Missy melompat sangat tinggi, memutar tubuh di udara, melesat ke tengah para pengawal. Ia menghajar mereka dengan sangat cepat hingga mereka bertumbangan. Wanita itu menghindari tembakan seraya melompat mundur.“Aku pinjam pistolmu sebentar.” Missy mengambil pistol di tangan seorang pengawal, melesatkan tembakan seraya bergerak sangat cepat.Jack, Edwin, Russel, Roland, Tommy, Eslon, dan dua pengawal lain segera keluar dari ruangan setelah mendengar keributan di luar.“Wanita itu sangat hebat!” ujar Roland ketika melihat setengah pengawal sudah bertumbangan di lantai.“Brengsek! Kenapa Davis memiliki orang-orang yang sangat hebat di pasukannya? Dari mana dia mendapatkannya?” tanya Russel dengan tatapan geram.“Tutup mulut kalian!” ketus Jack.“Jangan membentakku, sialan!” Russel berdecak. “Apa kita hanya akan menonton pertarungan ini?”“Jika kita menyerang wanita itu, dua pria bertopeng itu akan menyerang kita. Davis bisa menganggap pertarungan itu sebagai tanda berperang. Kita tidak
Davis mengamati ponsel selama beberapa waktu, mengembus napas panjang. “Jika ponselku diretas, Alex pasti segera menghubungiku. Tapi, dia sama sekali tidak mengirim pesan atau meneloponku.”Davis menatap cincinnya selama beberapa waktu. “Apa mungkin sistem menghapus pesan yang Alex kirimkan padaku? Sistem melarangku untuk mencari informasi mengenai keluarga Miller selama ini.”“Aku sebaiknya tidak perlu memusingkan perihal hilangnya pesan Alex mengenai keluarga Miller. Aku bisa bertanya pada Alex ketika aku bertemu dengannya. Aku harus fokus pada latihan dan rencanaku. Aku memiliki lima hari tersisa untuk berlatih.”Davis berbaring di kasur, memejamkan, dan terlelap setelahnya.Sementara itu, Liam dan Levon baru saja memasuki hotel, berjalan menuju elevator. Mereka tiba di depan kamar beberapa menit kemudian.“Aku baru mendapatkan informasi dari Larry jika Davis mengirimkan tiga orang bertopeng untuk menemui keempat pria sialan itu. Mereka datang sebelum Larry. Davis mengajak Jack dan
Jack memasuki ruangan. Ia duduk di sebuah kursi, menatap pemandangan kota dari jendela besar. “Perasaan ini sama seperti saat aku memutuskan untuk menolak menyerahkan wilayah kekuasaanku pada Levon.”“Kau yakin dengan keputusanmu, Jack?” tanya Tommy.“Seperti yang kau katakan, aku hanya perlu memulai kembali dari awal jika aku gagal.”Tommy tertawa. “Kau sudah tumbuh dewasa.”“Tutup mulutmu dan jangan membuatku marah!” Jack berdecak, berjalan menuju jendelan, mengamati pemandangan kota. Ia merapikan penampilannya, mengembus napas panjang. “Ini adalah sebuah babak baru bagi hidupku.” Edwin, Russel, dan Roland memasuki ruangan dalam waktu nyaris bersamaan. Mereka melihat Jack tengah berada di sisi jendela.Para pemimpin utama dari setiap kelompok dan para pengawal berjaga di sepanjang lorong dan di depan ruangan pertemuan, sedangkan anggota pasukan berjaga di sekeliling hotel hingga radius satu kilometer.Edwin mendengkus kesal, menoleh pada jam tangan. Suasana hening ini membuatnya mu
Sammy, Don, Trex, Adam, Delta, dan Missy membuka topeng mereka.Jack, Edwin, Russel, dan Roland terkejut ketika melihat wajah asli pasukan Davis. Mereka menduga jika orang-orang itu adalah pria dan wanita yang masih muda.“Aku cukup terkejut orang-orang bertopengmu adalah pria dan wanita berusia cukup tua.” Jack tersenyum kecut, menatap tajam Trex. “Sialnya, aku mengenal salah satu dari orang-orangmu, Davis.”Adam menahan Missy yang akan maju.“Kau punya selera yang aneh, Davis,” ujar Edwin.“Kalian terdengar iri padaku.” Davis tertawa. “Apa kalian sudah cukup puas melihat wajah pasukan bertopengku? Apa kalian menerima hal ini sebagai syarat kedua yang aku penuhi dari seluruh persyaratan kalian?”“Kami masih ingin wilayah kekuasaan kami kembali ke tangan kami, Davis.” Jack melepaskan jas hingga menampilkan kaus tipis yang menonjolkan tato dan otot-ototnya. “Sesuai dengan perkataanmu, kami bebas mengambil wilayah kami kapan pun darimu. Kami menginginkan wilayah kami sekarang.”“Jadi?”
Davis melompat-lompat, merenggangkan tubuh. “Aku bisa lebih serius sekarang. Aku semangat karena kau sangat semangat melawanku, Jack.”Davis tahu jika Jack adalah orang yang mudah terbawa emosi. Ia akan menggunakan kelemahan itu untuk mengalahkan Jack.Jack mendengkus kesal. “Tutup mulutmu dan lawan aku, Davis!”“Aku tidak boleh membuang-buang waktu.” Davis melesat cepat ke arah Jack, melewati Edwin, Russel, dan Roland yang masih tidak sadarkan diri di lantai. “Aku mengakui jika kalian memang kuat, tetapi aku sudah berlatih dan berjuang sangat keras setiap harinya untuk bertambah kuat. Jika aku kalah di sini, aku akan semakin jauh dari tujuanku.”Jack melesat cepat ke arah Davis seraya menggenggam erat-erat tongkatnya. “Davis sengaja memancing emosiku agar aku lengah. Aku tidak akan mengulangi kesalahan yang sama ketika aku melawanmu tempo hari, Davis.”Davis melompat tinggi, memutar tubuh, melesatkan tendangan sekuat mungkin. Jack menahan tendangan itu dengan tongkat hingga tongkat p
“Berlatih bersama?” gumam Jack, Edwin, Russel, dan Roland.“Aku pikir kalian penasaran bagaimana aku berlatih bersama pasukan bertopengku. Kita bisa lebih mendekatkan hubungan kita dengan berlatih bersama.”“Davis,” bisik Sammy.“Aku pikir itu rencana yang sangat bagus, Jack. Kau bisa belajar banyak hal dari Davis dan pasukannya sekaligus mengenal Davis lebih baik. Semakin kau mengenal Davis, semakin cepat kau tahu kelemahannya,” ujar Tommy.Edwin menoleh pada Eslon sekilas. “Bagaimana menurutmu, Eslon?”“Itu rencana yang bagus. Semakin kau mengenal Davis dan pasukannya, semakin banyak peluang kau untuk mengalahkannya.”“Davis mungkin saja sudah menyiapkan jebakan jika aku bergabung dalam latihan itu.” Edwin meringis, menatap tangan kanannya yang sudah diperban.“Apa menurutmu Davis adalah orang yang suka bertindak curang?”“Davis memang licik, tapi dia tidak pernah melanggar janjinya selama ini. Akan tetapi, bukan berarti dia tidak akan melanggar janjinya.” Edwin mengamati Sammy dan
“Aku mengakui keberanian kalian. Sayangnya, kalian memilih lawan yang salah. Aku tidak akan pergi sebelum memberi kalian sedikit pelajaran sopan santun.” Larry menekan satu kancing jasnya. Satu pasukan penuh pengawal memasuki ruangan, sedang kesepuluh pengawal segera mendekat pada Larry.Adam, Delta, dan Missy melompat mundur, berdiri di depan Jack, Edwin, Russel, dan Roalnd. Pasukan Larry segera mengelilingi mereka. Di saat yang sama, kerusuhan di lorong semakin memanas.“Dia sama menjijikannya seperti, Levon,” ujar Jack.“Ada empat puluh pengawal yang memasuki ruangan. Anggota kita tampaknya masih melawan musuh yang mengacau di lorong.” Edwin menagatp Adam, Delta, dan Missy. “Aku tidak mungkin bisa bertarung dengan keadaanku sekarang.”“Davis tampaknya tidak serius melawan anak kecil sepertimu, Edwin. Dia tahu jika melawan anak kecil adalah tindakan yang salah.” Russel tertawa.“Tutup mulutmu, sialan!” Edwin mendengkus, menoleh pada pintu ruangan di mana Davis, Sammy, Don, dan Trex
“Aku melupakan fakta jika ada sosok di belakang semua tindakan Davis. Bosnya kemungkinan besar mengenal Henry Tolando.” Larry mengepalkan tangan erat-erat. “Jika Davis memiliki hubungan dengan Henry Tolando, maka situasinya menjadi sangat sulit. Tuan Lucas bahkan kesulitan untuk menghancurkan pria itu.”Larry mengirim pesan pada Liam. Ia tidak mungkin keluar dari ruangan ini dengan menanggung malu. Liam dan Levon pasti akan sangat marah.“Apa yang sebenarnya Davis lakukan? Beberapa menit lalu dia bertanya soal Henry Tolando, dan sekarang dia justru mengatakan jika dia mengetahui keberadaan Henry Tolando. Apa dia hanya mengarang cerita?” tanya Jack kebingungan.“Davis pasti hanya membual. Dia bersandiwara dengan baik.” Edwin berdecak.Russel berkata, “Tapi, Larry tampak terkejut ketika Davis mengatakan soal keberadaan Henry Tolando. Hubungan Henry Tolando dengan Lucas Frangkrut buruk, dan aku yakin Lucas Frangkrut mengirim mata-mata untuk mengawasi Henry Tolando.”“Davis membuatku muak
“Selamat datang di ruanganku!” teriak seorang pria sembari tersenyum riang. Pria itu memangku dua ekor kucing di tangan kiri dan kanan. Puluhan kucing berkeliaran di ruangan, saling bertengkar, mengeong, tertidur, dan berlarian ke berbagai tempat. Ruangan terlihat sangat kontras dengan kondisi gedung yang menyeramkan. Ruangan ini sangat terang dengan warna merah dan emas. Sebuah lampu gantung besar berada di langit-langit ruangan. Beberapa rumah dan mainan kucing berada di sisi kiri ruangan, sedangkan sofa, televisi, lemari-lemari, dan kolam renang berada di sebelah kanan. Daniel, Chris, dan Adrian mengamati keadaan sekitar, masih berdiri di tempat mereka. Daniel mengamati pria berkemeja warna-wani di depannya. Ia mengira jika pemimpin orang-orang bertopeng itu adalah seorang pria besar, tinggi, bertato, dan bertampang menyeramkan. Akan tetapi, pria itu justru seperti pria kutu buku dan penyayang binatang. “Senang bertemu dengan Anda.” Aaron meletakkan kedua kucing di lantai, men
Dariel memasuki rumah bersama para pengawalnya. Hujan semakin mengguyur deras di luar. Petir berkali-kali menyambar dan angin semakin kencang hingga beberapa ranting terlempar ke jendela. Suasana ruangan sangat hening, berbeda dengan suasana hari Dariel yang tegang.Dariel menempuh perjalanan hingga berjam-jam untuk di pulau ini. Ia memastikan semuanya dengan sebaik mungkin. “Aku sangat mengkhawatirkan keadaan ayah sekarang, tetapi ayah memintaku untuk melakukan ini. Aku tidak boleh mengecewakannya,” gumamnya.Dariel berusaha fokus dan tenang untuk menyelesaikan misi. Daniel memintanya untuk bertemu dengan seseorang. Pencarian orang itu tidaklah mudah, apalagi Mario berkali-kali tidak sadarkan diri di ruangannya. Selain itu, ia dan Daniel harus waspada terhadap Daniel, Deric, maupun anggota keluarga lain.Dariel mengembus napas panjang, berusaha mengendalikan diri untuk tetap tenang. Ia mengepalkan tangan erat-erat saat pikiran buruk mendadak muncul. Ia sering kali membayangkan Daniel
[Nama Host: Davis] [Keluarga: Miller] [Status Pewaris: Level 36 (3110/3500)] [Health Point: 54/54] [Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54] [Money Power: $30.327.000.000]Hujan mengguyur sejak sore. Udara menjadi lebih dingin dibandingkan biasanya. Kilat terlihat beberapa kali di langit.Davis berada di dalam kamar, mengamati hujan dari jendela. “Dua belas hari berlalu dengan cepat bagiku. Hal ini berbeda sekali saat aku masih tergabung dalam aliansi.”“Tuan Henry dan aliansi bersiap untuk menangkap Logan dan Ludwig dalam dua hari lagi. Logan dan Ludwig juga bersiap untuk melakukan serangan. Kedua pihak mempersiapkan rencana mereka dengan sebaik mungkin.”Davis menutup jendela, duduk di sofa. “Ludwig tidak mendatangi Lucas setelah hari itu. Dia fokus untuk menyempurnakan persiapan. Meski aku sudah tahu rencana mereka dan memberi tahu rencana itu pada Tuan Henry, tetapi aku menduga ada hal yang tidak terduga yang bisa terjadi.”Davis mengembus napas panj
Hujan mengguyur sejak beberapa jam lalu. Davis berada di kamar, mengingat pertemuan dengan Mike Stormy beberapa jam lalu. Ia membuka layar hologram, tercenung selama beberapa waktu. “Sesuai dugaanku, Mike Stormy mencurigaiku membangun bisnis dengan modal dari para berandal. Selain itu, dia memerintahkan bawahannya untuk mencari informasi tentangku. Sayangnya, dia tidak akan mendapatkan apa pun. Aku pun juga belum mengetahui asal-usulku hingga sekarang.” “Aku sudah mencari informasi mengenai Mario, tetapi sistem tidak memberikan informasi apa pun. Mario tampaknya adalah orang yang masuk dalam daftar orang berbahaya. Dia lebih berbahaya dibandingkan Mike.” “Aku masih bisa mengamati keadaan Mike, tetapi aku tidak bisa mencari informasi Mario meski sudah mencoba berkali-kali.” Davis menoleh ke jendela saat petir menggelegar. Ia melihat keadaan menjadi terang sesaat. “Meski sistem tidak memberikan jawaban, aku masih bisa bertanya soal Mario pada seseorang.” Davis bergegas keluar d
[Nama Host: Davis] [Keluarga: Miller] [Status Pewaris: Level 36 (1130/3500)] [Health Point: 54/54] [Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54] [Money Power: $30.324.050.000]Davis sedang dalam perjalanan menuju lokasi pertemuan dengan Mike. Ia mengamati kondisi pusat kota yang sangat ramai. “Sistem memberikan waktu satu jam bagiku untuk bertemu dengan Mike Stormy. Waktunya lebih lama dibandingkan dengan waktu pertemuanku dengan Daisy. Apakah itu berarti Daisy lebih berbahaya dibandingkan Mike?”Davis mengembus napas panjang, membuka layar hologram, mengamati keadaan Henry Tolando dan seluruh anggota aliansi di sebuah ruangan. “Mereka berkumpul untuk membahas kabar kematian Evan Mulikas. Mereka berencana untuk mempercepat penyerangan.”Davis mengepalkan tangan erat-erat. “Firasatku mengatakan bahwa hal buruk akan terjadi. Aku harus bersiap-siap untuk kemungkinan terburuk.”Davis melirik Sammy, Don, dan Dave sekilas. “Aku yakin Tuan Henry akan menyewa Jay d
Mario masih tercenung, mengamati gambar di tangannya. Pikirannya penuh dengan kenangan masa lalu bersama putra kecil Damian dan Dominique.Mario menatap air mata yang terus menetes membasahi kertas. Bahunya berguncang berkali-kali sampai akhirnya ia menangis terisak-isak.Mario mengawasi kamar sekilas. “Apa mungkin Davis masih hidup? Aku mengira Dylan sudah meninggal, tetapi dia ternyata masih hidup. Davis kemungkinan memang masih hidup.”Mario segera menghidupkan komputer, mencari informasi mengenai Davis. Deretan informasi seketika bermunculan di layar. “Aku mengakses informasi kependudukan negara ini dan menemukan banyak sekali pria bernama Davis.”Mario menatap gambar, mencocokkan foto dengan informasi di layar. “Daisy menyerahkan kertas ini padaku beberapa hari lalu, tetapi aku baru melihat gambar pria ini sekarang. Donald mendadak datang sehingga aku belum sempat mengeceknya.”“Jika pria itu memang Davis, maka Daisy sudah bertemu dengannya.” Mario sontak terdiam, mengepalkan tan
Hujan mengguyur deras sejak beberapa jam lalu. Ruangan makan tampak ramai oleh cerita Sarah dan Elora. Petir beberapa kali menggelegar hingga kedua anak itu menjerit ketakutan.Suasana yang ramai perlahan sepi setelah kepergian Sarah dan Elora. Davis berpindah ke ruangan utama, menonton berita di televisi. Pembawa berita tengah menyiarkan kabar ledakan bom dan kelompok teroris di ibu kota Floxia. “Aku sudah memberi tahu Tuan Henry soal penyerangan musuh pada Evan Mulikas. Akan tetapi, aku cukup mengkhawatirkan keadaan Evan Mulikas. Dia adalah sosok penting dalam aliansi. Jika dia terluka atau sampai tewas, aliansi pasti akan melemah. Logan dan Ludwig kemungkinan besar akan langsung menyerang. Jika aliansi kalah, mereka kemungkinan akan mengincarku.”Davis mengembus napas panjang, bersandar di kursi, tertawa. “Aku tampaknya terlalu berpikir berlebihan. Evan Mulikas dan pasukannya bukanlah orang-orang lemah. Dia adalah mantan kepala kepolisian Fluxton dan para bawahannya adalah orang-o
Ludwig berjalan menuju gedung, mengawasi keadaan sekeliling saksama. Ia mengabaikan para tahanan yang berkumpul di halaman.Ludwig menghubungi Logan, berjalan lebih cepat. “Bagaimana keadaan di tempat ini? Apakah musuh mencurigai keberadaanku?”Logan menamati layar-layar yang menunjukkan Ludwig dan kondisi penjara. “Tidak ada hal yang mencurigakan hingga sekarang. Akan tetapi, kau harus tetap waspada. Ingat kau hanya memiliki waktu setengah jam. Saat ini, aku masih mengunduh data sekarang.”“Aku mengerti.” Ludwig menutup panggilan, menuruni sebuah tangga. Saat tiba di lantai bawah, ia bergabung dengan para petugas kebersihan yang lain.“Para bawahan Evan Mulikas masih berkeliaran di dalam penjara dan kepolisian hingga saat ini. Mereka mengawasi Lucas, Liam, dan Levon dengan sangat ketat. Mereka bahkan tidak mengalihkan pandangan dari Paman Lando meski dia sedang sakit. Aku tidak boleh sampai tertangkap oleh mereka.”Beberapa polisi memasuki ruangan. Pemimpin mereka memberikan arahan s
[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 36 (965/3500)][Health Point: 54/54][Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54][Money Power: $30.323.995.000]Sebastian tengah berada di sisi kolam, duduk di kursi roda. Pikirannya tertuju pada peristiwa semalam. “Davis tidak fokus dengan pertarungan. Dia tampaknya sedang memikirkan cara untuk menghadapi Logan dan Ludwig. Meski dia tidak terlibat langsung dengan dua orang itu, tetapi aku yakin dia akan turun dalam pertarungan untuk mengamankan Henry Tolando.”Sebastian menoleh ke belakang saat Sonya menghampirinya.“Apa sudah ada perkembangan dari pencarian anggota lain, Simon?” tanya Sonya sembari melirik sekeliling, memastikan keadaan aman. Ia menyimpan sebuah gelas di meja.“Grey dan Benny memberi tahuku jika mereka bertemu dengan Moses semalam. Sung dan Tora juga bertemu dengan Mathilda di lokasi berbeda. Akan tetapi, Toshi dan Taka belum bertemu siapa pun hingga saat ini. Moses dan Mathilda berak