Share

48

Penulis: Ramdani Abdul
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-15 15:11:39

Davis menatap foto lekat-lekat. Sebastian tengah berdiri di depan sebuah gerbang megah, tersenyum ke arah kamera. “Aku tidak tahu kalau kakek pernah bekerja di Oaktown.”

Sebastian menatap cincin di jari Davis sekilas. “Aku mendapatkan banyak pengalaman berharga selama berada di Oaktown. Aku bertemu dengan para pebisnis sukses dan handal dan belajar banyak hal dari mereka.”

“Gerbang rumah tempat kakek berfoto sangat megah dan besar.” Davis memberikan foto pada Sebastian. “Apa rumah itu milik rekan kerja Kakek?”

Sebastian terdiam sejenak, mengangguk. “Kau sepertinya sangat tertarik dengan Oaktown, Davis?”

“Aku mendengar jika Oaktown adalah kawasan ekslusif yang menjadi tempat tinggal para pebisnis sukses di negeri ini. Bahkan, para pebisnis dari luar negeri pun memiliki properti di sana. Bukankah itu luar biasa?”

“Kau benar, Davis.” Sebasian berusaha mengambil gelas di nakas.

Davis memberikan gelas pada Sebastian, lalu mengembalikan gelas ke nakas setelah Sebastian selesai minum. “Bisak
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Sistem Pewaris Terhebat   49

    Romeo dan Gabriel tertawa terbahak-bahak.“Kau benar-benar pemimpi, Davis. Orang sepertimu tidak mungkin bisa mengajak Kakek pergi ke Oaktown. Aku dan Gabriel lebih tahu darimu mengenai dunia bisnis.”“Kau benar-benar mendalami peranmu sebagai orang kaya, Davis. Padahal kau hanya petarung jalanan yang mendapatkan uang dari hasil taruhan,” cibir Gabriel.“Tutup mulut kalian sebelum aku melemparkan kalian ke lantai bawah,” ancam Davis.Romeo dan Gabriel seketika terdiam.Romeo berdecak. “Davis, kau sangat sombong karena—”Davis menarik baju Romeo dengan kencang. “Diamlah, Romeo.”“Lepaskan tangan kotormu dari bajuku, bajingan!” Romeo tampak panik, berusaha melepas cengkeram Davis yang sangat kuat.Davis melepas pegangan, tertawa. “Kau tampak lucu saat panik barusan, Romeo. Kau benar-benar seperti bayi yang merengek.”“Bajingan!” Romeo menjauh dari Davis, merapikan bajunya yang berantakan.“Menyingkir dari jalanku.” Davis mendorong Romeo dan Gabriel.“Davis, apa yang kau bawa?” Romeo den

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • Sistem Pewaris Terhebat   50

    Malam pertandingan final akhirnya tiba. Suasana di sekitar arena sudah sangat ramai sejak pukul sembilan malam. Tempat duduk penonton diperbesar dan diperlebar. Lampu-lampu jalan terpasang di sepanjang lorong.Di markas The Street Boss, Toba tengah menonton pertarungan Davis di televisi.“Sampai kapan kau akan melihat televisi, Toba?” tanya Lexy yang datang bersama John, “kita harus segera berangkat ke arena pertandingan.”Toba mematikan rokok, berdiri dari sofa. “Aku sangat tertarik dengan pria bernama Davis. Aku akan merekrutnya menjadi bawahanku setelah final nanti. Aku harap dia tidak mengecewakanku.”“Dia memang cukup kuat. Dia berhasil sampai ke final tanpa melalukan kecurangan sekalipun.” Lexy mematikan televisi. “Aku jadi penasaran kenapa kau tidak merekrut Davis menjadi bawahan kita ketika dia berhasil memenangkan pertarungan pertama.”“Aku ingin melihat kemampuan asli Davis, dan sejauh ini aku terkesan dengan kemampuannya. Davis adalah pria berambut cokelat yang kemarin semp

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • Sistem Pewaris Terhebat   51

    “Toba menyadari penyamaranku. Bagaimana dia bisa melakukannya?” gumam Davis seraya menarik tangannya dari cengkeraman Toba, tetapi pria itu justru menahan tangannya lebih kuat.Toba berbisik, “Kau tidak perlu khawatir mendapatkan kecurangan, Davis. Aku bisa memastikan pertandingan malam ini aman. Jika kau ingin bertemu denganku, kau tidak perlu repot-repot untuk menyelinap ke markasku seperti kemarin.”Davis seketika terkejut, menatap Toba. Ia menarik tangannya dengan cepat, mendapati pergelangan tangannya memerah. “Kekuatannya luar biasa.”Toba menjauh dari Davis, tersenyum. “Hibur aku dengan kemampuanmu, Davis.”“Apakah pria itu benar-benar Davis? Pria itu tampak berbeda dengan Davis yang biasa kita lihat!” teriak Don.Davis menatap Toba yang tersenyum padanya. “Jika Toba bisa menyadari aku menyelinap ke markasnya kemarin, aku tidak terlalu heran kenapa dia bisa membongkar penyamaranku. Dia memiliki kemampuan pengamatan yang luar biasa.”Toba mengelus pergelangan tangannya.“Davis b

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-17
  • Sistem Pewaris Terhebat   52

    Para bos tampak berbisik satu sama lain, menunjuk Davis dan Sonny bergantian.“Pertandingan ini seharusnya tidak akan berlangsung lama,” ujar Toba tanpa mengalihkan pandangan dari Davis.“Pertarungan ini bisa dikatakan sebagai pertarungan pembuka. Pertarungan sebenarnya akan terjadi setelah pertarungan ini.” Lexy tertawa. “Aku tidak akan kalah bertaruh malam ini.”“Kau selalu sial dalam bertaruh, Lexy. Kau harus bersiap untuk kehilangan banyak uangmu malam ini.” John tertawa.“Itu tidak akan terjadi.”Sementara itu, Ricky dan Tonny mendekat pada Dave yang berada di sisi arena.“Kenapa kau ada di sini, pecundang?” bisik Ricky seraya menarik Dave ke belakang kerumunan penonton. “Bukankah kau seharusnya bersama Davis?”“Katakan padaku, apa benar Davis berteman dengan Toba?” tanya Tonny sembari menarik kerah baju Dave.Dave menunduk, melirik Davis yang tengah bersiap-siap. “A-aku tidak tahu.”“Jangan berbohong pecundang!” Tonny bersiap memukul Dave, tetapi Ricky segera menahan tangannya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-17
  • Sistem Pewaris Terhebat   53

    Arena pertandingan seketika bergemuruh.Davis tersenyum saat mendengar tepuk tangan dan teriakan-teriakan yang memanggil namanya. “Ini kali pertama dalam hidupku aku merasa dihargai oleh banyak orang.”Davis melirik cincinnya. “Aku tidak akan bisa berada di sini tanpa bantuanmu, Sistem.”[Sistem hadir untuk membantu Anda, Host]Davis mengamati sekeliling, mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi, mengembus napas lega. Di tengah kebahagiannya, ia merasa bingung karena sistem belum memberi pengumuman jika ia berhasil menyelesaikan sub quest.“Davis menang!” teriak Rebecca seraya berdiri dari kursi, melompat-lompat kecil. “Dia benar-benar luar biasa.”Susan dan Emmely terkejut ketika melihat Rebecca.“Rebecca, apa yang kau lakukan? Kenapa kau sangat senang ketika Davis memenangkan pertandingan?” tanya Emmely penuh selidik, “apa mungkin kau—”“Aku bertaruh untuk diriku sendiri.” Rebecca kembali duduk di kursi, mengibas rambut. Ia sangat kesal karena bertindak bodoh di depan Susan dan Emme

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-17
  • Sistem Pewaris Terhebat   54

    “Apa yang terjadi?” teriak Don, berpura-pura terkejut. “Toba, Lexy, dan John tiba-tiba saja melompat dan mengatakan bahwa mereka adalah lawan Davis selanjutnya.”Suasana yang hening seketika berubah meriah. Hampir semua penonton berdiri dari kursi, mengacungkan tangan dan uang mereka.“Toba, Lexy, dan John menantang Davis untuk bertarung!” Don berlari mengelilingi arena, membuat suasana menjadi lebih panas dan meriah. “Apa yang akan dilakukan Davis? Apakah dia akan menerima pertarungan atau justru mengalah karena sudah kelelahan?”Don berdiri di tengah arena. Lampu besar menyorot ke arahnya. “Tapi, apakah pantas raja jalanan Leaventown menolak orang yang menantangnya? Apakah kalian ingin memiliki raja pengecut yang menolak seseorang yang menantangnya?”Para penonton meneriakkan nama Davis.Davis berdiri, menyeka keringat yang bercucuran, mengamati para penonton yang terus meneriakkan namanya. “Jadi, Toba masih memiliki rencana lain? Apa yang sebenarnya dia inginkan dariku?”Davis suda

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-18
  • Sistem Pewaris Terhebat   55

    Don tiba-tiba mengangkat tangan. “Sialan! Siapa yang berani menganggu di saat-saat menyenangkan seperti ini? Kenapa ada orang asing yang tiba-tiba memasuki arena?”Para penonton seketika mencibir seseorang yang berjalan dari arah cahaya remang-remang, melemparkan botol-botol minuman.[Peringatan!][Keadaan berbahaya!][Tinggalkan tempat ini secepat mungkin!]Davis terkejut ketika melihat layar hologram berubah menjadi merah. “Apa yang terjadi? Kenapa orang itu tiba-tiba muncul dan sistem memberiku peringatan?”Davis menatap seseorang yang hanya terlihat dari bagian bahu hingga kaki, sedang wajahnya sama sekali tidak terlihat. “Siapa dia? Apa mungkin pria dan wanita waktu itu berada di tempat ini atau justru sosok lain?”Davis melirik cincinnya yang terus berkedip-kedip dan memberikan peringatan. Ia mengawasi sekeliling arena yang ramai dengan para penonton. “Aku tidak mungkin lari di tengah pertandingan.”“Bajingan!” Lexy mengumpat, bersiap berlari ke arah orang itu, tetapi Toba denga

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-18
  • Sistem Pewaris Terhebat   56

    Davis terkejut hingga pertahannya menurun. Ia terjatuh ke tanah, berguling dengan cepat untuk menghindari tendangan Toba. Gerakannya sudah melambat hingga berkali-kali menerima serangan dari Toba.“Aku tidak akan menjawab pertanyaanmu, Toba.”Toba berdecak. “Mari kita bertaruh. Jika aku menang dan kau kalah, kau harus menjawab pertanyaanku.”Davis merenggangkan jarak, melirik ke belakang ketika jaraknya dengan Dariel semakin mendekat. Ia nyaris terjatuh karena tenaganya nyaris habis.“Aku benar-benar merasa curang karena aku bertarung denganmu saat kau sudah sangat kelelahan, Davis. Sebagai gantinya aku bertarung cukup santai sekarang.” Toba melompat tinggi, melayangkan tendangan.Davis menahan tendangan Toba dengan kedua tangan, menahan tendangan lutut Toba dengan lututnya. Ia meringis kesakitan, berusaha mundur, tetapi Toba berhasil merobohkan pertahannya hingga ia nyaris terjatuh.Toba melesatkan tendangan dari samping hingga Davis terpental dan berguling-guling ke tanah. Para peno

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-18

Bab terbaru

  • Sistem Pewaris Terhebat   729

    “Tidak, aku memang belum memutuskan untuk bertemu dengan Dariel,” ujar Davis. Henry Tolando, Harry, dan Helga menatap Davis, saling melirik sesaat. Mereka mencurigai Davis memiliki hubungan dengan keluarga Miller. Sayangnya, mereka tidak memiliki bukti apa pun meski sudah mencari tahu. Suasana menjadi sangat hening. Harold memasuki ruangan, membisikkan sesuatu pada Henry Tolando. “Aku mendengar kau akan pergi berlibur, Davis,” ujar Harold.“Ya, aku memang berencana untuk berlibur. Aku merasa suntuk akhir-akhir ini. ”“Aku pikir akan menyenangkan jika kita berlibur bersama. Aku juga sangat lelah akhir-lahir ini.” Harry menoleh pada Helga. “Aku dan Helga juga akan ikut berlibur jika kau tidak keberatan.”“A-apa maksudmu?” Helga tampak panik meski ia memang ingin berlibur bersama Davis. “Aku tidak ingin berlibur bersama Davis. Aku ingin berlibur sendirian.”“Ayolah, kau mengatakan kalau liburan tidak akan menyenangkan jika hanya sendirian. Bukankah kau pernah berkata ingin berlibur b

  • Sistem Pewaris Terhebat   728

    Aaron meluncurkan serangan saat sosok asing itu memasuki ruangan. Ia sontak terkejut saat semua serangannya gagal mendarat.“Dia menahan semua seranganku,” gumam Aaron sembari melompat mundur, bersiap untuk meluncurkan serangan susulan.“Berani sekali sampah sepertimu menyerangku!” Pria asing itu mendengkus kesal, menekan sebuah tombol.“Apa yang terjadi?” Aaron terperangah saat semua alatnya mendadak tidak berfungsi. Ketika menoleh ke depan, pria asing itu sudah berada di dekatnya.Pria itu memukul wajah Aaron hingga pria itu terlempar ke dinding. “Sialan! Jangan membuatku kesal lebih dari ini.”“Ah!” Aaron ambruk di lantai, meringis kesakitan. “Siapa dia sebenarnya?”Pria asing itu duduk di sofa, meneguk minuman dan memakan sepotong kue. Ia membuka topeng, berbaring di sofa.“Apa Red dan Blue tidak pernah mengatakan apa pun soal aku padamu, Aaron?”Aaron bergegas berdiri. “Dia mengenal Tuan Red dan Tuan Blue.”“Aku pernah mendengar Red dan Blue mengatakan kau adalah pria yang cerdas

  • Sistem Pewaris Terhebat   727

    [Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 40 (320/4000)][Health Point: 55/58][Kekuatan: 58 | Pertahanan: 59 | Kecerdasan: 58 | Kelincahan: 58][Money Power: $30.437.710.000]Davis sarapan bersama yang lain di meja makan. Suasana tampak riang dan hangat meski hujan mengguyur sangat deras di luar.“Hujan membuatku sangat malas pergi ke sekolah,” ujar Alex sembari menguap beberapa kali. “Tidur adalah pilihan sangat tepat saat ini.”Don membalas tanpa menoleh pada Alex. “Aku bisa membuatmu tidur selamanya jika kau bermalas-malasan di kamarmu, Alex.”“Dasar pria tua menyebalkan! Aku hanya bergurau!” Alex mendadak diam saat Sebastian menatapnya. “Hari ini adalah hari ujian. Aku tentu harus pergi ke sekolah.”Jacob menyahut, “Lalu, kenapa aku tidak pernah melihatmu belajar, Alex? Kau terus bermain sejak kemarin.”“Aku tidak perlu pamer padamu, Dokter Gila!”Jacob, Alex, Carlos, Hans, Angela, Elena, dan yang lain meninggalkan rumah.Davis masih berada di kamar, mengamati

  • Sistem Pewaris Terhebat   726

    Dylan, Dustin, dan Blue muncul di atap sebuah bangunan tua. “Sial!” Blue ambruk setelah terkena serangan berkali-kali. “Aku lengah sehingga menyerang dan melemahkanku secara tiba-tiba.”Rantai-rantai mulai bermunculan dan mengikat Blue. Alat-alat canggihnya tidak berfungsi.Blue memejamkan mata. Tak lama setelahnya, sebuah cahaya muncul di atas dahinya. Cahaya itu menyebar dan membuat rantai dan kotak menghilang. “Jangan biarkan dia meloloskan diri!” teriak Dylan. Blue terbang ke atas secepat mungkin, menekan dadanya dengan tangan kanan. Deretan informasi seketika bermunculan. Setelah ia mengangkat tangan, Dylan dan Dustin mendadak muncul dana mengurungnya kembali. “Dasar bajingan!” Blue meluncurkan berbagai serangan dari senjata di jari-jarinya. Sayangnya, serangannya menabrak kotak dan meledak. Blue meringis saat terkena serangan petir. Ia mendadak ambruk, membeku di empat. “Aku tidak bisa menggerakkan tubuhku. Meski begitu, aku sudah mengirim pesan darurat sekaligus informasi

  • Sistem Pewaris Terhebat   725

    “Ayah,” ujar Deric saat melihat Donald sudah berada di dekatnya. Donald mencengkeram tangan Deric. “Kau tidak perlu repot-repot menolong Dariel, Deric. Kau harus ingat jika dia adalah musuhmu. Jika kau menolongnya, kau hanya akan memberikan kesempatan padanya untuk menghabisimu.”Deric mengamati Dariel, termenung cukup lama. Ia akhirnya menarik kakinya kembali, mengembus napas panjang. “Aku mengerti, Ayah.”Donald dan Deric meninggalkan ruangan olahraga. “Kita akan bertemu dengan orang itu hari ini. Kau harus mempersiapkan semuanya dengan baik.” Donald tersenyum. “Satu per satu orang kepercayaan Daniel sudah memihak kita. Kita akan segera memulai rencana kita.”Donald mengepalkan tangan erat-erat. “Apa aku harus benar-benar memusuhi Dariel? Kenapa semua ini harus terjadi?”“Deric!” Donald mencengkeram bahu Deric sangat kuat. “Kau masih saja ragu. Aku sudah mengatakan berkali-kali jika keraguan hanya akan mencelakai dirimu sendiri. Setelah kau melangkah dalam pertarungan ini, kau tid

  • Sistem Pewaris Terhebat   724

    Red terkurung di dalam kota. Penglihatannya memudar hingga akhirnya tidak sadarkan diri. Lampu merah di dadanya meredup hingga akhirnya mati. “Dia sudah sepenuhnya tidak sadarkan diri sekarang,” ujar Dustin sembari mengamati informasi di layar. “Sial, aku masih merasa tegang.”Dylan mengamati Dariel. “Apakah dia melihatku?”Dariel masih berada di tempatnya, menoleh ke sekeliling. “Apa yang terjadi? Aku seperti melihat Dylan barusan.”Dariel menggelengkan kepala beberapa kali. “Aku sepertinya terlalu lelah sehingga meliha yang tidak-tidak.”Dariel meninggalkan halaman, mengelus leher belakangnya sesaat. “Aku merasakan leherku sangat berat. Aku sebaiknya kembali ke ruang olahraga sekarang.”Dariel menoleh ke arah halaman sebelum memasuki rumah kembali. Ia menggaruk leher beberapa kali, mengembus napas panjang. “Kita sebaiknya segera membawa pergi orang ini sebelum teman-temannya menyadari hal ini. Keadaan kita akan semakin terdesak jika musuh berdatangan,” ujar Dustin. “Aku harus ber

  • Sistem Pewaris Terhebat   723

    Red tersenyum saat melihat Dylan terjebak di dalam kotak. Ia tetap berada di tempatnya, memastikan Dylan sudah tidak mampu bergerak dan melakukan perlawanan. Dylan berontak, tetapi ia justru tersengat aliran listrik hingga ambruk. Red mengitari Dylan, tidak mengalihkan senjata dari pria itu. “Kau tampaknya tidak berada dalam kondisi prima, Dylan. Aku pikir kau akan memberikan perlawanan tangguh. Kau mungkin pandai bersembunyi, tetapi kau tidak pandai berkelahi.”“Kepintaran lebih berbahaya dibandingkan dengan kekuatan. Dylan sangat cerdik sehingga dia tergolong dalam incaran kelas S. Aku tidak boleh lengah sedikit pun.”Dylan terbaring di dalam kotak. Red terbang lebih tinggi, mengeluarkan empat robot untuk menjaga Dylan. “Dia tidak mungkin memindahkanku ke tempat ini tanpa rencana. Dia pasti sudah menyusun rencana sejak kemunculannya. Tidak, dia pasti sudah membuat rencana sejak lama jika pertarungan terjadi.”Red menekan sebuah tombol. Sebuah kotak besar mendadak muncul dan mengu

  • Sistem Pewaris Terhebat   722

    “Ini seharusnya tidak akan memakan waktu lama.”Red berdiri di samping Darius, mengamati pria itu yang terbaring di ranjang. Ia sontak terdiam ketika merasakan firasat buruk. Meski begitu, ia tetap melanjutkan pekerjaannya. Sebuah robot mendadak muncul, memindai Darius dari ujung kepala hingga kaki. Red mengamati informasi di layar, mengamati keadaan sekeliling. Red memeriksa deretan informasi, melakukan pemindaian hingga berkali-kali. Ia kembali mengamati keadaan sekeliling, tercenung agak lama. “Tidak ada informasi aneh,” gumam Red. Red mengulurkan tangan pada Darius. Saat akan mendaratkan tangannya di dahi pria itu, ia merasakan kehadiran seseorang. Red menoleh ke belakang, bersiap untuk menyerang. Saat ia menoleh Darius, sebuah bola putih sudah berada di depan wajahnya. “Sial!” Red melompat ke belakang. Sebuah pelindung seketika aktif saat cahaya terang muncul dari bola putih itu. Sebuah kotak mendadak mengurung Red dari berbagai arah. Ia sontak berteriak saat listrik menye

  • Sistem Pewaris Terhebat   721

    Jack duduk di sofa, mengamati Jeremy yang masih tidak sadarkan diri hingga sekarang. Ia sangat lelah, tetapi matanya sangat berat untuk tertutup.Jack tercenung selama beberapa waktu, teringat dengan pertarungan tempo hari. “Dasar brengsek! Aku sangat kesal setiap kali mengingat pertarungan itu! Aku sudah berlatih sangat keras, tetapi aku justru berakhir seperti orang bodoh.”Jack melirik Tommy sekilas. “Sialan! Jika Tommy tidak membantuku, aku pasti akan semakin terlihat bodoh!”Jack mengembus napas panjang, mengamati keheningan ruangan. “Emir, Russel, yang lain terluka karena pertarungan tempo hari, begitu pun dengan ayah mereka. Meski aku tidak merasa menjadi orang paling bodoh, tetapi aku tetap saja merasa kesal.”“Ayah, Tuan Henry, dan anggota aliansi lain terluka parah. Evan Mulikas bahkan tewas dalam pertempuran. Sialnya, Lucas, Liam, dan Levon menghilang. Aliansi benar-benar kalah dalam pertarungan itu.”Jack menggertakkan gigi, mengamati langit-langit ruangan. Keheningan ruan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status