Share

08

Author: Ramdani Abdul
last update Huling Na-update: 2024-01-11 18:44:30

“Apa yang mereka lakukan di sini?” tanya Davis sembari bersembunyi.

Davis melihat Ethan menggandeng tangan Susan. Ingatannya mengenai kejadian semalam kembali hadir. Amarahnya tiba-tiba meluap.

“Setelah kita menikah nanti, kita akan tinggal di rumah ini, Susan.” Ethan berkata dengan senyum lebar. “Bukankah rumah ini luar biasa? Selain berada di kompleks perumahan mewah, rumah ini juga memiliki pemandangan yang sangat bagus.”

“Ethan dan Susan akan tinggal di samping rumahku?” Davis menggertakkan gigi, berusaha menahan amarah.

“Ya, rumah ini sangat luar biasa,” balas Susan dengan senyum yang agak terpaksa.

Ethan menyentuh bahu Susan. “Susan, apa yang terjadi? Apa kau tidak senang kalau kita akan tinggal di rumah semewah ini? Apa kau ingin aku mengajakmu tinggal di rumah lain? Aku bisa mencari rumah—”

“Rumah ini bagus. Aku menyukainya.” Susan mengamati rumah di depannya saksama, berjalan selangkah, mengembus napas panjang.

Ethan diam sejenak, menyejajarkan langkah dengan Susan. “Susan, apa kau masih teringat dengan sampah bernama Davis itu?”

Davis yang mendengar namanya disebut seketika mengepalkan tangan erat-erat. Satu kakinya yang sudah melangkah dengan cepat ditarik kembali.

“Bagaimanapun juga Davis adalah teman masa kecilku. Kematiannya tentu membuatku bersedih. Davis tidak pernah merasakan kebahagiaan hampir di sepanjang hidupnya.”

“Susan menganggapku mati?” Davis tercekat, terdiam sejenak. “Apa Susan menganggapku mati karena kecelakaan yang menimpaku semalam?”

Ethan menggenggam tangan Susan, tersenyum hangat meski hatinya tidak menerima tindakan Susan. “Susan, kau wanita yang sangat baik. Aku bangga bisa menjadi tunanganmu. Walau Davis sudah mencuri jam tangan ayahmu dan mencelakai kakek Sebastian, kau tetap berduka dan mendoakan Davis di pusaranya.”

Davis semakin terkejut mendengarnya. “Kecelakaan semalam memang sangat fatal. Aku bisa mati jika sistem tidak langsung menolongku. Sepeda listrikku hancur terbakar beserta dompet yang berisi kartu identitasku. Lalu, siapa yang dimakamkan di pusaraku?”

Susan menunduk, meremas jemarinya. Wanita itu tidak yakin jika Davis mencuri jam tangan ayahnya dan mencelakai Sebastian. Ia juga berpikir kalau tindakannya semalam sudah berlebihan pada Davis. Setelah mendengar jika Davis kecelakaan dan jasadnya terbakar, Susan sangat terpukul dan bersedih.

Susan berada di samping pusara Davis selama hampir setengah jam lamanya. Ia melihat  Sebastian sangat terpukul dengan kepergian Davis. Jika Davis memang mencelakai Sebastian, kakeknya pasti tidak akan sesedih itu. Ia menjadi ragu dengan tuduhan yang dialamatkan pada Davis semalam.

“Susan, jangan berlarut-larut dalam kesedihan. Sampah itu maksudku Davis sudah tenang sekarang. Dia tidak akan lagi merasakan kesakitan dan ketidakadilan lagi. Kau bisa mengunjungi pusara Davis jika kau merindukannya. Aku dengan senang hati akan mengantarmu dan menemanimu di sana.”

“Terima kasih, Ethan.” Susan tersenyum, menggenggam tangan Ethan dengan erat.

“Kita sebaiknya melihat rumah sekarang.”

Susan dan Ethan memasuki rumah.

Davis tersenyum. “Aku senang karena Susan masih sangat peduli padaku. Tapi aku harus meluruskan semua kesalahpahaman kalau aku mencuri jam tangan paman Drake dan mencelakai kakek. Dengan uang yang aku miliki, aku bisa melakukannya. Selain itu, aku tidak ingin Susan bersama Ethan. Aku yakin Ethan berniat buruk pada Susan.”

[Ding!]

[Quest Utama sudah dibuat]

[Tingkat kesulitan : Normal]

[Quest : Mengungkapkan Kebenaran]

[1. Mengumpulkan Bukti Kejahatan Ethan (0/1)]

[2. Mengumpulkan Bukti Fitnah Keluarga Anderson (0/1)]

[3. Mengungkap Semua Kebenaran di Depan Keluarga Anderson dan Ethan (0/1)]

[Durasi Quest : 3 hari 12 Jam]

[Hadiah : 100 EXP + $1.000.000]

Davis terkejut ketika layar hologam muncul, dan tersenyum tidak lama setelahnya. “Ini Quest dengan tingkat kesulitan normal pertamaku. Hadiahnya dua kali lipat dibandingkan quest tingkat kesulitan mudah. Hal yang lebih baiknya lagi aku harus mengungkapkan kebenaran tentang Ethan dan fitnah yang dituduhkan padaku oleh keluarga Anderson. Aku harus menyelesaikan quest ini dengan baik.”

Davis melirik pintu rumah. Kakinya kembali melangkah, tetapi dengan cepat kembali ditarik. “Aku tidak boleh membiarkan Ethan melakukan tindakan buruk pada Susan. Apa yang harus aku lakukan?”

Davis berpikir sejenak, tersenyum saat mendapatkan sebuah rencana. “Aku tahu harus melakukan apa sekarang.”

Davis memasuki rumah untuk mengambil topi, mengendap-endap menuju rumah yang dimasuki Susan dan Ethan, menekan bel berkali-kali.

Susan dan Ethan yang baru menaiki tangga seketika berhenti.

“Susan, biar aku yang membuka pintu. Kau bisa melihat keadaan rumah lebih dulu.” Ethan menuruni tangga dengan wajahnya panik. “Jangan sampai orang yang datang adalah manajer agen properti. Temanku yang bekerja di sini hanya memberikanku waktu satu jam untuk memasuki salah satu rumah. Aku tidak memiliki uang untuk membeli rumah mewah ini. Kedatanganku ke tempat ini hanya untuk membuat Susan terkesan.”

Ethan membuka pintu dengan jantung berdebar. Pria itu merasa lega ketika tidak mendapati manajer agen properti seperti yang ia duga. Ia mengamati seorang pria yang tengah memunggunginya dari atas hingga bawah. “Apa yang kau inginkan dariku?”

Davis dengan cepat berbalik, membuka topi, tersenyum lebar.

“Ah!” Ethan tiba-tiba berteriak hingga terjatuh karena terkejut. Mata dan mulutnya terbuka sangat lebar. “Da-Davis.”

Pintu tiba-tiba tertutup cukup keras karena angin. Ethan segera berdiri membuka pintu dan tidak mendapati siapa pun di luar. “Sialan. Aku pasti sedang berhalusinasi. Sampah bernama Davis masih saja menganggu meski sudah mati.”

“Ethan, apa yang terjadi?” Susan menuruni tangga dengan terburu-buru. “Aku mendengarmu berteriak cukup keras.”

“Aku hanya terkejut karena melihat seekor ular di depan teras. Rumah ini ternyata tidak aman meski aku menyukai desainnya. Sebaiknya kita memilih rumah lain, Susan. Aku tidak ingin kau terluka.”

“Baiklah.” Susan mengangguk meski merasa alasan Ethan tidak masuk akal. Kompleks perumahan ini adalah salah satu kompleks perumahan terbaik di kota Leaventown. Jadi, tidak mungkin jika ada ular berbahaya yang berkeliaran.

Susan dan Ethan keluar, memasuki mobil, melaju meninggalkan rumah.

Davis muncul dari tempat persembunyiannya, tertawa ketika melihat ekspresi Ethan. “Aku sangat puas saat melihat Ethan ketakutan. Aku juga berhasil menyelematkan Susan.”

Davis memasuki kamar, duduk di sofa. “Aku harus membuat rencana untuk bisa menyelesaikan quest dengan baik. Dengan uang yang aku miliki sekarang, aku bisa menyewa jasa seseorang untuk mengawasi Ethan dan mengumpulkan bukti kejahatannya. Aku juga bisa melakukannya untuk mengumpulkan bukti fitnah yang keluarga Anderson lakukan.”

[Peringatan!]

[Host harus menyelesaikan quest dengan usaha sendiri. Host tidak diperkenankan mengunakan jasa orang lain. Jika Host tetap melakukannya, quest akan dianggap gagal dan Host akan kehilangan Money Power dan Experience]

[Host hanya bisa menggunakan bantuan orang lain ketika Host menjalankan quest yang memiliki tingkatan sulit]

“Aku pikir karena aku memiliki banyak uang, aku bisa menyelesaikan quest dengan mudah dengan menyewa jasa orang lain. Baiklah, aku akan mengumpulkan bukti kejahatan Ethan dan fitnah keluarga Anderson sendiri, lalu menunjukkan siapa aku sebenarnya pada mereka. Aku akan membuat mereka sangat terkejut.”

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Muhammad Kusman
lanjut thor
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Sistem Pewaris Terhebat   09

    [Waktu Penyelesaian Quest : 3 hari 11 Jam 55 Menit]“Aku penasaran dengan kabar kematianku yang aku dengar dari Susan.” Davis mengetikkan kata kunci kecelakaan semalam di kolom pencarian. Beberapa judul artikel seketika bermunculan.Davis membaca artikel paling atas. Ia menemukan gambar seorang pria yang terbakar di sisi jalan dengan sepeda listrik yang juga sudah hangus terbakar. Selain itu, di bagian tengah artikel, ia mendapatkan kartu identitasnya dalam keadaan setengah terbakar.“Susan dan yang lain pasti mengira jika pria yang terbakar itu adalah aku. Aku penasaran siapa pria malang yang hangus terbakar itu?”Davis membaca artikel kedua. Ia menemukan keterangan jika pria itu mengalami kecelakaan tunggal karena menabrak pembatas jalanan saat hujan besar.Davis teringat saat sebuah mobil tiba-tiba menabraknya dari belakang. “Mobil itu seperti dengan sengaja menabrakku. Saat aku terbaring tak berdaya di jalan, aku juga tidak melihat pengemudi mobil turun untuk menolongku. Aku harus

    Huling Na-update : 2024-01-11
  • Sistem Pewaris Terhebat   10

    [Peringatan!][Keadaan berbahaya!]Davis segera mengambil jalan lain, bersembunyi di balik dinding, memperhatikan gerak-gerik seorang pria yang akan memasuki bar. Sistem terus memberinya peringatan berkali-kali.“Layar sistem tiba-tiba berubah menjadi warna merah. Siapa pria itu dan kenapa pria itu sangat berbahaya?”[Sistem belum bisa memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Host]Davis menarik tubuhnya dengan cepat ketika pria itu menoleh ke arahnya.[Peringatan!][Segera keluar dari bar secepatnya]Davis perlahan berjalan mundur, menjauh dari dinding dan lorong. Ia setengah berlari dengan sesekali menoleh ke belakang. Ketika Davis sudah sepenuhnya menghilang dari lorong, pria tadi berjalan ke arah tempat persembunyian Davis tadi.Pria itu menoleh sekeliling, memutuskan memasuki bar.Davis keluar dari bar, mengendalikan napas yang terengah-engah. Ia menoleh ke belakang beberapa kali untuk memastikan jika pria tadi tidak mengikutinya.[Keadaan sudah aman][Host tidak diperkenankan m

    Huling Na-update : 2024-01-11
  • Sistem Pewaris Terhebat   11

    [Waktu Penyelesaian Quest : 2 hari 3 jam 30 menit]Davis sedang berada tak jauh dari kamar apartemen Ethan. Hampir setengah jam lamanya ia menunggu, tetapi belum ada tanda-tanda Ethan keluar. Saat menoleh ke samping, ia mendapati seorang pria tinggi berjalan menuju kamar Ethan.“Siapa pria itu? Apa mungkin pria itu pria yang bernama Felix?”Pintu kamar apartemen tiba-tiba terbuka. Ethan keluar bersama dua orang wanita.“Sialan, kenapa kau masih belum bersiap-siap, Ethan? Bukankah kau memintaku pergi ke tempat keluarga Anderson siang ini?” tanya pria tinggi itu.Ethan menguap, memberi tanda pada dua wanita itu untuk pergi. “Wanita bodoh bernama Susan itu dan keluarganya tidak akan memarahiku hanya karena aku sedikit terlambat. Masuklah. Kita akan membicarakan rencana kita di dalam.”Ethan dan Felix memasuki kamar. Davis segera mendekat, mengawasi keadaan sekeliling, menempelkan sebuah kamera di lubang bagian atas pintu ketika situasi sudah aman. Ia memeriksa posisi kamera dari ponsel,

    Huling Na-update : 2024-01-11
  • Sistem Pewaris Terhebat   12

    “Aku hanya bertanya mengenai pekerjaannya.” Sebastian melajukan kursi roda menuju ke dalam rumah, mendekat pada seorang pengawal. “Antarkan aku ke kamarku sekarang dan jangan biarkan siapa pun mendekat tanpa seizinku.”Susan dan Drake mengawasi Davis.“Hei, jika kau sudah selesai dengan pekerjaanmu, pergilah dengan segera dari rumah ini,” ucap Drake agak berteriak.Davis mengangguk.“Ayah, kenapa kau terkesan mengusirnya?” Susan bertanya.“Aku tidak menyukai pria itu. Dia langsung mengingatkanku pada Davis.” Drake memasuki rumah.“Pria itu memang mirip dengan Davis.” Susan mengamati Davis sesaat, mendekat pada Sebastian. “Kakek, izinkan aku mengantarmu ke kamar.”Susan mengambil alih tugas pengawal, berjalan di belakang kursi roda. “Kakek, kenapa kau terus tersenyum? Apa ada sesuatu yang membuatmu bahagia?”Sebastian melirik Susan sekilas. “Aku hanya sedang bahagia, Susan.”Susan dan Sebastian menaiki tangga khusus.“Kakek, bisakah aku bertanya sesuatu padamu? Ini mengenai Ethan.”Sen

    Huling Na-update : 2024-01-11
  • Sistem Pewaris Terhebat   13

    “Sistem tidak memberi peringatan bahaya padaku,” gumam Davis seraya menoleh pada Susan, Romeo, Rebecca, dan Emmely yang datang mendekat ke arahnya.“Segera buka topi, masker, dan maskermu. Aku akan memeriksamu,” perintah pengawal.Davis melakukan seperti yang diperintahkan. Ia sudah mempersiapkan penyamaran sebaik mungkin jika pemeriksaan seperti ini terjadi.Davis memakai rambut dan kumis palsu serta menambahkan beberapa tahi lalat palsu.Susan, Romeo, Rebecaa, dan Emmely mengamati Davis dari atas hingga bawah, menatap satu sama lain sesaat.Pengawal itu mulai memeriksa semua bagian tubuh Davis, lalu beralih pada tas Davis.“Bukankah itu ponsel mewah keluaran terbaru?” Romeo menunjuk ponsel yang dikeluarkan oleh pengawal dari tas Davis.“Kau benar. Harganya mencapai $10.000 di pasaran. Bahkan, ponsel bekasnya pun berharga $8000,” sahut Rebecca dengan wajah terkejut.“Bagaimana mungkin seorang petugas kebersihan sepertimu bisa memiliki ponsel semahal itu?” Emmely menimpali.Romeo sege

    Huling Na-update : 2024-01-11
  • Sistem Pewaris Terhebat   14

    Dua hari berlangsung dengan cepat.Sebuah mobil menepi di depan teras rumah keluarga Anderson. Ethan keluar dari mobil dengan penampilan sangat rapi.“Maaf jika aku membuat kalian menunggu,” ujar Ethan sembari mendekati Susan, memandangi wanita itu dari atas hingga bawah. “Kau sangat cantik malam ini, Susan.”Susan tersenyum, menunduk untuk menyembunyikan merah di pipi.“Kau datang tepat waktu, Ethan,” sahut Drake dengan wajah cerah.Romeo dan beberapa pria berbisik-bisik saat melihat mobil mewah yang dikendarai Ethan. Di saat yang sama, Rebecca dan Emmely tampak kagum dengan Ethan dan merasa iri dengan Susan.Ethan menatap Sebastian di kursi roda. “Tuan Sebastian, aku bernar-bernar terhormat karena Anda mau datang ke undangan makan malamku di Paradise Street.”Ethan mengulurkan tangan, tetapi Sebastian justru mengabaikan Ethan.Ethan menarik kembali tangannya, mengepalkan tangan erat sesaat. “Aku harap Anda bisa menikmati malam ini dengan baik.”Ethan melirik jam tangan sesaat, mengu

    Huling Na-update : 2024-01-11
  • Sistem Pewaris Terhebat   15

    [Waktu Penyelesaian Quest : 2 jam]Ethan dan Susan berada di atas panggung.“Aku mengucapkan terima kasih karena kalian sudah hadir di acara makan malam ini. Aku sangat merasa terhormat, terkhusus karena Tuan Sebastian juga ikut hadir,” ujar Ethan.Keluarga Anderson mendengarkan dengan saksama, tersenyum.“Aku sangat mencintai Susan. Dia adalah wanita terbaik yang pernah aku temui. Aku merasa hidupku akan sangat sempurna saat Susan menjadi istriku.” Ethan memegang tangan Susan lebih erat.Susan menunduk malu, menyembunyikan rona merah di pipi. Para wanita keluarga Anderson tampak iri dengan keromantisan yang ditunjukkan Ethan.Sebastian mengabaikan ucapan Ethan dan keriuhan di ruangan ini.“Ayah, Ethan sedang berbicara di panggung,” bisik Drake, “aku mohon kau bisa meluangkan waktumu untuk mendengar Ethan dan melihatnya di panggung.”Sebastian mengabaikan Drake, melirik ke arah pintu. Ia sangat berharap Davis segera datang dan memberikan kejutan.“Ayah, kau sedang tidak berharap Davis

    Huling Na-update : 2024-01-11
  • Sistem Pewaris Terhebat   16

    “Davis.”Semua orang terkejut ketika melihat Davis berjalan menuju ruangan. Selama beberapa detik lamanya mereka membeku tanpa mengalihkan pandangan dari Davis.“Hantu!” teriak Romeo, Emmely, Rebecca, Gabriel, dan beberapa anggota keluarga Anderson seraya berjalan mundur. Mereka tampak ketakutan hingga saling menabrak satu sama lain dan nyaris terjatuh.“Davis.” Drake tiba-tiba terjatuh ke lantai, menatap tidak percaya.“Davis.” Susan menutup mulut. “Bagaimana mungkin kau ….”“Bagaimana mungkin sampah itu masih hidup? Bukankah dia sudah mati tertabrak dan terbakar dalam kecelakaan beberapa hari lalu? Apa yang sebenarnya Felix lakukan saat itu?” gumam Ethan dengan tatapan geram.Drake segera berdiri, menunjuk Davis. “Siapa kau? Kenapa kau tiba-tiba muncul di acara makan malam keluargaku?”“Kau ternyata masih sangat membenciku, Paman Drake,” ujar Davis tersenyum.“Apa mungkin kau saudara kembar sampah bernama Davis?” tanya Romeo.“Pakaian, sepatu hingga jam tangan yang dipakai oleh pria

    Huling Na-update : 2024-01-11

Pinakabagong kabanata

  • Sistem Pewaris Terhebat   753

    “Bisakah kau mengendarai mobil lebih cepat?” ketus Helga sembari menendang kursi sopir. “Kau mengendarai mobil seperti siput!” “Kau tampaknya tidak sabar bertemu Davis, Helga.” Harry tertawa terbahak-bahak. “Tenanglah, Davis tidak akan pergi ke mana-mana.” “A-apa maksudmu, Harry?” Helga memutar bola mata, berdecak saat wajahnya memerah. “A-aku hanya ingin segera beristirahat. Aku bahkan akan langsung pergi jika liburan ini membosankan.”“Kenapa Davis memilih tempat itu sebagai tempat liburan?” Helga mendengkus kesal. “Dia memang memiliki selera yang jelek. Dia seharusnya memilih tempat yang aku pilih sejak awal.”“Mengomel tidak akan mengubah apa pun, Helga. Kau harus menikmati liburan ini dengan baik. Bukankah kau sangat menantikan liburan ini sampai kau mempersiapkan banyak hal?”“Aku tidak mempersiapkan apa pun! Aku tidak akan pergi jika ayah tidak memaksaku!”“Kau membeli banyak busana kemarin. Kau bahkan pergi ke salon kecantikan hingga larut malam. Kau tentu ingin tampil luar

  • Sistem Pewaris Terhebat   752

    Romeo mengamati kamar Sebastian di balik dinding. “Alvin dan Sonya tampaknya masih belum keluar dari kamar kakek. Apa yang sebenarnya mereka lakukan?”Romeo terdiam saat Sonya keluar dari ruangan sambil membawa sebuah gelas. “Apakah dia menemui Kakek untuk mengambilkan minuman?”Sonya melirik Romeo sekilas, berbelok ke kiri. “Mereka masih mencurigaiku.”Romeo mendengkus kesal saat ponselnya berbunyi. “Ya, aku baru saja selesai bersiap-siap. Tunggu aku di sana, Gabriel.”Romeo mengamati kamar Sebastian sesaat, menuruni tangga. Ia tersenyum saat melihat Drake berjalan dari arah sebaliknya. “Paman.”“Apa yang kau inginkan, Romeo? Katakan sekarang,” ujar Drake. “Aku melihat Alvin dan Sonya memasuki kamar kakek, Paman. Sonya keluar dari kamar sambil membawa gelas, sedangkan Alvin masih berada di kamar Kakek hingga sekarang.”Drake terdiam sesaat. “Jangan halangi jalanku.”Romeo mengamati kepergian Drake. “Paman Drake masih saja ketus seperti biasa. Aku yakin dia pasti akan mendatangi kake

  • Sistem Pewaris Terhebat   751

    [Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 40 (1800/4000)][Health Point: 58/58][Kekuatan: 58 | Pertahanan: 59 | Kecerdasan: 58 | Kelincahan: 58][Money Power: $30.439.190.000]Rombongan mobil melaju kencang di sebuah jembatan, melewati pepohonan menjulang tinggi ke langit.Sebuah bangunan megah terlihat dari jarak agak jauh. Angin berembus kencang, menggoyangkan dedaunan dan ranting. Langit tampak sangat cerah.Rombongan mobil keluar dari hutan, melaju di jalanan lurus. Kendaraan-kendaraan itu memasuki gerbang, menepi di depan bangunan. Para penjaga dan pelayan sontak membungkuk saat satu per satu orang turun dari mobil.Davis keluar dari mobil, membantu Sebastian duduk di kursi roda. Ia tersenyum saat mengamati pemandangan sekeliling.“Tempat ini sangat luar biasa. Aku menyukai tempat ini.” Davis tersenyum, mengamati Sebastian. “Kau baik-baik saja, Kakek? Kau terus diam sepanjang perjalanan.”“Aku baik-baik saja. Aku hanya sedikit lelah karena perjalanan panjang.

  • Sistem Pewaris Terhebat   750

    Dariel sudah berlari mengelilingi danau selama setengah jam. Keringat membanjiri sekujur tubuhnya. Meski sudah kelelahan, tetapi ia menyukai kegiatan ini.“Aku merasa sangat bugar dan bersemangat setelah menerima serum kemampuan itu. Aku harus meningkatkan levelku secepat mungkin untuk bisa membuka beragam kemampuan sistem.Dariel mengamati cincinnya sekilas. “Aku belum mendapatkan tanda-tanda pengkhianatan Chris dan Adrian hingga sekarang. Mereka bekerja sangat baik selama ini.”“Aku sejujurnya merasa bimbang sekarang. Siapa yang harus aku percaya antara Arnold, Chris, dan Adrian. Arnold memberikan cincin, dukungan, sekaligus serum kemampuan yang sangat berguna untukku. Meski begitu, aku harus tetap waspada karena aku belum tahu tujuan mereka sebenarnya.”Dariel mengepalkan tangan kuat-kuat. “Selama seminggu ini, aku sudah mencatat beberapa hal mengenai kemampuan penglihatan masa depanku. Aku akan merasakan sakit kepala saat penglihatan muncul. Penglihatan masa depanku muncul secara

  • Sistem Pewaris Terhebat   749

    Lucas, Liam, Levon, dan Ludwig tengah sarapan bersama di meja makan. Hujan deras menemani kesunyian. Beberapa petir menggelegar, tetapi masih tidak ada obrolan. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Lucas, Liam, Levon, dan Ludwig saling melirik sesekali, menoleh pada pintu. Mereka tidak sabar mendengar cerita dari Logan mengenai pertemuannya dengan seniornya. Levon mengutuk Levon dalam hati. Ia amat kesal pada Logan, tetapi tidak bisa melakukan apa pun selain mengalah saat ini. Levon meneguk minuman hingga habis, mengamati hujan dari jendela. “Tempat ini jauh lebih baik dibandingkan penjara, tetapi aku merasa sangat kesal”Levon mengembus napas panjang, memejamkan mata erat-erat. “Aku seharusnya berterima kasih pada Logan karena dia sudah menolongku dan keluargaku. Aku seharusnya tidak menjadikannya sasaran kebencianku karena situasi yang aku dan keluargaku hadapi sekarang.”Levon mengamati Lucas, Liam, dan Ludwig sekilas. “Dibandingkan terus merasa jengkel dan benci, aku seha

  • Sistem Pewaris Terhebat   748

    “Selamat, kau berhasil lolos dari ujian, Logan.”Aaron bertepuk tangan, tersenyum saat melihat para pengawalnya terbaring tidak sadarkan diri di lantai. “Kau memang pantas menjadi juniorku.”Logan tiba-tiba terjatuh terduduk, mengendalikan napas yang terengah-engah. Ia mengamati tetes keringatnya di lantai, menoleh pada para pengawal di sekelilingnya. “Aku berhasil lolos dari ujian.” Logan mengamati pistol di tangannya, tersenyum. “Sialan! Aku pikir aku akan gagal.”“Jadi, sampai kapan kau akan duduk di lantai, Logan? Apa kau tidak ingin mengelilingi bangunan ini sebelum kau kembali ke rumahmu? Kau tidak memiliki waktu untuk beristirahat.”Logan memaksakan berdiri, terhuyung-huyung sesaat. Ia menampar wajahnya saat penglihatannya tidak jelas. “Tentu saja, Tuan.” Logan menghadap Aaron. “Aku siap untuk berkeliling.”“Kau bebas pergi ke mana pun yang kau mau di lantai ini. Sayangnya, kau harus pergi sendiri. Aku akan kembali ke ruanganku untuk beristirahat.”“Aku mengerti, Tuan.”Aaron

  • Sistem Pewaris Terhebat   747

    Logan turun dari kapal, mengamati keadaan sekeliling.“Tempat ini adalah tempat persembunyian yang sangat menarik.” Logan tersenyum saat kakinya menyentuh pasir putih pantai.Logan dan beberapa pengawalnya berjalan memasuki kawasan hutan. Dari kejauhan, beberapa pria bertopeng sudah berbaris di depan pintu masuk.“Aku datang untuk bertemu dengan Tuan Aaron,” ujar Logan sembari menunjukkan sebuah pesan di ponsel.Seorang penjaga memindai tulisan dan kode di ponsel, mengangguk pada temannya. “Kode yang kau tunjukkan adalah asli. Tapi sebelum kau memasuki bangunan, kami harus memeriksanya dan para pengawalmu lebih dahulu.”“Aku sama sekali tidak keberatan. Aku datang dengan damai.”Para penjaga memeriksa Logan dan para pengawalnya, membuka jalan bagi mereka untuk melanjutkan perjalanan.Para penjaga kembali muncul dan melakukan pemeriksaan hingga berkali-kali hingga Logan dan para pengawalnya tiba di depan sebuah bangunan.“Siapa yang mengira ada sebuah bangunan unik di pulau terpencil s

  • Sistem Pewaris Terhebat   745

    Suara alarm membangunkan Dariel. Pria itu mengerjap beberapa kali, duduk di kasur. Tatapannya memindai sekeliling kamar.Dariel merenggangkan badan beberapa kali, menatap pantulan dirinya di cermin. Ia menyentuh dahi, leher, dan lengannya. “Aku sudah sembuh?”Dariel melompat dari kasur, tersenyum. “Aku tidak merasakan pusing.”“Tunggu, apa ini?” Dariel terdiam saat melihat tulisan di layar hologram. “Quest sudah terbuka. Aku harus berolahraga selama satu jam untuk mendapatkan EXP.”“Ini adalah quest pertamaku. Aku harus menyelesaikan quest ini dengan baik.”Dariel bergegas mencuci wajah, bersiap-siap berolahraga, keluar dari kamar.“Ke mana Anda akan pergi, Tuan Muda?” tanya Chris.Dariel menoleh pada Chris dan Adrian. “Kalian berdua datang di waktu yang tepat. Aku ingin kalian menemaniku berolahraga di halaman belakang.”“Anda masih harus beristirahat, Tuan Muda,” kata Adrian, “kondisi Anda ....”“Aku sudah sehat sekarang. Aku akan memastikan aku bertanggung jawab jika terjadi sesuat

  • Sistem Pewaris Terhebat   745

    “Aku sangat menantikan pertemuan itu, Tuan.”Logan tersenyum, mengamati ponselnya sesaat. “Tuan Aaron tampaknya sedang dalam keadaan bahagia sekarang. Kabar apa yang akan dia berikan padaku?”“Apa pun kabar itu, aku tampaknya akan mendapatkan sesuatu yang menarik.”Logan berjalan menuju ruangan utama, mengamati Lucas, Liam, Levon, dan Ludwig. “Sampah-sampah itu membuatku semakin kesal. Mereka bertingkah layaknya seorang raja.”“Siapa yang meneleponmu, Logan?” tanya Levon. “Seniorku baru saja menghubungiku. Dia ingin bertemu denganku besok.” Logan duduk di sofa, mengambil minuman di meja. “Kau harus mempertemukanku dengan seniormu, Logan. Kau sudah berjanji padaku.”“Aku tentu ingin mengenalkan kalian pada seniorku. Akan tetapi, semua tergantung seniorku. Aku tidak bisa memaksanya.”Lucas, Liam, Levon, dan Ludwig menatap Logan tajam. Logan tertawa. “Jangan berpikiran buruk tentangku. Aku akan memberikan kalian sedikit cara agar seniorku mau membantu kalian.”“Katakan,” ujar Liam. “

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status