Dariel segera memacu speed boat lebih cepat untuk menyusul kapal, melirik Davis yang masih terkejut. “Kenapa kau terus menghindariku, Davis? Cincinmu juga terus berkedip ketika aku berada di dekatmu. Apa semua itu ada hubungannya dengan gelombang merah waktu itu?”Dariel menambah kecepatan. “Pertolonganku tidak gratis. Kau hanya membayarnya dengan sebuah pertarungan dan jawaban.”Davis mengenggam tali dengan kuat, mengamati Roxy. “Aku tidak tahu tujuan sebenarnya Roxy. Tapi dia cukup membantuku malam ini. Sistem juga tidak membatalkan sub quest dan membuat quest baru. Apa mungkin karena Roxy tidak berniat jahat padaku?”Davis mengamati cincinnya yang terus berkedip merah, menatap kapal yang nyaris tersusul sesaat lagi. “Aku harus bersiap untuk menolong Alex.”Dariel berhasil menyusul kapal, menarik tali agar Davis mendekat lebih cepat padanya.Davis bersiaga penuh ketika ia semakin dekat dengan Dariel. “Sistem sudah memulai mode penyelamatan. Aku masih penasaran kenapa Roxy seberbahay
[Peringatan!][Seseorang menembak Anda dari belakang]Davis seketika menginjak dinding kapal, terdorong ke samping. Ia bisa melihat tembakan yang mengarah padanya. Tembakan itu melesat ke ruang kosong.Davis melompat ke laut bersamaan dengan kotak kayu yang berjatuhan. Satu tangannya berpegangan pada sisi kapal, sedang satu tangannya berhasil menangkap tangan Alex. Ia dan Alex bergelantungan.“Davis,” gumam Alex dengan tatapan terkejut, menggenggam tangan Davis lebih erat. Ia masih tidak menduga orang asing seperti Davis mau membahayakan orang sepertinya. Davis mengamati sampan kecil di sampingnya. “Alex, ambil pisau di saku celanaku, lalu putuskan tali di sampan itu. Kita bisa menggunakan sampan itu untuk melarikan diri.”“Davis. Aku ….” Alex mengepalkan tangan erat-erat, mulai memanjat tubuh Davis dengan sisa tenaga yang dimilikinya.Alex beberapa kali nyaris terjatuh, dan Davis mengapit tubuh Alex dengan kedua kakinya.Alex berhasil mengambil pisau di saku celana Davis. Saat akan
“Alex.” Davis seketika berbalik, terkejut ketika melihat Alex berdiri tak jauh darinya. “Kenapa kau berada di sini? Kau masih harus mendapatkan perawatan dari dokter.”Alex tiba-tiba menangis, menyeka air mata yang bercucuran dengan lengan, tetapi tangisnya tidak kunjung berhenti.Alex berlari ke arah Davis, nyaris terjatuh karena tidak sengaja menginjak batu. Ia tiba-tiba memeluk Alex dengan sangat erat, menangis terisak-isak.“Alex.” Davis memeluk Alex, mengelus punggung pemuda itu. Pria itu tiba-tiba teringat pada masa lalu. Ia memeluk Sebastian dengan sangat erat di bawah guyuran hujan setelah mendapat perundungan dari keluarga Anderson.Alex memeluk Davis lebih erat. Tubuhnya berguncang sangat kencang bersamaan dengan napasnya yang tersengal-sengal. Ia merasakan kehangatan dari elusan Davis di punggungnya.“Kau sangat kuat, Alex. Kau masih bisa berlari dan memelukku sangat erat setelah melewati banyak kejadian hari ini.” Davis tersenyum, memeluk Alex lebih erat.Alex berhenti men
Dariel berhenti mendekat, menatap Davis.“Apa kau ingin bertarung denganku dan mengalahkanku seperti yang kau lakukan pada The Street Bos di markas mereka?” tanya Davis.Davis berdecak ketika Dariel hanya diam. “Kenapa kau menolongku? Jawab pertanyaanku!”[Sistem bersiap untuk memulai mode penyelamatan]Davis terkejut ketika melihat Dariel melesat ke arahnya, merenggangkan jarak.Dariel berhenti, menatap Davis saksama. “Davis kembali menghindariku. Dia berada dalam kondisi tidak prima sekarang. Ini kesempatanku untuk menyentuhnya.”Dariel kembali berlari menuju Davis, dan Davis berusaha menghindar dan menjauh dari Dariel. Kedua pria itu terus kejar-mengejar selama beberapa menit.Davis mengendalikan napasnya yang terengah-engah, menahan rasa sakit. “Aku harus menjauh dari Roxy secepatnya.”Dariel tersenyum. “Davis sudah kelelahan. Gerakannya menjadi lebih lambat. Kau mungkin tidak bisa bertarung denganku malam ini, tapi kau harus memberiku jawaban dari rasa penasaranku, Davis.”Dariel
Davis tengah berada di sebuah barbershop, memperhatikan seorang pria yang sedang memangkas dan merapikan rambut Alex. Ia seperti memiliki adik laki-laki sungguhan.“Aku harus mengakui kekuatan dan ketangguhan Alex. Dia terlihat baik-baik saja meski semalam kondisinya sangat mengkhawatirkan. Dia akan jadi anggota yang luar biasa nantinya.”Davis memeriksa forum di internet. Ia terkejut ketika melihat sebuah postingan mengenai pertarungan singkatnya dengan Roxy di pantai semalam. “Si pengirim adalah akun yang sama dengan akun yang mengirimkan postingan aku dan Roxy yang bertarung dengan para berandalan. Komentar di postingan itu sudah mencapai sepuluh ribu.”Davis melihat beberapa postingan yang membahas mengenai hubungan sebenarnya antara dirinya dengan Roxy. Postingan-postingan itu mendapatkan banyak komentar beragam. Akan tetapi, postingan yang paling banyak dikomentari adalah postingan seseorang yang bertuliskan, “Davis sudah mengetahui wajah asli Roxy?”“Pengirim postingan adalah a
Bosu dan teman-temannya mengelilingi Alex.“Apa kau merindukan pukulan kami, Alex?” Bosu tertawa. “Aku akan memberikanmu pukulan yang kau rindukan. Jangan menangis.”Bosu berlari cepat ke arah Alex, melayangkan pukulan. “Jangan menangis jika kau terluka!”Alex menghindar ke samping, memukul perut Bosu, menarik kerah seragam siswa gendut itu, lantas melemparnya ke bawah. “Aku tidak takut lagi padamu!”Bosu dan teman-temannya terkejut.Davis tersenyum. “Alex belajar dengan cepat. Rasa percaya dirinya sudah tumbuh.”Alex tersenyum lebar, menahan punggung Bosu dengan kakinya. Pemuda itu sudah mempelajari beberapa gerakan dasar pertahan diri dari internet. Hanya saja, ia tidak percaya diri dengan kemampuannya dan takut jika masalah menjadi lebih buruk ketika ia memberi perlawanan.“Aku sudah berjanji untuk menjadi sosok yang baru dan berguna.” Alex menjauh dari Bosu, memperlihatkan sebuah rekaman video, tersenyum.“Dasar sialan!” Bosu dengan cepat berdiri, bersiap membalas.“Apa kalian me
Dariel tertawa ketika membaca deretan komentar mengenai kejuaran nasional yang ia gagas di forum. “Sesuai dugaanku, banyak orang yang akan tertarik dengan kejuaran ini. Aku hanya tinggal menyuruh bawahanku untuk mempersiapkan semuanya.”“Davis, aku akan menantimu di kejuaran nanti. Kau cukup tangguh, tapi kau masih belum layak menjadi lawanku ketika aku bertarung serius. Kau memiliki cukup banyak waktu untuk meningkatkan kemampuanmu.”Dariel meletakkan ponsel di samping kursi, mengembus napas panjang. “Selain cincin dan topengku, ponselku rusak dan tidak bisa diperbaiki sama sekali. Gelombang merah itu sangat misterius. Bahkan, timku masih belum mendapatkan jawaban pasti mengenai kerusakan cincin dan topengku sampai saat ini. Tapi, aku tahu kalau sumber gelombang merah itu memang berasal dari Davis.”Dariel menatap kolam di depannya, mengepalkan tangan erat-erat ketika mengingat peristiwa kemarin malam. “Aku ceroboh karena kehilangan satu bagian topengku. Davis pasti mengambilnya. Jik
[Ding][Sub Quest sudah dibuat][Tingkat Kesulitan : Sulit][Quest : Mengikuti Permainan Bangunan Berhantu][Durasi Quest : 30 Menit][Hadiah : 50 EXP + $500.000]“Aku mendapatkan sub quest untuk mengikuti permainan bangunan berhantu.” Davis mengamati sekelompok orang yang berlarian dari bangunan rumah sakit. Beberapa di antara mereka terjatuh berguling-guling dan sebagian menangis ketakutan.Sebagian besar orang yang berada di dekat gerbang menertawakan mereka, sisanya mundur karena ketakutan.“Aku tidak akan pernah memasuki bangunan itu lagi seumur hidupku,” ujar seorang gadis yang baru saja keluar dari gerbang.“Itu menakutkan sekaligus menyenangkan. Aku benar-benar merasakan sensasinya.” Seorang pria membungkuk untuk mengendalikan napas yang terengah-engah.Meski seringkali terdengar teriakan dan melihat orang-orang berlarian dari bangunan, tetapi banyak orang yang mendaftar.Davis menyodorkan uang sepuluh dolar pada pria berkostum tengkorak. “Aku akan mengikuti permainan seorang
“Selamat datang di ruanganku!” teriak seorang pria sembari tersenyum riang. Pria itu memangku dua ekor kucing di tangan kiri dan kanan. Puluhan kucing berkeliaran di ruangan, saling bertengkar, mengeong, tertidur, dan berlarian ke berbagai tempat. Ruangan terlihat sangat kontras dengan kondisi gedung yang menyeramkan. Ruangan ini sangat terang dengan warna merah dan emas. Sebuah lampu gantung besar berada di langit-langit ruangan. Beberapa rumah dan mainan kucing berada di sisi kiri ruangan, sedangkan sofa, televisi, lemari-lemari, dan kolam renang berada di sebelah kanan. Daniel, Chris, dan Adrian mengamati keadaan sekitar, masih berdiri di tempat mereka. Daniel mengamati pria berkemeja warna-wani di depannya. Ia mengira jika pemimpin orang-orang bertopeng itu adalah seorang pria besar, tinggi, bertato, dan bertampang menyeramkan. Akan tetapi, pria itu justru seperti pria kutu buku dan penyayang binatang. “Senang bertemu dengan Anda.” Aaron meletakkan kedua kucing di lantai, men
Dariel memasuki rumah bersama para pengawalnya. Hujan semakin mengguyur deras di luar. Petir berkali-kali menyambar dan angin semakin kencang hingga beberapa ranting terlempar ke jendela. Suasana ruangan sangat hening, berbeda dengan suasana hari Dariel yang tegang.Dariel menempuh perjalanan hingga berjam-jam untuk di pulau ini. Ia memastikan semuanya dengan sebaik mungkin. “Aku sangat mengkhawatirkan keadaan ayah sekarang, tetapi ayah memintaku untuk melakukan ini. Aku tidak boleh mengecewakannya,” gumamnya.Dariel berusaha fokus dan tenang untuk menyelesaikan misi. Daniel memintanya untuk bertemu dengan seseorang. Pencarian orang itu tidaklah mudah, apalagi Mario berkali-kali tidak sadarkan diri di ruangannya. Selain itu, ia dan Daniel harus waspada terhadap Daniel, Deric, maupun anggota keluarga lain.Dariel mengembus napas panjang, berusaha mengendalikan diri untuk tetap tenang. Ia mengepalkan tangan erat-erat saat pikiran buruk mendadak muncul. Ia sering kali membayangkan Daniel
[Nama Host: Davis] [Keluarga: Miller] [Status Pewaris: Level 36 (3110/3500)] [Health Point: 54/54] [Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54] [Money Power: $30.327.000.000]Hujan mengguyur sejak sore. Udara menjadi lebih dingin dibandingkan biasanya. Kilat terlihat beberapa kali di langit.Davis berada di dalam kamar, mengamati hujan dari jendela. “Dua belas hari berlalu dengan cepat bagiku. Hal ini berbeda sekali saat aku masih tergabung dalam aliansi.”“Tuan Henry dan aliansi bersiap untuk menangkap Logan dan Ludwig dalam dua hari lagi. Logan dan Ludwig juga bersiap untuk melakukan serangan. Kedua pihak mempersiapkan rencana mereka dengan sebaik mungkin.”Davis menutup jendela, duduk di sofa. “Ludwig tidak mendatangi Lucas setelah hari itu. Dia fokus untuk menyempurnakan persiapan. Meski aku sudah tahu rencana mereka dan memberi tahu rencana itu pada Tuan Henry, tetapi aku menduga ada hal yang tidak terduga yang bisa terjadi.”Davis mengembus napas panj
Hujan mengguyur sejak beberapa jam lalu. Davis berada di kamar, mengingat pertemuan dengan Mike Stormy beberapa jam lalu. Ia membuka layar hologram, tercenung selama beberapa waktu. “Sesuai dugaanku, Mike Stormy mencurigaiku membangun bisnis dengan modal dari para berandal. Selain itu, dia memerintahkan bawahannya untuk mencari informasi tentangku. Sayangnya, dia tidak akan mendapatkan apa pun. Aku pun juga belum mengetahui asal-usulku hingga sekarang.” “Aku sudah mencari informasi mengenai Mario, tetapi sistem tidak memberikan informasi apa pun. Mario tampaknya adalah orang yang masuk dalam daftar orang berbahaya. Dia lebih berbahaya dibandingkan Mike.” “Aku masih bisa mengamati keadaan Mike, tetapi aku tidak bisa mencari informasi Mario meski sudah mencoba berkali-kali.” Davis menoleh ke jendela saat petir menggelegar. Ia melihat keadaan menjadi terang sesaat. “Meski sistem tidak memberikan jawaban, aku masih bisa bertanya soal Mario pada seseorang.” Davis bergegas keluar d
[Nama Host: Davis] [Keluarga: Miller] [Status Pewaris: Level 36 (1130/3500)] [Health Point: 54/54] [Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54] [Money Power: $30.324.050.000]Davis sedang dalam perjalanan menuju lokasi pertemuan dengan Mike. Ia mengamati kondisi pusat kota yang sangat ramai. “Sistem memberikan waktu satu jam bagiku untuk bertemu dengan Mike Stormy. Waktunya lebih lama dibandingkan dengan waktu pertemuanku dengan Daisy. Apakah itu berarti Daisy lebih berbahaya dibandingkan Mike?”Davis mengembus napas panjang, membuka layar hologram, mengamati keadaan Henry Tolando dan seluruh anggota aliansi di sebuah ruangan. “Mereka berkumpul untuk membahas kabar kematian Evan Mulikas. Mereka berencana untuk mempercepat penyerangan.”Davis mengepalkan tangan erat-erat. “Firasatku mengatakan bahwa hal buruk akan terjadi. Aku harus bersiap-siap untuk kemungkinan terburuk.”Davis melirik Sammy, Don, dan Dave sekilas. “Aku yakin Tuan Henry akan menyewa Jay d
Mario masih tercenung, mengamati gambar di tangannya. Pikirannya penuh dengan kenangan masa lalu bersama putra kecil Damian dan Dominique.Mario menatap air mata yang terus menetes membasahi kertas. Bahunya berguncang berkali-kali sampai akhirnya ia menangis terisak-isak.Mario mengawasi kamar sekilas. “Apa mungkin Davis masih hidup? Aku mengira Dylan sudah meninggal, tetapi dia ternyata masih hidup. Davis kemungkinan memang masih hidup.”Mario segera menghidupkan komputer, mencari informasi mengenai Davis. Deretan informasi seketika bermunculan di layar. “Aku mengakses informasi kependudukan negara ini dan menemukan banyak sekali pria bernama Davis.”Mario menatap gambar, mencocokkan foto dengan informasi di layar. “Daisy menyerahkan kertas ini padaku beberapa hari lalu, tetapi aku baru melihat gambar pria ini sekarang. Donald mendadak datang sehingga aku belum sempat mengeceknya.”“Jika pria itu memang Davis, maka Daisy sudah bertemu dengannya.” Mario sontak terdiam, mengepalkan tan
Hujan mengguyur deras sejak beberapa jam lalu. Ruangan makan tampak ramai oleh cerita Sarah dan Elora. Petir beberapa kali menggelegar hingga kedua anak itu menjerit ketakutan.Suasana yang ramai perlahan sepi setelah kepergian Sarah dan Elora. Davis berpindah ke ruangan utama, menonton berita di televisi. Pembawa berita tengah menyiarkan kabar ledakan bom dan kelompok teroris di ibu kota Floxia. “Aku sudah memberi tahu Tuan Henry soal penyerangan musuh pada Evan Mulikas. Akan tetapi, aku cukup mengkhawatirkan keadaan Evan Mulikas. Dia adalah sosok penting dalam aliansi. Jika dia terluka atau sampai tewas, aliansi pasti akan melemah. Logan dan Ludwig kemungkinan besar akan langsung menyerang. Jika aliansi kalah, mereka kemungkinan akan mengincarku.”Davis mengembus napas panjang, bersandar di kursi, tertawa. “Aku tampaknya terlalu berpikir berlebihan. Evan Mulikas dan pasukannya bukanlah orang-orang lemah. Dia adalah mantan kepala kepolisian Fluxton dan para bawahannya adalah orang-o
Ludwig berjalan menuju gedung, mengawasi keadaan sekeliling saksama. Ia mengabaikan para tahanan yang berkumpul di halaman.Ludwig menghubungi Logan, berjalan lebih cepat. “Bagaimana keadaan di tempat ini? Apakah musuh mencurigai keberadaanku?”Logan menamati layar-layar yang menunjukkan Ludwig dan kondisi penjara. “Tidak ada hal yang mencurigakan hingga sekarang. Akan tetapi, kau harus tetap waspada. Ingat kau hanya memiliki waktu setengah jam. Saat ini, aku masih mengunduh data sekarang.”“Aku mengerti.” Ludwig menutup panggilan, menuruni sebuah tangga. Saat tiba di lantai bawah, ia bergabung dengan para petugas kebersihan yang lain.“Para bawahan Evan Mulikas masih berkeliaran di dalam penjara dan kepolisian hingga saat ini. Mereka mengawasi Lucas, Liam, dan Levon dengan sangat ketat. Mereka bahkan tidak mengalihkan pandangan dari Paman Lando meski dia sedang sakit. Aku tidak boleh sampai tertangkap oleh mereka.”Beberapa polisi memasuki ruangan. Pemimpin mereka memberikan arahan s
[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 36 (965/3500)][Health Point: 54/54][Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54][Money Power: $30.323.995.000]Sebastian tengah berada di sisi kolam, duduk di kursi roda. Pikirannya tertuju pada peristiwa semalam. “Davis tidak fokus dengan pertarungan. Dia tampaknya sedang memikirkan cara untuk menghadapi Logan dan Ludwig. Meski dia tidak terlibat langsung dengan dua orang itu, tetapi aku yakin dia akan turun dalam pertarungan untuk mengamankan Henry Tolando.”Sebastian menoleh ke belakang saat Sonya menghampirinya.“Apa sudah ada perkembangan dari pencarian anggota lain, Simon?” tanya Sonya sembari melirik sekeliling, memastikan keadaan aman. Ia menyimpan sebuah gelas di meja.“Grey dan Benny memberi tahuku jika mereka bertemu dengan Moses semalam. Sung dan Tora juga bertemu dengan Mathilda di lokasi berbeda. Akan tetapi, Toshi dan Taka belum bertemu siapa pun hingga saat ini. Moses dan Mathilda berak