[Ding][Quest Utama sudah dibuat][Tingkat kesulitan : Sulit][Quest : Merekrut Tujuh Anggota][Durasi Quest : 14 Hari][Hadiah : 300 EXP + $3.000.000]“Aku harus mendapatkan tujuh anggota dalam waktu dua minggu,” ujar Davis seraya melambatkan laju mobil. “Sesuai dengan tingkatan quest, quest ini cukup sulit.”[Memperbaharui Durasi dan Hadiah Quest][Durasi Quest : 7 Hari][Hadiah : 600 EXP + $6.000.000] “Hadiah EXP dan Money Power bertambah dua kali lipat dari semula. Aku bisa mencapai level 6 jika berhasil menyelesaikan quest ini. Tapi durasi quest dikurangi hingga setengahnya. Mencari tujuh orang anggota dalam waktu 7 hari memang sulit. Aku harus bisa memastikan jika orang itu benar-benar memberikan kesetian mereka padaku.”[Hadiah ditambahkan karena Host sudah mendapatkan 4 anggota di saat sistem belum memberikan quest utama]“Aku mengerti. Dave, Ricky, Tonny, dan Angela termasuk ke dalam tujuh anggota. Mereka masih-masing memiliki tingkat kesetian 90, 80, 70, dan 90. Dave dan An
Davis mengamati pemuda itu dan dua pria di depannya bergantian.“Serahkan bocah nakal itu pada kami. Kami harus membawanya pada bos kami secepatnya,” ujar salah satu pria seraya menyeka darah dengan tangan.“Jika kau menghalangi kami, kami juga akan menghabisimu,” ancam pria satunya.Davis menoleh pada pemuda yang memegang bajunya dengan erat.“Tolong aku. Mereka menculikku di jalan dan membawaku ke markas mereka. Bos mereka menyiksaku hingga aku tidak sadarkan diri. Jangan serahkan aku pada mereka.” Pemuda itu berbaju sekolah menengah atas itu bersembunyi ketika dua pria itu mendekat.“Tetaplah berada di belakangku.” Davis maju beberapa langkah. “Aku tidak menyerahkannya.”“Jangan mencampuri urusan kami atau kau akan tahu akibatnya!” Satu pria mendekat pada Davis, mengeluarkan pisau. “Paman bocah itu berhutang pada bos kami. Dia tidak bisa membayar hutang serta bunganya. Kami membawa bocah itu untuk bertanya di mana pamannya sekarang.”“Dia berbohong! Aku mendengar jika aku akan diju
Dariel dengan cepat memakai pakaian, mengambil topeng rubah merah dari dalam tas, berjalan ke balkon hotel. Pemandangan kota yang indah tidak semenarik fakta mengenai Davis yang berada satu kota dengannya saat ini.“Aku mencari informasi mengenai Davis, tapi aku tidak mendapatkan informasi apa pun, kecuali informasi mengenai data dirinya di catatan institusi pemerintah. Davis tidak memiliki keluarga. Informasi masa lalu dan keluarganya pun tidak bisa aku dapatkan, padahal aku sudah mengerahkan tim ahli untuk menemukan informasi tersebut. Davis sepertinya tidak ingin siapa pun mengetahui siapa dirinya sebenarnya, atau mungkin saja ada seseorang yang tidak ingin mengetahui identitasnya.”Dariel tertawa. “Kau semakin membuatku penasaran, Davis. Siapa kau sebenarnya?”Dariel memakai topeng, memotretnya, kembali melepas topeng. Pria itu membuka forum petarung jalanan, mengunggah fotonya, mengetikkan sesuatu disana. Saat akan menekan tombol kirim, ia menghapus caption dan fotonya.Dariel te
“Aku akan menyita ponselmu agar kau tidak bisa memberi tahu keberadaanku di forum.” Davis tersenyum, mengamati keadaan jalan.Alex berlari ke arah Davis, dengan cepat berhenti ketika Davis melesatkan tendangan ke depan wajahnya. Ia meneguk ludah, terjatuh karena terkejut. “Wajahku pasti babak belur kalau sampai terkena tendangan itu.”“Aku akan memberikan ponselmu ketika kau selesai diobati. Ikuti aku.” Davis keluar dari gang, berjalan di trotoar. Para berandalan sudah tidak lagi terlihat.Alex mengambil jaket, memakainya sembari berlari mengejar Davis. Ia cemberut karena sadar tidak mungkin bisa mengalahkan Davis. “Kenapa kau menolongku lagi?”“Aku melihat kau seperti orang yang membutuhkan pertolongan.”“Luka-lukaku akan sembuh setelah beberapa hari. Ini bukan masalah besar. Aku sering mendapatkan luka-luka ini. Kembalikan ponselku sekarang atau aku akan berteriak pada orang-orang jika kau menculikku.”“Jika kau berteriak, kau akan melihat ponselmu hancur menjadi kepingan kecil.”
[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 5 (51/500)][Health Point: 23/25][Kekuatan: 16 | Pertahanan : 17 | Kecerdasan : 18 | Kelincahan : 16][Money Power: $995.100.000]Davis mengembuskan napas panjang ketika selesai menyelesaikan quest harian, mengamati sungai dan jembatan. “Aku harus segera mencari pelatih beladiri yang baru. Aku juga harus mulai meningkatkan kemampuanku dalam menggunakan beberapa senjata.”Davis menoleh pada jendela kamar hotel. “Alex sepertinya sudah bangun. Aku melihat tirai sedikit terbuka. Aku memiliki rencana untuk Alex.”Davis kembali ke hotel, mengamati ponsel Alex. “Aku penasaran kenapa Alex menganggap ponsel ini sangat penting. Ponsel ini juga bukan termasuk tipe baru. Aku tidak bisa memeriksanya karena harus menggunakan sidik jarinya untuk membukanya.”Davis tercenung ketika tiba di depan kamar. “Pintu kamar terbuka. Apa mungkin Alex melarikan diri?”Davis membuka pintu lebar-lebar, melihat beberapa barang tergelatak di lantai. “A
“Aku saudara Alex,” kata Davis.Para siswa itu tertawa terbahak-bahak.“Kau saudaranya si pecundang itu?” Bosu tertawa, memperhatikan Davis dari atas hingga bawah. “Kau sama pecundangnya dengan si pecundang Alex. Kalau tidak, kau tidak akan menyembunyikan wajahmu dengan topi dan masker. Aku bisa memberitahumu di mana si pecundang Alex jika kau memberiku uang. Bagaimana?”Davis melesatkan tendangan ke arah siswa besar itu, menghentikan tendangan ketika akan mendarat di wajah Bosu. “Bagaimana jika kau memberitahuku sekarang? Aku tidak memiliki banyak waktu untuk berbicara.”Bosu dan rekan-rekannya terkejut.“Kepung dia!”“Pilihan yang salah.” Davis melompat tinggi, melayangkan tendangan pada empat orang sekaligus hingga mereka bertumbangan di tanah.Bosu dan enama siswa lain terkejut, mundur beberapa langkah.Davis bergerak cepat, menendang sebuah drum ke arah enam siswa, menendang Bosu yang akan menyerang dari arah belakang.Davis mengalahkan keenam siswa itu tanpa membiarkan mereka me
[Waktu penyelesaian Sub Quest: 1 Jam]Davis menatap pantulan dirinya di cermin, bergegas memakai baju. Sejahat apa pun keluarga Anderson padanya, mereka tidak pernah menjualnya pada orang lain.Davis menarik napas panjang, mengembus napas perlahan. “Aku harus tenang. Aku tidak boleh menggagalkan penyelamatan Alex karena emosi.”Davis bergegas keluar dari kamar, memacu mobil menuju gedung kosong. “Aku menunggu selama setengah jam di dekat gedung kosong. Tapi kedua pria itu sama sekali tidak mengatakan soal tempat Alex disekap.”“Aku berniat memaksa kedua orang pria itu bicara, tetapi akan berbahaya jika mereka melaporkan penyeranganku pada bos mereka. Aku akan kehilangan kesempatan menolong Alex karena mereka bisa saja mengubah tempat pengiriman Alex dan mengirim para berandalan untuk menangkapku. Aku tidak memiliki cukup informasi.”Davis memacu mobilnya lebih cepat, menyalip beberapa kendaraan. Ia tiba di dekat gedung beberapa menit kemudian, bersiap dengan penyamarannya.Sebuah mobi
Davis terkejut ketika melihat layar hologram berubah menjadi merah. Di saat yang sama, sistem terus memberinya peringatan untuk segera pergi dari tempat ini.Para berandalan tampak berlari menuju ke arah gedung. Satu tembakan, teriakan, dan benda jatuh terdengar bersatutan.“Tetap berada di belakangku,” ujar Davis seraya bersiaga, mengawasi sekeliling.“Jangan pernah berani berbicara lagi denganku, apalagi memerintahku! Kau bukan siapa-siapa bagiku!” bentak Alex.“Apa mungkin Roxy berada di dekatku?” Davis mengawasi keadaan sekitar, mencari keberadaan Dariel. “Apa dia yang menyerang bos berandalan dan bawahannya barusan?”Alex mengawasi keadaan sekeliling, berlari ke pinggiran kapal. “Aku akan tenggelam karena tidak bisa berenang jika melompat ke laut. Tapi jika aku lari ke arah bangunan, para berandalan itu akan menangkapku.”Alex menatap Davis yang tengah bertarung dengan dua berandalan yang akan menaiki kapal. “Aku tidak akan pernah mempercayaimu lagi sampai kapan pun, Davis. Aku m
“Dasar brengsek! Apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Ludwig dengan tatapan kesal. “Kenapa Lucas, Liam, dan Levon masih berada di tangan aliansi bodoh itu? Bukankah kau mengatakan orang-orang itu bisa membawa mereka dengan mudah?”Logan masih terdiam. Tatapannya tidak lepas dari televisi yang menayangkan keadaan Lucas, Liam, dan Levon. Ia baru saja terbangun beberapa menit lalu, dan langsung terkejut saat mendapatkan kabar itu. “Apakah orang-orang itu gagal menjalankan tugas mereka? Jawab pertanyaanku, sialan! Kau hanya akan membuatku semakin marah jika kau terus diam!” bentak Ludwig.Logan mengecek ponselnya, mengepalkan tangan erat-erat. “Tuan Aaron sama sekali tidak mengirimkan pesan padaku. Pasukannya sangat mustahil kalah dari pasukan aliansi. Akan tetapi, apa maksudnya semua ini?”Ludwig menatap Logan tajam. Napasnya terengah-engah sebab ia harus berlari dari kamarnya untuk sampai ke tempat ini. “Apa mungkin ketiga orang itu adalah sosok palsu, sedangkan sosok aslinya bersama
Davis memijat kepala beberapa kali, terdiam saat mengingat pertarungan dengan keempat pria di hutan. “Aku masih lemah. Jika aku tidak menggunakan kemampuan sistem, aku pasti sudah kalah dan mencelakai diriku dan orang lain.”Davis turun dari ranjang, mendekati jendela, mengamati pemandangan kota. Hujan gerimis mengguyur. Ia menoleh saat pintu terbuka dari luar. “Kau baik-baik saja, Davis?” tanya Sammy sembari mendekat. “Kau tertidur sangat pulas.”“Aku ... hanya sedikit lelah. Bagaimana dengan keadaanmu dan yang lain sekarang?”Don, Trex, Frans, Nathan dan Willy memasuki ruangan. “Apa kau sangat mengkhawatirkan kami karena kami terkurung di jaring sialan itu, Davis?” Nathan tertawa. “Jaring itu tidak akan bisa membunuh kami.”Sammy menghidupkan televisi. Seorang pembawa berita menjelaskan kejadian di beberapa kota semalam. Layar menunjukkan keadaan setelah ledakan bom terjadi, lalu berganti dengan berita keadaan Lucas, Liam, dan Levon.Sammy mematikan televisi. “Tuan Henry masih dal
Sementara itu, sebuah pasukan terlihat berjaga sembari mengawasi sebuah bangunan. Mereka bergerak menuju gedung saat seseorang memberi tanda. Begitu memasuki bangunan, mereka seketika menyebar ke sekeliling.Beberapa titik asap terlihat mengepul ke langit, bergerak ke sekeliling karena tiupan angin. Beberapa orang terbaring tidak sadarkan diri di beberapa tempat, sisanya meringis menahan perih.Di kedalaman sebuah hutan, sebuah rombongan mobil terlihat melaju sangat cepat. Pasukan bersiaga penuh, mengawasi keadaan sekeliling.“Brengsek!” Ludwig meringis kesakitan, menatap kepalanya yang sudah terlilit perban. “Mereka berhasil menyerang markas hingga aku terlempar dan membentur dinding.”Logan tersenyum. “Luka kecil itu tidak mungkin membunuhmu, Tuan. Kau akan sembuh dalam waktu cepat.”“Tutup mulutmu, sialan.” Ludwig bersandar di kursi.“Melawan militer memang sangat sulit, apalagi mereka menggunakan beberapa alat ciptaanku. Meski begitu, kita masih bisa menyelamatkan diri.” Logan ter
Aaron sontak terdiam ketika mendengar kabar dari bawahannya. Ia berdiri dari ranjang, mengepalkan tangan erat-erat. Wajahnya mendadak berubah menjadi merah seperti darah. “Dasar brengsek! Apa yang baru saja kau katakan?”Aaron memukul dinding, tidak peduli dengan tangannya yang berdarah. “Kau mengatakan kalau kau dan teman-temanmu gagal membawa Lucas, Liam, dan Levon? Bagaimana kalian semua bisa kalah menghadapi pasukan aliansi sialan itu?”“Apa?” Aaron membeku saat mendengarkan penjelasan bawahannya. “Pasukan khusus melindungi Lucas, Liam, dan Levon? Mereka memiliki alat canggih yang menyebabkan alat-alat kalian tidak berfungsi?”“Dasar sampah tidak berguna!” pekik Aaron di tengah keheningan malam. Kucing-kucing yang berada di atas kasur bergegas bersembunyi di bawah ranjang. “Apa kau dan teman-temanmu sedang membohongiku karena kalian semua gagal menjalankan misi itu?”Aaron menarik napas panjang, mengembuskan perlahan. Ia tertawa terbahak-bahak, memijat kepalanya yang berdenyut-de
“Hentikan, Davis! Jangan mengejar mereka!” ujar Sammy sembari menahan tangan Davis. Davis menatap beberapa batang kayu yang tumbang di depan, mengawasi keadaan sekeliling sesaat. Ia mengendalikan napas yang terengah-engah, mengingat pertarungan barusan. Don mendekati Davis. “Kondisi kita tidak memungkinkan untuk meneruskan pertarungan dan mengejar orang-orang itu, Davis. Seperti yang kau katakan, kita harus fokus untuk menangkap Lucas, Liam, dan Levon, dan menghindari pertarungan.”Davis mengamati Sammy, Don, dan yang lain. “Aku dan mereka sama-sama kelelahan sekarang, apalagi setelah pertarungan dengan empat orang itu. Mereka sangat kuat, apalagi mereka memiliki alat-alat canggih,” gumamnya. “Bagaimana dengan Lucas, Liam, dan Levon?”“Pasukan kita berhasil mengamankan mereka dari orang-orang itu,” ucap Nathan. “Kita harus segera pergi dan menyerahkan mereka ke pasukan aliansi, Davis.” Sammy mengambil secarik kain di tanah, menoleh pada pepohonan di sekeliling. “Mereka kemungkinan
Asap hitam membumbung tinggi ke langit dan sekeliling. Dua anggota dari tim rahasia bergerak sangat cepat menuju beberapa pengawal yang menjaga Lucas, Liam, dan Levon.Davis mendadak muncul, menghadang dua anggota itu. Ia menggunakan kemampuan pelumpuh, bergerak ke belakang sebuah pohon.Dua anggota itu terdiam saat tersengat listrik, nyaris terjatuh.“Apa yang terjadi?” tanya seorang anggota sembari mengawasi keadaan sekeliling, berusaha tetap berdiri tegak. “Kita seharusnya bisa menahan serangan listrik dengan alat kita.”“Ya, kau benar. Apakah alat-alat kita rusak, atau musuh memiliki alat yang lebih canggih dibandingkan kita?” sahut anggota lain sembari memaksakan diri bergerak.Davis muncul di belakang dua pria itu, memukul mereka sekuat mungkin. “Aku tidak memiliki waktu banyak.”“Ah!” Dua anggota itu seketika ambruk di tanah. Alat-alat mereka mengeluarkan asap.“Sialan! Aku tidak bisa bergerak! Alat-alatku juga hancur! Siapa yang sudah menyerang?”“Aku melihat seseorang menyera
Keempat pria muncul dari balik pohon, berlari menuju Lucas, Liam, dan Levon yang berada di dalam mobil. Saat mereka akan mendekat, Don dan yang lain segera menyerang mereka.Keempat pria itu menahan serangan Don, Trex, Frans, dan Willy, sedangkan Sammy, Nathan, dan anggota lain segera melindungi Davis.“Orang-orang itu mampu melawan Don dan yang lain dengan seimbang,” ujar Davis saat mengamati pertarungan.Davis memindai keempat pria itu melalui layar hologram. “Mereka memiliki beberapa alat canggih. Kita harus secepatnya pergi dari tempat ini sebelum pasukan Logan dan Ludwig datang.”Keempat pria itu tersenyum karena mendapatkan lawan sepadan. Mereka menyerang sembari saling berbagai informasi.Davis mendapatkan sebuah notifikasi di layar hologram. “Mereka meretas semua alat kita, termasuk mobil-mobil kita. Kita tidak memiliki pilihan selain melawan mereka.”“Kau benar, Davis. Aku tidak bisa menghubungi siapa pun sekarang.” Sammy memberikan tanda pada Nathan.Nathan segera menaiki po
[Ding][Host berhasil menyelesaikan Quest Rahasia][Quest Rahasia : 1. Melindungi Henry Tolando, Harry, dan Helga][2. Mengalahkan dan menangkap Lucas Frangkrut][Hadiah 6000 EXP +$60.000.000 dikirim ke status pewaris dan Money Power Anda][Host mendapatkan 1 kartu permintaan]“Aku berhasil menyelesaikan Quest Rahasia tepat waktu,” ujar Davis sembari mencengkeram tubuh Lucas seerat mungkin. Davis mendongak ke langit, mengamati drone dan bola yang melayang di udara. Kedua benda itu menghilang tak lama setelahnya. “Rencanaku berhasil. Aku menyerang rombongan mobil dengan sekaligus dan menyerang Lucas, Liam, dan Levon dengan bola hingga mereka tidak sadarkan diri.”Davis mencengkeram tubuh Lucas lebih erat. “Aku juga berhasil menangkap Lucas tanpa bantuan Sammy, Don, dan yang lain. Aku juga harus berterima kasih pada Jay dan yang lain karena sudah menjaga Tuan Henry, Harry, dan Helga dengan sangat baik. Aku sangat khawatir karena musuh berhasil menerobos gedung beberapa menit lalu.”Dav
Jack sontak menahan napas, menggigit tangan Tommy. “Kita terkurung di tempat sialan ini sekarang! Musuh pasti akan datang ke tempat ini jika kita hanya diam saja!”“Seluruh komunikasi kita terputus dengan pasukan lain. Meski begitu, aku yakin pasukan bantuan sedang dalam perjalanan menuju tempat ini.”Sebuah ledakan tiba-tiba terdengar. Jack dan Tommy sontak terdiam.[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 3 menit 30 detik]Sementara itu, pasukan gabungan aliansi dan pemerintah Floxia masih memburu Lucas, Liam, dan Levon. Mereka mengerahkan pasukan untuk mengejar melalui jalur darat dan udara.Ledakan terjadi di beberapa titik hutan, disusul asap hitam yang membumbung tinggi.Pasukan Logan dan Ludwig terus melindungi Lucas, Liam, dan Levon. Mereka juga bergerak untuk menghadang pasukan lawan.Rombongan mobil terlihat melewati jalan setapak. Titik kecil cahaya menjadi tanda pergerakan mobil di bawah rimbun daun.“Dasar brengsek!” Lucas menendang kursi. “Kenapa pasukan bodoh itu seakan-seak