Davis mengambil balok kayu dari balik pinggang, mengayunkan balok kayu ke arah pistol di tangan si pria botak. Akan tetapi, pria botak itu lebih dahulu mundur, kembali berlari.Suara ledakan tiba-tiba terdengar. Davis dan si pria botak berhenti untuk sesaat. Asap mengepul dari empat arah berbeda. Tak lama setelahnya, terdengar suara sirine polisi.“Dasar brengsek! Kenapa mereka bergerak ke tempat ini? Bukankah bos sudah menutup mulut mereka?” Pria botak mendengkus kesal, bergegas memasuki mobil, melajukan mobil meninggalkan bangunan tua.Davis segera menaiki sebuah pohon, mengawasi sekeliling. “Tidak ada rombongan mobil polisi yang datang ke tempat ini. Aku juga tidak menekan tombol petasan dan membunyikan suara mobil polisi. Siapa yang menyembunyikan sirine polisi dan meledakkan petasan?”Davis melompat turun, berlari menuju pintu masuk, mengawasi keadaan sekeliling. Pria itu terdiam ketika mendengar beberapa benda terjatuh.Davis membuka pintu lebar-lebar, berlari ke dalam ruangan.
“Kau bisa memanggilku Davis,” ujar Davis seraya mengelus rambut Sarah.“Aku senang kau mengunjungiku.” Sarah tersenyum, mengintip sesuatu di belakang Davis. “Apa yang kau bawa?”Davis menunjukkan sebuah boneka beruang besar. “Aku memberimu hadiah boneka beruang besar ini untukku. Boneka ini akan mengawasimu agar kau tidak pergi tanpa seizin ayahmu lagi.”“Boneka ini untukku?” Sarah tampak bahagia.“Kau bisa memilikinya.” Davis menoleh pada ayah Sarah yang mengamatinya dari jauh. “Bermainlah dengan boneka ini. Aku akan berbicara dengan ayahmu.”“Terima kasih.” Sarah memeluk boneka itu, melompat-lompat kecil. Gadis kecil itu membawa bonekanya bermain di sisi sungai.“Aku minta maaf karena berkunjung tanpa mengabarimu lebih dulu.” Davis tersenyum, memberikan sebuah tas pada ayah Sarah. “Aku membelikan beberapa baju untukmu. Aku harap kau mau menerimanya.”“Terima kasih karena sudah menolong Sarah semalam. Aku juga minta maaf karena belum bisa membayar kebaikanmu.” Ayah Sarah mengintip is
[Peringatan!][Sammy menendang Anda dari depan]Davis seketika melindungi diri dengan tangan menyilang di depan dada. Akan tetapi, tendangan Sammy membuatnya terpental ke belakang hingga nyaris menabrak dinding.Davis jatuh berlutut, menatap Sammy terkejut. Beberapa barang tiba-tiba berjatuhan. Siapa sangka jika pria cacat itu memiliki kemampuan dan kekuatan yang luar biasa.Davis tersenyum lebar, kembali berdiri. Menerima tendangan yang cukup keras hingga lengannya perih tidak membuatnya membenci Sammy. Ia justru semakin yakin jika pria itu adalah pelatih yang sangat tepat untuknya.Sammy menatap tajam Davis. Masa lalu yang ingin ia lupakan tiba-tiba bermunculan dan menyesakkan hati dan pikirannya. Dan semua itu terjadi setelah ia bertemu Davis.“Aku lebih fokus pada kelebihanmu dibanding kekuranganmu.” Sammy membuang kedua tongkatnya, berdiri dengan satu kaki. “Kata-kata itulah yang membuatku harus kehilangan banyak hal dalam hidupku. Aku tidak akan tertipu lagi untuk kedua kalinya.
“Setelah melihatmu, aku mengetahui sesuatu darimu. Kau sengaja menanamkan kebaikan padaku dan Sarah. Dengan begitu, kau merasa aku dan Sarah memiliki hutang budi padamu. Hutang budi itu akan kau gunakan untuk membuat kami mengikuti kemauanmu.”Sammy merenggangkan badannya sesaat. “Aku tahu kau mencari informasi tentangku dari Sarah. Kau akan menggunakan kesempatan itu untuk membuatku tunduk. Kau sudah melakukannya dengan menjajikanku uang dan kehidupan yang lebih baik.”“Kau salah. Aku tidak pernah”Sammy mengeluarkan liontinnya. “Kau harus mengambil liontin ini dariku dalam waktu satu menit. Kau bebas melakukan apa pun dan menggunakan cara apa pun.”“Satu menit?” Davis segera bersiap.“Waktumu dimulai dari sekarang.”Davis melesat cepat ke arah Sammy, berbelok ke samping kanan, memutari Sammy untuk mencari celah. Meski pria itu hanya memiliki satu kaki, tendangannya tidak bisa dianggap remeh.Davis melemparkan beberapa barang untuk menutupi penglihatan Sammy. Ia menerjang pria itu ke
Susan, Rebecca, dan Emmely tengah berada di ruangan Sebastian. Mereka tengah menunjukkan foto-foto liburan mereka bersama Davis kemarin.Sebastian tersenyum lebar, menatap Susan, Rebecca, dan Emmely bergantian. “Aku senang karena kalian berlibur bersama Davis. Ini adalah kado terindah untukku di sisa-sia hidupku. Aku selalu berharap kalian bisa menerima Davis sebagai bagian dari keluarga.”Sebastian mengelus foto-foto Davis.“Aku sudah mengakui kesalahanku karena selama ini sudah bertingkah buruk pada Davis.” Rebecca berusaha menutup senyum. “Davis adalah pria yang sangat baik. Dia mau menolong kita dari kejahatan Ethan meski kita sudah memperlakukan Davis sangat buruk selama ini. Jika Davis tidak menolong kita, kita semua pasti sudah berada di jalanan sekarang.”Susan dan Emmely saling menoleh, menatap Rebecca.Rebecca mengelus lengan Sebastian. “Kakek, kenapa kau sangat menyayangi Davis meski dia tidak memiliki ikatan keluarga denganmu?”Susan dan Emmely tampak kesal karena Rebecca
Daisy mengangkat sapu tangan yang terbuat dari bekas kemeja Davis yang ia pungut. Wajahnya tampak ceria, tetapi tak lama setelahnya berubah cemberut. Wanita itu membuang sapu tangan dengan cepat, menginjak-injaknya.“Dasar pria menyebalkan! Kau membuatku gila dan tampak bodoh!”Daisy mengambil kembali sapu tangan, berbaring di kasur, mengangkat tinggi-tinggi sapu tangan, tersenyum dan cemberut setelahnya. Hal itu terus berulang berkali-kali.“Kenapa kau terus menempel di ingatanku, Davis?”Daisy keluar dari kamar, berjalan-jalan di sekitar taman. Ia melihat Dariel dan Deric tengah berolahraga di sekitar danau.Daisy berjalan mengendap-ngendap, bersembunyi di belakang pohon ketika Dariel dan Deric beristirahat di sisi danau.“Aku akan pergi ke Galatown. Davis kemungkinan berada di kota itu. Berdasarkan informasi yang sudah aku terima selama ini, Davis akan berada di kota yang sama selama dua hari sebelum pergi ke kota lain. Semalam, Davis terlibat dalam kejadian penculikan anak-anak di
“Davis!” Sarah segera berlari, memeluk Davis dengan erat. “Aku tahu kau pasti datang.”Davis seketika terdiam ketika Sammy menatapnya tajam. Aura pria itu membuatnya merinding. Ia merasa Sammy sedang mengulitinya hidup-hidup.“Sarah, bisakah kau mengambil segelas air sebelum kita berangkat?” pinta Sammy.“Aku akan mengambilnya.” Sarah berlari memasuki rumah, menghilang setelah melewati pintu.“Apa yang kau lakukan di sini, Davis?” Sammy menunjuk Davis dengan satu tongkatnya. “Bukankah kau sudah berjanji untuk menjauh dariku dan Sarah?”Davis berjalan meski tatapan Sammy semakin tajam. “Aku tidak ingin mengecewakan Sarah. Setelah aku menghabiskan waktu bersamanya di festival, aku akan pamit padanya. Aku rasa itu pilihan yang lebih baik.”“Aku tahu kau berbohong dan aku sangat membenci seorang pembohong. Apa kau masih ingin membujukku untuk menjadi pelatihmu?”“Ya, aku masih ingin membujukmu untuk menjadi pelatihku. Aku sangat yakin kau adalah orang yang paling pantas. Aku mohon beri ak
Davis tercenung, menatap Sarah yang tampak ceria, menoleh pada Sammy. “Aku tahu apa yang membuatmu melakukannya. Kau sengaja bertingkah lemah agar kehadiranmu tidak mencolok. Kau ingin melupakan masa lalumu yang kelam. Meski terkesan pengecut, kau sebenarnya sedang melindungi Sarah.”Sammy mengepalkan tangan erat-erat. Ia seperti melihat mendiang istrinya tengah bermain bersama Sarah di kereta mini. “Dengarkan aku baik-baik, Davis. Aku akan mencertakan sedikit masa laluku.”Davis terkejut, menyimak baik-baik.“Sejak kecil hingga remaja, aku hidup di kerasnya jalanan sampai akhirnya aku bertemu dengan seseorang. Aku menganggap orang itu sebagai penyelamatku. Aku sangat menghormatinya dan patuh padanya. Dia seperti matahari dalam hidupku yang kosong dan gelap selama ini. Aku bergabung dalam sebuah pasukan, menerima beragam misi berbahaya.Suatu waktu, terjadi kekacauan yang luar biasa di kediaman tuanku. Peperangan sesama saudara menyebabkan banyak teman-temanku gugur. Di sanalah orang
“Dasar brengsek! Apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Ludwig dengan tatapan kesal. “Kenapa Lucas, Liam, dan Levon masih berada di tangan aliansi bodoh itu? Bukankah kau mengatakan orang-orang itu bisa membawa mereka dengan mudah?”Logan masih terdiam. Tatapannya tidak lepas dari televisi yang menayangkan keadaan Lucas, Liam, dan Levon. Ia baru saja terbangun beberapa menit lalu, dan langsung terkejut saat mendapatkan kabar itu. “Apakah orang-orang itu gagal menjalankan tugas mereka? Jawab pertanyaanku, sialan! Kau hanya akan membuatku semakin marah jika kau terus diam!” bentak Ludwig.Logan mengecek ponselnya, mengepalkan tangan erat-erat. “Tuan Aaron sama sekali tidak mengirimkan pesan padaku. Pasukannya sangat mustahil kalah dari pasukan aliansi. Akan tetapi, apa maksudnya semua ini?”Ludwig menatap Logan tajam. Napasnya terengah-engah sebab ia harus berlari dari kamarnya untuk sampai ke tempat ini. “Apa mungkin ketiga orang itu adalah sosok palsu, sedangkan sosok aslinya bersama
Davis memijat kepala beberapa kali, terdiam saat mengingat pertarungan dengan keempat pria di hutan. “Aku masih lemah. Jika aku tidak menggunakan kemampuan sistem, aku pasti sudah kalah dan mencelakai diriku dan orang lain.”Davis turun dari ranjang, mendekati jendela, mengamati pemandangan kota. Hujan gerimis mengguyur. Ia menoleh saat pintu terbuka dari luar. “Kau baik-baik saja, Davis?” tanya Sammy sembari mendekat. “Kau tertidur sangat pulas.”“Aku ... hanya sedikit lelah. Bagaimana dengan keadaanmu dan yang lain sekarang?”Don, Trex, Frans, Nathan dan Willy memasuki ruangan. “Apa kau sangat mengkhawatirkan kami karena kami terkurung di jaring sialan itu, Davis?” Nathan tertawa. “Jaring itu tidak akan bisa membunuh kami.”Sammy menghidupkan televisi. Seorang pembawa berita menjelaskan kejadian di beberapa kota semalam. Layar menunjukkan keadaan setelah ledakan bom terjadi, lalu berganti dengan berita keadaan Lucas, Liam, dan Levon.Sammy mematikan televisi. “Tuan Henry masih dal
Sementara itu, sebuah pasukan terlihat berjaga sembari mengawasi sebuah bangunan. Mereka bergerak menuju gedung saat seseorang memberi tanda. Begitu memasuki bangunan, mereka seketika menyebar ke sekeliling.Beberapa titik asap terlihat mengepul ke langit, bergerak ke sekeliling karena tiupan angin. Beberapa orang terbaring tidak sadarkan diri di beberapa tempat, sisanya meringis menahan perih.Di kedalaman sebuah hutan, sebuah rombongan mobil terlihat melaju sangat cepat. Pasukan bersiaga penuh, mengawasi keadaan sekeliling.“Brengsek!” Ludwig meringis kesakitan, menatap kepalanya yang sudah terlilit perban. “Mereka berhasil menyerang markas hingga aku terlempar dan membentur dinding.”Logan tersenyum. “Luka kecil itu tidak mungkin membunuhmu, Tuan. Kau akan sembuh dalam waktu cepat.”“Tutup mulutmu, sialan.” Ludwig bersandar di kursi.“Melawan militer memang sangat sulit, apalagi mereka menggunakan beberapa alat ciptaanku. Meski begitu, kita masih bisa menyelamatkan diri.” Logan ter
Aaron sontak terdiam ketika mendengar kabar dari bawahannya. Ia berdiri dari ranjang, mengepalkan tangan erat-erat. Wajahnya mendadak berubah menjadi merah seperti darah. “Dasar brengsek! Apa yang baru saja kau katakan?”Aaron memukul dinding, tidak peduli dengan tangannya yang berdarah. “Kau mengatakan kalau kau dan teman-temanmu gagal membawa Lucas, Liam, dan Levon? Bagaimana kalian semua bisa kalah menghadapi pasukan aliansi sialan itu?”“Apa?” Aaron membeku saat mendengarkan penjelasan bawahannya. “Pasukan khusus melindungi Lucas, Liam, dan Levon? Mereka memiliki alat canggih yang menyebabkan alat-alat kalian tidak berfungsi?”“Dasar sampah tidak berguna!” pekik Aaron di tengah keheningan malam. Kucing-kucing yang berada di atas kasur bergegas bersembunyi di bawah ranjang. “Apa kau dan teman-temanmu sedang membohongiku karena kalian semua gagal menjalankan misi itu?”Aaron menarik napas panjang, mengembuskan perlahan. Ia tertawa terbahak-bahak, memijat kepalanya yang berdenyut-de
“Hentikan, Davis! Jangan mengejar mereka!” ujar Sammy sembari menahan tangan Davis. Davis menatap beberapa batang kayu yang tumbang di depan, mengawasi keadaan sekeliling sesaat. Ia mengendalikan napas yang terengah-engah, mengingat pertarungan barusan. Don mendekati Davis. “Kondisi kita tidak memungkinkan untuk meneruskan pertarungan dan mengejar orang-orang itu, Davis. Seperti yang kau katakan, kita harus fokus untuk menangkap Lucas, Liam, dan Levon, dan menghindari pertarungan.”Davis mengamati Sammy, Don, dan yang lain. “Aku dan mereka sama-sama kelelahan sekarang, apalagi setelah pertarungan dengan empat orang itu. Mereka sangat kuat, apalagi mereka memiliki alat-alat canggih,” gumamnya. “Bagaimana dengan Lucas, Liam, dan Levon?”“Pasukan kita berhasil mengamankan mereka dari orang-orang itu,” ucap Nathan. “Kita harus segera pergi dan menyerahkan mereka ke pasukan aliansi, Davis.” Sammy mengambil secarik kain di tanah, menoleh pada pepohonan di sekeliling. “Mereka kemungkinan
Asap hitam membumbung tinggi ke langit dan sekeliling. Dua anggota dari tim rahasia bergerak sangat cepat menuju beberapa pengawal yang menjaga Lucas, Liam, dan Levon.Davis mendadak muncul, menghadang dua anggota itu. Ia menggunakan kemampuan pelumpuh, bergerak ke belakang sebuah pohon.Dua anggota itu terdiam saat tersengat listrik, nyaris terjatuh.“Apa yang terjadi?” tanya seorang anggota sembari mengawasi keadaan sekeliling, berusaha tetap berdiri tegak. “Kita seharusnya bisa menahan serangan listrik dengan alat kita.”“Ya, kau benar. Apakah alat-alat kita rusak, atau musuh memiliki alat yang lebih canggih dibandingkan kita?” sahut anggota lain sembari memaksakan diri bergerak.Davis muncul di belakang dua pria itu, memukul mereka sekuat mungkin. “Aku tidak memiliki waktu banyak.”“Ah!” Dua anggota itu seketika ambruk di tanah. Alat-alat mereka mengeluarkan asap.“Sialan! Aku tidak bisa bergerak! Alat-alatku juga hancur! Siapa yang sudah menyerang?”“Aku melihat seseorang menyera
Keempat pria muncul dari balik pohon, berlari menuju Lucas, Liam, dan Levon yang berada di dalam mobil. Saat mereka akan mendekat, Don dan yang lain segera menyerang mereka.Keempat pria itu menahan serangan Don, Trex, Frans, dan Willy, sedangkan Sammy, Nathan, dan anggota lain segera melindungi Davis.“Orang-orang itu mampu melawan Don dan yang lain dengan seimbang,” ujar Davis saat mengamati pertarungan.Davis memindai keempat pria itu melalui layar hologram. “Mereka memiliki beberapa alat canggih. Kita harus secepatnya pergi dari tempat ini sebelum pasukan Logan dan Ludwig datang.”Keempat pria itu tersenyum karena mendapatkan lawan sepadan. Mereka menyerang sembari saling berbagai informasi.Davis mendapatkan sebuah notifikasi di layar hologram. “Mereka meretas semua alat kita, termasuk mobil-mobil kita. Kita tidak memiliki pilihan selain melawan mereka.”“Kau benar, Davis. Aku tidak bisa menghubungi siapa pun sekarang.” Sammy memberikan tanda pada Nathan.Nathan segera menaiki po
[Ding][Host berhasil menyelesaikan Quest Rahasia][Quest Rahasia : 1. Melindungi Henry Tolando, Harry, dan Helga][2. Mengalahkan dan menangkap Lucas Frangkrut][Hadiah 6000 EXP +$60.000.000 dikirim ke status pewaris dan Money Power Anda][Host mendapatkan 1 kartu permintaan]“Aku berhasil menyelesaikan Quest Rahasia tepat waktu,” ujar Davis sembari mencengkeram tubuh Lucas seerat mungkin. Davis mendongak ke langit, mengamati drone dan bola yang melayang di udara. Kedua benda itu menghilang tak lama setelahnya. “Rencanaku berhasil. Aku menyerang rombongan mobil dengan sekaligus dan menyerang Lucas, Liam, dan Levon dengan bola hingga mereka tidak sadarkan diri.”Davis mencengkeram tubuh Lucas lebih erat. “Aku juga berhasil menangkap Lucas tanpa bantuan Sammy, Don, dan yang lain. Aku juga harus berterima kasih pada Jay dan yang lain karena sudah menjaga Tuan Henry, Harry, dan Helga dengan sangat baik. Aku sangat khawatir karena musuh berhasil menerobos gedung beberapa menit lalu.”Dav
Jack sontak menahan napas, menggigit tangan Tommy. “Kita terkurung di tempat sialan ini sekarang! Musuh pasti akan datang ke tempat ini jika kita hanya diam saja!”“Seluruh komunikasi kita terputus dengan pasukan lain. Meski begitu, aku yakin pasukan bantuan sedang dalam perjalanan menuju tempat ini.”Sebuah ledakan tiba-tiba terdengar. Jack dan Tommy sontak terdiam.[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 3 menit 30 detik]Sementara itu, pasukan gabungan aliansi dan pemerintah Floxia masih memburu Lucas, Liam, dan Levon. Mereka mengerahkan pasukan untuk mengejar melalui jalur darat dan udara.Ledakan terjadi di beberapa titik hutan, disusul asap hitam yang membumbung tinggi.Pasukan Logan dan Ludwig terus melindungi Lucas, Liam, dan Levon. Mereka juga bergerak untuk menghadang pasukan lawan.Rombongan mobil terlihat melewati jalan setapak. Titik kecil cahaya menjadi tanda pergerakan mobil di bawah rimbun daun.“Dasar brengsek!” Lucas menendang kursi. “Kenapa pasukan bodoh itu seakan-seak