Daisy mengangkat sapu tangan yang terbuat dari bekas kemeja Davis yang ia pungut. Wajahnya tampak ceria, tetapi tak lama setelahnya berubah cemberut. Wanita itu membuang sapu tangan dengan cepat, menginjak-injaknya.“Dasar pria menyebalkan! Kau membuatku gila dan tampak bodoh!”Daisy mengambil kembali sapu tangan, berbaring di kasur, mengangkat tinggi-tinggi sapu tangan, tersenyum dan cemberut setelahnya. Hal itu terus berulang berkali-kali.“Kenapa kau terus menempel di ingatanku, Davis?”Daisy keluar dari kamar, berjalan-jalan di sekitar taman. Ia melihat Dariel dan Deric tengah berolahraga di sekitar danau.Daisy berjalan mengendap-ngendap, bersembunyi di belakang pohon ketika Dariel dan Deric beristirahat di sisi danau.“Aku akan pergi ke Galatown. Davis kemungkinan berada di kota itu. Berdasarkan informasi yang sudah aku terima selama ini, Davis akan berada di kota yang sama selama dua hari sebelum pergi ke kota lain. Semalam, Davis terlibat dalam kejadian penculikan anak-anak di
“Davis!” Sarah segera berlari, memeluk Davis dengan erat. “Aku tahu kau pasti datang.”Davis seketika terdiam ketika Sammy menatapnya tajam. Aura pria itu membuatnya merinding. Ia merasa Sammy sedang mengulitinya hidup-hidup.“Sarah, bisakah kau mengambil segelas air sebelum kita berangkat?” pinta Sammy.“Aku akan mengambilnya.” Sarah berlari memasuki rumah, menghilang setelah melewati pintu.“Apa yang kau lakukan di sini, Davis?” Sammy menunjuk Davis dengan satu tongkatnya. “Bukankah kau sudah berjanji untuk menjauh dariku dan Sarah?”Davis berjalan meski tatapan Sammy semakin tajam. “Aku tidak ingin mengecewakan Sarah. Setelah aku menghabiskan waktu bersamanya di festival, aku akan pamit padanya. Aku rasa itu pilihan yang lebih baik.”“Aku tahu kau berbohong dan aku sangat membenci seorang pembohong. Apa kau masih ingin membujukku untuk menjadi pelatihmu?”“Ya, aku masih ingin membujukmu untuk menjadi pelatihku. Aku sangat yakin kau adalah orang yang paling pantas. Aku mohon beri ak
Davis tercenung, menatap Sarah yang tampak ceria, menoleh pada Sammy. “Aku tahu apa yang membuatmu melakukannya. Kau sengaja bertingkah lemah agar kehadiranmu tidak mencolok. Kau ingin melupakan masa lalumu yang kelam. Meski terkesan pengecut, kau sebenarnya sedang melindungi Sarah.”Sammy mengepalkan tangan erat-erat. Ia seperti melihat mendiang istrinya tengah bermain bersama Sarah di kereta mini. “Dengarkan aku baik-baik, Davis. Aku akan mencertakan sedikit masa laluku.”Davis terkejut, menyimak baik-baik.“Sejak kecil hingga remaja, aku hidup di kerasnya jalanan sampai akhirnya aku bertemu dengan seseorang. Aku menganggap orang itu sebagai penyelamatku. Aku sangat menghormatinya dan patuh padanya. Dia seperti matahari dalam hidupku yang kosong dan gelap selama ini. Aku bergabung dalam sebuah pasukan, menerima beragam misi berbahaya.Suatu waktu, terjadi kekacauan yang luar biasa di kediaman tuanku. Peperangan sesama saudara menyebabkan banyak teman-temanku gugur. Di sanalah orang
Daisy tiba di festival tak lama setelah para berandalan menyebar untuk menemukan Davis. Wanita itu mengamati permainan dan wahana bersama dua pengawal pribadi.“Aku baru pertama kali pergi ke festival kalangan biasa. Ini cukup menarik.”Daisy berjalan melewati kerumunan di mana sisi kiri dan kanan dipenuhi oleh stand para penjual dan permainan. “Aku beruntung karena mengetahui posisi Davis tak lama setelah tiba di Galatown. Di mana dia sekarang?”Daisy melihat beberapa wahana, mulai membayangkan jika ia bermain dan menghabiskna waktu dengan Davis. Wajahnya tiba-tiba memanas, pipi memerah, dan jantung yang berdebar kencang.“Dasar pria menyebalkan! Dia selalu saja mengangguku.”Daisy bergeser ke samping ketika beberapa orang berlari kencang melewati kerumunan. Beberapa pengunjung terjatuh karena tertabrak. “Apa-apaan mereka?”Daisy memutar bola mata, berjalan melewati satu per satu jalan, mengawasi permainan hingga tiba di depan bianglala. “Aku belum pernah menaiki wahana ini karena ta
Di tempat berbeda yang tidak jauh dari festival, pria botak yang melawan Davis semalam tersenyum saat melihat bawahannya memasukkan anak-anak yang tidak sadarkan diri ke dalam mobil besar.Pria botak bernama Vin itu tertawa. “Kita mendapatkan enam puluh anak malam ini. Hanya dengan beberapa lembar uang dan sedikit tipuan, petugas di penitipan anak memberikan anak-anak ini pada kita. Jumlah anak-anak bodoh ini lebih banyak dibandingkan dengan jumlah anak-anak semalam.”“Aku baru saja mendapat informasi jika Davis berada di festival saat ini,” ucap salah satu bawahan Vin.“Dasar brengsek!” Vin memukul kaca mobil, mendengkus kesal. Ia mengutuk Davis ketika teringat kejadian semalam. “Jangan sampai dia kembali mengganggu rencana kita. Jika kita gagal mengirim anak-anak ini, kita akan mengalami kerugian dan mendapatkan hukuman dari bos besar.”“Para berandalan sedang mencari Davis saat ini. Apa kita akan mengerjar Davis?”“Davis adalah pertarung tangguh. Kita hanya akan membuang-buang wakt
Ben membawa Sarah keluar dari kawasan festival. Ia sengaja memilih jalur yang sangat sepi agar tidak menimbulkan kecurigaan.“Apa kau benar-benar teman Davis?” tanya Sarah yang mulai curiga karena melihat situasi jalan yang sangat sepi. Ia hanya melihat beberapa orang yang tengah berkerumunan di dekat pintu keluar festival. “Aku berteman baik dengan Davis. Davis bercerita jika dia menyelamatkanmu dari penculik semalam. Dia juga memberimu sebuah boneka beruang sebagai hadiah.”Sarah tersenyum lebar, mengawasi sekeliling. “Kau memang teman Davis.”“Aku tidak mungkin berbohong pada anak manis sepertimu.” Ben tersenyum bengis, memberi pesan pada teman-temannya.Angin tiba-tiba berembus kencang. Sarah tidak sengaja menjatuhkan bonekanya.“Aku akan mengambil boneka itu untukmu.” Ben menunduk, mengambil boneka seraya mengawasi sekeliling. Saat akan memberikan boneka pada Sarah, kain yang menutup wajahnya tiba-tiba terbuka.Sarah tiba-tiba terdiam, berusaha mengingat siapa pria yang ada di d
“Dia pasti tahu di mana Davis sekarang.”“Kau benar. Dia adalah pria cacat yang ditolong Davis saat di festival.”“Jika kita bisa menangkap Davis, kita bisa mendapatkan uang banyak untuk pesta.”“Kita bisa menggunakan pria cacat ini untuk memancing Davis datang. Saat Davis lengah, kita akan menangkapnya bersama-sama.”Sammy terdiam ketika satu per satu pemuda di depannya berbicara. Ia hanya diam saat pemuda-pemuda itu mengambil kedua tongkatnya dan mendorongnya hingga terjatuh.“Cepat ambil baju dan dompetnya. Kita bisa menjual bajunya dengan harga mahal, lalu menggunakan uangnya untuk bersenang-senang malam ini.”Sammy masih diam ketika para pemuda itu melepas bajunya dengan paksa, mengambil uang hasil pekerjaannya di dompet.“Pria cacat ini lebih kaya dibanding yang kita kira.” Seorang pemuda memperlihatkan beberapa lembar uang ke hadapan teman-temannya, melempar dompet sembarang.Sammy melihat fotonya dan Sarah terlempar dari dompet. Ia dengan cepat mengambilnya, tetapi seorang pem
Sammy menutup panggilan sepihak, mengeluarkan motor dari tempat persembunyian. Ia memacu motor dengan cepat menuju stasiun kereta.Sammy seperti terlempar ke masa lalu. Saat masih muda, pria itu seringkali berpergian dengan motor ini jika sedang dalam masa liburan. Meski harus berhadapan dengan misi berbahaya yang mengancam nyawanya setiap saat, ia merasakan hidupnya sangat bahagia.Sammy menyentuh dadanya yang mendadak sesak. Bayangan pengkhianatan dan kehilangan mending istrinya kembali membuat jiwanya terguncang. Ia nyaris menabrak sisi jalan jika tidak mengalihkan arah motor dengan cepat.Sammy menggertakkan gigi, memacu motor lebih cepat, melewati mobil dan motor. Ia melihat titik kecil yang menjadi stasiun kereta.Di saat yang sama, Davis nyaris menyusul mobil penculik Sarah.“Sammy menutup panggilanku sepihak. Dia pasti langsung mengejar Sarah ketika mendengar kabar penculikan Sarah.”[Ding][Sub quest sudah dibuat][Tingkat kesulitan : Sulit][Quest : Menyelamatkan Sarah dan a
“Dasar brengsek! Apa yang sebenarnya terjadi?” tanya Ludwig dengan tatapan kesal. “Kenapa Lucas, Liam, dan Levon masih berada di tangan aliansi bodoh itu? Bukankah kau mengatakan orang-orang itu bisa membawa mereka dengan mudah?”Logan masih terdiam. Tatapannya tidak lepas dari televisi yang menayangkan keadaan Lucas, Liam, dan Levon. Ia baru saja terbangun beberapa menit lalu, dan langsung terkejut saat mendapatkan kabar itu. “Apakah orang-orang itu gagal menjalankan tugas mereka? Jawab pertanyaanku, sialan! Kau hanya akan membuatku semakin marah jika kau terus diam!” bentak Ludwig.Logan mengecek ponselnya, mengepalkan tangan erat-erat. “Tuan Aaron sama sekali tidak mengirimkan pesan padaku. Pasukannya sangat mustahil kalah dari pasukan aliansi. Akan tetapi, apa maksudnya semua ini?”Ludwig menatap Logan tajam. Napasnya terengah-engah sebab ia harus berlari dari kamarnya untuk sampai ke tempat ini. “Apa mungkin ketiga orang itu adalah sosok palsu, sedangkan sosok aslinya bersama
Davis memijat kepala beberapa kali, terdiam saat mengingat pertarungan dengan keempat pria di hutan. “Aku masih lemah. Jika aku tidak menggunakan kemampuan sistem, aku pasti sudah kalah dan mencelakai diriku dan orang lain.”Davis turun dari ranjang, mendekati jendela, mengamati pemandangan kota. Hujan gerimis mengguyur. Ia menoleh saat pintu terbuka dari luar. “Kau baik-baik saja, Davis?” tanya Sammy sembari mendekat. “Kau tertidur sangat pulas.”“Aku ... hanya sedikit lelah. Bagaimana dengan keadaanmu dan yang lain sekarang?”Don, Trex, Frans, Nathan dan Willy memasuki ruangan. “Apa kau sangat mengkhawatirkan kami karena kami terkurung di jaring sialan itu, Davis?” Nathan tertawa. “Jaring itu tidak akan bisa membunuh kami.”Sammy menghidupkan televisi. Seorang pembawa berita menjelaskan kejadian di beberapa kota semalam. Layar menunjukkan keadaan setelah ledakan bom terjadi, lalu berganti dengan berita keadaan Lucas, Liam, dan Levon.Sammy mematikan televisi. “Tuan Henry masih dal
Sementara itu, sebuah pasukan terlihat berjaga sembari mengawasi sebuah bangunan. Mereka bergerak menuju gedung saat seseorang memberi tanda. Begitu memasuki bangunan, mereka seketika menyebar ke sekeliling.Beberapa titik asap terlihat mengepul ke langit, bergerak ke sekeliling karena tiupan angin. Beberapa orang terbaring tidak sadarkan diri di beberapa tempat, sisanya meringis menahan perih.Di kedalaman sebuah hutan, sebuah rombongan mobil terlihat melaju sangat cepat. Pasukan bersiaga penuh, mengawasi keadaan sekeliling.“Brengsek!” Ludwig meringis kesakitan, menatap kepalanya yang sudah terlilit perban. “Mereka berhasil menyerang markas hingga aku terlempar dan membentur dinding.”Logan tersenyum. “Luka kecil itu tidak mungkin membunuhmu, Tuan. Kau akan sembuh dalam waktu cepat.”“Tutup mulutmu, sialan.” Ludwig bersandar di kursi.“Melawan militer memang sangat sulit, apalagi mereka menggunakan beberapa alat ciptaanku. Meski begitu, kita masih bisa menyelamatkan diri.” Logan ter
Aaron sontak terdiam ketika mendengar kabar dari bawahannya. Ia berdiri dari ranjang, mengepalkan tangan erat-erat. Wajahnya mendadak berubah menjadi merah seperti darah. “Dasar brengsek! Apa yang baru saja kau katakan?”Aaron memukul dinding, tidak peduli dengan tangannya yang berdarah. “Kau mengatakan kalau kau dan teman-temanmu gagal membawa Lucas, Liam, dan Levon? Bagaimana kalian semua bisa kalah menghadapi pasukan aliansi sialan itu?”“Apa?” Aaron membeku saat mendengarkan penjelasan bawahannya. “Pasukan khusus melindungi Lucas, Liam, dan Levon? Mereka memiliki alat canggih yang menyebabkan alat-alat kalian tidak berfungsi?”“Dasar sampah tidak berguna!” pekik Aaron di tengah keheningan malam. Kucing-kucing yang berada di atas kasur bergegas bersembunyi di bawah ranjang. “Apa kau dan teman-temanmu sedang membohongiku karena kalian semua gagal menjalankan misi itu?”Aaron menarik napas panjang, mengembuskan perlahan. Ia tertawa terbahak-bahak, memijat kepalanya yang berdenyut-de
“Hentikan, Davis! Jangan mengejar mereka!” ujar Sammy sembari menahan tangan Davis. Davis menatap beberapa batang kayu yang tumbang di depan, mengawasi keadaan sekeliling sesaat. Ia mengendalikan napas yang terengah-engah, mengingat pertarungan barusan. Don mendekati Davis. “Kondisi kita tidak memungkinkan untuk meneruskan pertarungan dan mengejar orang-orang itu, Davis. Seperti yang kau katakan, kita harus fokus untuk menangkap Lucas, Liam, dan Levon, dan menghindari pertarungan.”Davis mengamati Sammy, Don, dan yang lain. “Aku dan mereka sama-sama kelelahan sekarang, apalagi setelah pertarungan dengan empat orang itu. Mereka sangat kuat, apalagi mereka memiliki alat-alat canggih,” gumamnya. “Bagaimana dengan Lucas, Liam, dan Levon?”“Pasukan kita berhasil mengamankan mereka dari orang-orang itu,” ucap Nathan. “Kita harus segera pergi dan menyerahkan mereka ke pasukan aliansi, Davis.” Sammy mengambil secarik kain di tanah, menoleh pada pepohonan di sekeliling. “Mereka kemungkinan
Asap hitam membumbung tinggi ke langit dan sekeliling. Dua anggota dari tim rahasia bergerak sangat cepat menuju beberapa pengawal yang menjaga Lucas, Liam, dan Levon.Davis mendadak muncul, menghadang dua anggota itu. Ia menggunakan kemampuan pelumpuh, bergerak ke belakang sebuah pohon.Dua anggota itu terdiam saat tersengat listrik, nyaris terjatuh.“Apa yang terjadi?” tanya seorang anggota sembari mengawasi keadaan sekeliling, berusaha tetap berdiri tegak. “Kita seharusnya bisa menahan serangan listrik dengan alat kita.”“Ya, kau benar. Apakah alat-alat kita rusak, atau musuh memiliki alat yang lebih canggih dibandingkan kita?” sahut anggota lain sembari memaksakan diri bergerak.Davis muncul di belakang dua pria itu, memukul mereka sekuat mungkin. “Aku tidak memiliki waktu banyak.”“Ah!” Dua anggota itu seketika ambruk di tanah. Alat-alat mereka mengeluarkan asap.“Sialan! Aku tidak bisa bergerak! Alat-alatku juga hancur! Siapa yang sudah menyerang?”“Aku melihat seseorang menyera
Keempat pria muncul dari balik pohon, berlari menuju Lucas, Liam, dan Levon yang berada di dalam mobil. Saat mereka akan mendekat, Don dan yang lain segera menyerang mereka.Keempat pria itu menahan serangan Don, Trex, Frans, dan Willy, sedangkan Sammy, Nathan, dan anggota lain segera melindungi Davis.“Orang-orang itu mampu melawan Don dan yang lain dengan seimbang,” ujar Davis saat mengamati pertarungan.Davis memindai keempat pria itu melalui layar hologram. “Mereka memiliki beberapa alat canggih. Kita harus secepatnya pergi dari tempat ini sebelum pasukan Logan dan Ludwig datang.”Keempat pria itu tersenyum karena mendapatkan lawan sepadan. Mereka menyerang sembari saling berbagai informasi.Davis mendapatkan sebuah notifikasi di layar hologram. “Mereka meretas semua alat kita, termasuk mobil-mobil kita. Kita tidak memiliki pilihan selain melawan mereka.”“Kau benar, Davis. Aku tidak bisa menghubungi siapa pun sekarang.” Sammy memberikan tanda pada Nathan.Nathan segera menaiki po
[Ding][Host berhasil menyelesaikan Quest Rahasia][Quest Rahasia : 1. Melindungi Henry Tolando, Harry, dan Helga][2. Mengalahkan dan menangkap Lucas Frangkrut][Hadiah 6000 EXP +$60.000.000 dikirim ke status pewaris dan Money Power Anda][Host mendapatkan 1 kartu permintaan]“Aku berhasil menyelesaikan Quest Rahasia tepat waktu,” ujar Davis sembari mencengkeram tubuh Lucas seerat mungkin. Davis mendongak ke langit, mengamati drone dan bola yang melayang di udara. Kedua benda itu menghilang tak lama setelahnya. “Rencanaku berhasil. Aku menyerang rombongan mobil dengan sekaligus dan menyerang Lucas, Liam, dan Levon dengan bola hingga mereka tidak sadarkan diri.”Davis mencengkeram tubuh Lucas lebih erat. “Aku juga berhasil menangkap Lucas tanpa bantuan Sammy, Don, dan yang lain. Aku juga harus berterima kasih pada Jay dan yang lain karena sudah menjaga Tuan Henry, Harry, dan Helga dengan sangat baik. Aku sangat khawatir karena musuh berhasil menerobos gedung beberapa menit lalu.”Dav
Jack sontak menahan napas, menggigit tangan Tommy. “Kita terkurung di tempat sialan ini sekarang! Musuh pasti akan datang ke tempat ini jika kita hanya diam saja!”“Seluruh komunikasi kita terputus dengan pasukan lain. Meski begitu, aku yakin pasukan bantuan sedang dalam perjalanan menuju tempat ini.”Sebuah ledakan tiba-tiba terdengar. Jack dan Tommy sontak terdiam.[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 3 menit 30 detik]Sementara itu, pasukan gabungan aliansi dan pemerintah Floxia masih memburu Lucas, Liam, dan Levon. Mereka mengerahkan pasukan untuk mengejar melalui jalur darat dan udara.Ledakan terjadi di beberapa titik hutan, disusul asap hitam yang membumbung tinggi.Pasukan Logan dan Ludwig terus melindungi Lucas, Liam, dan Levon. Mereka juga bergerak untuk menghadang pasukan lawan.Rombongan mobil terlihat melewati jalan setapak. Titik kecil cahaya menjadi tanda pergerakan mobil di bawah rimbun daun.“Dasar brengsek!” Lucas menendang kursi. “Kenapa pasukan bodoh itu seakan-seak