“Apa yang akan kau lakukan sekarang?” tanya Deric.“Aku ingin bertemu dengan Davis dan memastikan dugaanku untuk terakhir kalinya. Jika topeng, cincin, dan ponselku kembali rusak ketika aku akan menyentuh Davis, aku akan menangkap Davis dan memeriksa cincinnya. Jika dugaanku salah, aku tidak akan mencurigainya lagi,” jawab Dariel.“Kau serius?” Daisy berdiri dari sofa, menyembunyikan senyuman. “Aku ingin membalas tindakan kurang ajar pria menyebalkan itu padaku. Dia harus mendapatkan pelajaran karena sudah membuatku sangat kesal.”“Bagaimana kau mengetahui posisi Davis saat tim kita kesulitan mencarinya?” Deric bangkit dari sofa, berjalan menuju jendela, menatap foto Davis di layar ponsel. “Wajahmu seperti tidak asing bagiku, Davis. Aku ingin segera bertemu denganmu. Jika Dariel sampai sepenasaran itu padamu, maka kau cukup penting baginya.”“Aku mendapat informasi dari forum pecinta petarung jalanan jika Davis terlihat di salah satu jalan Springtown pagi tadi. Ada kemungkinan jika di
Sementara itu, Romeo, Gabriel, Joseph, dan Paul baru saja tiba di pantai. Mereka keluar dari mobil dengan agak terburu-buru, menikmati pemandangan hamparan pasir putih dan ombak yang tenang. Keempat pria itu segera berganti pakaian, melakukan pemanasan, berlari-lari kecil di sepanjang pantai.“Apakah kalian tahu mengenai seseorang yang memosting hadiah pencarian Davis sebesar 1 juta dolar?” tanya Paul.“Aku mengetahuinya. Postingan itu langsung dibanjiri komentar banyak orang. Hadiah pencarian Davis meningkat lima kali lipat dibanding hadiah awal,” sahut Joseph, “aku tidak tahu jika Davis akan dihargai semahal itu. Dia tidak lebih dari pria miskin menyedihkan sebelumnya.”“Aku belum mengetahui kabar itu.” Gabriel memeriksa forum, menggeser ke bawah. “Aku tidak menemukan postingan yang kalian sebutkan.”“Kau benar, Gabriel. Aku justru membaca banyak postingan berisi hujatan.” Romeo mengklik sebuah gambar, membaca saksama. “Tunggu, postingan itu sudah dihapus, tetapi beberapa orang semp
Davis tiba di dekat bangunan rumah sakit beberapa menit kemudian. Pria itu memasuki halaman melalui jalur samping, menaiki pagar, mendarat dengan sempurna. Ia segera bersembunyi ketika melihat Jacob memasuki sebuah gedung bagian tengah.“Jacob memang bertemu dengan pemilik rumah sakit ini. Apa yang akan dia lakukan?”Davis keluar dari persembunyian, berjalan ke samping bangunan ketiga, mengawasi keadaan saksama. Ia melihat dua mobil dan enam motor memasuki gerbang, melewati garis polisi, memasuki bangunan kedua.“Mobil itu adalah mobil dari orang yang memukuli Frans semalam di depan gerbang.”Davis bergerak ke belakang bangunan tengah, melihat lima titik cahaya bergerak ke atas. “Mereka menaiki lantai atas.”Davis mengendap-endap memasuki jalur belakang, mengawasi sekeliling. Ketika akan menaiki tangga, ia melihat seseorang memasuki ruangan dari depan. “Frans?”Davis keluar dari ruangan, memperhatikan Frans saksama. “Aku sudah menduga jika Frans akan datang. Dia akan pasti akan membua
“Apa kau yakin kita harus pergi ke rumah sakit berhantu ini?” tanya Paul seraya menarik bagian baju belakang Romeo dan Gabriel, menatap ketakutan tiga bangunan rumah sakit dan sekitarnya yang cukup gelap.“Jangan menarik bajuku.” Gabriel menyeka keringat.“Ap kalian mencium bau aneh?” tanya Joseph yang berada di samping Gariel, mengawasi sekeliling. “Ini bau darah. Aku langsung mual ketika memasuki rumah sakit ini.”“Jangan menjadi pengecut.” Romeo mengarahkan senter ke bagian belakang gedung, meneguk ludah berkali-kali. Ia tidak kalah takut dengan ketiga sepupunya. “Kita hanya perlu memasuki sebuah gedung, mengambil foto dan video selama beberapa menit, lalu meninggalkan bangunan ini secepatnya. Davis harus tahu kalau kita tidak pengecut seperti yang dia tuduhkan.”Romeo, Gabriel, Joseph, dan Paul berhenti di belakang bangunan tengah. Mereka melihat keadaan ruangan yang gelap gulita. Angin berembs cukup kencang, menggoyangkan dedaunan ke kiri dan kanan, menciptakan suara yang menakut
Davis tersenyum. “Jacob adalah seorang dokter. Dia memiliki pengetahuan mengenai obat-obatan sekaligus penyakit dibandingkan orang biasa. Dia menggunakan kepintarannya untuk mengalakan para berandalan itu.”“Dasar curang!” Randy tiba-tiba terbatuk. “Kepalaku mendadak pening.”Jacob tersenyum. “Asap dari ledakan tadi mengandung virus berbahaya. Virus tersebut bereksi dengan sangat cepat.”Randy dan beberapa pengawalnya tampak terkejut. Empat berandalan lain masih menggaruk tubuh mereka dan kini berguling-guling ke arah Randy dan yang lain.“Menyingkir dariku!” Randy menendang salah satu pengawal yang berguling ke arahnya, menatap jijik bintik-bintik merah di tubuh para berandalannya. “Kau pasti ikut menghirup asap berbahaya tadi.”“Aku memang menghirup asap tadi, tapi aku memiliki obatnya.”“Brengsek!” maki Randy, “kau pasti sengaja melakukannya.”“Aku tahu jika kau tidak akan menyerahkan dokumen itu meski aku sudah menyerahkan uangnya. Aku juga tahu jika aku tidak akan menang melawanm
Romeo, Gabriel, Joseph, dan Paul menuruni pagar dalam waktu nyaris bersamaan, berlari menjauhi bangunan rumah sakit, berhenti di bawah tiang listrik. Mereka mengendalikan napas yang terengah-engah.“Sialan! Davis kembali menghinaku,” ujar Romeo.“Aku benci mengatakannya, tapi tanpa pertolongan Davis, aku, Joseph, dan Paul mungkin saja masih berada di gedung mengerikan itu dan menjadi korban para berandalan.” Gabriel menyeka keringat, menatap bangunan rumah sakit.“Kau benar, Gabriel.” Joseph merenggangkan tubuh. “Tubuhku terasa sangat sakit. Kita beruntung Davis berada di bangunan rumah sakit. Jika tidak, kita pasti sudah dijual ke pasar gelap oleh para berandalan itu.”Romeo berdecak. “Davis hanya menakut-nakuti kita.”“Apa kau lupa dengan mayat sungguhan yang ditemukan di bangunan rumah sakit. Mayat-mayat itu mungkin saja sudah kehilangan organ-organ mereka.” Paul muntah tak lama setelah mengatakannya.“Apa yang Davis lakukan di bangunan rumah sakit itu dan siapa orang-orang yang me
“Davis, apa yang kau lakukan?” tanya Jacob dengan tatapan terkejut.Davis menarik Jacob, berdiri di depan pria itu, menatap Frans yang berlari ke arahnya. “Aku datang untuk membantumu.”“Aku sudah mengatakan jangan melewati batasanmu sebagai orang asing. Aku bisa mengatasi masalah ini sendirian,” ujar Jacob geram.“Dengarkan aku baik-baik. Aku sudah mengalahkan pasukan bantuan Randy di lantai bawah. Kau bisa pergi dari rumah sakit ini dengan aman. Aku akan menemuimu di klinikmu setelah aku mengalahkan Frans, Randy, dan pasukannya.”Jacob terkejut, menggertakkan gigi karena amarah. Davis terlalu mencapuri urusannya hingga membuatnya muak. “Apa sebanyarnya tujuanmu, Davis? Kenapa kau menolongku sampai sejauh ini?”Davis menarik Jacob ke samping ketika Frans kembali menembak. Mereka berguling-guling hingga menabrak tumpukan barang bekas. Randy dan beberapa bawahannya mulai ikut menembak.Davis membawa Jacob ke arah pintu, tetapi beberapa benda jatuh hingga menutup pintu.“Dengarkan aku,
[Waktu penyelesaian sub quest : 3 menit 15 detik]Davis menoleh ke bawah bangunan ketika banyak melihat titik cahaya mendekat dan mendengar suara kendaraan. “Bawahan Randy kembali berdatangan. Aku tidak akan bisa menyelesaikan sub quest tepat waktu.”Davis membantu Jacob berdiri, menatap pria itu saksama. “Tolong percayalah padaku. Aku datang untuk membantumu. Kau harus segera pergi dari tempat ini sekarang juga.”Jacob menatap Davis lekat-lekat, menepis tangan Davis. “Kenapa aku harus mempercayaimu, Davis? Kenapa? Kau hanya orang asing bagiku.”“Jangan menggangguku sialan!” pekik Frans menggelegar, merobek bajunya hingga bertelanjang dada. Ia tidak peduli dengan keadaan badannya yang memerah dan gatal serta napasnya yang terengah-engah.Davis melindungi Jacob. “Hentikan tindakan gilamu, Frans! Aku sudah bertemu dengan ibumu di rumah sakit dan dia setuju untuk menyerahkan diri pada polisi dan mempertanggungjawabkan semua perbuatannya.”Jacob dan Frans terkejut, menatap Davis tak perca
“Dasar brengsek! Apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Ludwig dengan tatapan kesal. “Kenapa Lucas, Liam, dan Levon masih berada di tangan aliansi bodoh itu? Bukankah kau mengatakan orang-orang itu bisa membawa mereka dengan mudah?”Logan masih terdiam. Tatapannya tidak lepas dari televisi yang menayangkan keadaan Lucas, Liam, dan Levon. Ia baru saja terbangun beberapa menit lalu, dan langsung terkejut saat mendapatkan kabar itu. “Apakah orang-orang itu gagal menjalankan tugas mereka? Jawab pertanyaanku, sialan! Kau hanya akan membuatku semakin marah jika kau terus diam!” bentak Ludwig.Logan mengecek ponselnya, mengepalkan tangan erat-erat. “Tuan Aaron sama sekali tidak mengirimkan pesan padaku. Pasukannya sangat mustahil kalah dari pasukan aliansi. Akan tetapi, apa maksudnya semua ini?”Ludwig menatap Logan tajam. Napasnya terengah-engah sebab ia harus berlari dari kamarnya untuk sampai ke tempat ini. “Apa mungkin ketiga orang itu adalah sosok palsu, sedangkan sosok aslinya bersama
Davis memijat kepala beberapa kali, terdiam saat mengingat pertarungan dengan keempat pria di hutan. “Aku masih lemah. Jika aku tidak menggunakan kemampuan sistem, aku pasti sudah kalah dan mencelakai diriku dan orang lain.”Davis turun dari ranjang, mendekati jendela, mengamati pemandangan kota. Hujan gerimis mengguyur. Ia menoleh saat pintu terbuka dari luar. “Kau baik-baik saja, Davis?” tanya Sammy sembari mendekat. “Kau tertidur sangat pulas.”“Aku ... hanya sedikit lelah. Bagaimana dengan keadaanmu dan yang lain sekarang?”Don, Trex, Frans, Nathan dan Willy memasuki ruangan. “Apa kau sangat mengkhawatirkan kami karena kami terkurung di jaring sialan itu, Davis?” Nathan tertawa. “Jaring itu tidak akan bisa membunuh kami.”Sammy menghidupkan televisi. Seorang pembawa berita menjelaskan kejadian di beberapa kota semalam. Layar menunjukkan keadaan setelah ledakan bom terjadi, lalu berganti dengan berita keadaan Lucas, Liam, dan Levon.Sammy mematikan televisi. “Tuan Henry masih dal
Sementara itu, sebuah pasukan terlihat berjaga sembari mengawasi sebuah bangunan. Mereka bergerak menuju gedung saat seseorang memberi tanda. Begitu memasuki bangunan, mereka seketika menyebar ke sekeliling.Beberapa titik asap terlihat mengepul ke langit, bergerak ke sekeliling karena tiupan angin. Beberapa orang terbaring tidak sadarkan diri di beberapa tempat, sisanya meringis menahan perih.Di kedalaman sebuah hutan, sebuah rombongan mobil terlihat melaju sangat cepat. Pasukan bersiaga penuh, mengawasi keadaan sekeliling.“Brengsek!” Ludwig meringis kesakitan, menatap kepalanya yang sudah terlilit perban. “Mereka berhasil menyerang markas hingga aku terlempar dan membentur dinding.”Logan tersenyum. “Luka kecil itu tidak mungkin membunuhmu, Tuan. Kau akan sembuh dalam waktu cepat.”“Tutup mulutmu, sialan.” Ludwig bersandar di kursi.“Melawan militer memang sangat sulit, apalagi mereka menggunakan beberapa alat ciptaanku. Meski begitu, kita masih bisa menyelamatkan diri.” Logan ter
Aaron sontak terdiam ketika mendengar kabar dari bawahannya. Ia berdiri dari ranjang, mengepalkan tangan erat-erat. Wajahnya mendadak berubah menjadi merah seperti darah. “Dasar brengsek! Apa yang baru saja kau katakan?”Aaron memukul dinding, tidak peduli dengan tangannya yang berdarah. “Kau mengatakan kalau kau dan teman-temanmu gagal membawa Lucas, Liam, dan Levon? Bagaimana kalian semua bisa kalah menghadapi pasukan aliansi sialan itu?”“Apa?” Aaron membeku saat mendengarkan penjelasan bawahannya. “Pasukan khusus melindungi Lucas, Liam, dan Levon? Mereka memiliki alat canggih yang menyebabkan alat-alat kalian tidak berfungsi?”“Dasar sampah tidak berguna!” pekik Aaron di tengah keheningan malam. Kucing-kucing yang berada di atas kasur bergegas bersembunyi di bawah ranjang. “Apa kau dan teman-temanmu sedang membohongiku karena kalian semua gagal menjalankan misi itu?”Aaron menarik napas panjang, mengembuskan perlahan. Ia tertawa terbahak-bahak, memijat kepalanya yang berdenyut-de
“Hentikan, Davis! Jangan mengejar mereka!” ujar Sammy sembari menahan tangan Davis. Davis menatap beberapa batang kayu yang tumbang di depan, mengawasi keadaan sekeliling sesaat. Ia mengendalikan napas yang terengah-engah, mengingat pertarungan barusan. Don mendekati Davis. “Kondisi kita tidak memungkinkan untuk meneruskan pertarungan dan mengejar orang-orang itu, Davis. Seperti yang kau katakan, kita harus fokus untuk menangkap Lucas, Liam, dan Levon, dan menghindari pertarungan.”Davis mengamati Sammy, Don, dan yang lain. “Aku dan mereka sama-sama kelelahan sekarang, apalagi setelah pertarungan dengan empat orang itu. Mereka sangat kuat, apalagi mereka memiliki alat-alat canggih,” gumamnya. “Bagaimana dengan Lucas, Liam, dan Levon?”“Pasukan kita berhasil mengamankan mereka dari orang-orang itu,” ucap Nathan. “Kita harus segera pergi dan menyerahkan mereka ke pasukan aliansi, Davis.” Sammy mengambil secarik kain di tanah, menoleh pada pepohonan di sekeliling. “Mereka kemungkinan
Asap hitam membumbung tinggi ke langit dan sekeliling. Dua anggota dari tim rahasia bergerak sangat cepat menuju beberapa pengawal yang menjaga Lucas, Liam, dan Levon.Davis mendadak muncul, menghadang dua anggota itu. Ia menggunakan kemampuan pelumpuh, bergerak ke belakang sebuah pohon.Dua anggota itu terdiam saat tersengat listrik, nyaris terjatuh.“Apa yang terjadi?” tanya seorang anggota sembari mengawasi keadaan sekeliling, berusaha tetap berdiri tegak. “Kita seharusnya bisa menahan serangan listrik dengan alat kita.”“Ya, kau benar. Apakah alat-alat kita rusak, atau musuh memiliki alat yang lebih canggih dibandingkan kita?” sahut anggota lain sembari memaksakan diri bergerak.Davis muncul di belakang dua pria itu, memukul mereka sekuat mungkin. “Aku tidak memiliki waktu banyak.”“Ah!” Dua anggota itu seketika ambruk di tanah. Alat-alat mereka mengeluarkan asap.“Sialan! Aku tidak bisa bergerak! Alat-alatku juga hancur! Siapa yang sudah menyerang?”“Aku melihat seseorang menyera
Keempat pria muncul dari balik pohon, berlari menuju Lucas, Liam, dan Levon yang berada di dalam mobil. Saat mereka akan mendekat, Don dan yang lain segera menyerang mereka.Keempat pria itu menahan serangan Don, Trex, Frans, dan Willy, sedangkan Sammy, Nathan, dan anggota lain segera melindungi Davis.“Orang-orang itu mampu melawan Don dan yang lain dengan seimbang,” ujar Davis saat mengamati pertarungan.Davis memindai keempat pria itu melalui layar hologram. “Mereka memiliki beberapa alat canggih. Kita harus secepatnya pergi dari tempat ini sebelum pasukan Logan dan Ludwig datang.”Keempat pria itu tersenyum karena mendapatkan lawan sepadan. Mereka menyerang sembari saling berbagai informasi.Davis mendapatkan sebuah notifikasi di layar hologram. “Mereka meretas semua alat kita, termasuk mobil-mobil kita. Kita tidak memiliki pilihan selain melawan mereka.”“Kau benar, Davis. Aku tidak bisa menghubungi siapa pun sekarang.” Sammy memberikan tanda pada Nathan.Nathan segera menaiki po
[Ding][Host berhasil menyelesaikan Quest Rahasia][Quest Rahasia : 1. Melindungi Henry Tolando, Harry, dan Helga][2. Mengalahkan dan menangkap Lucas Frangkrut][Hadiah 6000 EXP +$60.000.000 dikirim ke status pewaris dan Money Power Anda][Host mendapatkan 1 kartu permintaan]“Aku berhasil menyelesaikan Quest Rahasia tepat waktu,” ujar Davis sembari mencengkeram tubuh Lucas seerat mungkin. Davis mendongak ke langit, mengamati drone dan bola yang melayang di udara. Kedua benda itu menghilang tak lama setelahnya. “Rencanaku berhasil. Aku menyerang rombongan mobil dengan sekaligus dan menyerang Lucas, Liam, dan Levon dengan bola hingga mereka tidak sadarkan diri.”Davis mencengkeram tubuh Lucas lebih erat. “Aku juga berhasil menangkap Lucas tanpa bantuan Sammy, Don, dan yang lain. Aku juga harus berterima kasih pada Jay dan yang lain karena sudah menjaga Tuan Henry, Harry, dan Helga dengan sangat baik. Aku sangat khawatir karena musuh berhasil menerobos gedung beberapa menit lalu.”Dav
Jack sontak menahan napas, menggigit tangan Tommy. “Kita terkurung di tempat sialan ini sekarang! Musuh pasti akan datang ke tempat ini jika kita hanya diam saja!”“Seluruh komunikasi kita terputus dengan pasukan lain. Meski begitu, aku yakin pasukan bantuan sedang dalam perjalanan menuju tempat ini.”Sebuah ledakan tiba-tiba terdengar. Jack dan Tommy sontak terdiam.[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 3 menit 30 detik]Sementara itu, pasukan gabungan aliansi dan pemerintah Floxia masih memburu Lucas, Liam, dan Levon. Mereka mengerahkan pasukan untuk mengejar melalui jalur darat dan udara.Ledakan terjadi di beberapa titik hutan, disusul asap hitam yang membumbung tinggi.Pasukan Logan dan Ludwig terus melindungi Lucas, Liam, dan Levon. Mereka juga bergerak untuk menghadang pasukan lawan.Rombongan mobil terlihat melewati jalan setapak. Titik kecil cahaya menjadi tanda pergerakan mobil di bawah rimbun daun.“Dasar brengsek!” Lucas menendang kursi. “Kenapa pasukan bodoh itu seakan-seak