkata-kata, para pendekar dari Perseketuan Bayangan Kelam tersebut langsung masuk ke dalam mobilnya. Kemudian, van itu beranjak dari sana.Menempuh perjalanan sekira 30 menit, anggota-anggota Persekutuan Bayangan Kelam telah tiba di tujuan mereka. Yaitu, sebuah bandara kecil yang berada di pinggiran kota Great North.5 orang pendekar Persekutuan Bayangan Kelam itu berjalan menuju ke arah deretan sekian hangar yang berada di sana.“Cari hangar 15!” titah pemimpin kelompok pendekar tersebut.“Baik, Ketua!” sambut teman-temannya yang lain.Mereka terbagi menjadi dua kelompok. 2 orang menyebar, sementara pembawa Kotak Misteri dikawal 3 orang lainnya. Sebentar saja, terdengar salah satu dari 2 teman mereka itu memberi kabar.“Hangar 15 ada di sebelah sini, di dekat menara air!”Segera itu dengan langkah terburu-buru 4 pendekar kelompok sesat yang lain menyusul ke arah yang dimaksud oleh teman mereka.“Sebentar lagi kita akan
Terkaan Zhu Lian dalam hatinya itu benar. Kelompok persekutan Bayangan Kelam ternyata telah bersiap. Para ninja pencoleng itu sudah membekali diri menggunakan pil kultivasi ilegal mereka yang telah disempurnakan. Sehingga, mereka dapat mengendalikan diri.Seketika itu, amarah pun bangkit dalam hati Zhu Lian. “Ilmu hitam … jika begitu, maafkan aku. Aku tidak akan lagi ragu untuk membantai kalian semua! Kakek, ayah, aku adalah keturunan kalian dan sekarang aku adalah seorang …”“Kak Zhu Lian, hati-hati mereka ternyata …”Set!Baru saja Xue Er akan berkata-kata, Zhu Lian sudah melesat menerjang ke arah lawan-lawannya. Dalam benaknya, dia melanjutkan kata-katanya.“… Teratai Emas …!”Melihat apa yang dilakukan pengawal pribadinya, Xue Er mengerahkan teknik Langkah Bayangan Angin untuk menjauh. Sembari, memperhatikan Zhu Lian.“Kak Zhu Lian …, mengetahui lawan-lawannya itu dia terlihat berang. Apa yang membuat ia kelihatan mengamuk?” batin Xue Er bertanya-tanya.Tanpa gentar sedikit pun, Z
Kata-kata ayahnya membuat Zhu Lian tersenyum. Ia melemparkan pandangan ke arah Xue Er. Si Putri Teratai sedang berdiskusi dengan orang-orang Golden Lotus yang tidak tampil seperti layaknya pendekar.Penjelasan singkatnya. Golden Lotus berhasil melacak jaringan komunikasi Persekutuan Bayangan Kelam. Malahan mereka membunuh beberapa anggotanya.Lalu, mereka mengambil alih komunikasi pendekar-pendekar sesat itu. Mendapati sulit untuk melacak sumbernya, kelompok mafia tersebut memilih untuk menyesatkan komunikasi mereka.Memindahkan lokasi ekstraksi Kota Misterius dari Pelabuhan Barat ke Bandara Jaya Utara adalah perbuatan para anak buah Bingbing. Mereka sengaja menggiring ninja-ninja itu ke sana, agar berhadapan dengan Zhu Lian dan Xue Er.“Mengapa Ayah bertanya seperti itu?” Zhu Lian menjawab pertanyaan sang ayah seraya tersenyum. Sementara, ia terus memperhatikan Xue Er yang juga menatap padanya.“Kamu sudah cukup umur untuk berumah tangga, Anak Sulungku. Ayah rasa kau sudah ‘penuh’ da
Merapal ilmu spiritual sementara ia telah menenggak pil kultivasi, sama seperti Hu Chen, wujud Duan Bao berubah dan menyerang Zhu Lian.Pertarungan antara dua pendekar itu pun terjadi. Satu kesalahan Duan Bao selama ini. Merasa ajaran ayahnya adalah yang terbaik untuk mengalahkan pendekar, ia melupakan legenda di Negeri Utama. Zhu Lian bukan orang sembarangan.Sekarang, ia merasakan kesaktian Zhu Lian yang telah mencapai tingkat Summit. Menggunakan teknik Kuda-kuda Salib Pengusir Roh Jahat, Zhu Lian berhasil merobohkan Duan Bao. Kini, si Konselor merebah tak berdaya di tanah walau berusaha untuk tersenyum.“Tetaplah berbaring di sana, Tuan Duan Bao. Kamu beruntung. Metodis Liu merasa bertanggungjawab karena sektenya telah disusupi pengikut ilmu hitam seperti kamu. Kamu hanya akan dipenjara, entah berapa lama.”Perkataan Zhu Lian ia ucapkan sembari beranjak. Pendekar-pendekar Bintang Antariksa muncul untuk membekuk Duan Bao yang masih tergeletak di tempat latihan mereka.“Ayah …, sehar
“Tendangan Kibasan Ekor Naga Mabuk Mengamuk!”Buagh!Seketika itu para pendekar yang tengah menyaksikan kota mereka terancam bersorak-sorak. Ya. God Cultivatron V hadir.Barusan, Jing Yi yang berseru dan melepas salah satu teknik andalannya. Robot yang ia kemudikan bersama dengan teman-temannya itu menyepak Si Bayangan Kelam yang berbentuk setengah bayangan hingga mundur cukup jauh.“Yeaaah!”“Bagus Zhu Lian, hajar mereka!” Dokter Chou berkomentar.“Zexian, ayo Nak, bikin ayah bangga!”“Hei, hei, Zemin. Putriku juga mengemudikan robot itu, tahu tidak!”“Dasar para kakek. Jangan meributkan hal yang tidak penting! Omong-omong, tangan kiri robot itu dikemudikan oleh Bai Lu.”Agak kocak jadinya. Para Ayah seperti membanggakan putri mereka masing-masing. Suasana jadi tambah lucu, pada saat Qian Bingbing yang entah berada di mana berbicara melalui alat komunikasi nirkabel yang mereka gunakan.“Maaf, kakek-kakek. Kalau aku boleh berbangga hati, putrinya Qian Bingbing juga ada di sana.”Walau
“Kau … tukang bakmi berengsek …, kamu—, akan ku bunuh kau …!”Semuanya berlangsung dengan cepat. Crocodile Hu hanya bisa terperangah tataka melihat fisik putranya berubah.Wajah Hu Chen menjadi pucat. Perlahan-lahan suaranya tidak lagi seperti sebelumnya, menjadi berat dan seperti menggeram.Kemudian, tubuh Hu chen juga berubah menjadi beberapa kali lipat dari postur dia yang sebenarnya. Sehingga, baju pendekar yang ia kenakan robek.“Heaaa …!”Set!Berubah menjadi seperti makhluk lain, Hu Chen melompat dan menerjang ke arah Zhu Lian. Akan tetapi, tentu saja orang yang baru dilantik menjadi kapten atau pemimpin lapangan pasukan pembunuh Bayangan Teratai Merah itu bergeming.Deps!Hu Chen melayangkan tinju pada Zhu Lian namun ditahan bagai tanpa menegrahkan tenaga oleh calon suami Qian Xue Er tersebut. Malah dengan cepat, Zhu Lian membanting tubuh Hu Chen ke tanah.Buak!Semua orang di situ tak dapat berbuat apa-apa tidak terkecuali Corcodile Hu. Mereka menyaksikan dengan mata kepala m
Begitu Qian Bingbing berkata seperti itu, Zhu Lian dan Xue Er saling menoleh tipis. Keduanya silih bertatapan malu-malu.Selama ini, Bingbing memang memiliki hubungan baik dengan keluarga Ren. Ia sudah mendengar desas-desus mengenai putra Songyun dan Daoming yang konon tidak memiliki qi.Kini, pemuda itu tinggal satu rumah dengannya. Malahan sebentar lagi seperti yang ia katakan. Zhu Lian bakal menjadi menantunya. “Ibumu itu seru orangnya, Zhu Lian. Sudah berapa kali kami berjumpa dan kami banyak persamaannya. Lihat, bahkan kami berdua saja sepertinya cocok menjadi besan,” ujar Qian Bingbing.“Kami akan menikah. Lalu bagaimana dengan Ibu dan Paman Topeng badut ini?” celetuk Xue Er sembari melahap hidangan makan malamnya.“Aku dan ibumu katakanlah … ‘agak berbeda’, Xue Er. Kami akan menikah memang. Akan tetapi, rasa-rasanya kami tidak butuh perayaan. Panggil saja pendeta kemari, dirayakan oleh sekte, sudah selesai. Tapi kalian adalah pangeran dan putri sekte masing-masing,” jelas Lin
Sang Menteri bersama Raven Zhou dan Wendu Yawen berada di ruangan dalam markas mereka yang berfungsi sebagai ruang perawatan medis, tempat Zhu Lian menjalani pemerikasaan tempo hari.Dari situ, Doaming dapat memantau medan pertempuran dan para pilot Cultivatron dari sebuah monitor berukuran besar dan monitor-monitor kecil yang berada di hadapannya.Raven Zhou dan Wendu Yawen berdiri di atas sebuah panggung besi berbentuk bundar. Di tengah-tengah palform tersebut terdapat sebuah logo yang sama dengan simbol pada Exit Portal.Dua pendekar tingkat Summit itu segera menggerak-gerakkan tangan mereka. Kemudian, keduanya merentangkan tangan, saling berhadapan.“Ha …!” hentak Raven Zhou dan Wendu Yawen.Sebuah cahaya menyilaukan tercipta. Simbol tempat mereka berpijak memancarkan cahaya biru yang sangat terang.Kemudian cahaya terang-benderang tersebut memudar. Tahu-tahu saja, sosok Xian Hua muncul, tergolek di atas platform.Chou Tien Chen yang sejak tadi berdiri di bawah pijakan berbentuk l
Pagi hari itu, Ren Daoming tengah berbincang dengan para stafnya. Wendu Yawen dan Raven Zhou ada di sana. Beberapa pendekar sekaligus cendikiawan termasuk Dokter Chou Tien Chen duduk bersama dia. Termasuk, sang putra.“Apakah memutuskan untuk memberi Xian Hua kesempatan mengendarai Cultivatron 01 merupakan tindakan yang tepat, Daoming?” tanya Dokter Chou.“Untuk mengendarainya, sipapun di antara kita bisa. Tapi terus terang, pada saat penggabungan, itu adalah sebuah pertanyaan besar. Zhu Lian telah bertualang lama bersama para gadis cantik itu dan kekuatannya tidaklah biasa. Itulah yang membuat ia mampu menyatu dengan mereka.”Doaming menjelaskan, sementara Zhu Lian duduk menyimak perbincangan yang terjadi di situ dengan lugu. Raven Zhou berkata.“Jika terjadi sesuatu, apakah itu akan menempatkan kita pada risiko yang besar, Master Daoming?”Menatap pada Raven Zhou sejenak, Daoming menjawab dengan tenang. “Sebetulnya, kita tinggal menukar Xian Hua dengan Zhu Lian secara paksa. Itu ada
Bai Lu mendatangi Zhu Lian dari arah belakang. Tempat mereka berada adalah sebuah ruangan santai yang memiliki balkon.Sedangkan Xue Er dan Feihong ada di bawahnya, duduk-duduk pada sebuah ruangan lain yang begitu lega layaknya sebuah hangar. Di sana, Jing Yi dan Zexian juga duduk bersama mereka.“Ya, Guru?” sahut Zhu Lian tidak seserius itu.“Kau masih mau memanggilku ‘guru’?” canda Bai Lu.“Bagaimana pun juga kamu adalah guru keduaku, bahkan orang yang mau mengajariku bertualang,” kata Zhu Lian.“Dan ternyata sebetulnya kau tidak juga membutuhkan seorang guru,” Bai Lu berkata seraya tersenyum.“Tidak juga. Sekuat apapun seorang pendekar, ia membutuhkan seorang mentor, bukan?” ujar Zhu Lian lagi.“Jika aku adalah guru, bagaimana dengan Xue Er?”Pertanyaan Bai Lu membuat Zhu Lian terdiam. Terus terang, mendengar nama kekasihnya itu disebut saja, hati Zhu Lian bak bergetar.Dia bagai percaya tidak percaya. Ia sudah memastikan bahwa dirinya sudah bertekad bakal menikahi Xue Er yang begi
Hu Chen tercengang. Xue Er berkata-kata di belakangnya. Tubuhnya tidak dapat digerakkan sementara ia merasakan ada sesuatu yang menjalar dalam badannya.Si Buaya Penjelajah melakukan kebodohan. Baru saja, Xue Er memperagakan teknik tingkat Summit miliknya yang bernama Ilusi Klon Para Penari Maut.Selain itu, dia langsung mengerahkan jurus totoknya yang disebut Sentuhan Bayangan Racun Perampas Sukma.Xue Er berkata lagi, “Kau beruntung karena hasrat pembunuhku tidak sedang menggelora, Hu Chen. Tapi sekali lagi kamu berani berada di dekatku, kau bahkan tidak akan menyadari bahwa aku telah merenggut nyawamu.”Selanjutnya, Hu Chen merasa salah satu titik pada tulang punggungnya disentuh. Ia dapat kembali bergerak. Begitu ia membalikkan badan, dirinya melihat. Xue Er sudah ada berada dengan Zhu Lian jauh di sudut ruangan sebelah sana.“Aku melihatnya, berengsek. Apa yang kau katakan pada Xue Er sehingga si Putri Teratai Emas mengamuk, Hu Chen?”Untuk yang kedua kali, Hu Chen dibuat terkeju
Sekali lagi, Xue Er merapal kekuatan spiritualnya. “Kak Zhu Lian, aku mengasihimu dan ini adalah kekuatan cinta,” Xue Er berkata dalam benaknya.Seketika itu tangan kanan God Cultivatron V yang berwarna keemasan menyala layaknya bara api. Lalu, Xue Er berucap.“Tinju Badai Sakti Pemurni Jiwa!”Kekuatan spiritual berkaitan dengan kekuatan pikiran juka tekad. Nama-nama teknik yang dimiliki para pendekar tercetus begitu saja dalam pikiran mereka secara spontan.Sementara Bai Lu yang pernah menggunakan busur panah ayahnya mengucapkan jurus yang pernah ia kerahkan, Xue Er menciptakan dan menamai tekniknya sendiri.“Xue Er …” ucap Zhu Lian kagum dalam dirinya.Tangan kanan God Cultivatron V yang mengepal pun menghentak ke depan. Seketika itu, bara pada lengan mesin tempur tersebut melesat ke arah Jenderal Kelam.Pancaran energi tersebut berbentuk sebuah kepalan berwarna layaknya api tersebut menerpa tubuh makhluk itu.Bwussshhh …!“Hriaaaakh …!”Dalam hitungan detik, tubuh dari monster raks