“Apa yang terjadi padamu, Samuel?” tanya Benny.Sammy tidak menjawab pertanyaan tersebut. Ia melompat tinggi, melesatkan tendangan sekuat mungkin. Akan tetapi, Benny mampu menahan serangannya tanpa bergeser dari tempatnya sekalipun.Sammy melayangkan serangan beruntun tanpa henti. Ia mengerahkan semua kemampuannya untuk mengalahkan Beny.“Kau sudah bertambah kuat, Samuel. Aku sangat bangga padamu. Sayangnya, aku tidak akan mengalah padamu,” ujar Benny seraya menahan kaki Sammy, lantas melesatkan tendangan sikut pada perut pria itu.Sammy menahan serangan itu dengan tangan kiri, melompat mundur untuk menjaga jarak. Ia sudah menduga jika melawan Benny tidak akan mudah.Benny melesat maju, menyerang Sammy. Ia tersenyum ketika semua serangannya dapat ditahan dan dihindari dengan cukup mudah.Davis mengamati pertarungan saksama. “Mereka berdua sangat hebat. Aku nyaris kesulitan melihat pergerakan mereka.”“Aku sudah menduga jika pria tua itu berbahaya.” Alex mengacak-acak rambut. “Aku yaki
Davis dan semua orang sontak terkejut ketika mendengar Benny mengakui kekalahan di detik-detik terkahir pertandingan.“Kenapa Benny tiba-tiba mengaku kalah? Apa yang sebenarnya terjadi?” Davis mengamati Sammy dan Benny bergantian.Don berjalan ke tengah arena. “Karena Benny mengaku kalah, maka pemenang pertarungan ini adalah Sammy.”Sammy mengambil kaki palsunya, menolak saat Don akan membantunya berdiri. Ia menatap Benny lekat-lekat, segera berbalik.“Aku akan menunggumu dan teman-temnamu di pantai saat tengah malam nanti, Samuel. Aku akan menceritakan semuanya padamu,” ujar Benny dengan suara nyaris berbisik. Ia berjalan ke sisi arena, mengambil satu botol minuman.“Kenapa Benny tiba-tiba mengaku kalah dari Sammy? Dia hampir menjadi pemenang.” Alex menggeleng beberapa kali.Jacob menimpali, “Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi kau harus segera tidur sekarang, Alex. Kau harus bersiap untuk sekolah besok.”“Ayolah. Waktu masih menunjukkan pukul setengah sembilan malam. Sarah dan Elo
“Bolehkah aku bergabung denganmu, Chris?” tanya Dariel seraya berlari di samping Chris.“Tentu.” Chris mengangguk, menambah kecepatan lari. Ia ingin tahu sejauh mana Dariel mampu mengejarnya.Dariel tersenyum. “Kau tidak bermaksud meninggalkanku, bukan?”“Aku tidak berani melakukannya.” Chris berlari lebih cepat. “Anda berlatih lebih keras dibandingkan sebelumnya.”“Ya, aku merasa bahwa aku cukup bermalas-malasan beberapa waktu lalu. Aku tidak ingin kemalasan menimbun potensiku.” Dariel menoleh ke arah pintu sekilas. Deric mengatakan padanya bahwa ia akan menyusul. “Aku mendengar jika Benny berhasil lolos.”“Anda benar. Benny berhasil lolos karena Dylan membantu. Dia menonaktifkan sistem di seluruh mobil dan perangkat kami sehingga Benny mampu melarikan diri. Meski begitu, Benny bukan lawan yang mudah.”“Ceritakan padaku seberapa kuat Benny.”“Benny membuatku kesulitan hingga aku mendapat beberapa pukulan dan tendangannya. Dia juga mampu mengimbangi Tuan Samson dalam pertarungan. Sela
Davis bersiap untuk berolahraga pagi ini. Ia melakukan pemanasan di kamar dan bertemu dengan Jacob, Alex, dan Carlos di ruang utama.Davis menoleh pada Grey dan Eric yang berjalan menuju halaman bekang.“Davis, apa yang kau tunggu?” tanya Alex, “Sammy, Don, dan yang lain sudah berada di pantai sekarang. Mereka pasti akan menghukum kita jika kita datang terlambat.”Davis, Alex, Jacob, dan Carlos bertemu dengan Sammy, Benny, Don, Trex, Frans, Willy, dan Nathan di pantai.Davis teringat dengan pertemuan Sammy, Benny, dan yang lain di pantai semalam. Meski penasaran, ia memilih untuk berolahrga. Setelah mengelilingi pantai sebanyak dua puluh kali, ia berlatih beladiri bersama Sammy.Alex belatih bersama Don, Jacob berlatih bersama Frans dan Trex, sedang Carlos berlatih bersama Willy dan Nathan.Benny memperhatikan Davis dari jauh. “Tuan Davis memiliki kemampuan beladiri yang mumpuni untuk pria seusianya. Akan tetapi, kemampuannya masih berada di level empat sekarang, sedang Sammuel dan ya
“Aku memberikan kepercayaanku pada kalian bertiga,” ujar Davis seraya mengamati Benny, Grey, dan Eric bergantian. “Aku memiliki tugas untuk kalian sekarang.”Benny, Grey, dan Eric saling menoleh satu sama lain. “Benny, Grey, kalian berdua akan bertugas untuk mencari keberadaan rekan-rekan kalian sesama anggota level bintang satu. Aku ingin merekrut lebih banyak anggota sekuat kalian. Semua kebutuhan kalian akan aku siapkan, termasuk pasukan untuk membantu kalian. Dan kau Eric, aku akan menugaskan untuk tetap berada di rumah ini sampai kondisimu benar-benar pulih setelah operasi.”Eric berkata, “Aku tidak keberatan jika aku ikut menemani Benny dan Grey.”“Kau akan tetap berada di sini sampai kau pulih total.” Davis menoleh pada Benny dan Grey. “Benny, Grey, kalian bisa pergi hari ini juga.”“Kami mengerti.” Benny dan Grey mengangguk.“Nathan, aku ingin kau membantu mempersiapkan keberangkatan Benny dan Grey.”“Aku mengerti,” sahut Nathan.Davis, Sammy, Don, dan yang lain pergi ke kanto
Sebuah mobil keluar dari gerbang rumah, melewati hamparan hutan.Adrian memacu mobil lebih cepat, menoleh singkat pada Mario yang duduk di sampingnya. Ia terkejut dan curiga ketika Mario tiba-tiba mengajaknya pergi, terlebih hanya berdua seperti sekarang tanpa adanya penjagaan dari pengawal lain.“Ke mana kita akan pergi, Tuan?” tanya Adrian.“Aku cukup bosan berada di dalam rumah akhir-akhir ini. Aku ingin berlibur ke suatu tempat, tapi Mike tidak mengizinkanku. Kita hanya akan berjalan-jalan di sekitar hutan ini.”“Aku mengerti.”Mobil memasuki hutan lebih dalam. Rumah semakin mengecil hingga akhirnya menghilang dari pandangan. Sepanjang sisi kiri dan kanan jalan hanya terlihat pepohonan yang menjulang tinggi ke langit. Kawanan burung terlihat terbang ke atas, dan beberapa tupai mengamati mobil yang melaju dari dahan pohon.Adrian dan Mario sama-sama diam untuk sementara waktu. Kedua pria itu tenggelam dalam pikiran masing-masing. Angin sesekali berembus pelan. Mario tersenyum sel
Dylan memperbesar layar. “Pasukan keluarga Miller bergerak ke tempat Mario dan Mike berada. Mereka sangat serius untuk mencari keberadaan Mario dan menangkapku.”Dylan mengklik sebuah layar. Ia melihat Mario dan Mike yang tengah berdiskusi. “Kau membuatku sangat muak, Mario. Aku tidak akan pernah memaafkanmu meski kau bersujud di depanku seribu tahun pun. Kau tetaplah pengkhianat brengsek!”Dylan mematikan layar, bersandar di kursi, mengamati langit-langit ruangan. “Aku seharusnya tidak menghalangi Adrian untuk menghabisi Mario. Akan tetapi, aku tidak boleh mengambil keputusan karena emosi sesaat. Aku harus bisa berpikir jernih untuk mengambil keputusan yang tepat. Davis bisa berada dalam bahaya jika aku salah mengambil tindakan. ”Mario dan Mike masih berdiskusi di ruangan.“Jadi, ke mana aku harus pergi sekarang?” tanya Mario.“Aku sudah menyiapkan tempat yang aman untukmu. Aku juga akan menambah jumlah pengawal untuk menjagamu. Pasukan keluarga Miller tidak boleh sampai menangkapmu
Pasukan keluarga Miller segera mengelilingi rombongan Mike dan Mario dari berbagai arah. Mereka tidak memberikan celah sekecil apa pun untuk kabur.“Kita sudah terkepung,” ujar Mike dengan wajah cemas. “Bagaimana mungkin mereka bisa mengetahui keberadaan Mario? Apa mungkin Dylan memberi tahu keberadaan Mario pada pasukan keluarga Miller?”“Aku harus segera menghubungi Mario.” Mike menekan sebuah tombol. “Mereka sudah mengepung kita. Aku dan pasukanku akan membuat jalan keluar untukmu. Aku akan memberimu tanda secepat mungkin.”“Kau tidak perlu melakukannya, Mike. Mereka mengincarku, bukan mengincarmu. Kau tidak boleh hancur hanya untuk melindungiku. Kau memiliki keluarga dan masa depan,” ujar Mario.“Apa maksudmu, sialan? Apa kau menyerah?”“Kau benar. Aku akan menyerahkan diri pada pasukan keluarga Miller.”“Dasar bodoh! Apa yang kau katakan! Mereka akan menghabisimu!” pekik Mike bersamaan dengan mobil yang berhenti. “Mario!”“Jangan keluar dari mobil. Mereka tidak boleh tahu kalau k
Jack sontak menahan napas, menggigit tangan Tommy. “Kita terkurung di tempat sialan ini sekarang! Musuh pasti akan datang ke tempat ini jika kita hanya diam saja!”“Seluruh komunikasi kita terputus dengan pasukan lain. Meski begitu, aku yakin pasukan bantuan sedang dalam perjalanan menuju tempat ini.”Sebuah ledakan tiba-tiba terdengar. Jack dan Tommy sontak terdiam.[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 3 menit 30 detik]Sementara itu, pasukan gabungan aliansi dan pemerintah Floxia masih memburu Lucas, Liam, dan Levon. Mereka mengerahkan pasukan untuk mengejar melalui jalur darat dan udara.Ledakan terjadi di beberapa titik hutan, disusul asap hitam yang membumbung tinggi.Pasukan Logan dan Ludwig terus melindungi Lucas, Liam, dan Levon. Mereka juga bergerak untuk menghadang pasukan lawan.Rombongan mobil terlihat melewati jalan setapak. Titik kecil cahaya menjadi tanda pergerakan mobil di bawah rimbun daun.“Dasar brengsek!” Lucas menendang kursi. “Kenapa pasukan bodoh itu seakan-seak
Jay, Noah, dan Layla berhasil membekuk Draco.“Dasar brengsek! Lepaskan aku!” teriak Draco sembari terus memberontak. Ia merasakan aliran listrik di tubuhnya. “Mereka tersengat listrik, tetapi mereka tetap tidak melepaskanku! Siapa sebenarnya mereka, dan seberapa kuat mereka?”Draco mengamati Henry Tolando di dalam helikopter. “Sialan! Padahal aku hampir berhasil mengalahkannya! Kenapa orang-orang sialan ini sangat sulit dikalahkan?”“Ah!” Draco meringis kesakitan ketika Jay mematahkan tangan dan kakinya. “Dasar bajingan! Aku pasti akan membalas kalian semua!”Draco menggertakkan gigi, menahan rasa sakit yang semakin parah. Ia semakin kesulitan menggerakkan tangannya. “Apa yang harus aku lakukan sekarang?”Draco memaksakan mendongak saat beberapa pengawal memasuki helikopter. Ia tiba-tiba tersenyum saat menyadari sesuatu. “Mereka tidak bisa menghidupkan helikopter itu. Benda itu tampaknya rusak bersama seluruh sistem dan alat-alat canggih di gedung ini. Mereka tidak akan bisa meningga
Pedro tidak sadarkan diri setelah terkena pukulan di belakang lehernya. Meski begitu, alat di tubuhnya masih menyala dan mengirimkan informasi pada Logan dan Ludwig.Leon segera mengikat tubuh Pedro, menoleh ke lantai bawah. “Dia melemparkan koper-koper itu ke lantai bawah. Koper-koper itu kemungkinan adalah koper-koper yang tersimpan di ruangan rahasia.”Leon membunyikan peluit untuk mengirimkan pesan pada Jay, Noah, dan Layla. Ia bergegas menuruni tangga secepat mungkin, mengawasi keadaan sekeliling.Di waktu yang sama, pasukan bantuan musuh sudah memasuki bangunan. Mereka menyebar dan bergerak ke sekeliling, memasuki satu per satu ruangan, bergerak menuju tangga.“Aku baru saja mendapatkan informasi dari Tuan Logan. Ada musuh yang sudah sadarkan diri. Dia ... bahkan berhasil mengalahkan Tuan Pedro sendirian,” ujar pemimpin pasukan saat menghubungi anggota pasukan. “Jika kalian menemukan pria itu, kalian harus segera mengirimkan pesan darurat. Kalian harus menghindari pertarungan de
“Dasar brengsek! Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi aku harus menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin,” ujar Draco sembari melompati para penjaga yang tidak sadarkan diri di sepanjang lorong. Draco tersenyum, menendang seorang penjaga. “Apakah aku harus tetap menghabisi Henry Tolando sesuai perintah Logan dan Ludwig?”Draco mendengkus kesal, terkejut saat melihat layar hologram di depannya. “Apa ini? Kenapa tanganku bisa menembus layar ini?”Pedro berlari di samping Draco. “Itu adalah layar hologram, Tuan. Aku tidak tahu bagaimana pastinya, tetapi aku menduga layar hologram dan keadaan sekarang adalah ulah Logan.”Logan mendadak muncul di layar hologram. “Aku akan menjelaskan sedetail mungkin apa yang sedang terjadi sekarang. Aku menempatkan sebuah alat canggih di tubuh kalian sebelum kalian menyamar sebagai mata-mata. Alat itu aktif saat dalam keadaan darurat. Alat itu memiliki kemampuan untuk meretas semua sistem canggih, alat komunikasi sekaligus alat pelacak. Selama alat i
[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 30 menit 15 detik]Rombongan mobil yang membawa Lucas, Liam, dan Levon terus melaju menuju bukit, melewati tanjakan dan hutan lebat. Di saat yang sama, pertarungan terjadi halaman dan sepanjang jalan. Pasukan Logan dan Ludwig berhasil mengecoh musuh dan melakukan serangan mendadak. Asap membumbung tinggi di beberapa titik lokasi. Beberapa anggota pasukan terlihat terkapar di tanah dan jalan. Suara tembakan terdengar bersahutan berkali-kali. Dua anggota pasukan tengah menyingkirkan batang pohon yang menimpa mobil. Seorang anggota menarik Evan Mulikas dari dalam kendaraan, menjauhkan pria itu dari lokasi kecelakaan. Evan Mulikas tidak sadarkan diri setelah sebuah bom meledak di depan mobilnya. Pohon tumbang dan mengenai kendaraan hingga ia terjepit. Darah mengalir dari kepala dan wajahnya. Seorang dokter bergegas mengecek keadaannya. Di saat para pengawal utama Evan Mulikas mengobatinya, sebagian pasukannya dan pasukan aliansi bergegas mengejar Lu
Lucas, Liam, dan Levon seketika bersiaga saat mendapatkan informasi dari bawahan mereka. Suara ledakan terdengar dari arah cukup jauh. “Dasar bajingan! Bagaimana mungkin aliansi bodoh itu menemukan keberadaan kita di tempat ini?” tanya Lucas sembari mengintip keadaan luar melalui jendela. Ia melihat asap mengepul di arah barat dan timur. Lucas mendengkus kesal. “Bukankah orang-orang itu mengatakan bahwa aliansi bodoh itu tidak mungkin menemukan keberadaan kita di tempat ini?”“Aku menduga jika ada pengkhianat di antara pasukan kita, Ayah. Mengingat penjelasan Paman Ludwig sekaligus melihat tindakan pasukan khusus itu, mereka tidak mungkin berbohong dengan ucapan mereka,” kata Liam. Levon menimpali, “Ya, aku juga menduga hal yang sama, Ayah. Pengkhianat itu pasti sudah membocorkan informasi lokasi ini pada Henry Tolando dan yang lain. Kalaupun tidak ada pengkhianat di pihak kita, kemungkinan lainnya adalah aliansi memang sudah mengikuti kita sejak kita keluar dari penjara. Meski beg
Henry Tolando dan para anggota aliansi berada dalam situasi yang cukup aman sekarang. Mereka berada dalam penjagaan yang lebih ketat dibandingkan sebelumnya. Meski begitu, pasukan Logan dan Ludwig tidak tinggal diam. Mereka menyebar ke berbagai lokasi untuk menemukan tempat persembunyian anggota aliansi sekaligus untuk melakukan serangan balasan. Situasi beberapa kota masih mencekam. Para polisi terus berpatroli di berbagai jalan, mencari dan mengejar para tahanan yang melarikan diri. Pemerintah kota menetapkan situasi gawat darurat dan melarang semua warganya untuk meninggalkan rumah. Di waktu yang sama, beragam media terus memperbaharui informasi seputar kerusuhan.Pasukan khusus aliansi berjaga di depan sebuah rumah, hilir mudik memeriksa keadaan. Para penjaga menjaga lorong dengan persenjataan lengkap. Setiap pasukan saling berkomunikasi, memperbaharui informasi. Di sebuah ruangan, Draco baru saja sadarkan diri. Pria itu membuka mata perlahan, mengawasi keadaan sekeliling. Saat
Rebecca memutar bola mata. “Susan, bisakah kau duduk? Kau terus jalan mondar-mandir sampai membuatku pusing.”Emmely menyahut, “Tenanglah, Susan. Aku yakin Davis akan baik-baik saja. Para pengawalnya akan melindunginya.”“Ya, orang-orang menyeramkan itu tidak akan mungkin membiarkan Davis dalam bahaya.” Rebecca meneguk teh hangat. “Suasana berbagai kota dalam bahaya sekarang. Kita beruntung karena Leaventown masih terkendali. Orang-orang Davis juga menjaga rumah ini. Kita akan aman selama kita berada di dalam rumah.”Susan menjatuhkan diri di sofa, mengendalikan napas yang terengah-engah. “Aku tetap mengkhawatirkan Davis. Dia bahkan tidak mengangkat panggilan dan membalas pesanku sejak tadi. Aku sangat takut sekarang.”Rebecca dan Emmely memutar bola mata, mengabaikan Susan. Romeo mendengkus kesal, menggerutu, “Susan sangat menyebalkan karena terus membicarakan Davis.”Gabriel tertawa. “Aku percaya bahwa Davis akan baik-baik saja. Dia memiliki keberuntungan yang sangat banyak.”“Apa
“Apa?” Henry Tolando terkejut saat mendengar ucapan Davis di telepon. “Kau akan pergi untuk menangkap Lucas?”Harold dan para pengawal yang berjaga sontak terkejut, tetapi mereka memilih diam. Henry Tolando menjatuhkan tubuh ke soga, mencengkeram ponsel lebih erat. Ia seolah tidak peduli benda itu akan hancur. “Kenapa kau tiba-tiba berubah pikiran, Davis? Bukankah kau mengatakan akan berada di balik layar? Bagaimana jika kau tewas dalam penyerangan itu? Kelompok sialan itu mungkin saja akan muncul kembali.”Davis mengamati penampilannya di cermin, tersenyum. “Aku akan baik-baik saja, Tuan. Aku sudah menyusun rencana untuk tindakan ini. Kau juga tidak perlu khawatir jika aku tidak akan memberikan informasi padamu. Aku akan tetap memberikan informasi padamu sesuai dengan janjiku. Aku juga sudah mengirim pasukanku untuk menjagamu, Harry, dan Helga.”“Dasar bajingan tengik! Apa yang sebenarnya ada dalam otakmu? Pertarungan masih terjadi, dan kemungkinan musuh akan tahu pergerakanmu dan m