“Grey?” ujar Benny memastikan.Grey menoleh sesaat, memacu mobil lebih cepat. “Tutup mulutmu dan jangan membuat keributan apa pun! Pasukan keluarga Miller tersebar di seluruh penjuru kota ini. Kita harus bisa keluar dengan selamat dan menemui Tuan Dylan di Lilitown.”“Tuan Dylan?”Mobil melaju secepat mungkin di sebuah jalan kecil. Listrik di seluruh kota mati total. Kemacetan terus terjadi di beberapa ruas jalan. Beberapa ambulans dan mobil polisi melaju cepat menuju jembatan.“Aku mencarimu nyaris seharian, sialan! Kau membuatku sangat merepotkan!” Grey mengembus napas panjang. “Kita belum bisa tenang sebelum kita berhasil keluar dari Lunatown. Listrik akan kembali hidup dan hal itu akan memudahkan pasukan keluarga Miller untuk menangkap kita.”“Bagaimana kau bisa tahu aku sedang berada di Lunatown? Apa kau datang atas perintah Tuan Dylan? Apa yang sudah terjadi sebenarnya?”“Diamlah brengsek! Aku tidak memiliki waktu untuk menjelaskan semuanya padamu sekarang. Tuan Dylan memang mem
Davis mengantarkan kepulangan Sebastian dan keluarga Anderson di teras rumah. Waktu terasa begitu cepat sehingga pesta usai tanpa terasa.“Davis, kau harus datang ke pesta ulang tahunku dua minggu lagi.” Rebecca tersenyum, melambaikan tangan, memasuki mobil.“Davis, terima kasih atas pesta hari ini,” ujar Emmely.Susan masih berdiri di teras. Ia merasa enggan untuk pergi dari Davis dan ingin tetap berada di rumah ini. Akan tetapi, ia tahu Drake tidak akan setuju dengan hal itu.Susan terus menyesali keputusannya menolak pernyataan cinta Davis. Pria itu tumbuh menjadi pria luar biasa yang membuatnya berdebar sangat kencang ketika berada di dekatnya dan memikirkannya.“Davis, aku pergi.” Susan berjalan dengan enggan, tersenyum sembari melambaikan tangan pada Sarah dan Elora, tetapi ia memberikan tatapan sinis pada Angela dan Elena.“Sarah, Elora, kalian harus segera tidur. Kalian harus sekolah besok, begitupun denganmu, Alex.” Angela mengingatkan.“Jangan berpikir untuk bermain game sam
“Bagaimana Samuel bisa bersama Tuan Davis?” Benny tercenung, mengamati layar saksama. “Bukankah itu Don, Trex, Frans, dan teman-teman Samuel di pasukan dulu?”Benny menoleh pada Dylan. “Tuan Dylan, apa yang sebenarnya terjadi?”“Aku akan menghubungi Simon. Dia akan menjelaskan semuanya padamu.” Dylan menekan sebuah tombol. Sebastian seketika muncul di layar.“Kau membuatku sedikit cemas Benny,” ujar Sebastian.Benny membungkuk sesaat. “Maafkan aku jika aku membuatmu cemas, Tuan. Aku sedikit mengalami kesulitan dalam perlarianku kemarin.”Dylan memberi anggukan pada Sebastian.“Aku akan menjelaskan semuanya padamu, Benny. Aku berhasil menyelamatkan Davis dalam kejadian dua puluh lima tahun lalu.” Sebastian menerangkan semua informasi sedetail mungkin pada Benny.Benny mengepalkan tangan erat-erat, menyimak saksama. “Aku mengerti. Semua pertanyaanku akhirnya terjawab.”“Samuel tampaknya membutuhkan penjelasan darimu, Benny. Dia terlihat marah ketika aku mengetakan soalmu padanya kemarin
[Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 22 (320/2200)][Health Point: 42/42][Kekuatan: 38 | Pertahanan: 39 | Kecerdasan: 35 | Kelincahan: 38][Money Power: $1.095.700.000]Benny mengamati sebuah bangunan megah di depannya. Ia mengawasi keadaan sekeliling, melihat beberapa penjaga berdiri di beberapa sudut rumah.“Kau siap, Benny?” tanya Grey.“Aku harus segera menyelesaikan kesalahpahaman ini secepatnya agar aku bisa melindungi Tuan Davis. Aku tidak boleh membuang-buang waktu.” Benny mengepalkan tangan erat-erat.Benny melepas sabuk pengaman. “Aku penasaran kenapa semua luka-lukanmu tiba-tiba sembuh seolah kau tidak pernah tertembak sebelumnya? Aku tidak melihat seorang dokter pun datang menemui kita semalam. Tuan Dylan juga tidak mengatakan apa pun.”“Aku tertidur tak kama setelah berbaring di ranjang. Aku juga tidak merasakan kehadiran dan sentuhan seseorang. Ketika aku terbangun, aku kembali bugar seakan tidak pernah terluka sebelumnya. Kita seharusnya tidak
“Apa juga baru menyadari jika Paman Grey adalah adalan paman dari Chris. Dia tentu tahu soal pekerjaan Chris dahulu.” Davis bersembunyi di dinding ketika Benny, Grey, dan Eric menoleh ke arahnya.Davis berjalan menuju ruang utama. “Paman Grey dan Paman Eric kemungkinan sengaja tidak memberitahuku jika mereka adalah senior dari Sammy dan yang lain untuk mengujiku. Aku akan bertanya pada mereka ketika pertarungan selesai.”Alex mendekat pada Davis, mengawasi sekeliling. “Siapa dua pria itu Davis? Mereka tampak sangat menyeramkan.”“Salah satu dari mereka adalah senior dari Sammy, Don, dan yang lain.” Davis mengacak-acak rambut Alex.“Apa?” Alex terkejut, mengikuti Davis. “Aku melihat kedua pria tua itu menyeramkan. Apa yang mereka lakukan di sini?”Davis dan Alex duduk di sofa.“Paman Grey adalah paman dari Chris, salah satu anggota pasukanku yang juga teman dari Sammy, Don, dan yang lain. Dia masih memiliki tugas penting sekarang sehingga dia belum bisa menemuiku. Sementara itu, Benny
“Apa yang terjadi padamu, Samuel?” tanya Benny.Sammy tidak menjawab pertanyaan tersebut. Ia melompat tinggi, melesatkan tendangan sekuat mungkin. Akan tetapi, Benny mampu menahan serangannya tanpa bergeser dari tempatnya sekalipun.Sammy melayangkan serangan beruntun tanpa henti. Ia mengerahkan semua kemampuannya untuk mengalahkan Beny.“Kau sudah bertambah kuat, Samuel. Aku sangat bangga padamu. Sayangnya, aku tidak akan mengalah padamu,” ujar Benny seraya menahan kaki Sammy, lantas melesatkan tendangan sikut pada perut pria itu.Sammy menahan serangan itu dengan tangan kiri, melompat mundur untuk menjaga jarak. Ia sudah menduga jika melawan Benny tidak akan mudah.Benny melesat maju, menyerang Sammy. Ia tersenyum ketika semua serangannya dapat ditahan dan dihindari dengan cukup mudah.Davis mengamati pertarungan saksama. “Mereka berdua sangat hebat. Aku nyaris kesulitan melihat pergerakan mereka.”“Aku sudah menduga jika pria tua itu berbahaya.” Alex mengacak-acak rambut. “Aku yaki
Davis dan semua orang sontak terkejut ketika mendengar Benny mengakui kekalahan di detik-detik terkahir pertandingan.“Kenapa Benny tiba-tiba mengaku kalah? Apa yang sebenarnya terjadi?” Davis mengamati Sammy dan Benny bergantian.Don berjalan ke tengah arena. “Karena Benny mengaku kalah, maka pemenang pertarungan ini adalah Sammy.”Sammy mengambil kaki palsunya, menolak saat Don akan membantunya berdiri. Ia menatap Benny lekat-lekat, segera berbalik.“Aku akan menunggumu dan teman-temnamu di pantai saat tengah malam nanti, Samuel. Aku akan menceritakan semuanya padamu,” ujar Benny dengan suara nyaris berbisik. Ia berjalan ke sisi arena, mengambil satu botol minuman.“Kenapa Benny tiba-tiba mengaku kalah dari Sammy? Dia hampir menjadi pemenang.” Alex menggeleng beberapa kali.Jacob menimpali, “Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi kau harus segera tidur sekarang, Alex. Kau harus bersiap untuk sekolah besok.”“Ayolah. Waktu masih menunjukkan pukul setengah sembilan malam. Sarah dan Elo
“Bolehkah aku bergabung denganmu, Chris?” tanya Dariel seraya berlari di samping Chris.“Tentu.” Chris mengangguk, menambah kecepatan lari. Ia ingin tahu sejauh mana Dariel mampu mengejarnya.Dariel tersenyum. “Kau tidak bermaksud meninggalkanku, bukan?”“Aku tidak berani melakukannya.” Chris berlari lebih cepat. “Anda berlatih lebih keras dibandingkan sebelumnya.”“Ya, aku merasa bahwa aku cukup bermalas-malasan beberapa waktu lalu. Aku tidak ingin kemalasan menimbun potensiku.” Dariel menoleh ke arah pintu sekilas. Deric mengatakan padanya bahwa ia akan menyusul. “Aku mendengar jika Benny berhasil lolos.”“Anda benar. Benny berhasil lolos karena Dylan membantu. Dia menonaktifkan sistem di seluruh mobil dan perangkat kami sehingga Benny mampu melarikan diri. Meski begitu, Benny bukan lawan yang mudah.”“Ceritakan padaku seberapa kuat Benny.”“Benny membuatku kesulitan hingga aku mendapat beberapa pukulan dan tendangannya. Dia juga mampu mengimbangi Tuan Samson dalam pertarungan. Sela
Jack sontak menahan napas, menggigit tangan Tommy. “Kita terkurung di tempat sialan ini sekarang! Musuh pasti akan datang ke tempat ini jika kita hanya diam saja!”“Seluruh komunikasi kita terputus dengan pasukan lain. Meski begitu, aku yakin pasukan bantuan sedang dalam perjalanan menuju tempat ini.”Sebuah ledakan tiba-tiba terdengar. Jack dan Tommy sontak terdiam.[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 3 menit 30 detik]Sementara itu, pasukan gabungan aliansi dan pemerintah Floxia masih memburu Lucas, Liam, dan Levon. Mereka mengerahkan pasukan untuk mengejar melalui jalur darat dan udara.Ledakan terjadi di beberapa titik hutan, disusul asap hitam yang membumbung tinggi.Pasukan Logan dan Ludwig terus melindungi Lucas, Liam, dan Levon. Mereka juga bergerak untuk menghadang pasukan lawan.Rombongan mobil terlihat melewati jalan setapak. Titik kecil cahaya menjadi tanda pergerakan mobil di bawah rimbun daun.“Dasar brengsek!” Lucas menendang kursi. “Kenapa pasukan bodoh itu seakan-seak
Jay, Noah, dan Layla berhasil membekuk Draco.“Dasar brengsek! Lepaskan aku!” teriak Draco sembari terus memberontak. Ia merasakan aliran listrik di tubuhnya. “Mereka tersengat listrik, tetapi mereka tetap tidak melepaskanku! Siapa sebenarnya mereka, dan seberapa kuat mereka?”Draco mengamati Henry Tolando di dalam helikopter. “Sialan! Padahal aku hampir berhasil mengalahkannya! Kenapa orang-orang sialan ini sangat sulit dikalahkan?”“Ah!” Draco meringis kesakitan ketika Jay mematahkan tangan dan kakinya. “Dasar bajingan! Aku pasti akan membalas kalian semua!”Draco menggertakkan gigi, menahan rasa sakit yang semakin parah. Ia semakin kesulitan menggerakkan tangannya. “Apa yang harus aku lakukan sekarang?”Draco memaksakan mendongak saat beberapa pengawal memasuki helikopter. Ia tiba-tiba tersenyum saat menyadari sesuatu. “Mereka tidak bisa menghidupkan helikopter itu. Benda itu tampaknya rusak bersama seluruh sistem dan alat-alat canggih di gedung ini. Mereka tidak akan bisa meningga
Pedro tidak sadarkan diri setelah terkena pukulan di belakang lehernya. Meski begitu, alat di tubuhnya masih menyala dan mengirimkan informasi pada Logan dan Ludwig.Leon segera mengikat tubuh Pedro, menoleh ke lantai bawah. “Dia melemparkan koper-koper itu ke lantai bawah. Koper-koper itu kemungkinan adalah koper-koper yang tersimpan di ruangan rahasia.”Leon membunyikan peluit untuk mengirimkan pesan pada Jay, Noah, dan Layla. Ia bergegas menuruni tangga secepat mungkin, mengawasi keadaan sekeliling.Di waktu yang sama, pasukan bantuan musuh sudah memasuki bangunan. Mereka menyebar dan bergerak ke sekeliling, memasuki satu per satu ruangan, bergerak menuju tangga.“Aku baru saja mendapatkan informasi dari Tuan Logan. Ada musuh yang sudah sadarkan diri. Dia ... bahkan berhasil mengalahkan Tuan Pedro sendirian,” ujar pemimpin pasukan saat menghubungi anggota pasukan. “Jika kalian menemukan pria itu, kalian harus segera mengirimkan pesan darurat. Kalian harus menghindari pertarungan de
“Dasar brengsek! Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi aku harus menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin,” ujar Draco sembari melompati para penjaga yang tidak sadarkan diri di sepanjang lorong. Draco tersenyum, menendang seorang penjaga. “Apakah aku harus tetap menghabisi Henry Tolando sesuai perintah Logan dan Ludwig?”Draco mendengkus kesal, terkejut saat melihat layar hologram di depannya. “Apa ini? Kenapa tanganku bisa menembus layar ini?”Pedro berlari di samping Draco. “Itu adalah layar hologram, Tuan. Aku tidak tahu bagaimana pastinya, tetapi aku menduga layar hologram dan keadaan sekarang adalah ulah Logan.”Logan mendadak muncul di layar hologram. “Aku akan menjelaskan sedetail mungkin apa yang sedang terjadi sekarang. Aku menempatkan sebuah alat canggih di tubuh kalian sebelum kalian menyamar sebagai mata-mata. Alat itu aktif saat dalam keadaan darurat. Alat itu memiliki kemampuan untuk meretas semua sistem canggih, alat komunikasi sekaligus alat pelacak. Selama alat i
[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 30 menit 15 detik]Rombongan mobil yang membawa Lucas, Liam, dan Levon terus melaju menuju bukit, melewati tanjakan dan hutan lebat. Di saat yang sama, pertarungan terjadi halaman dan sepanjang jalan. Pasukan Logan dan Ludwig berhasil mengecoh musuh dan melakukan serangan mendadak. Asap membumbung tinggi di beberapa titik lokasi. Beberapa anggota pasukan terlihat terkapar di tanah dan jalan. Suara tembakan terdengar bersahutan berkali-kali. Dua anggota pasukan tengah menyingkirkan batang pohon yang menimpa mobil. Seorang anggota menarik Evan Mulikas dari dalam kendaraan, menjauhkan pria itu dari lokasi kecelakaan. Evan Mulikas tidak sadarkan diri setelah sebuah bom meledak di depan mobilnya. Pohon tumbang dan mengenai kendaraan hingga ia terjepit. Darah mengalir dari kepala dan wajahnya. Seorang dokter bergegas mengecek keadaannya. Di saat para pengawal utama Evan Mulikas mengobatinya, sebagian pasukannya dan pasukan aliansi bergegas mengejar Lu
Lucas, Liam, dan Levon seketika bersiaga saat mendapatkan informasi dari bawahan mereka. Suara ledakan terdengar dari arah cukup jauh. “Dasar bajingan! Bagaimana mungkin aliansi bodoh itu menemukan keberadaan kita di tempat ini?” tanya Lucas sembari mengintip keadaan luar melalui jendela. Ia melihat asap mengepul di arah barat dan timur. Lucas mendengkus kesal. “Bukankah orang-orang itu mengatakan bahwa aliansi bodoh itu tidak mungkin menemukan keberadaan kita di tempat ini?”“Aku menduga jika ada pengkhianat di antara pasukan kita, Ayah. Mengingat penjelasan Paman Ludwig sekaligus melihat tindakan pasukan khusus itu, mereka tidak mungkin berbohong dengan ucapan mereka,” kata Liam. Levon menimpali, “Ya, aku juga menduga hal yang sama, Ayah. Pengkhianat itu pasti sudah membocorkan informasi lokasi ini pada Henry Tolando dan yang lain. Kalaupun tidak ada pengkhianat di pihak kita, kemungkinan lainnya adalah aliansi memang sudah mengikuti kita sejak kita keluar dari penjara. Meski beg
Henry Tolando dan para anggota aliansi berada dalam situasi yang cukup aman sekarang. Mereka berada dalam penjagaan yang lebih ketat dibandingkan sebelumnya. Meski begitu, pasukan Logan dan Ludwig tidak tinggal diam. Mereka menyebar ke berbagai lokasi untuk menemukan tempat persembunyian anggota aliansi sekaligus untuk melakukan serangan balasan. Situasi beberapa kota masih mencekam. Para polisi terus berpatroli di berbagai jalan, mencari dan mengejar para tahanan yang melarikan diri. Pemerintah kota menetapkan situasi gawat darurat dan melarang semua warganya untuk meninggalkan rumah. Di waktu yang sama, beragam media terus memperbaharui informasi seputar kerusuhan.Pasukan khusus aliansi berjaga di depan sebuah rumah, hilir mudik memeriksa keadaan. Para penjaga menjaga lorong dengan persenjataan lengkap. Setiap pasukan saling berkomunikasi, memperbaharui informasi. Di sebuah ruangan, Draco baru saja sadarkan diri. Pria itu membuka mata perlahan, mengawasi keadaan sekeliling. Saat
Rebecca memutar bola mata. “Susan, bisakah kau duduk? Kau terus jalan mondar-mandir sampai membuatku pusing.”Emmely menyahut, “Tenanglah, Susan. Aku yakin Davis akan baik-baik saja. Para pengawalnya akan melindunginya.”“Ya, orang-orang menyeramkan itu tidak akan mungkin membiarkan Davis dalam bahaya.” Rebecca meneguk teh hangat. “Suasana berbagai kota dalam bahaya sekarang. Kita beruntung karena Leaventown masih terkendali. Orang-orang Davis juga menjaga rumah ini. Kita akan aman selama kita berada di dalam rumah.”Susan menjatuhkan diri di sofa, mengendalikan napas yang terengah-engah. “Aku tetap mengkhawatirkan Davis. Dia bahkan tidak mengangkat panggilan dan membalas pesanku sejak tadi. Aku sangat takut sekarang.”Rebecca dan Emmely memutar bola mata, mengabaikan Susan. Romeo mendengkus kesal, menggerutu, “Susan sangat menyebalkan karena terus membicarakan Davis.”Gabriel tertawa. “Aku percaya bahwa Davis akan baik-baik saja. Dia memiliki keberuntungan yang sangat banyak.”“Apa
“Apa?” Henry Tolando terkejut saat mendengar ucapan Davis di telepon. “Kau akan pergi untuk menangkap Lucas?”Harold dan para pengawal yang berjaga sontak terkejut, tetapi mereka memilih diam. Henry Tolando menjatuhkan tubuh ke soga, mencengkeram ponsel lebih erat. Ia seolah tidak peduli benda itu akan hancur. “Kenapa kau tiba-tiba berubah pikiran, Davis? Bukankah kau mengatakan akan berada di balik layar? Bagaimana jika kau tewas dalam penyerangan itu? Kelompok sialan itu mungkin saja akan muncul kembali.”Davis mengamati penampilannya di cermin, tersenyum. “Aku akan baik-baik saja, Tuan. Aku sudah menyusun rencana untuk tindakan ini. Kau juga tidak perlu khawatir jika aku tidak akan memberikan informasi padamu. Aku akan tetap memberikan informasi padamu sesuai dengan janjiku. Aku juga sudah mengirim pasukanku untuk menjagamu, Harry, dan Helga.”“Dasar bajingan tengik! Apa yang sebenarnya ada dalam otakmu? Pertarungan masih terjadi, dan kemungkinan musuh akan tahu pergerakanmu dan m