[Waktu penyelesaian Sub Quest: 30 menit]“Ah.” Alex meringis kesakitan. Kepalanya pening dan pandangannya menjadi buram. Ia merasakan tubuhnya diangkat dan diseret oleh seseorang. Beberapa kali kaki, tangan, bahu, dan kepalanya membentur benda tumpul.Alex memejamkan mata karena sudah tidak memiliki tenaga. Ia masih mendengar suara keributan agak jauh.“Aku beruntung karena berhasil menangkapmu sebelum kau kabur, Alex,” ujar seorang pria yang menarik Alex ke arah bangunan, “jika kau kabur, kau akan memberiku masalah lebih besar dengan orang-orang sialan itu.”“Paman Andy,” gumam Alex dengan suara serak dan lirih.Alex membuka mata, menoleh ke depan. Meski remang-remang, ia mengenal pria kurus yang sedang menariknya. “Apa Paman datang untuk menolongku?”Andy menoleh, berdecak kesal. “Dasar sialan! Kau masih saja kuat setelah aku pukul barusan, Alex. Aku sedang menolong diriku sendiri dengan membawamu ke tempat para berandalan itu.”Alex terkejut, mengenggam ranting pohon hingga tubuhny
Dariel segera memacu speed boat lebih cepat untuk menyusul kapal, melirik Davis yang masih terkejut. “Kenapa kau terus menghindariku, Davis? Cincinmu juga terus berkedip ketika aku berada di dekatmu. Apa semua itu ada hubungannya dengan gelombang merah waktu itu?”Dariel menambah kecepatan. “Pertolonganku tidak gratis. Kau hanya membayarnya dengan sebuah pertarungan dan jawaban.”Davis mengenggam tali dengan kuat, mengamati Roxy. “Aku tidak tahu tujuan sebenarnya Roxy. Tapi dia cukup membantuku malam ini. Sistem juga tidak membatalkan sub quest dan membuat quest baru. Apa mungkin karena Roxy tidak berniat jahat padaku?”Davis mengamati cincinnya yang terus berkedip merah, menatap kapal yang nyaris tersusul sesaat lagi. “Aku harus bersiap untuk menolong Alex.”Dariel berhasil menyusul kapal, menarik tali agar Davis mendekat lebih cepat padanya.Davis bersiaga penuh ketika ia semakin dekat dengan Dariel. “Sistem sudah memulai mode penyelamatan. Aku masih penasaran kenapa Roxy seberbahay
[Peringatan!][Seseorang menembak Anda dari belakang]Davis seketika menginjak dinding kapal, terdorong ke samping. Ia bisa melihat tembakan yang mengarah padanya. Tembakan itu melesat ke ruang kosong.Davis melompat ke laut bersamaan dengan kotak kayu yang berjatuhan. Satu tangannya berpegangan pada sisi kapal, sedang satu tangannya berhasil menangkap tangan Alex. Ia dan Alex bergelantungan.“Davis,” gumam Alex dengan tatapan terkejut, menggenggam tangan Davis lebih erat. Ia masih tidak menduga orang asing seperti Davis mau membahayakan orang sepertinya. Davis mengamati sampan kecil di sampingnya. “Alex, ambil pisau di saku celanaku, lalu putuskan tali di sampan itu. Kita bisa menggunakan sampan itu untuk melarikan diri.”“Davis. Aku ….” Alex mengepalkan tangan erat-erat, mulai memanjat tubuh Davis dengan sisa tenaga yang dimilikinya.Alex beberapa kali nyaris terjatuh, dan Davis mengapit tubuh Alex dengan kedua kakinya.Alex berhasil mengambil pisau di saku celana Davis. Saat akan
“Alex.” Davis seketika berbalik, terkejut ketika melihat Alex berdiri tak jauh darinya. “Kenapa kau berada di sini? Kau masih harus mendapatkan perawatan dari dokter.”Alex tiba-tiba menangis, menyeka air mata yang bercucuran dengan lengan, tetapi tangisnya tidak kunjung berhenti.Alex berlari ke arah Davis, nyaris terjatuh karena tidak sengaja menginjak batu. Ia tiba-tiba memeluk Alex dengan sangat erat, menangis terisak-isak.“Alex.” Davis memeluk Alex, mengelus punggung pemuda itu. Pria itu tiba-tiba teringat pada masa lalu. Ia memeluk Sebastian dengan sangat erat di bawah guyuran hujan setelah mendapat perundungan dari keluarga Anderson.Alex memeluk Davis lebih erat. Tubuhnya berguncang sangat kencang bersamaan dengan napasnya yang tersengal-sengal. Ia merasakan kehangatan dari elusan Davis di punggungnya.“Kau sangat kuat, Alex. Kau masih bisa berlari dan memelukku sangat erat setelah melewati banyak kejadian hari ini.” Davis tersenyum, memeluk Alex lebih erat.Alex berhenti men
Dariel berhenti mendekat, menatap Davis.“Apa kau ingin bertarung denganku dan mengalahkanku seperti yang kau lakukan pada The Street Bos di markas mereka?” tanya Davis.Davis berdecak ketika Dariel hanya diam. “Kenapa kau menolongku? Jawab pertanyaanku!”[Sistem bersiap untuk memulai mode penyelamatan]Davis terkejut ketika melihat Dariel melesat ke arahnya, merenggangkan jarak.Dariel berhenti, menatap Davis saksama. “Davis kembali menghindariku. Dia berada dalam kondisi tidak prima sekarang. Ini kesempatanku untuk menyentuhnya.”Dariel kembali berlari menuju Davis, dan Davis berusaha menghindar dan menjauh dari Dariel. Kedua pria itu terus kejar-mengejar selama beberapa menit.Davis mengendalikan napasnya yang terengah-engah, menahan rasa sakit. “Aku harus menjauh dari Roxy secepatnya.”Dariel tersenyum. “Davis sudah kelelahan. Gerakannya menjadi lebih lambat. Kau mungkin tidak bisa bertarung denganku malam ini, tapi kau harus memberiku jawaban dari rasa penasaranku, Davis.”Dariel
Davis tengah berada di sebuah barbershop, memperhatikan seorang pria yang sedang memangkas dan merapikan rambut Alex. Ia seperti memiliki adik laki-laki sungguhan.“Aku harus mengakui kekuatan dan ketangguhan Alex. Dia terlihat baik-baik saja meski semalam kondisinya sangat mengkhawatirkan. Dia akan jadi anggota yang luar biasa nantinya.”Davis memeriksa forum di internet. Ia terkejut ketika melihat sebuah postingan mengenai pertarungan singkatnya dengan Roxy di pantai semalam. “Si pengirim adalah akun yang sama dengan akun yang mengirimkan postingan aku dan Roxy yang bertarung dengan para berandalan. Komentar di postingan itu sudah mencapai sepuluh ribu.”Davis melihat beberapa postingan yang membahas mengenai hubungan sebenarnya antara dirinya dengan Roxy. Postingan-postingan itu mendapatkan banyak komentar beragam. Akan tetapi, postingan yang paling banyak dikomentari adalah postingan seseorang yang bertuliskan, “Davis sudah mengetahui wajah asli Roxy?”“Pengirim postingan adalah a
Bosu dan teman-temannya mengelilingi Alex.“Apa kau merindukan pukulan kami, Alex?” Bosu tertawa. “Aku akan memberikanmu pukulan yang kau rindukan. Jangan menangis.”Bosu berlari cepat ke arah Alex, melayangkan pukulan. “Jangan menangis jika kau terluka!”Alex menghindar ke samping, memukul perut Bosu, menarik kerah seragam siswa gendut itu, lantas melemparnya ke bawah. “Aku tidak takut lagi padamu!”Bosu dan teman-temannya terkejut.Davis tersenyum. “Alex belajar dengan cepat. Rasa percaya dirinya sudah tumbuh.”Alex tersenyum lebar, menahan punggung Bosu dengan kakinya. Pemuda itu sudah mempelajari beberapa gerakan dasar pertahan diri dari internet. Hanya saja, ia tidak percaya diri dengan kemampuannya dan takut jika masalah menjadi lebih buruk ketika ia memberi perlawanan.“Aku sudah berjanji untuk menjadi sosok yang baru dan berguna.” Alex menjauh dari Bosu, memperlihatkan sebuah rekaman video, tersenyum.“Dasar sialan!” Bosu dengan cepat berdiri, bersiap membalas.“Apa kalian me
Dariel tertawa ketika membaca deretan komentar mengenai kejuaran nasional yang ia gagas di forum. “Sesuai dugaanku, banyak orang yang akan tertarik dengan kejuaran ini. Aku hanya tinggal menyuruh bawahanku untuk mempersiapkan semuanya.”“Davis, aku akan menantimu di kejuaran nanti. Kau cukup tangguh, tapi kau masih belum layak menjadi lawanku ketika aku bertarung serius. Kau memiliki cukup banyak waktu untuk meningkatkan kemampuanmu.”Dariel meletakkan ponsel di samping kursi, mengembus napas panjang. “Selain cincin dan topengku, ponselku rusak dan tidak bisa diperbaiki sama sekali. Gelombang merah itu sangat misterius. Bahkan, timku masih belum mendapatkan jawaban pasti mengenai kerusakan cincin dan topengku sampai saat ini. Tapi, aku tahu kalau sumber gelombang merah itu memang berasal dari Davis.”Dariel menatap kolam di depannya, mengepalkan tangan erat-erat ketika mengingat peristiwa kemarin malam. “Aku ceroboh karena kehilangan satu bagian topengku. Davis pasti mengambilnya. Jik
“Dasar brengsek! Apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Ludwig dengan tatapan kesal. “Kenapa Lucas, Liam, dan Levon masih berada di tangan aliansi bodoh itu? Bukankah kau mengatakan orang-orang itu bisa membawa mereka dengan mudah?”Logan masih terdiam. Tatapannya tidak lepas dari televisi yang menayangkan keadaan Lucas, Liam, dan Levon. Ia baru saja terbangun beberapa menit lalu, dan langsung terkejut saat mendapatkan kabar itu. “Apakah orang-orang itu gagal menjalankan tugas mereka? Jawab pertanyaanku, sialan! Kau hanya akan membuatku semakin marah jika kau terus diam!” bentak Ludwig.Logan mengecek ponselnya, mengepalkan tangan erat-erat. “Tuan Aaron sama sekali tidak mengirimkan pesan padaku. Pasukannya sangat mustahil kalah dari pasukan aliansi. Akan tetapi, apa maksudnya semua ini?”Ludwig menatap Logan tajam. Napasnya terengah-engah sebab ia harus berlari dari kamarnya untuk sampai ke tempat ini. “Apa mungkin ketiga orang itu adalah sosok palsu, sedangkan sosok aslinya bersama
Davis memijat kepala beberapa kali, terdiam saat mengingat pertarungan dengan keempat pria di hutan. “Aku masih lemah. Jika aku tidak menggunakan kemampuan sistem, aku pasti sudah kalah dan mencelakai diriku dan orang lain.”Davis turun dari ranjang, mendekati jendela, mengamati pemandangan kota. Hujan gerimis mengguyur. Ia menoleh saat pintu terbuka dari luar. “Kau baik-baik saja, Davis?” tanya Sammy sembari mendekat. “Kau tertidur sangat pulas.”“Aku ... hanya sedikit lelah. Bagaimana dengan keadaanmu dan yang lain sekarang?”Don, Trex, Frans, Nathan dan Willy memasuki ruangan. “Apa kau sangat mengkhawatirkan kami karena kami terkurung di jaring sialan itu, Davis?” Nathan tertawa. “Jaring itu tidak akan bisa membunuh kami.”Sammy menghidupkan televisi. Seorang pembawa berita menjelaskan kejadian di beberapa kota semalam. Layar menunjukkan keadaan setelah ledakan bom terjadi, lalu berganti dengan berita keadaan Lucas, Liam, dan Levon.Sammy mematikan televisi. “Tuan Henry masih dal
Sementara itu, sebuah pasukan terlihat berjaga sembari mengawasi sebuah bangunan. Mereka bergerak menuju gedung saat seseorang memberi tanda. Begitu memasuki bangunan, mereka seketika menyebar ke sekeliling.Beberapa titik asap terlihat mengepul ke langit, bergerak ke sekeliling karena tiupan angin. Beberapa orang terbaring tidak sadarkan diri di beberapa tempat, sisanya meringis menahan perih.Di kedalaman sebuah hutan, sebuah rombongan mobil terlihat melaju sangat cepat. Pasukan bersiaga penuh, mengawasi keadaan sekeliling.“Brengsek!” Ludwig meringis kesakitan, menatap kepalanya yang sudah terlilit perban. “Mereka berhasil menyerang markas hingga aku terlempar dan membentur dinding.”Logan tersenyum. “Luka kecil itu tidak mungkin membunuhmu, Tuan. Kau akan sembuh dalam waktu cepat.”“Tutup mulutmu, sialan.” Ludwig bersandar di kursi.“Melawan militer memang sangat sulit, apalagi mereka menggunakan beberapa alat ciptaanku. Meski begitu, kita masih bisa menyelamatkan diri.” Logan ter
Aaron sontak terdiam ketika mendengar kabar dari bawahannya. Ia berdiri dari ranjang, mengepalkan tangan erat-erat. Wajahnya mendadak berubah menjadi merah seperti darah. “Dasar brengsek! Apa yang baru saja kau katakan?”Aaron memukul dinding, tidak peduli dengan tangannya yang berdarah. “Kau mengatakan kalau kau dan teman-temanmu gagal membawa Lucas, Liam, dan Levon? Bagaimana kalian semua bisa kalah menghadapi pasukan aliansi sialan itu?”“Apa?” Aaron membeku saat mendengarkan penjelasan bawahannya. “Pasukan khusus melindungi Lucas, Liam, dan Levon? Mereka memiliki alat canggih yang menyebabkan alat-alat kalian tidak berfungsi?”“Dasar sampah tidak berguna!” pekik Aaron di tengah keheningan malam. Kucing-kucing yang berada di atas kasur bergegas bersembunyi di bawah ranjang. “Apa kau dan teman-temanmu sedang membohongiku karena kalian semua gagal menjalankan misi itu?”Aaron menarik napas panjang, mengembuskan perlahan. Ia tertawa terbahak-bahak, memijat kepalanya yang berdenyut-de
“Hentikan, Davis! Jangan mengejar mereka!” ujar Sammy sembari menahan tangan Davis. Davis menatap beberapa batang kayu yang tumbang di depan, mengawasi keadaan sekeliling sesaat. Ia mengendalikan napas yang terengah-engah, mengingat pertarungan barusan. Don mendekati Davis. “Kondisi kita tidak memungkinkan untuk meneruskan pertarungan dan mengejar orang-orang itu, Davis. Seperti yang kau katakan, kita harus fokus untuk menangkap Lucas, Liam, dan Levon, dan menghindari pertarungan.”Davis mengamati Sammy, Don, dan yang lain. “Aku dan mereka sama-sama kelelahan sekarang, apalagi setelah pertarungan dengan empat orang itu. Mereka sangat kuat, apalagi mereka memiliki alat-alat canggih,” gumamnya. “Bagaimana dengan Lucas, Liam, dan Levon?”“Pasukan kita berhasil mengamankan mereka dari orang-orang itu,” ucap Nathan. “Kita harus segera pergi dan menyerahkan mereka ke pasukan aliansi, Davis.” Sammy mengambil secarik kain di tanah, menoleh pada pepohonan di sekeliling. “Mereka kemungkinan
Asap hitam membumbung tinggi ke langit dan sekeliling. Dua anggota dari tim rahasia bergerak sangat cepat menuju beberapa pengawal yang menjaga Lucas, Liam, dan Levon.Davis mendadak muncul, menghadang dua anggota itu. Ia menggunakan kemampuan pelumpuh, bergerak ke belakang sebuah pohon.Dua anggota itu terdiam saat tersengat listrik, nyaris terjatuh.“Apa yang terjadi?” tanya seorang anggota sembari mengawasi keadaan sekeliling, berusaha tetap berdiri tegak. “Kita seharusnya bisa menahan serangan listrik dengan alat kita.”“Ya, kau benar. Apakah alat-alat kita rusak, atau musuh memiliki alat yang lebih canggih dibandingkan kita?” sahut anggota lain sembari memaksakan diri bergerak.Davis muncul di belakang dua pria itu, memukul mereka sekuat mungkin. “Aku tidak memiliki waktu banyak.”“Ah!” Dua anggota itu seketika ambruk di tanah. Alat-alat mereka mengeluarkan asap.“Sialan! Aku tidak bisa bergerak! Alat-alatku juga hancur! Siapa yang sudah menyerang?”“Aku melihat seseorang menyera
Keempat pria muncul dari balik pohon, berlari menuju Lucas, Liam, dan Levon yang berada di dalam mobil. Saat mereka akan mendekat, Don dan yang lain segera menyerang mereka.Keempat pria itu menahan serangan Don, Trex, Frans, dan Willy, sedangkan Sammy, Nathan, dan anggota lain segera melindungi Davis.“Orang-orang itu mampu melawan Don dan yang lain dengan seimbang,” ujar Davis saat mengamati pertarungan.Davis memindai keempat pria itu melalui layar hologram. “Mereka memiliki beberapa alat canggih. Kita harus secepatnya pergi dari tempat ini sebelum pasukan Logan dan Ludwig datang.”Keempat pria itu tersenyum karena mendapatkan lawan sepadan. Mereka menyerang sembari saling berbagai informasi.Davis mendapatkan sebuah notifikasi di layar hologram. “Mereka meretas semua alat kita, termasuk mobil-mobil kita. Kita tidak memiliki pilihan selain melawan mereka.”“Kau benar, Davis. Aku tidak bisa menghubungi siapa pun sekarang.” Sammy memberikan tanda pada Nathan.Nathan segera menaiki po
[Ding][Host berhasil menyelesaikan Quest Rahasia][Quest Rahasia : 1. Melindungi Henry Tolando, Harry, dan Helga][2. Mengalahkan dan menangkap Lucas Frangkrut][Hadiah 6000 EXP +$60.000.000 dikirim ke status pewaris dan Money Power Anda][Host mendapatkan 1 kartu permintaan]“Aku berhasil menyelesaikan Quest Rahasia tepat waktu,” ujar Davis sembari mencengkeram tubuh Lucas seerat mungkin. Davis mendongak ke langit, mengamati drone dan bola yang melayang di udara. Kedua benda itu menghilang tak lama setelahnya. “Rencanaku berhasil. Aku menyerang rombongan mobil dengan sekaligus dan menyerang Lucas, Liam, dan Levon dengan bola hingga mereka tidak sadarkan diri.”Davis mencengkeram tubuh Lucas lebih erat. “Aku juga berhasil menangkap Lucas tanpa bantuan Sammy, Don, dan yang lain. Aku juga harus berterima kasih pada Jay dan yang lain karena sudah menjaga Tuan Henry, Harry, dan Helga dengan sangat baik. Aku sangat khawatir karena musuh berhasil menerobos gedung beberapa menit lalu.”Dav
Jack sontak menahan napas, menggigit tangan Tommy. “Kita terkurung di tempat sialan ini sekarang! Musuh pasti akan datang ke tempat ini jika kita hanya diam saja!”“Seluruh komunikasi kita terputus dengan pasukan lain. Meski begitu, aku yakin pasukan bantuan sedang dalam perjalanan menuju tempat ini.”Sebuah ledakan tiba-tiba terdengar. Jack dan Tommy sontak terdiam.[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 3 menit 30 detik]Sementara itu, pasukan gabungan aliansi dan pemerintah Floxia masih memburu Lucas, Liam, dan Levon. Mereka mengerahkan pasukan untuk mengejar melalui jalur darat dan udara.Ledakan terjadi di beberapa titik hutan, disusul asap hitam yang membumbung tinggi.Pasukan Logan dan Ludwig terus melindungi Lucas, Liam, dan Levon. Mereka juga bergerak untuk menghadang pasukan lawan.Rombongan mobil terlihat melewati jalan setapak. Titik kecil cahaya menjadi tanda pergerakan mobil di bawah rimbun daun.“Dasar brengsek!” Lucas menendang kursi. “Kenapa pasukan bodoh itu seakan-seak