“Cincinku rusak karena serangan virus berbahaya?”Dariel memastikan apa yang barusan ia dengar. Pria itu memasuki kamar, melepas pakaian, berjalan ke sisi jendela. Pemandangan indah Leaventown tidak membuatnya mengalihkan fokus dari kabar tersebut. Berita ini terdengar sangat mustahil.“Apa kau serius?” tanya Dariel penuh ketidakpercayaan, mengamati cincinnya. “Cincinku memiliki tekhnologi sangat canggih bahkan tercanggih dengan sistem keamanan terbaik. Aku yakin kau lebih mengetahui mengenai sistem di cincinku karena kau dan rekan-rekanmulah yang terus mengembankannya. Bagaimana mungkin cincinku bisa rusak karena serangan virus?”“Kami juga tidak mempercayai hal ini, tapi hal itulah yang kami peroleh setelah kami meneliti cincin Anda selama berjam-jam. Untuk bisa mendapatkan jawaban lebih pasti, kami membutuhkan cincin Anda untuk kami periksa lebih detail.”Dariel duduk sofa, berdecak. “Aku akan pulang ke Oaktown malam ini juga untuk menjelaskan detail kejadian sekaligus menyerahkan
Davis baru saja menyelesaikan olahraga pagi. Ia duduk berselonjor di pantai untuk beristirahat. Ombak kecil dan tenang membasahi kakinya. Waktu terasa berputar cepat hingga ia berada di posisinya saat ini.“Beberapa hari kemarin, aku sangat sibuk dengan kejuaraan pertarungan jalanan. Aku bahkan sampai kurang beristirahat. Itu melelahkan, tapi aku sangat menikmatinya.”Davis mengamati cincinnya. “Aku belum mendapatkan Quest Utama terbaru setelah menyelesaikan quest kemarin.”[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 5 (31/500)][Health Point: 23/25][Kekuatan: 16 | Pertahanan : 17 | Kecerdasan : 18 | Kelincahan : 16][Money Power: $1.005.300.000][Memperbaharui Quest Harian]Davis berdiri, memperhatikan layar hologram yang menunjukkan deretan angka pemprosesan hingga mencapai 100%.[Ding][Quest Harian sudah diperbaharui][Tingkat kesulitan : Mudah][Quest Harian : Berolahraga Pagi dan Berlatih Beladiri Selama Dua Jam Setiap Hari][Durasi Quest : 130 menit][Hadiah
Mobil melaju di jalan raya, memasuki jembatan panjang yang membelah sebuah sungai besar. Dua perahu besar dan beberapa perahu kecil terlihat berada di sungai.Davis melihat gedung-gedung pencakar langit yang menjulang gagah dari kejauhan. Ia melihat kemacetan di beberapa ruas jalan.Davis menatap peta di layar. “Di sebelah selatan barat Pixeltown adalah Oaktown. Jika sistem tidak melarangku, aku pasti akan pergi ke kota itu. Aku semakin penasaran dengan Oaktown dibanding kota apa pun sekarang.”Davis mengembus napas panjang, melambatkan laju mobil ketika memasuki pusat kota. “Sistem, kenapa aku belum mendapatkan quest baru?”[Setelah Anda menyelesaikan Quest Utama tingkatan sulit, sistem tidak akan memberi Anda quest selama satu hari][Sistem memberikan waktu satu hari tambahan karena Anda menyelesaikan Quest utama dan Quest utama tingkat sulit dalam waktu berdekatan][Anda bisa menggunakan waktu tersebut untuk beristirahat]“Aku memiliki jadwal libur sebanyak dua hari.” Davis tersen
Davis dengan cepat menarik wanita itu ke atas jembatan. “Jangan bertindak bodoh!”“Apa yang kau lakukan?” teriak wanita itu seraya berontak, “Lepaskan aku! Jangan mengahalangiku untuk mati!”Teriakan Davis dan teriakan wanita itu seketika menarik perhatian. Beberapa pejalan kaki tampak berhenti, beberapa kerumunan menoleh ke arah jembatan, dan beberapa mobil yang melambatkan laju mobil.Davis menarik paksa wanita itu ke trotoar.“Dasar bajingan! Kenapa kau menghalangiku untuk mati?” pekik wanita berambut panjang yang menggunakan masker hitam. Wanita itu menangis sembari memeluk dirinya sendiri, lalu memukuli Davis. “Sialan!”Davis mengamati sekeliling. Banyak orang yang menjadikannya dan wanita itu sebagai tontonan, tetapi tidak ada seorang pun yang mendekat.“Kau tidak seharusnya bertindak bodoh seperti tadi. Seberat apa pun masalahmu, mengakhiri hidup bukanlah pilihan tepat,” ujar Davis seraya mengamati wanita itu yang masih menangis, “Aku yakin ada jalan keluar dari masalahmu.”Wan
Davis mencari wanita itu dan menemukannya sedang berjalan di trotoar sendirian. “Aku sebaiknya mengikuti wanita itu agar dia tidak mencelakai dirinya lagi.”Davis mengikuti wanita itu hingga tiba di pinggiran kota. Ia berjalan di lorong remang-remang yang sepi di antara dua gedung terbengkalai.Davis keluar dari lorong. Pria itu melihat banyak rumah kumuh dengan berbagai barang bekas yang tertata di samping rumah. Banyak sampah berserakan di mana-mana. “Kawasan ini tidak jauh berbeda dengan kawasan rumah Dave.”Seekor anjing tiba-tiba menggonggong ketika Davis berhenti di perempatan jalan.Davis mengabaikan anjing itu, berjalan lebih cepat ketika seorang pria tua melemparkan sesuatu ke arah anjing. Ia mengawasi sekeliling, mencari keberadaan wanita itu. “Aku kehilangan wanita itu.”Davis memasuki satu per satu gang hingga sampai di ujung kawasan. “Wanita itu bisa saja sudah pulang ke rumahnya atau dia sengaja membawaku ke tempat ini karena tahu aku mengikutinya. Apa yang sebenarnya te
“Angela mencoba bunuh diri lagi. Aku harus menolongnya.”Davis berlari sangat cepat, menarik Angela turun dari atas jembatan. “Berhenti melakukan tindakan bodoh!”Angela seketika berontak. “Lepaskan aku! Jangan menghalangiku!”Davis segera membalikkan Angela hingga ia dan wanita itu saling berhadapan. “Berhenti berbuat bodoh! Jangan pernah menyakiti dirimu lagi. Masalahmu tidak akan selesai saat kau mati.”“Kau.” Angela tercenung ketika melihat Davis. “Kenapa kau terus mengangguku sejak kemarin? Kalau saja aku tidak bertemu denganmu, aku pasti sudah berkumpul dengan ibu dan ayahku sekarang. Kau membuatku semakin menderita.”“Apa yang terjadi denganmu? Bukankah kau berjanji akan berusaha lebih keras lagi?”“Apa maksudmu?” Angela seketika tercenung. “Apa kau mengikutiku semalam?”Davis terdiam, melepas pegangan pada bahu Angela. “Jangan melakukan tindakan boloh lagi. Aku bisa membantu menyelesaikan masalahmu.” Angela berdecak, menatap lalu lalang mobil yang bergerak sangat cepat di baw
“Paman dan bibiku mengambil semua uang yang aku dapatkan dari pembelian semua bajuku, tapi mereka tetap mengusirku dan menginginkanku mati. Mereka menganggap bahwa uang yang mereka terima adalah bayaran karena aku sudah menyusahkan mereka selama ini.”Davis terdiam ketika mengingat perkataan yang hampir sama dari keluarga Anderson.“Tinggalkan mereka dan mulailah hidup mandiri. Kau berhak menjalani hidup yang lebih baik. Jika kau terus bersama paman dan bibimu, kau sama saja mengubur semua potensimu.”“Kau berkata seolah hal itu mudah dilakukan.”Davis berdiri dari kursi, menghadap Angela. “Apa cita-citamu?”“Cita-citaku?” Angela memutar bola mata. “Kau bertingkah seperti guru taman kanak-kanak saat bertanya cita-citaku.”“Kau hanya perlu menjawabnya.”“Aku … aku ingin menjadi seorang desainer terkenal. Aku ingin memiliki perusahaan pakaian, kosmetik, dan aksesoris.” Angela tersenyum, kemudian terdiam dengan mata berkaca-kaca. Impiannya seperti bintang di langit yang sulit diraih. “Im
Davis dan Angela tiba di hotel setengah jam kemudian. Mereka harus menyamar dan berjalan cukup jauh untuk menghindari para berandalan.Davis berjalan menuju balkon begitu tiba di kamar hotel, melihat pemandangan malam kota. “Aku memiliki empat orang yang sudah memberikan kesetiaan mereka padaku.”[Kerja bagus, Host][Di hari-hari yang akan datang, Anda membutuhkan lebih banyak orang kepercayaan untuk membantu Anda dalam menyelesaikan quest dan membantu Anda untuk mencapai tujuan Anda][Quest akan muncul esok hari]“Aku mengerti. Aku tidak akan bisa menangani semua masalah sendiri. Aku harus memiliki orang-orang yang aku percaya dan orang-orang yang mempercayaiku.”Davis memejamkan mata sesaat, menikmati embusan angin pelan, melihat pemandangan kota yang indah. “Hampir sepanjang usiaku, aku menghabiskan banyak waktu di Leaventown. Aku baru pertama kali meninggalkan Leavetown dan mengungjungi Pixeltown.”Davis terdiam sesaat. “Aku sebaiknya mengunjungi tiap kota untuk menambah pengalama
“Dasar brengsek! Apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Ludwig dengan tatapan kesal. “Kenapa Lucas, Liam, dan Levon masih berada di tangan aliansi bodoh itu? Bukankah kau mengatakan orang-orang itu bisa membawa mereka dengan mudah?”Logan masih terdiam. Tatapannya tidak lepas dari televisi yang menayangkan keadaan Lucas, Liam, dan Levon. Ia baru saja terbangun beberapa menit lalu, dan langsung terkejut saat mendapatkan kabar itu. “Apakah orang-orang itu gagal menjalankan tugas mereka? Jawab pertanyaanku, sialan! Kau hanya akan membuatku semakin marah jika kau terus diam!” bentak Ludwig.Logan mengecek ponselnya, mengepalkan tangan erat-erat. “Tuan Aaron sama sekali tidak mengirimkan pesan padaku. Pasukannya sangat mustahil kalah dari pasukan aliansi. Akan tetapi, apa maksudnya semua ini?”Ludwig menatap Logan tajam. Napasnya terengah-engah sebab ia harus berlari dari kamarnya untuk sampai ke tempat ini. “Apa mungkin ketiga orang itu adalah sosok palsu, sedangkan sosok aslinya bersama
Davis memijat kepala beberapa kali, terdiam saat mengingat pertarungan dengan keempat pria di hutan. “Aku masih lemah. Jika aku tidak menggunakan kemampuan sistem, aku pasti sudah kalah dan mencelakai diriku dan orang lain.”Davis turun dari ranjang, mendekati jendela, mengamati pemandangan kota. Hujan gerimis mengguyur. Ia menoleh saat pintu terbuka dari luar. “Kau baik-baik saja, Davis?” tanya Sammy sembari mendekat. “Kau tertidur sangat pulas.”“Aku ... hanya sedikit lelah. Bagaimana dengan keadaanmu dan yang lain sekarang?”Don, Trex, Frans, Nathan dan Willy memasuki ruangan. “Apa kau sangat mengkhawatirkan kami karena kami terkurung di jaring sialan itu, Davis?” Nathan tertawa. “Jaring itu tidak akan bisa membunuh kami.”Sammy menghidupkan televisi. Seorang pembawa berita menjelaskan kejadian di beberapa kota semalam. Layar menunjukkan keadaan setelah ledakan bom terjadi, lalu berganti dengan berita keadaan Lucas, Liam, dan Levon.Sammy mematikan televisi. “Tuan Henry masih dal
Sementara itu, sebuah pasukan terlihat berjaga sembari mengawasi sebuah bangunan. Mereka bergerak menuju gedung saat seseorang memberi tanda. Begitu memasuki bangunan, mereka seketika menyebar ke sekeliling.Beberapa titik asap terlihat mengepul ke langit, bergerak ke sekeliling karena tiupan angin. Beberapa orang terbaring tidak sadarkan diri di beberapa tempat, sisanya meringis menahan perih.Di kedalaman sebuah hutan, sebuah rombongan mobil terlihat melaju sangat cepat. Pasukan bersiaga penuh, mengawasi keadaan sekeliling.“Brengsek!” Ludwig meringis kesakitan, menatap kepalanya yang sudah terlilit perban. “Mereka berhasil menyerang markas hingga aku terlempar dan membentur dinding.”Logan tersenyum. “Luka kecil itu tidak mungkin membunuhmu, Tuan. Kau akan sembuh dalam waktu cepat.”“Tutup mulutmu, sialan.” Ludwig bersandar di kursi.“Melawan militer memang sangat sulit, apalagi mereka menggunakan beberapa alat ciptaanku. Meski begitu, kita masih bisa menyelamatkan diri.” Logan ter
Aaron sontak terdiam ketika mendengar kabar dari bawahannya. Ia berdiri dari ranjang, mengepalkan tangan erat-erat. Wajahnya mendadak berubah menjadi merah seperti darah. “Dasar brengsek! Apa yang baru saja kau katakan?”Aaron memukul dinding, tidak peduli dengan tangannya yang berdarah. “Kau mengatakan kalau kau dan teman-temanmu gagal membawa Lucas, Liam, dan Levon? Bagaimana kalian semua bisa kalah menghadapi pasukan aliansi sialan itu?”“Apa?” Aaron membeku saat mendengarkan penjelasan bawahannya. “Pasukan khusus melindungi Lucas, Liam, dan Levon? Mereka memiliki alat canggih yang menyebabkan alat-alat kalian tidak berfungsi?”“Dasar sampah tidak berguna!” pekik Aaron di tengah keheningan malam. Kucing-kucing yang berada di atas kasur bergegas bersembunyi di bawah ranjang. “Apa kau dan teman-temanmu sedang membohongiku karena kalian semua gagal menjalankan misi itu?”Aaron menarik napas panjang, mengembuskan perlahan. Ia tertawa terbahak-bahak, memijat kepalanya yang berdenyut-de
“Hentikan, Davis! Jangan mengejar mereka!” ujar Sammy sembari menahan tangan Davis. Davis menatap beberapa batang kayu yang tumbang di depan, mengawasi keadaan sekeliling sesaat. Ia mengendalikan napas yang terengah-engah, mengingat pertarungan barusan. Don mendekati Davis. “Kondisi kita tidak memungkinkan untuk meneruskan pertarungan dan mengejar orang-orang itu, Davis. Seperti yang kau katakan, kita harus fokus untuk menangkap Lucas, Liam, dan Levon, dan menghindari pertarungan.”Davis mengamati Sammy, Don, dan yang lain. “Aku dan mereka sama-sama kelelahan sekarang, apalagi setelah pertarungan dengan empat orang itu. Mereka sangat kuat, apalagi mereka memiliki alat-alat canggih,” gumamnya. “Bagaimana dengan Lucas, Liam, dan Levon?”“Pasukan kita berhasil mengamankan mereka dari orang-orang itu,” ucap Nathan. “Kita harus segera pergi dan menyerahkan mereka ke pasukan aliansi, Davis.” Sammy mengambil secarik kain di tanah, menoleh pada pepohonan di sekeliling. “Mereka kemungkinan
Asap hitam membumbung tinggi ke langit dan sekeliling. Dua anggota dari tim rahasia bergerak sangat cepat menuju beberapa pengawal yang menjaga Lucas, Liam, dan Levon.Davis mendadak muncul, menghadang dua anggota itu. Ia menggunakan kemampuan pelumpuh, bergerak ke belakang sebuah pohon.Dua anggota itu terdiam saat tersengat listrik, nyaris terjatuh.“Apa yang terjadi?” tanya seorang anggota sembari mengawasi keadaan sekeliling, berusaha tetap berdiri tegak. “Kita seharusnya bisa menahan serangan listrik dengan alat kita.”“Ya, kau benar. Apakah alat-alat kita rusak, atau musuh memiliki alat yang lebih canggih dibandingkan kita?” sahut anggota lain sembari memaksakan diri bergerak.Davis muncul di belakang dua pria itu, memukul mereka sekuat mungkin. “Aku tidak memiliki waktu banyak.”“Ah!” Dua anggota itu seketika ambruk di tanah. Alat-alat mereka mengeluarkan asap.“Sialan! Aku tidak bisa bergerak! Alat-alatku juga hancur! Siapa yang sudah menyerang?”“Aku melihat seseorang menyera
Keempat pria muncul dari balik pohon, berlari menuju Lucas, Liam, dan Levon yang berada di dalam mobil. Saat mereka akan mendekat, Don dan yang lain segera menyerang mereka.Keempat pria itu menahan serangan Don, Trex, Frans, dan Willy, sedangkan Sammy, Nathan, dan anggota lain segera melindungi Davis.“Orang-orang itu mampu melawan Don dan yang lain dengan seimbang,” ujar Davis saat mengamati pertarungan.Davis memindai keempat pria itu melalui layar hologram. “Mereka memiliki beberapa alat canggih. Kita harus secepatnya pergi dari tempat ini sebelum pasukan Logan dan Ludwig datang.”Keempat pria itu tersenyum karena mendapatkan lawan sepadan. Mereka menyerang sembari saling berbagai informasi.Davis mendapatkan sebuah notifikasi di layar hologram. “Mereka meretas semua alat kita, termasuk mobil-mobil kita. Kita tidak memiliki pilihan selain melawan mereka.”“Kau benar, Davis. Aku tidak bisa menghubungi siapa pun sekarang.” Sammy memberikan tanda pada Nathan.Nathan segera menaiki po
[Ding][Host berhasil menyelesaikan Quest Rahasia][Quest Rahasia : 1. Melindungi Henry Tolando, Harry, dan Helga][2. Mengalahkan dan menangkap Lucas Frangkrut][Hadiah 6000 EXP +$60.000.000 dikirim ke status pewaris dan Money Power Anda][Host mendapatkan 1 kartu permintaan]“Aku berhasil menyelesaikan Quest Rahasia tepat waktu,” ujar Davis sembari mencengkeram tubuh Lucas seerat mungkin. Davis mendongak ke langit, mengamati drone dan bola yang melayang di udara. Kedua benda itu menghilang tak lama setelahnya. “Rencanaku berhasil. Aku menyerang rombongan mobil dengan sekaligus dan menyerang Lucas, Liam, dan Levon dengan bola hingga mereka tidak sadarkan diri.”Davis mencengkeram tubuh Lucas lebih erat. “Aku juga berhasil menangkap Lucas tanpa bantuan Sammy, Don, dan yang lain. Aku juga harus berterima kasih pada Jay dan yang lain karena sudah menjaga Tuan Henry, Harry, dan Helga dengan sangat baik. Aku sangat khawatir karena musuh berhasil menerobos gedung beberapa menit lalu.”Dav
Jack sontak menahan napas, menggigit tangan Tommy. “Kita terkurung di tempat sialan ini sekarang! Musuh pasti akan datang ke tempat ini jika kita hanya diam saja!”“Seluruh komunikasi kita terputus dengan pasukan lain. Meski begitu, aku yakin pasukan bantuan sedang dalam perjalanan menuju tempat ini.”Sebuah ledakan tiba-tiba terdengar. Jack dan Tommy sontak terdiam.[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 3 menit 30 detik]Sementara itu, pasukan gabungan aliansi dan pemerintah Floxia masih memburu Lucas, Liam, dan Levon. Mereka mengerahkan pasukan untuk mengejar melalui jalur darat dan udara.Ledakan terjadi di beberapa titik hutan, disusul asap hitam yang membumbung tinggi.Pasukan Logan dan Ludwig terus melindungi Lucas, Liam, dan Levon. Mereka juga bergerak untuk menghadang pasukan lawan.Rombongan mobil terlihat melewati jalan setapak. Titik kecil cahaya menjadi tanda pergerakan mobil di bawah rimbun daun.“Dasar brengsek!” Lucas menendang kursi. “Kenapa pasukan bodoh itu seakan-seak