Yang ditanya tidak langsung menjawab. Daoming menumpahkan kopi pada tutup tumbler-nya. Begitu dia akan menyeruput kopi hitamnya tersebut, barulah dia menyahut.“Jika anak bungsunya Huang Zemin itu sangat terlatih, mungkin bisa jadi dia bakal merepotkan Zhu Lian.”“Bagaimana jika dilihat dari segi kekuatan spiritual, Tuan? Aku dengar, kekuatan Zhu Lian itu tidaklah normal,” giliran Yawen bertanya.“Kecuali begitu. Pendekar-pendekar yang turut serta maksimal baru saja menapaki tingkat Soaring. Konon, anak itu sudah berada pada tingkat Elevate. Bukan begitu, Raven?” ujar Daoming lagi.“Berdasarkan laporan Lin Jiang, tingkat Elevate dia sudah seperti level awal Soaring, Tuan.”“Hmmm …” gumam Daoming yang meneguk kopi setelah mendengar jawaban dari salah satu staf tingginya. Usai menenggak minumannya, barulah ia melanjutkan. “Kalau begitu, kekuatan Zexian harus sedikit lebih tinggi dari Zhu Lian agar bisa menang.”Yawen berkata lagi. “Bagaimana segel itu bisa terbuka, Tuan. Maksudku …, apa
“Aku merasa terhormat Anda mau berlelah-lelah menghampiri aku, Nona Fan,” balas Zhu Lian.Saat ini, memang ada 5 pendekar wanita yang masih muda dan memiliki jutaan pengikut di media sosial. Pertama, sudah barang tentu Qian Xue Er.Penggemar putri dari Qian bingbing itu mencapai 5 juta lebih di dunia maya. Menyusul Huang Zexian dan Ren Feihong. Selanjutnya adalah Bai Lu, kemudian Fan Jingyi. Seperti Zexian dan Feihong, pengikut keduanya hanya berbeda tipis.Itulah alasan mengapa Zhu Lian merasa dihormati karena Jingyi menghampirinya terlebih dahulu. Terlebih, Jingyi merupakan wakil ayahnya di Divisi Taring Baja.Selain itu, kelaurga Fan adalah famili terhormat kedua setelah keluarga Gong. Keturunan mereka terkenal sebagai tokoh-tokoh militer sejak zaman dahulu kala.“Aku hanya mendengar cerita dari orang mengenai dirimu. Apa benar selama ini kau tidak tertarik pada dunia persilatan, Tuan Zhu Lian?” tanya Jingyi ramah lagi antusias.“Ya, begitulah kisahnya, Nona Fang. Aku lebih tertari
Saat tengah ada acara seperti itu, Great North Central menyediakan halaman depannya sebagai area bazar. Di mana di situ, para pedagang makanan dan minuman hingga cendera mata sekte-sekte diperjualbelikan.Sambil meladeni pelanggan, salah seorang pedagang makanan yang berada di situ menerima kabar dari kawannya.“Dikonfirmasi. Rencan mengekstraksi ‘Kotak Pandora’ dijalankan.”Tak seorang pun yang mengetahui. Persekutuan Bayangan Kelam telah menyusup ke Turnamen Jawara Anayar. Entah apa yang tengah mereka rencanakan.Kompetisi antar pendekar baru itu terus berlanjut. Para penonton memprediksi, Zhu Lian akan berhadapan dengan Huang Zexian di partai puncak.“Final ideal menurut kami adalah Tuan Zhu Lian akan berhadapan dengan Lady Zexian …”“Aku berani bertaruh 100 juta. Zhu Lian dan Zexian bakal bertemu di partai final!”“Jika sampai Zhu Lian dan Zexian bertemu di final …, aku akan bingung memihak pada siapa.”Seperti itulah komentar orang-orang. Tetapi memang peserta yang memiliki kemam
Karena Hu Chen mewaspadai apa yang dapat dilakukan Zhu Lian dan sebaliknya. Zhu Lian sendiri tidak ingin Hu Chen mengetahui strategi dia, pertarungan tersebut berjalan seru bagi penonton.Hu Chen terlihat agresif, sedangkan Zhu Lian lebih bersabar. Akan tetapi, sang pedagang bakmi memang bukan lawan sepadan bagi Hu Chen.Putra ketua sekte Buaya Penjelajah itu nyaris tak bisa membongkar pertahanan Zhu Lian. Tetapi begitu giliran Zhu Lian melakukan serangan, pukulan maupun tendangannya berhasil mendarat telak pada lawan. Malahan, dua kali sudah Hu Chen dibanting oleh musuh.“Bagus Zhu Lian, hajar dia!”“KO-kan dia Zhu Lian, jangan ragu!”“Mampus kau Buaya Penjelajah, Zhu Lian bukan lawanmu!”Begitu para pendukung Zhu Lian memekik membela jagoan andalan mereka. Setiap kali Zhu Lian menyarangkan serangan pada Hu Chen, mereka selalu bersuara.“Waaah …!”“Yeaaah …!”Dua ronde berlalu. Sejak Turnamen Jawara Anyar dimulai, hanya beberapa pendekar yang bertarung penuh hingga 5 ronde atau KO. K
“Heaaah …!”Sembari mengerang, Hu Chen menyerang Zhu Lian. Ia melepas kombinasi serangan beberapa kali. Tetapi untuk kesekian kalinya, Zhu Lian menghindari agresi Hu Chen lalu membalas dengan mendorong tubuh musuh yang terus membabi buta. Hingga akhirnya, Hu Chen melepas sebuah jurus.Set!Zhu Lian berhasil mengelak. Begitu cepat ia memutar tubuh. Setelah itu, Zhu Lian yang sebenarnya kidal menaikkan energi spiritual yang ia miliki secara mendadak. Lantas, mendaratkan telapak tangan kriinya pada punggung Hu Chen.“Hue …?!”Tak disangka oleh Hu Chen. Ia bisa merasakan dirinya terdorong sebegitu kencang. Sementara, posisi dia sudah berada di tepian batas Arena.Sangking kuatnya tolakan yang dibuat oleh Zhu Lian dengan hanya menggunakan sebelah tangan, Hu Chen tersontong sampai-sampai tubuhnya bak setengah melayang tipis saja di atas lantai arena.Bluk!“Yeaaaah …!”“Huahaha …!”Serta-merta, Great North Central menjadi gempar oleh karena pekik yang dibuat pendukung-pendukung Zhu Lian. La
“Di atap The Lotus Palace saja, sana …! Astaga Kak, kasur mahal ini cukup untuk dua orang jika kamu menyadarinya.”Xue Er bersuara seperti orang yang sedang melindur. Sebab, dia sepertinya benar-benar akan tidur di atas kasur Zhu Lian.Ia tidak menyadari. Kasur di kamar itu memang besar. Akan tetapi, Xue Er menguasai tiga perempat dari permukaan empuk tersebut.Meski demikian, Zhu Lian tersenyum seraya memandangi wakil ketua sektenya. Menutup pintu kamar dan meredupkan tata cahaya dalam kamar itu, ia bergabung bersama Xue Er di atas kasur. Meski terpaksa, dia hanya kebagian seprempat dari luas ranjang tersebut.Untuk sejenak, Zhu Lian terdiam memandang langit-langit kamarnya. Lantas, ia menoleh sejenak pada Xue Er yang ternyata sudah benar-benar terlelap. Ia kembali tersenyum.“Sistem, mengapa rasanya aku … aku ingin terus menjadi seorang Teratai Emas? Semuanya karena Xue Er. Ini bukan curahan hati. Hanya saja, aku merasa diriku dan dia seperti sudah berkawan baik sekarang … entahlah.
Dengan sengaja, Xue Er memperlihatkan tampilan layar ponselnya pada Zhu Lian. Hanya raut dari paras sang bodyguard yang bereaksi.Xue Er menerima panggilan tersebut. “Selamat siang, Paman.”“Anak Teratai Sayang, sedang di mana kamu?” kedengaran suara penuh wibawa Daoming yang terkesan mengayomi di seberang sana.“Kami sedang berkumpul bersama Tuan Chen di sebuah café dekat Great North Centre,” jawab Xue Er.“Nak, aku hanya ingin menyampaikan. Kau ingin Golden Lotus yang menyelsesaikan masalah ini. Bekerjasamalah dengan para Taring Baja. Apakah pengawal pribadimu yang viral ada di situ?”Kata-kata Daoming itu membuat Xue Er terdiam sejurus. Ia memandang ke arah Zhu Lian dengan mimik datarnya. Lalu, ia menjawab, “Ya, dia ada di sebelahku, Paman.”“Bilang pada dia. Menteri meminta dirinya untuk turun tangan.”Untuk yang kedua kali Xue Er terdiam karena instruksi dari orang yang sabdanya diituruti oleh seluruh pendekar di Negeri Utama tersebut.“Baik, Paman,” sahut Xue Er. “Kami sudah m
Usai berbincang dengan ayahnya melalui telepon, Zhu Lian menggabungkan diri dengan para pendekar yang lain. Mereka semua telah bersiap-siap untuk berangkat ke kawasan Berkah Hari. Kemudian, Xue Er memberitahu pengawal pribadinya.“Biarkan yang lain berangkat terlebih dahulu karena mereka akan menempuh jalan darat, Zhu Lian.”“Lalu bagaimana dengan kita?” tanya Zhu Lian.“Ibu sudah menggerakkan orang-orang Golden Lotus -yang non sekte maksudnya- untuk mengepung mereka. Intinya, mereka tidak akan berani muncul di jalan utama. Para bawahan kita pasti akan melihat mereka,” papar Xue Er.“Mungkinkan dari Desa Berkah Hari, mereka akan menuju Pelabuhan Barat?”Zhu Lian bertanya pada Xue Er yang memandangi dia. Dia berpura-pura mengutarakan ke mana kira-kira para pencuri Kotak Misteri itu pergi. Padahal, ayahnyalah yang barusan memberitahu dia.Lantas atasannya menjawab, ”Itu jugalah yang diperkirakan orang-orang kita. Kementerian juga menduga mereka akan menuju ke sana. Pencoleng-pencoleng i
Merapal ilmu spiritual sementara ia telah menenggak pil kultivasi, sama seperti Hu Chen, wujud Duan Bao berubah dan menyerang Zhu Lian.Pertarungan antara dua pendekar itu pun terjadi. Satu kesalahan Duan Bao selama ini. Merasa ajaran ayahnya adalah yang terbaik untuk mengalahkan pendekar, ia melupakan legenda di Negeri Utama. Zhu Lian bukan orang sembarangan.Sekarang, ia merasakan kesaktian Zhu Lian yang telah mencapai tingkat Summit. Menggunakan teknik Kuda-kuda Salib Pengusir Roh Jahat, Zhu Lian berhasil merobohkan Duan Bao. Kini, si Konselor merebah tak berdaya di tanah walau berusaha untuk tersenyum.“Tetaplah berbaring di sana, Tuan Duan Bao. Kamu beruntung. Metodis Liu merasa bertanggungjawab karena sektenya telah disusupi pengikut ilmu hitam seperti kamu. Kamu hanya akan dipenjara, entah berapa lama.”Perkataan Zhu Lian ia ucapkan sembari beranjak. Pendekar-pendekar Bintang Antariksa muncul untuk membekuk Duan Bao yang masih tergeletak di tempat latihan mereka.“Ayah …, sehar
“Tendangan Kibasan Ekor Naga Mabuk Mengamuk!”Buagh!Seketika itu para pendekar yang tengah menyaksikan kota mereka terancam bersorak-sorak. Ya. God Cultivatron V hadir.Barusan, Jing Yi yang berseru dan melepas salah satu teknik andalannya. Robot yang ia kemudikan bersama dengan teman-temannya itu menyepak Si Bayangan Kelam yang berbentuk setengah bayangan hingga mundur cukup jauh.“Yeaaah!”“Bagus Zhu Lian, hajar mereka!” Dokter Chou berkomentar.“Zexian, ayo Nak, bikin ayah bangga!”“Hei, hei, Zemin. Putriku juga mengemudikan robot itu, tahu tidak!”“Dasar para kakek. Jangan meributkan hal yang tidak penting! Omong-omong, tangan kiri robot itu dikemudikan oleh Bai Lu.”Agak kocak jadinya. Para Ayah seperti membanggakan putri mereka masing-masing. Suasana jadi tambah lucu, pada saat Qian Bingbing yang entah berada di mana berbicara melalui alat komunikasi nirkabel yang mereka gunakan.“Maaf, kakek-kakek. Kalau aku boleh berbangga hati, putrinya Qian Bingbing juga ada di sana.”Walau
“Kau … tukang bakmi berengsek …, kamu—, akan ku bunuh kau …!”Semuanya berlangsung dengan cepat. Crocodile Hu hanya bisa terperangah tataka melihat fisik putranya berubah.Wajah Hu Chen menjadi pucat. Perlahan-lahan suaranya tidak lagi seperti sebelumnya, menjadi berat dan seperti menggeram.Kemudian, tubuh Hu chen juga berubah menjadi beberapa kali lipat dari postur dia yang sebenarnya. Sehingga, baju pendekar yang ia kenakan robek.“Heaaa …!”Set!Berubah menjadi seperti makhluk lain, Hu Chen melompat dan menerjang ke arah Zhu Lian. Akan tetapi, tentu saja orang yang baru dilantik menjadi kapten atau pemimpin lapangan pasukan pembunuh Bayangan Teratai Merah itu bergeming.Deps!Hu Chen melayangkan tinju pada Zhu Lian namun ditahan bagai tanpa menegrahkan tenaga oleh calon suami Qian Xue Er tersebut. Malah dengan cepat, Zhu Lian membanting tubuh Hu Chen ke tanah.Buak!Semua orang di situ tak dapat berbuat apa-apa tidak terkecuali Corcodile Hu. Mereka menyaksikan dengan mata kepala m
Begitu Qian Bingbing berkata seperti itu, Zhu Lian dan Xue Er saling menoleh tipis. Keduanya silih bertatapan malu-malu.Selama ini, Bingbing memang memiliki hubungan baik dengan keluarga Ren. Ia sudah mendengar desas-desus mengenai putra Songyun dan Daoming yang konon tidak memiliki qi.Kini, pemuda itu tinggal satu rumah dengannya. Malahan sebentar lagi seperti yang ia katakan. Zhu Lian bakal menjadi menantunya. “Ibumu itu seru orangnya, Zhu Lian. Sudah berapa kali kami berjumpa dan kami banyak persamaannya. Lihat, bahkan kami berdua saja sepertinya cocok menjadi besan,” ujar Qian Bingbing.“Kami akan menikah. Lalu bagaimana dengan Ibu dan Paman Topeng badut ini?” celetuk Xue Er sembari melahap hidangan makan malamnya.“Aku dan ibumu katakanlah … ‘agak berbeda’, Xue Er. Kami akan menikah memang. Akan tetapi, rasa-rasanya kami tidak butuh perayaan. Panggil saja pendeta kemari, dirayakan oleh sekte, sudah selesai. Tapi kalian adalah pangeran dan putri sekte masing-masing,” jelas Lin
Sang Menteri bersama Raven Zhou dan Wendu Yawen berada di ruangan dalam markas mereka yang berfungsi sebagai ruang perawatan medis, tempat Zhu Lian menjalani pemerikasaan tempo hari.Dari situ, Doaming dapat memantau medan pertempuran dan para pilot Cultivatron dari sebuah monitor berukuran besar dan monitor-monitor kecil yang berada di hadapannya.Raven Zhou dan Wendu Yawen berdiri di atas sebuah panggung besi berbentuk bundar. Di tengah-tengah palform tersebut terdapat sebuah logo yang sama dengan simbol pada Exit Portal.Dua pendekar tingkat Summit itu segera menggerak-gerakkan tangan mereka. Kemudian, keduanya merentangkan tangan, saling berhadapan.“Ha …!” hentak Raven Zhou dan Wendu Yawen.Sebuah cahaya menyilaukan tercipta. Simbol tempat mereka berpijak memancarkan cahaya biru yang sangat terang.Kemudian cahaya terang-benderang tersebut memudar. Tahu-tahu saja, sosok Xian Hua muncul, tergolek di atas platform.Chou Tien Chen yang sejak tadi berdiri di bawah pijakan berbentuk l
Pagi hari itu, Ren Daoming tengah berbincang dengan para stafnya. Wendu Yawen dan Raven Zhou ada di sana. Beberapa pendekar sekaligus cendikiawan termasuk Dokter Chou Tien Chen duduk bersama dia. Termasuk, sang putra.“Apakah memutuskan untuk memberi Xian Hua kesempatan mengendarai Cultivatron 01 merupakan tindakan yang tepat, Daoming?” tanya Dokter Chou.“Untuk mengendarainya, sipapun di antara kita bisa. Tapi terus terang, pada saat penggabungan, itu adalah sebuah pertanyaan besar. Zhu Lian telah bertualang lama bersama para gadis cantik itu dan kekuatannya tidaklah biasa. Itulah yang membuat ia mampu menyatu dengan mereka.”Doaming menjelaskan, sementara Zhu Lian duduk menyimak perbincangan yang terjadi di situ dengan lugu. Raven Zhou berkata.“Jika terjadi sesuatu, apakah itu akan menempatkan kita pada risiko yang besar, Master Daoming?”Menatap pada Raven Zhou sejenak, Daoming menjawab dengan tenang. “Sebetulnya, kita tinggal menukar Xian Hua dengan Zhu Lian secara paksa. Itu ada
Bai Lu mendatangi Zhu Lian dari arah belakang. Tempat mereka berada adalah sebuah ruangan santai yang memiliki balkon.Sedangkan Xue Er dan Feihong ada di bawahnya, duduk-duduk pada sebuah ruangan lain yang begitu lega layaknya sebuah hangar. Di sana, Jing Yi dan Zexian juga duduk bersama mereka.“Ya, Guru?” sahut Zhu Lian tidak seserius itu.“Kau masih mau memanggilku ‘guru’?” canda Bai Lu.“Bagaimana pun juga kamu adalah guru keduaku, bahkan orang yang mau mengajariku bertualang,” kata Zhu Lian.“Dan ternyata sebetulnya kau tidak juga membutuhkan seorang guru,” Bai Lu berkata seraya tersenyum.“Tidak juga. Sekuat apapun seorang pendekar, ia membutuhkan seorang mentor, bukan?” ujar Zhu Lian lagi.“Jika aku adalah guru, bagaimana dengan Xue Er?”Pertanyaan Bai Lu membuat Zhu Lian terdiam. Terus terang, mendengar nama kekasihnya itu disebut saja, hati Zhu Lian bak bergetar.Dia bagai percaya tidak percaya. Ia sudah memastikan bahwa dirinya sudah bertekad bakal menikahi Xue Er yang begi
Hu Chen tercengang. Xue Er berkata-kata di belakangnya. Tubuhnya tidak dapat digerakkan sementara ia merasakan ada sesuatu yang menjalar dalam badannya.Si Buaya Penjelajah melakukan kebodohan. Baru saja, Xue Er memperagakan teknik tingkat Summit miliknya yang bernama Ilusi Klon Para Penari Maut.Selain itu, dia langsung mengerahkan jurus totoknya yang disebut Sentuhan Bayangan Racun Perampas Sukma.Xue Er berkata lagi, “Kau beruntung karena hasrat pembunuhku tidak sedang menggelora, Hu Chen. Tapi sekali lagi kamu berani berada di dekatku, kau bahkan tidak akan menyadari bahwa aku telah merenggut nyawamu.”Selanjutnya, Hu Chen merasa salah satu titik pada tulang punggungnya disentuh. Ia dapat kembali bergerak. Begitu ia membalikkan badan, dirinya melihat. Xue Er sudah ada berada dengan Zhu Lian jauh di sudut ruangan sebelah sana.“Aku melihatnya, berengsek. Apa yang kau katakan pada Xue Er sehingga si Putri Teratai Emas mengamuk, Hu Chen?”Untuk yang kedua kali, Hu Chen dibuat terkeju
Sekali lagi, Xue Er merapal kekuatan spiritualnya. “Kak Zhu Lian, aku mengasihimu dan ini adalah kekuatan cinta,” Xue Er berkata dalam benaknya.Seketika itu tangan kanan God Cultivatron V yang berwarna keemasan menyala layaknya bara api. Lalu, Xue Er berucap.“Tinju Badai Sakti Pemurni Jiwa!”Kekuatan spiritual berkaitan dengan kekuatan pikiran juka tekad. Nama-nama teknik yang dimiliki para pendekar tercetus begitu saja dalam pikiran mereka secara spontan.Sementara Bai Lu yang pernah menggunakan busur panah ayahnya mengucapkan jurus yang pernah ia kerahkan, Xue Er menciptakan dan menamai tekniknya sendiri.“Xue Er …” ucap Zhu Lian kagum dalam dirinya.Tangan kanan God Cultivatron V yang mengepal pun menghentak ke depan. Seketika itu, bara pada lengan mesin tempur tersebut melesat ke arah Jenderal Kelam.Pancaran energi tersebut berbentuk sebuah kepalan berwarna layaknya api tersebut menerpa tubuh makhluk itu.Bwussshhh …!“Hriaaaakh …!”Dalam hitungan detik, tubuh dari monster raks