Davis menerima botol minuman dari Dave untuk kedua kalinya malam ini. Sistem kembali memperingatkannya mengenai bahaya minuman yang Dave berikan.Davis kembali berpura-pura meminum minuman itu hingga habis, padahal ia membuangnya di toilet. Saat kembali ke arena pertandingan, suasana semakin ramai.Davis bertarung dengan Victor di babak semi final. Ia kembali menghadapi kecurangan dari Victor dan beberapa orang di tribun penonton. Bahkan, beberapa pipa sengaja dijatuhkan dari atap arena ke arahnya.Davis berpura-pura lemas sama seperti saat menghadapi Trex. Pada menit-menit awal, ia berakting nyaris kalah dari Victor.Davis harus mengakui jika Victor adalah lawan yang cukup kuat, tetapi ia sama sekali tidak menghormati pria itu karena kecurangannya. Davis akhirnya memenangkan pertandingan di saat-saat terakhir.Davis melihat Don dan beberapa orang yang tampak marah ketika ia memenangkan pertandingan. Ia menduga jika mereka tidak akan tinggal diam dan berniat kembali mencelakannya sele
Davis menatap foto lekat-lekat. Sebastian tengah berdiri di depan sebuah gerbang megah, tersenyum ke arah kamera. “Aku tidak tahu kalau kakek pernah bekerja di Oaktown.”Sebastian menatap cincin di jari Davis sekilas. “Aku mendapatkan banyak pengalaman berharga selama berada di Oaktown. Aku bertemu dengan para pebisnis sukses dan handal dan belajar banyak hal dari mereka.”“Gerbang rumah tempat kakek berfoto sangat megah dan besar.” Davis memberikan foto pada Sebastian. “Apa rumah itu milik rekan kerja Kakek?”Sebastian terdiam sejenak, mengangguk. “Kau sepertinya sangat tertarik dengan Oaktown, Davis?”“Aku mendengar jika Oaktown adalah kawasan ekslusif yang menjadi tempat tinggal para pebisnis sukses di negeri ini. Bahkan, para pebisnis dari luar negeri pun memiliki properti di sana. Bukankah itu luar biasa?”“Kau benar, Davis.” Sebasian berusaha mengambil gelas di nakas.Davis memberikan gelas pada Sebastian, lalu mengembalikan gelas ke nakas setelah Sebastian selesai minum. “Bisak
Romeo dan Gabriel tertawa terbahak-bahak.“Kau benar-benar pemimpi, Davis. Orang sepertimu tidak mungkin bisa mengajak Kakek pergi ke Oaktown. Aku dan Gabriel lebih tahu darimu mengenai dunia bisnis.”“Kau benar-benar mendalami peranmu sebagai orang kaya, Davis. Padahal kau hanya petarung jalanan yang mendapatkan uang dari hasil taruhan,” cibir Gabriel.“Tutup mulut kalian sebelum aku melemparkan kalian ke lantai bawah,” ancam Davis.Romeo dan Gabriel seketika terdiam.Romeo berdecak. “Davis, kau sangat sombong karena—”Davis menarik baju Romeo dengan kencang. “Diamlah, Romeo.”“Lepaskan tangan kotormu dari bajuku, bajingan!” Romeo tampak panik, berusaha melepas cengkeram Davis yang sangat kuat.Davis melepas pegangan, tertawa. “Kau tampak lucu saat panik barusan, Romeo. Kau benar-benar seperti bayi yang merengek.”“Bajingan!” Romeo menjauh dari Davis, merapikan bajunya yang berantakan.“Menyingkir dari jalanku.” Davis mendorong Romeo dan Gabriel.“Davis, apa yang kau bawa?” Romeo den
Malam pertandingan final akhirnya tiba. Suasana di sekitar arena sudah sangat ramai sejak pukul sembilan malam. Tempat duduk penonton diperbesar dan diperlebar. Lampu-lampu jalan terpasang di sepanjang lorong.Di markas The Street Boss, Toba tengah menonton pertarungan Davis di televisi.“Sampai kapan kau akan melihat televisi, Toba?” tanya Lexy yang datang bersama John, “kita harus segera berangkat ke arena pertandingan.”Toba mematikan rokok, berdiri dari sofa. “Aku sangat tertarik dengan pria bernama Davis. Aku akan merekrutnya menjadi bawahanku setelah final nanti. Aku harap dia tidak mengecewakanku.”“Dia memang cukup kuat. Dia berhasil sampai ke final tanpa melalukan kecurangan sekalipun.” Lexy mematikan televisi. “Aku jadi penasaran kenapa kau tidak merekrut Davis menjadi bawahan kita ketika dia berhasil memenangkan pertarungan pertama.”“Aku ingin melihat kemampuan asli Davis, dan sejauh ini aku terkesan dengan kemampuannya. Davis adalah pria berambut cokelat yang kemarin semp
“Toba menyadari penyamaranku. Bagaimana dia bisa melakukannya?” gumam Davis seraya menarik tangannya dari cengkeraman Toba, tetapi pria itu justru menahan tangannya lebih kuat.Toba berbisik, “Kau tidak perlu khawatir mendapatkan kecurangan, Davis. Aku bisa memastikan pertandingan malam ini aman. Jika kau ingin bertemu denganku, kau tidak perlu repot-repot untuk menyelinap ke markasku seperti kemarin.”Davis seketika terkejut, menatap Toba. Ia menarik tangannya dengan cepat, mendapati pergelangan tangannya memerah. “Kekuatannya luar biasa.”Toba menjauh dari Davis, tersenyum. “Hibur aku dengan kemampuanmu, Davis.”“Apakah pria itu benar-benar Davis? Pria itu tampak berbeda dengan Davis yang biasa kita lihat!” teriak Don.Davis menatap Toba yang tersenyum padanya. “Jika Toba bisa menyadari aku menyelinap ke markasnya kemarin, aku tidak terlalu heran kenapa dia bisa membongkar penyamaranku. Dia memiliki kemampuan pengamatan yang luar biasa.”Toba mengelus pergelangan tangannya.“Davis b
Para bos tampak berbisik satu sama lain, menunjuk Davis dan Sonny bergantian.“Pertandingan ini seharusnya tidak akan berlangsung lama,” ujar Toba tanpa mengalihkan pandangan dari Davis.“Pertarungan ini bisa dikatakan sebagai pertarungan pembuka. Pertarungan sebenarnya akan terjadi setelah pertarungan ini.” Lexy tertawa. “Aku tidak akan kalah bertaruh malam ini.”“Kau selalu sial dalam bertaruh, Lexy. Kau harus bersiap untuk kehilangan banyak uangmu malam ini.” John tertawa.“Itu tidak akan terjadi.”Sementara itu, Ricky dan Tonny mendekat pada Dave yang berada di sisi arena.“Kenapa kau ada di sini, pecundang?” bisik Ricky seraya menarik Dave ke belakang kerumunan penonton. “Bukankah kau seharusnya bersama Davis?”“Katakan padaku, apa benar Davis berteman dengan Toba?” tanya Tonny sembari menarik kerah baju Dave.Dave menunduk, melirik Davis yang tengah bersiap-siap. “A-aku tidak tahu.”“Jangan berbohong pecundang!” Tonny bersiap memukul Dave, tetapi Ricky segera menahan tangannya.
Arena pertandingan seketika bergemuruh.Davis tersenyum saat mendengar tepuk tangan dan teriakan-teriakan yang memanggil namanya. “Ini kali pertama dalam hidupku aku merasa dihargai oleh banyak orang.”Davis melirik cincinnya. “Aku tidak akan bisa berada di sini tanpa bantuanmu, Sistem.”[Sistem hadir untuk membantu Anda, Host]Davis mengamati sekeliling, mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi, mengembus napas lega. Di tengah kebahagiannya, ia merasa bingung karena sistem belum memberi pengumuman jika ia berhasil menyelesaikan sub quest.“Davis menang!” teriak Rebecca seraya berdiri dari kursi, melompat-lompat kecil. “Dia benar-benar luar biasa.”Susan dan Emmely terkejut ketika melihat Rebecca.“Rebecca, apa yang kau lakukan? Kenapa kau sangat senang ketika Davis memenangkan pertandingan?” tanya Emmely penuh selidik, “apa mungkin kau—”“Aku bertaruh untuk diriku sendiri.” Rebecca kembali duduk di kursi, mengibas rambut. Ia sangat kesal karena bertindak bodoh di depan Susan dan Emme
“Apa yang terjadi?” teriak Don, berpura-pura terkejut. “Toba, Lexy, dan John tiba-tiba saja melompat dan mengatakan bahwa mereka adalah lawan Davis selanjutnya.”Suasana yang hening seketika berubah meriah. Hampir semua penonton berdiri dari kursi, mengacungkan tangan dan uang mereka.“Toba, Lexy, dan John menantang Davis untuk bertarung!” Don berlari mengelilingi arena, membuat suasana menjadi lebih panas dan meriah. “Apa yang akan dilakukan Davis? Apakah dia akan menerima pertarungan atau justru mengalah karena sudah kelelahan?”Don berdiri di tengah arena. Lampu besar menyorot ke arahnya. “Tapi, apakah pantas raja jalanan Leaventown menolak orang yang menantangnya? Apakah kalian ingin memiliki raja pengecut yang menolak seseorang yang menantangnya?”Para penonton meneriakkan nama Davis.Davis berdiri, menyeka keringat yang bercucuran, mengamati para penonton yang terus meneriakkan namanya. “Jadi, Toba masih memiliki rencana lain? Apa yang sebenarnya dia inginkan dariku?”Davis suda
Jack sontak menahan napas, menggigit tangan Tommy. “Kita terkurung di tempat sialan ini sekarang! Musuh pasti akan datang ke tempat ini jika kita hanya diam saja!”“Seluruh komunikasi kita terputus dengan pasukan lain. Meski begitu, aku yakin pasukan bantuan sedang dalam perjalanan menuju tempat ini.”Sebuah ledakan tiba-tiba terdengar. Jack dan Tommy sontak terdiam.[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 3 menit 30 detik]Sementara itu, pasukan gabungan aliansi dan pemerintah Floxia masih memburu Lucas, Liam, dan Levon. Mereka mengerahkan pasukan untuk mengejar melalui jalur darat dan udara.Ledakan terjadi di beberapa titik hutan, disusul asap hitam yang membumbung tinggi.Pasukan Logan dan Ludwig terus melindungi Lucas, Liam, dan Levon. Mereka juga bergerak untuk menghadang pasukan lawan.Rombongan mobil terlihat melewati jalan setapak. Titik kecil cahaya menjadi tanda pergerakan mobil di bawah rimbun daun.“Dasar brengsek!” Lucas menendang kursi. “Kenapa pasukan bodoh itu seakan-seak
Jay, Noah, dan Layla berhasil membekuk Draco.“Dasar brengsek! Lepaskan aku!” teriak Draco sembari terus memberontak. Ia merasakan aliran listrik di tubuhnya. “Mereka tersengat listrik, tetapi mereka tetap tidak melepaskanku! Siapa sebenarnya mereka, dan seberapa kuat mereka?”Draco mengamati Henry Tolando di dalam helikopter. “Sialan! Padahal aku hampir berhasil mengalahkannya! Kenapa orang-orang sialan ini sangat sulit dikalahkan?”“Ah!” Draco meringis kesakitan ketika Jay mematahkan tangan dan kakinya. “Dasar bajingan! Aku pasti akan membalas kalian semua!”Draco menggertakkan gigi, menahan rasa sakit yang semakin parah. Ia semakin kesulitan menggerakkan tangannya. “Apa yang harus aku lakukan sekarang?”Draco memaksakan mendongak saat beberapa pengawal memasuki helikopter. Ia tiba-tiba tersenyum saat menyadari sesuatu. “Mereka tidak bisa menghidupkan helikopter itu. Benda itu tampaknya rusak bersama seluruh sistem dan alat-alat canggih di gedung ini. Mereka tidak akan bisa meningga
Pedro tidak sadarkan diri setelah terkena pukulan di belakang lehernya. Meski begitu, alat di tubuhnya masih menyala dan mengirimkan informasi pada Logan dan Ludwig.Leon segera mengikat tubuh Pedro, menoleh ke lantai bawah. “Dia melemparkan koper-koper itu ke lantai bawah. Koper-koper itu kemungkinan adalah koper-koper yang tersimpan di ruangan rahasia.”Leon membunyikan peluit untuk mengirimkan pesan pada Jay, Noah, dan Layla. Ia bergegas menuruni tangga secepat mungkin, mengawasi keadaan sekeliling.Di waktu yang sama, pasukan bantuan musuh sudah memasuki bangunan. Mereka menyebar dan bergerak ke sekeliling, memasuki satu per satu ruangan, bergerak menuju tangga.“Aku baru saja mendapatkan informasi dari Tuan Logan. Ada musuh yang sudah sadarkan diri. Dia ... bahkan berhasil mengalahkan Tuan Pedro sendirian,” ujar pemimpin pasukan saat menghubungi anggota pasukan. “Jika kalian menemukan pria itu, kalian harus segera mengirimkan pesan darurat. Kalian harus menghindari pertarungan de
“Dasar brengsek! Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi aku harus menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin,” ujar Draco sembari melompati para penjaga yang tidak sadarkan diri di sepanjang lorong. Draco tersenyum, menendang seorang penjaga. “Apakah aku harus tetap menghabisi Henry Tolando sesuai perintah Logan dan Ludwig?”Draco mendengkus kesal, terkejut saat melihat layar hologram di depannya. “Apa ini? Kenapa tanganku bisa menembus layar ini?”Pedro berlari di samping Draco. “Itu adalah layar hologram, Tuan. Aku tidak tahu bagaimana pastinya, tetapi aku menduga layar hologram dan keadaan sekarang adalah ulah Logan.”Logan mendadak muncul di layar hologram. “Aku akan menjelaskan sedetail mungkin apa yang sedang terjadi sekarang. Aku menempatkan sebuah alat canggih di tubuh kalian sebelum kalian menyamar sebagai mata-mata. Alat itu aktif saat dalam keadaan darurat. Alat itu memiliki kemampuan untuk meretas semua sistem canggih, alat komunikasi sekaligus alat pelacak. Selama alat i
[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 30 menit 15 detik]Rombongan mobil yang membawa Lucas, Liam, dan Levon terus melaju menuju bukit, melewati tanjakan dan hutan lebat. Di saat yang sama, pertarungan terjadi halaman dan sepanjang jalan. Pasukan Logan dan Ludwig berhasil mengecoh musuh dan melakukan serangan mendadak. Asap membumbung tinggi di beberapa titik lokasi. Beberapa anggota pasukan terlihat terkapar di tanah dan jalan. Suara tembakan terdengar bersahutan berkali-kali. Dua anggota pasukan tengah menyingkirkan batang pohon yang menimpa mobil. Seorang anggota menarik Evan Mulikas dari dalam kendaraan, menjauhkan pria itu dari lokasi kecelakaan. Evan Mulikas tidak sadarkan diri setelah sebuah bom meledak di depan mobilnya. Pohon tumbang dan mengenai kendaraan hingga ia terjepit. Darah mengalir dari kepala dan wajahnya. Seorang dokter bergegas mengecek keadaannya. Di saat para pengawal utama Evan Mulikas mengobatinya, sebagian pasukannya dan pasukan aliansi bergegas mengejar Lu
Lucas, Liam, dan Levon seketika bersiaga saat mendapatkan informasi dari bawahan mereka. Suara ledakan terdengar dari arah cukup jauh. “Dasar bajingan! Bagaimana mungkin aliansi bodoh itu menemukan keberadaan kita di tempat ini?” tanya Lucas sembari mengintip keadaan luar melalui jendela. Ia melihat asap mengepul di arah barat dan timur. Lucas mendengkus kesal. “Bukankah orang-orang itu mengatakan bahwa aliansi bodoh itu tidak mungkin menemukan keberadaan kita di tempat ini?”“Aku menduga jika ada pengkhianat di antara pasukan kita, Ayah. Mengingat penjelasan Paman Ludwig sekaligus melihat tindakan pasukan khusus itu, mereka tidak mungkin berbohong dengan ucapan mereka,” kata Liam. Levon menimpali, “Ya, aku juga menduga hal yang sama, Ayah. Pengkhianat itu pasti sudah membocorkan informasi lokasi ini pada Henry Tolando dan yang lain. Kalaupun tidak ada pengkhianat di pihak kita, kemungkinan lainnya adalah aliansi memang sudah mengikuti kita sejak kita keluar dari penjara. Meski beg
Henry Tolando dan para anggota aliansi berada dalam situasi yang cukup aman sekarang. Mereka berada dalam penjagaan yang lebih ketat dibandingkan sebelumnya. Meski begitu, pasukan Logan dan Ludwig tidak tinggal diam. Mereka menyebar ke berbagai lokasi untuk menemukan tempat persembunyian anggota aliansi sekaligus untuk melakukan serangan balasan. Situasi beberapa kota masih mencekam. Para polisi terus berpatroli di berbagai jalan, mencari dan mengejar para tahanan yang melarikan diri. Pemerintah kota menetapkan situasi gawat darurat dan melarang semua warganya untuk meninggalkan rumah. Di waktu yang sama, beragam media terus memperbaharui informasi seputar kerusuhan.Pasukan khusus aliansi berjaga di depan sebuah rumah, hilir mudik memeriksa keadaan. Para penjaga menjaga lorong dengan persenjataan lengkap. Setiap pasukan saling berkomunikasi, memperbaharui informasi. Di sebuah ruangan, Draco baru saja sadarkan diri. Pria itu membuka mata perlahan, mengawasi keadaan sekeliling. Saat
Rebecca memutar bola mata. “Susan, bisakah kau duduk? Kau terus jalan mondar-mandir sampai membuatku pusing.”Emmely menyahut, “Tenanglah, Susan. Aku yakin Davis akan baik-baik saja. Para pengawalnya akan melindunginya.”“Ya, orang-orang menyeramkan itu tidak akan mungkin membiarkan Davis dalam bahaya.” Rebecca meneguk teh hangat. “Suasana berbagai kota dalam bahaya sekarang. Kita beruntung karena Leaventown masih terkendali. Orang-orang Davis juga menjaga rumah ini. Kita akan aman selama kita berada di dalam rumah.”Susan menjatuhkan diri di sofa, mengendalikan napas yang terengah-engah. “Aku tetap mengkhawatirkan Davis. Dia bahkan tidak mengangkat panggilan dan membalas pesanku sejak tadi. Aku sangat takut sekarang.”Rebecca dan Emmely memutar bola mata, mengabaikan Susan. Romeo mendengkus kesal, menggerutu, “Susan sangat menyebalkan karena terus membicarakan Davis.”Gabriel tertawa. “Aku percaya bahwa Davis akan baik-baik saja. Dia memiliki keberuntungan yang sangat banyak.”“Apa
“Apa?” Henry Tolando terkejut saat mendengar ucapan Davis di telepon. “Kau akan pergi untuk menangkap Lucas?”Harold dan para pengawal yang berjaga sontak terkejut, tetapi mereka memilih diam. Henry Tolando menjatuhkan tubuh ke soga, mencengkeram ponsel lebih erat. Ia seolah tidak peduli benda itu akan hancur. “Kenapa kau tiba-tiba berubah pikiran, Davis? Bukankah kau mengatakan akan berada di balik layar? Bagaimana jika kau tewas dalam penyerangan itu? Kelompok sialan itu mungkin saja akan muncul kembali.”Davis mengamati penampilannya di cermin, tersenyum. “Aku akan baik-baik saja, Tuan. Aku sudah menyusun rencana untuk tindakan ini. Kau juga tidak perlu khawatir jika aku tidak akan memberikan informasi padamu. Aku akan tetap memberikan informasi padamu sesuai dengan janjiku. Aku juga sudah mengirim pasukanku untuk menjagamu, Harry, dan Helga.”“Dasar bajingan tengik! Apa yang sebenarnya ada dalam otakmu? Pertarungan masih terjadi, dan kemungkinan musuh akan tahu pergerakanmu dan m