Share

08

Author: Ramdani Abdul
last update Last Updated: 2024-01-11 18:44:30

“Apa yang mereka lakukan di sini?” tanya Davis sembari bersembunyi.

Davis melihat Ethan menggandeng tangan Susan. Ingatannya mengenai kejadian semalam kembali hadir. Amarahnya tiba-tiba meluap.

“Setelah kita menikah nanti, kita akan tinggal di rumah ini, Susan.” Ethan berkata dengan senyum lebar. “Bukankah rumah ini luar biasa? Selain berada di kompleks perumahan mewah, rumah ini juga memiliki pemandangan yang sangat bagus.”

“Ethan dan Susan akan tinggal di samping rumahku?” Davis menggertakkan gigi, berusaha menahan amarah.

“Ya, rumah ini sangat luar biasa,” balas Susan dengan senyum yang agak terpaksa.

Ethan menyentuh bahu Susan. “Susan, apa yang terjadi? Apa kau tidak senang kalau kita akan tinggal di rumah semewah ini? Apa kau ingin aku mengajakmu tinggal di rumah lain? Aku bisa mencari rumah—”

“Rumah ini bagus. Aku menyukainya.” Susan mengamati rumah di depannya saksama, berjalan selangkah, mengembus napas panjang.

Ethan diam sejenak, menyejajarkan langkah dengan Susan. “Susan, apa kau masih teringat dengan sampah bernama Davis itu?”

Davis yang mendengar namanya disebut seketika mengepalkan tangan erat-erat. Satu kakinya yang sudah melangkah dengan cepat ditarik kembali.

“Bagaimanapun juga Davis adalah teman masa kecilku. Kematiannya tentu membuatku bersedih. Davis tidak pernah merasakan kebahagiaan hampir di sepanjang hidupnya.”

“Susan menganggapku mati?” Davis tercekat, terdiam sejenak. “Apa Susan menganggapku mati karena kecelakaan yang menimpaku semalam?”

Ethan menggenggam tangan Susan, tersenyum hangat meski hatinya tidak menerima tindakan Susan. “Susan, kau wanita yang sangat baik. Aku bangga bisa menjadi tunanganmu. Walau Davis sudah mencuri jam tangan ayahmu dan mencelakai kakek Sebastian, kau tetap berduka dan mendoakan Davis di pusaranya.”

Davis semakin terkejut mendengarnya. “Kecelakaan semalam memang sangat fatal. Aku bisa mati jika sistem tidak langsung menolongku. Sepeda listrikku hancur terbakar beserta dompet yang berisi kartu identitasku. Lalu, siapa yang dimakamkan di pusaraku?”

Susan menunduk, meremas jemarinya. Wanita itu tidak yakin jika Davis mencuri jam tangan ayahnya dan mencelakai Sebastian. Ia juga berpikir kalau tindakannya semalam sudah berlebihan pada Davis. Setelah mendengar jika Davis kecelakaan dan jasadnya terbakar, Susan sangat terpukul dan bersedih.

Susan berada di samping pusara Davis selama hampir setengah jam lamanya. Ia melihat  Sebastian sangat terpukul dengan kepergian Davis. Jika Davis memang mencelakai Sebastian, kakeknya pasti tidak akan sesedih itu. Ia menjadi ragu dengan tuduhan yang dialamatkan pada Davis semalam.

“Susan, jangan berlarut-larut dalam kesedihan. Sampah itu maksudku Davis sudah tenang sekarang. Dia tidak akan lagi merasakan kesakitan dan ketidakadilan lagi. Kau bisa mengunjungi pusara Davis jika kau merindukannya. Aku dengan senang hati akan mengantarmu dan menemanimu di sana.”

“Terima kasih, Ethan.” Susan tersenyum, menggenggam tangan Ethan dengan erat.

“Kita sebaiknya melihat rumah sekarang.”

Susan dan Ethan memasuki rumah.

Davis tersenyum. “Aku senang karena Susan masih sangat peduli padaku. Tapi aku harus meluruskan semua kesalahpahaman kalau aku mencuri jam tangan paman Drake dan mencelakai kakek. Dengan uang yang aku miliki, aku bisa melakukannya. Selain itu, aku tidak ingin Susan bersama Ethan. Aku yakin Ethan berniat buruk pada Susan.”

[Ding!]

[Quest Utama sudah dibuat]

[Tingkat kesulitan : Normal]

[Quest : Mengungkapkan Kebenaran]

[1. Mengumpulkan Bukti Kejahatan Ethan (0/1)]

[2. Mengumpulkan Bukti Fitnah Keluarga Anderson (0/1)]

[3. Mengungkap Semua Kebenaran di Depan Keluarga Anderson dan Ethan (0/1)]

[Durasi Quest : 3 hari 12 Jam]

[Hadiah : 100 EXP + $1.000.000]

Davis terkejut ketika layar hologam muncul, dan tersenyum tidak lama setelahnya. “Ini Quest dengan tingkat kesulitan normal pertamaku. Hadiahnya dua kali lipat dibandingkan quest tingkat kesulitan mudah. Hal yang lebih baiknya lagi aku harus mengungkapkan kebenaran tentang Ethan dan fitnah yang dituduhkan padaku oleh keluarga Anderson. Aku harus menyelesaikan quest ini dengan baik.”

Davis melirik pintu rumah. Kakinya kembali melangkah, tetapi dengan cepat kembali ditarik. “Aku tidak boleh membiarkan Ethan melakukan tindakan buruk pada Susan. Apa yang harus aku lakukan?”

Davis berpikir sejenak, tersenyum saat mendapatkan sebuah rencana. “Aku tahu harus melakukan apa sekarang.”

Davis memasuki rumah untuk mengambil topi, mengendap-endap menuju rumah yang dimasuki Susan dan Ethan, menekan bel berkali-kali.

Susan dan Ethan yang baru menaiki tangga seketika berhenti.

“Susan, biar aku yang membuka pintu. Kau bisa melihat keadaan rumah lebih dulu.” Ethan menuruni tangga dengan wajahnya panik. “Jangan sampai orang yang datang adalah manajer agen properti. Temanku yang bekerja di sini hanya memberikanku waktu satu jam untuk memasuki salah satu rumah. Aku tidak memiliki uang untuk membeli rumah mewah ini. Kedatanganku ke tempat ini hanya untuk membuat Susan terkesan.”

Ethan membuka pintu dengan jantung berdebar. Pria itu merasa lega ketika tidak mendapati manajer agen properti seperti yang ia duga. Ia mengamati seorang pria yang tengah memunggunginya dari atas hingga bawah. “Apa yang kau inginkan dariku?”

Davis dengan cepat berbalik, membuka topi, tersenyum lebar.

“Ah!” Ethan tiba-tiba berteriak hingga terjatuh karena terkejut. Mata dan mulutnya terbuka sangat lebar. “Da-Davis.”

Pintu tiba-tiba tertutup cukup keras karena angin. Ethan segera berdiri membuka pintu dan tidak mendapati siapa pun di luar. “Sialan. Aku pasti sedang berhalusinasi. Sampah bernama Davis masih saja menganggu meski sudah mati.”

“Ethan, apa yang terjadi?” Susan menuruni tangga dengan terburu-buru. “Aku mendengarmu berteriak cukup keras.”

“Aku hanya terkejut karena melihat seekor ular di depan teras. Rumah ini ternyata tidak aman meski aku menyukai desainnya. Sebaiknya kita memilih rumah lain, Susan. Aku tidak ingin kau terluka.”

“Baiklah.” Susan mengangguk meski merasa alasan Ethan tidak masuk akal. Kompleks perumahan ini adalah salah satu kompleks perumahan terbaik di kota Leaventown. Jadi, tidak mungkin jika ada ular berbahaya yang berkeliaran.

Susan dan Ethan keluar, memasuki mobil, melaju meninggalkan rumah.

Davis muncul dari tempat persembunyiannya, tertawa ketika melihat ekspresi Ethan. “Aku sangat puas saat melihat Ethan ketakutan. Aku juga berhasil menyelematkan Susan.”

Davis memasuki kamar, duduk di sofa. “Aku harus membuat rencana untuk bisa menyelesaikan quest dengan baik. Dengan uang yang aku miliki sekarang, aku bisa menyewa jasa seseorang untuk mengawasi Ethan dan mengumpulkan bukti kejahatannya. Aku juga bisa melakukannya untuk mengumpulkan bukti fitnah yang keluarga Anderson lakukan.”

[Peringatan!]

[Host harus menyelesaikan quest dengan usaha sendiri. Host tidak diperkenankan mengunakan jasa orang lain. Jika Host tetap melakukannya, quest akan dianggap gagal dan Host akan kehilangan Money Power dan Experience]

[Host hanya bisa menggunakan bantuan orang lain ketika Host menjalankan quest yang memiliki tingkatan sulit]

“Aku pikir karena aku memiliki banyak uang, aku bisa menyelesaikan quest dengan mudah dengan menyewa jasa orang lain. Baiklah, aku akan mengumpulkan bukti kejahatan Ethan dan fitnah keluarga Anderson sendiri, lalu menunjukkan siapa aku sebenarnya pada mereka. Aku akan membuat mereka sangat terkejut.”

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Muhammad Kusman
lanjut thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Sistem Pewaris Terhebat   09

    [Waktu Penyelesaian Quest : 3 hari 11 Jam 55 Menit]“Aku penasaran dengan kabar kematianku yang aku dengar dari Susan.” Davis mengetikkan kata kunci kecelakaan semalam di kolom pencarian. Beberapa judul artikel seketika bermunculan.Davis membaca artikel paling atas. Ia menemukan gambar seorang pria yang terbakar di sisi jalan dengan sepeda listrik yang juga sudah hangus terbakar. Selain itu, di bagian tengah artikel, ia mendapatkan kartu identitasnya dalam keadaan setengah terbakar.“Susan dan yang lain pasti mengira jika pria yang terbakar itu adalah aku. Aku penasaran siapa pria malang yang hangus terbakar itu?”Davis membaca artikel kedua. Ia menemukan keterangan jika pria itu mengalami kecelakaan tunggal karena menabrak pembatas jalanan saat hujan besar.Davis teringat saat sebuah mobil tiba-tiba menabraknya dari belakang. “Mobil itu seperti dengan sengaja menabrakku. Saat aku terbaring tak berdaya di jalan, aku juga tidak melihat pengemudi mobil turun untuk menolongku. Aku harus

    Last Updated : 2024-01-11
  • Sistem Pewaris Terhebat   10

    [Peringatan!][Keadaan berbahaya!]Davis segera mengambil jalan lain, bersembunyi di balik dinding, memperhatikan gerak-gerik seorang pria yang akan memasuki bar. Sistem terus memberinya peringatan berkali-kali.“Layar sistem tiba-tiba berubah menjadi warna merah. Siapa pria itu dan kenapa pria itu sangat berbahaya?”[Sistem belum bisa memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Host]Davis menarik tubuhnya dengan cepat ketika pria itu menoleh ke arahnya.[Peringatan!][Segera keluar dari bar secepatnya]Davis perlahan berjalan mundur, menjauh dari dinding dan lorong. Ia setengah berlari dengan sesekali menoleh ke belakang. Ketika Davis sudah sepenuhnya menghilang dari lorong, pria tadi berjalan ke arah tempat persembunyian Davis tadi.Pria itu menoleh sekeliling, memutuskan memasuki bar.Davis keluar dari bar, mengendalikan napas yang terengah-engah. Ia menoleh ke belakang beberapa kali untuk memastikan jika pria tadi tidak mengikutinya.[Keadaan sudah aman][Host tidak diperkenankan m

    Last Updated : 2024-01-11
  • Sistem Pewaris Terhebat   11

    [Waktu Penyelesaian Quest : 2 hari 3 jam 30 menit]Davis sedang berada tak jauh dari kamar apartemen Ethan. Hampir setengah jam lamanya ia menunggu, tetapi belum ada tanda-tanda Ethan keluar. Saat menoleh ke samping, ia mendapati seorang pria tinggi berjalan menuju kamar Ethan.“Siapa pria itu? Apa mungkin pria itu pria yang bernama Felix?”Pintu kamar apartemen tiba-tiba terbuka. Ethan keluar bersama dua orang wanita.“Sialan, kenapa kau masih belum bersiap-siap, Ethan? Bukankah kau memintaku pergi ke tempat keluarga Anderson siang ini?” tanya pria tinggi itu.Ethan menguap, memberi tanda pada dua wanita itu untuk pergi. “Wanita bodoh bernama Susan itu dan keluarganya tidak akan memarahiku hanya karena aku sedikit terlambat. Masuklah. Kita akan membicarakan rencana kita di dalam.”Ethan dan Felix memasuki kamar. Davis segera mendekat, mengawasi keadaan sekeliling, menempelkan sebuah kamera di lubang bagian atas pintu ketika situasi sudah aman. Ia memeriksa posisi kamera dari ponsel,

    Last Updated : 2024-01-11
  • Sistem Pewaris Terhebat   12

    “Aku hanya bertanya mengenai pekerjaannya.” Sebastian melajukan kursi roda menuju ke dalam rumah, mendekat pada seorang pengawal. “Antarkan aku ke kamarku sekarang dan jangan biarkan siapa pun mendekat tanpa seizinku.”Susan dan Drake mengawasi Davis.“Hei, jika kau sudah selesai dengan pekerjaanmu, pergilah dengan segera dari rumah ini,” ucap Drake agak berteriak.Davis mengangguk.“Ayah, kenapa kau terkesan mengusirnya?” Susan bertanya.“Aku tidak menyukai pria itu. Dia langsung mengingatkanku pada Davis.” Drake memasuki rumah.“Pria itu memang mirip dengan Davis.” Susan mengamati Davis sesaat, mendekat pada Sebastian. “Kakek, izinkan aku mengantarmu ke kamar.”Susan mengambil alih tugas pengawal, berjalan di belakang kursi roda. “Kakek, kenapa kau terus tersenyum? Apa ada sesuatu yang membuatmu bahagia?”Sebastian melirik Susan sekilas. “Aku hanya sedang bahagia, Susan.”Susan dan Sebastian menaiki tangga khusus.“Kakek, bisakah aku bertanya sesuatu padamu? Ini mengenai Ethan.”Sen

    Last Updated : 2024-01-11
  • Sistem Pewaris Terhebat   13

    “Sistem tidak memberi peringatan bahaya padaku,” gumam Davis seraya menoleh pada Susan, Romeo, Rebecca, dan Emmely yang datang mendekat ke arahnya.“Segera buka topi, masker, dan maskermu. Aku akan memeriksamu,” perintah pengawal.Davis melakukan seperti yang diperintahkan. Ia sudah mempersiapkan penyamaran sebaik mungkin jika pemeriksaan seperti ini terjadi.Davis memakai rambut dan kumis palsu serta menambahkan beberapa tahi lalat palsu.Susan, Romeo, Rebecaa, dan Emmely mengamati Davis dari atas hingga bawah, menatap satu sama lain sesaat.Pengawal itu mulai memeriksa semua bagian tubuh Davis, lalu beralih pada tas Davis.“Bukankah itu ponsel mewah keluaran terbaru?” Romeo menunjuk ponsel yang dikeluarkan oleh pengawal dari tas Davis.“Kau benar. Harganya mencapai $10.000 di pasaran. Bahkan, ponsel bekasnya pun berharga $8000,” sahut Rebecca dengan wajah terkejut.“Bagaimana mungkin seorang petugas kebersihan sepertimu bisa memiliki ponsel semahal itu?” Emmely menimpali.Romeo sege

    Last Updated : 2024-01-11
  • Sistem Pewaris Terhebat   14

    Dua hari berlangsung dengan cepat.Sebuah mobil menepi di depan teras rumah keluarga Anderson. Ethan keluar dari mobil dengan penampilan sangat rapi.“Maaf jika aku membuat kalian menunggu,” ujar Ethan sembari mendekati Susan, memandangi wanita itu dari atas hingga bawah. “Kau sangat cantik malam ini, Susan.”Susan tersenyum, menunduk untuk menyembunyikan merah di pipi.“Kau datang tepat waktu, Ethan,” sahut Drake dengan wajah cerah.Romeo dan beberapa pria berbisik-bisik saat melihat mobil mewah yang dikendarai Ethan. Di saat yang sama, Rebecca dan Emmely tampak kagum dengan Ethan dan merasa iri dengan Susan.Ethan menatap Sebastian di kursi roda. “Tuan Sebastian, aku bernar-bernar terhormat karena Anda mau datang ke undangan makan malamku di Paradise Street.”Ethan mengulurkan tangan, tetapi Sebastian justru mengabaikan Ethan.Ethan menarik kembali tangannya, mengepalkan tangan erat sesaat. “Aku harap Anda bisa menikmati malam ini dengan baik.”Ethan melirik jam tangan sesaat, mengu

    Last Updated : 2024-01-11
  • Sistem Pewaris Terhebat   15

    [Waktu Penyelesaian Quest : 2 jam]Ethan dan Susan berada di atas panggung.“Aku mengucapkan terima kasih karena kalian sudah hadir di acara makan malam ini. Aku sangat merasa terhormat, terkhusus karena Tuan Sebastian juga ikut hadir,” ujar Ethan.Keluarga Anderson mendengarkan dengan saksama, tersenyum.“Aku sangat mencintai Susan. Dia adalah wanita terbaik yang pernah aku temui. Aku merasa hidupku akan sangat sempurna saat Susan menjadi istriku.” Ethan memegang tangan Susan lebih erat.Susan menunduk malu, menyembunyikan rona merah di pipi. Para wanita keluarga Anderson tampak iri dengan keromantisan yang ditunjukkan Ethan.Sebastian mengabaikan ucapan Ethan dan keriuhan di ruangan ini.“Ayah, Ethan sedang berbicara di panggung,” bisik Drake, “aku mohon kau bisa meluangkan waktumu untuk mendengar Ethan dan melihatnya di panggung.”Sebastian mengabaikan Drake, melirik ke arah pintu. Ia sangat berharap Davis segera datang dan memberikan kejutan.“Ayah, kau sedang tidak berharap Davis

    Last Updated : 2024-01-11
  • Sistem Pewaris Terhebat   16

    “Davis.”Semua orang terkejut ketika melihat Davis berjalan menuju ruangan. Selama beberapa detik lamanya mereka membeku tanpa mengalihkan pandangan dari Davis.“Hantu!” teriak Romeo, Emmely, Rebecca, Gabriel, dan beberapa anggota keluarga Anderson seraya berjalan mundur. Mereka tampak ketakutan hingga saling menabrak satu sama lain dan nyaris terjatuh.“Davis.” Drake tiba-tiba terjatuh ke lantai, menatap tidak percaya.“Davis.” Susan menutup mulut. “Bagaimana mungkin kau ….”“Bagaimana mungkin sampah itu masih hidup? Bukankah dia sudah mati tertabrak dan terbakar dalam kecelakaan beberapa hari lalu? Apa yang sebenarnya Felix lakukan saat itu?” gumam Ethan dengan tatapan geram.Drake segera berdiri, menunjuk Davis. “Siapa kau? Kenapa kau tiba-tiba muncul di acara makan malam keluargaku?”“Kau ternyata masih sangat membenciku, Paman Drake,” ujar Davis tersenyum.“Apa mungkin kau saudara kembar sampah bernama Davis?” tanya Romeo.“Pakaian, sepatu hingga jam tangan yang dipakai oleh pria

    Last Updated : 2024-01-11

Latest chapter

  • Sistem Pewaris Terhebat   664

    Rombongan mobil mulai meninggalkan penjara, melewati sebuah jembatan panjang.Donald melirik Dennis, tersenyum. “Kau akhirnya mau memihakku, Dennis. Aku tahu kau sudah sangat kesal pada Daniel.”Dennis mendengkus kesal. “Aku hanya tahu berandal seperti apa yang kau rekrut menjadi sekutumu. Aku sama sekali tidak ingin terlibat dalam perselisihanmu dengan Daniel.”“Kehadiranmu sekarang cukup membuatku senang.” Donald tersenyum, menoleh ke samping, mengamati laut dan pantai yang tampak ramai. “Kau akan terikat denganku selamanya, Dennis. Aku tahu kau sangat menyayangi Daisy sehingga kau tidak ingin dia menderita,” batinnya.“Sial! Aku akhirnya terseret dalam perselisihan ini.” Dennis mengepalkan tangan erat-erat, mengamati gedung pencakar langit di pusat kota Pixeltown. “Aku melakukan semua ini demi Daisy. Aku harus menjaganya sampai akhir hidupku.”“Daisy sering kali pergi menuju Leaventown akhir-akhir ini. Apakah ada sesuatu yang menarik di kota kecil itu?” tanya Donald.“Dia hanya ing

  • Sistem Pewaris Terhebat   663

    [Nama Host: Davis][Keluarga: Miller][Status Pewaris: Level 36 (800/3500)][Health Point: 54/54][Kekuatan: 54 | Pertahanan: 55 | Kecerdasan: 53 | Kelincahan: 54][Money Power: $30.323.830.000]Davis dan henry Tolando berada di sebuah ruangan. Sammy dan para pengawal menunggu di luar ruangan, begitu pun dengan Harry dan para bawahan Henry Tolando.Langit sore terlihat indah dari arah jendela. Kawanan burung bergerak serempak menuju arah selatan. Beberapa pengunjung tampak keluar masuk kawasan.“Aku akan langsung berbicara pada intinya, Tuan.” Davis mengembus napas panjang. “Timku sudah mendapatkan lokasi keberadaan Logan dan Ludwig. Mereka berada di Somacity, sebuah kota yang terletak di wilayah timur ibu kota Floxia. Mereka sering bertemu di sebuah rumah di kawasan elit.”Davis mengirimkan lokasi rumah itu pada Henry Tolando.Henry Tolando bergegas memeriksa alamat, menghubungi Harold. Wajahnya tampak tegang dan kesal. “Harold, kirimkan pasukan kita ke alamat itu.”“Tunggu, Tuan. Ak

  • Sistem Pewaris Terhebat   662

    Lima hari berjalan sangat lambat bagi Dariel. Ia terus berada di rumah untuk menjaga Daniel.Dariel sedang berlatih bersama Adrian di ruangan olahraga. Sayangnya, ia tidak fokus hingga berkali-kali terkena serangan.Adrian menendang Dariel hingga pria itu terjatuh dan ambruk di arena. “Kau tidak fokus dalam berlatih, Tuan Muda. Aku sebaiknya memberimu waktu untuk beristirahat. Aku berharap kau bisa fokus setelahnya.”Dariel mengembus napas panjang, mengamati langit-langit ruangan. “Aku akan tertidur selama beberapa waktu di sini.”“Baiklah, aku tidak akan mengganggumu, Tuan Muda.” Adrian berjalan ke sisi arena, meneguk minuman sembari mengamati Dariel. “Tuan Dylan mengatakan jika Donald dan Deric pergi untuk mencari sekutu. Dariel pasti tertekan dengan kabar tersebut. Dia ... masih belum siap menghadapi keluarganya sendiri.”Adrian meninggalkan ruangan olahraga, berdiri di samping kursi. “Kau adalah pria yang baik, Tuan Muda. Sayangnya, kau harus menanggung dosa dan kesalahan dari aya

  • Sistem Pewaris Terhebat   661

    “Apa kau setuju jika dia menjadi menggantikan Draco, Tuan?” tanya Logan.Ludwig mendengkus kesal, mengembus napas panjang. “Dia adalah kaki tangan, Draco. Aku pikir tidak ada sosok lain yang lebih layak selainnya.”Logan berdiri dari sofa. “Kau akan pergi ke Leaventown hari ini, Pedro. Seperti yang sudah aku jelaskan padamu melalui telepon, kau akan menggantikan Draco untuk menjadi mata-mata. Targetmu adalah Jeremy, Erwin, atau anggota utama aliansi yang lain.”“Aku mengerti.” Pedro mengganggu. “Jika tidak ada lagi hal yang perlu aku dengar, aku akan segera pergi ke Leaventown sekarang juga.”“Kau boleh pergi sekarang. Semua persiapanmu sudah aku siapkan.”Pedro meninggalkan ruangan, menutup pintu. Ia bergegas memasuki mobil, meninggalkan bangunan. “Aku mendengar Henry Tolando memanggil Draco ke kediamannya. Akan tetapi, hal yang menggaguku adalah si Dewa Kematian Seberapa kuat dia sampai Draco kalah melawannya?”Pedro mengepalkan tangan erat-erat. “Aku tahu seberapa kuat Draco. Dia t

  • Sistem Pewaris Terhebat   660

    Dariel tiba di kediaman utama pukul dua pagi. Pria itu bergegas memasuki kamar Daniel, terkejut saat seorang dokter memeriksa ayahnya.“Ayah.” Dariel terpaksa menunggu di sofa selama beberapa waktu. Ia tidak mengalihkan pandangan sedetik pun dari Daniel. Kekhawatiran tampak jelas di wajahnya.Dariel merasa sangat tegang selama dalam perjalanan pulang. Meski kendaraan melaju sangat cepat, tetapi ia merasa waktu berjalan lambat.Dariel menghampiri Daniel setelah dokter meninggalkan ruangan. Ia duduk di samping ranjang, mengamati keadaan ayahnya.Daniel tampak lebih kurus dan pucat akhir-akhir ini meski kondisinya sempat membaik.Daniel menyentuh tombol di jam tangannya. Ruangan seketika terkunci dengan rapat. Ia membuka mata perlahan, tersenyum saat melihat Dariel. Ia tentu merasa sangat bangga pada putra semata wayangnya itu.“Dariel, aku senang kau tiba tepat waktu. Aku mengkhawatirkan keselamatanmu selama kau menuju rumah.” Daniel menyentuh tangan Dariel, mencengkeram kuat.“Ayah, ka

  • Sistem Pewaris Terhebat   659

    Henry Tolando menatap bangunan mewah di depannya sekilas, berlari menuju teras. Ia bergegas pergi setelah membaca pesan Davis.“Davis! Di mana kau?” teriak Henry Tolando sekeras mungkin. Ia berusaha mengendalikan napas yang terengah-engah. “Dasar bajingan!”Davis berhenti di tengah tangga saat mendengar teriakan, menoleh ke arah pintu. “Apa mungkin Tuan Henry datang?”Sammy bergegas menghampiri Davis. “Tuan Henry baru saja tiba, Davis.”Davis tersenyum. “Bukakah pintu untuknya. Ini saatnya aku memberinya sebuah kejutan.”“Kau benar-benar licik, Davis.” Sammy tersenyum, membuka pintu.“Di mana Davis?” Henry Tolando memelotot tajam, mengawasi keadaan sekeliling. Ia berjalan saat melihat Davis di tangga.“Kau mengejutkanku, Tuan. Apa yang terjadi? Apa kau marah karena petarungmu kalah dalam pertarungan tadi?” tanya Davis tanpa bergerak dari posisinya saat ini.“Hentikan basa-basimu, sialan! Aku ingin berbicara denganmu sekarang!” Henry Tolando terdiam saat melihat beberapa pengawal Davis

  • Sistem Pewaris Terhebat   658

    “Itu bukan masalah besar, Tuan Muda. Aku akan menemani Anda bertemu Davis. Aku yakin Davis pasti akan terkejut,” ujar Harry.Dariel berdiri dari sofa. “Ya, aku sejujurnya ingin bertanya beberapa hal pada Davis, terutama dari mana dia mendapatkan Si Dewa Kematian. Dia memiliki selera yang bagus.”Jack, Emir, dan Russel tampak kesal mendengarnya.Daisy dan Helga memasuki ruangan.“Dariel,” panggil Daisy. Ia terkejut saat melihat Jack, Emir, Russel, dan Harry hingga berhenti berjalan.Helga temenung di belakang Daisy, bertatapan dengan Harry sesaat. Ia melirik Jack yang terus mengamatinya. “Situasi menjadi canggung,” gumamnya.Dariel berkata, “Kau datang terlambat, Daisy. Pertandingan baru saja selesai.”Daisy memutar bola mata. “Aku memang sengaja datang terlambat. Aku tidak suka teriakan para penonton dan pertarungan di arena. Bisakah kita berbicara berdua, Dariel?”Jack, Emir, Russel, Harry, dan Helga meninggalkan ruangan.Harry mendekati Helga. “Apa yang sudah kau lakukan dengan Dais

  • Sistem Pewaris Terhebat   657

    Pertarungan semakin memanas saat Draco melayangkan banyak serangan pada Jay. Para penonton bersorak heboh, termasuk Dariel dan Henry Tolando. Jay terdesak hingga ke sisi arena. Para penantang lain ikut menyerang.Draco mendengkus kesal, berusaha menahan para penantang lain agar tidak mengganggu pertarungannya dengan Jay. “Dasar brengsek! Berhenti mengganggu pertarunganku!”Draco berlari secepat mungkin, melompat tinggi, melayangkan tendangan sekuat mungkin. Jay berhasil menangkap kaki Draco, tetapi ia berpura-pura ambruk dan terdorong ke tanah. Para penonton kembali bersorak.“Apa yang terjadi? Si Dewa Kematian terdesak sehingga ia tersudut ke sisi arena? Apakah dia akan kalah dan harus menyerahkan gelarnya pada penantang baru?” teriak si pembawa acara.“Dasar bajingan!” ketus Toba saat ia terdorong karena dorongan beberapa penantang. Ia menoleh ke belakang saat beberapa penonton terus mencibirnya. “Aku pasti akan menghajar kalian setelah pertandingan ini usai.”Toba berlari mengikuti

  • Sistem Pewaris Terhebat   656

    Satu per satu tamu VIP dan VVIP mulai memilih petarung. Dariel masih menimbang beberapa petarung. Akan tetapi, saat akan menekan bel, seorang tamu lebih dahulu memilih petarung pilihannya.“Dia lebih cepat dariku,” ujar Dariel sembari memilih petarung pilihan keduanya.“Sial,” gumam John sembari mengepalkan tangan erat-erat. “Tidak ada satu pun penonton VIP dan VVIP yang memilihku. Mereka menganggapku lemah.”Lexy tertawa. “Kau bukan satu-satunya orang yang merasa kesal, John. Tidak masalah selama kita mendapatkan uang.”“Siapa yang sudah memilihku?” tanya Toba seraya mengamati ruangan VIP dan VVIP. Tubuhnya memutar bersamaan dengan para penonton yang terus berteriak. “Aku harus menang. Tidak, aku harus mendaratkan satu pukulan atau setidaknya aku tidak mempermalukan diriku saat bertarung dengan si Dewa Kematian.”“Semua penonton sudah memilih petarung kedua mereka. Sayangnya, tidak semua petarung dipilih. Apakah mereka terlalu lemah sehingga tidak pantas dipilih?” Si pembawa acara te

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status