Episode 283: Mari Nikmati Indahnya Mimpi Yang Tidak Akan Pernah Jadi Nyata.Dunia Aura di bulan ini—walau sebenarnya sejak awal tahun—telah dihebohkan oleh rencana pengunduran diri Laier De Arcturus dari jabatan Tetua-Aura Dunia 70. Rumor menyatakan ketidaksanggupannya lagi menjabat adalah motivasinya undur diri, yang diikuti gosip miring kalau sebagian pihak negara Api sukses menaklukkan pihak Laier hingga digadang-gadang calon Tetua-Aura Dunia pengganti Laier berasal dari pihak negara Api. Tepat ditanggal 17, Kepastiannya diumumkan Tetua-Aura Laier sendiri. Dan segera setelahnya mempersiapkan apa-apa saja yang dibutuhkan untuk menggelar pengunduran dirinya beserta upacara penobatan Tetua-Aura Dunia 71. Lengkap dengan promosi dan pemberitaan tentangnya yang disebarkan ke seluruh penjuru dunia Aura.Asumsi negatif maupun opini-opini positif atau adanya upaya perebutan kekuasaan dan usaha mempertahankan puncak kekuasaan telah jadi kodrat alam untuk niscaya berlaku. Mengingat, mereka
Episode 284: Dan Jasad-Jasad Jalan Kiri Memburu Nyawanya Sendiri, Memuja Diri Sendiri.Ini alam mimpi. Tapi tidak tahu mengapa pria itu sadar kalau ia tengah bermimpi. Mimpi yang tidak biasa.Odero berdiri di depan lautan biru yang luas. Perhatiannya kemudian tumpah menuju sekelompok ikan dan seorang nelayan. Di antara bermacam warna dan spesies ikan-ikan besar yang sehat, nelayan itu hanya menjaring sejumlah ikan berwarna kehitaman yang gemuk lalu memasukkannya ke dalam kapal. Sangat aneh ketika sang nelayan terus memburu dan hanya memburu ikan-ikan kehitaman yang gemuk sementara banyak sekali ikan-ikan segar yang lebih besar dan lebih sehat ketimbang ikan yang diincarnya sengaja diabaikannya. Tatkala terbangun dari tidurnya ia mendapati dirinya masih berada dalam kantornya—ruangan tertutup 5X6 meteran, bercahayakan lampu kristal kekuningan dan beraroma bunga kemboja dengan desain interior yang simpel bertema gotik. Duduk santai di kursi kantor dengan dihadapkan lembaran-lembaran
Episode 285: Kami Menyukai Bunga Mawar Bukan Berarti Menginginkan Durinya.Menerima suatu kegagalan selepas pengorbanan yang sepadan dipersembahkan kedengaran mustahil. Mungkin bisa dilakukan, namun bagi sebagian orang masih sangat sukar.Demikian sangat mewakili Ereia dan dua figur bertopeng. Memahami adanya rival yang sama-sama memburu Pewaris-Aura Cahaya untuk kepentingannya, dalam ruangan kosong 4X5 beraroma bunga melati Ereia dan dua rekannya selain melaksanakan evaluasi pekerjaan tim sekalian merundingkan Pewaris-Aura Cahaya. “... sudah aku tawarkan padanya dana untuk administrasi kelompoknya. Telah aku tawarkan biaya kerja sama dan hal-hal menguntungkan padanya ....” Figur bertopeng kelabu memaparkan kegagalan dalam merekrut atau berkolaborasi dengan Kael. ”Bagaimana dengan rekan-rekannya? Dengan ketua timnya?“ usut sosok bertopeng hitam.”Kelompoknya tidak memiliki ketua—belum. Beberapa rekan-rekannya sama menolak lewat alasan-alasan yang mendasar. Bisa saja salah satu rek
Episode 286: Bagaikan Napas Yang Hadir Tanpa Wujud, Setia Sampai Tak Berkesadaran. Satu manusia yang tidak bisa diampuni ialah Eriel De Atria. Pengampunan untuknya hanya akan layak diberikan jika ia mau menerima penderitaan yang paling ia hindari.Begitulah kesimpulan Renaus sejauh ini dalam rangka mengadili sang Pewaris-Aura Cahaya. Mendalangi teror pada keluarga suami Eriel. Mengarahkan seorang wanita menghasut Hiro untuk selingkuh, atau mengarahkan seorang pria untuk merudapaksa Eriel sekaligus menghasutnya menyelengkuhi suaminya, dan lain-lain yang tergolong amoral.Kendati semuanya gagal mencapai tujuannya, setidaknya rasa sakit dan ketidaktenangan hidup—sempat—berhasil disuntikkan pada Eriel De Atria.Namun, satu yang membuat Renaus bertanya-tanya, mengapa Eriel tidak mencarinya lebih keras lagi? Apakah sama sekali dirinya tidak mengetahui siapa penyebab utama kematian putranya? Atau sengaja membiarkan semuanya karena suatu hal yang Renaus tidak mengetahui? Atau ... entahlah, Re
Episode 287: Keras Bersuara, Tegak Menggemaskan, Berbulu Lebat, Berbau Menggoda! 3469 / 15 / Gemini (Musim Gugur).Terpaksa tim Ixia kembali ke Kota Templar, suatu masalah besar menarik mereka kembali sekalian merampungkan satu Quest yang sempat diambil dari Monitor Permohonan. Ketegangan bergejolak di seantero penjuru kota. Sirene darurat perang berdengung membasahi ruang-ruang. Sebagian penduduk kota panik, sebagian menyelamatkan diri, selebihnya melakukan apa yang patutnya dilakukan. Dan ....'Bledar'.'Boomm'.Kerusuhan meletus di luar dinding Jenderal Tuah. Disusul kericuhan di dalam kota. Kemudian meningkat lebih intensif. 12:11 ....Di atas benteng sisi timur, anggota Eneagram, dua anggota Militanity, dan dua anggota Uranity berkolaborasi dalam mengamankan kota.Menyaksikan sejumlah Siluman bermunculan dari dalam tanah, dari balik pohon, bayangan ....“Bersiaplah! Bersiaplah untuk serangan yang tidak terprediksi!” Berdasarkan sedikit informasi dari unit intelijen Kota Temp
Episode 288: Pangabdian Pilu, Kemenangan Yang Bersekutu Dengan Kekalahan. Negara Selatan-Putih ....Setibanya tiga anggota kelompok Nikotinity (dua cewek satu cowok) di sebuah bangunan bergaya piramid, mereka memasuki ruangan rapat dan menjumpai seorang wanita (37 tahunan, bernama Nurma Sri) berambut cokelat panjang bergelombang yang sudah duduk di seberang meja oval—seorang pejabat Kota Nikotinia yang hendak bekerja sama dengan kelompok Nikotinity. Nurma langsung menyampaikan maksud pertemuan ini, “... bawa Siluman yang dapat dikendalikan. Arahkan untuk merusak fasilitas umum. Jangan membunuh siapapun. Buat jalan aman supaya kaum Siluman dalam jumlah yang banyak dapat menginvasi kota. Hanya harus merusak, meneror dan menggiring pikiran masyarakat secara buruk kepada Siluman. Juga ingat ... jangan biarkan satu pun Siluman mengetahui ini ....”Ketiga anggota Nikotinity mengangguk. Memahami dan menerima tugas tersebut sebagai mega proyek kemanusiaan. Yang disponsori pemerintah lokal,
Episode 289: Deprivasi Maternal, Keadilan Itu Menumbuhkan Kasih Sayang!3469 / 30 / Gemini (Musim Gugur).12:11.Silau.Demikian penampakan matahari di titik kulminasinya tertangkap mata. Kota New Feel memiliki cuaca cerah yang hangat. Anak laki-laki bertopi derbi duduk di kasur empuknya dalam kamar bertema gotik. Membangun konsentrasi penuh dalam membaca buku berjudul Adiwira Pewaris-Aura Cahaya generasi Klasik. Mendongengkan kelinci bersayap yang kelihatan bak memahami bahasa manusia.“... dengan ajian [Supernova Plasma] yang sang Pewaris-Aura Cahaya manifestasikan akhirnya dapatlah ia mengalahkan Raja Iblis Bintang Taurus. Membebaskan manusia bangsa Virgo dari perbudakan sang Iblis, dan menyudahi perang dunia Aura generasi dua puluh tiga ....”Tiba diujung kisah, bukunya ditutup, Zihao kemudian termenung. Terhisap dalam pikirannya sendiri. Pewaris-Aura Cahaya yang kemunculannya sempat mencengangkan benua Selatan masih dalam ingatannya. Kendati tidak sedikit pun mengetahui siapa so
Episode 290: Menceritakan Kebohongan Untuk Hiburan Bukan Suatu Kejahatan.Agresi pihak Siluman telah merembet ke lokasi-lokasi padat penduduk lainnya. Bukan lagi mengganggu, tapi merusak, merugikan dan mencelakakan. Korban luka-luka dan tewas sudah berjatuhan. Tidak semua kelompok siluman menyerang manusia. Sebagiannya malah mengoposisi kaum mereka sendiri. Tidak jauh berbeda dengan kaum manusia yang memihak Siluman. Dengan alasan-alasan mereka yang mendasar, semuanya terdengar masuk akal mengapa itu patut diperbuat. Persoalan kaum Siluman kontan jadi atensi utama negara Selatan-Putih. Pemerintahan mengambil langkah antisipasi. Mendengungkan siaga perang. Berdiplomasi dengan pihak Siluman. Tetapi, negosiasi gagal. Langkah antisipasi tidak menghentikan pihak Siluman. Operasi militer dan bantuan kelompok-Aura kurang efektif. Dan yang perlu digarisbawahi ialah tidak seluruh Siluman dibawah satu tujuan yang sama. Beberapanya demi kepentingan pribadi, demi mengacaukan kedua pihak, dem
Episode 299: Karena Kebahagiaan Itu Membosankan, Sama Membosankannya Dengan Penderitaan!'Wush'.Sekelebat bayangan kemerahan pekat melintas di hadapannya. Gaun merah yang menjuntai hingga ke tumit kaki berkibar mistis dengan dua mata yang bersinar putih menyilaukan mengintip dari rambutnya yang hitam amat panjang serta-merta dikenali Eriel De Atria sebagai Azusa Mingxia, Pewaris Aura Cahaya terakhir di benua Selatan.Bagian mengejutkannya ketika sosok Azusa berintegrasi dengan Eriel selayaknya air dan basahnya diiringi ribuan pasukan yang siap melawan sesosok pria gondrong berbusana urakan yang mengangkat pusaka Tongkat-Kujang Berlian. Suasana dimeriahkan lagi oleh berlangsungnya gerhana matahari serta beberapa meteor kemerahan yang menghujani wilayah Selatan. Fenomena alam yang sekalian dieksploitasi oleh Eriel dan sosok pria gondrong demi memperoleh kualitas Aura Cahaya lebih tinggi. Guru Erika pun bahkan bergabung mendukung pria Auranias Cahaya itu.Dan jiwa Azusa Mingxia yang seak
Episode 298: Seperti Menyaksikan Benda Yang Belum Pernah Ada Di Dunia Ini.3469 / 03 / Leo (Musim Semi). 12:05.Ruruia hanya bingung harus bersikap seperti apa saat yang didapatkan adalah sesuatu yang tidak terencana sejauh hidupnya. Walau bagaimanapun keadaannya tekadnya kokoh kepada alasan dia memulai. Yang lebih baik dari itu adalah tidak satu pun yang menyadari niat terselubungnya. Kemenangan kelompoknya tidak hanya mendapat apresiasi dari masyarakat, penghargaan berupa materi dan medali diserahkan pemerintah kota Diwa kepada kelompok Tunggalitas—ya, tidak diragukan lagi, para petinggi Tunggalitas yang mendapatkan manisnya sedang anggota-anggota dibawahnya cukup mendapatkan hikmahnya.Ratusan sampai ribuan individu rela menyesaki area rumah megah Ruruia hanya demi menyaksikan sekaligus menyambut ketua baru Tunggalitas. Amat ramai. Sampai-sampai disiarkan langsung oleh salah satu stasiun televisi lokal sebab peristiwa ini sangat historis bagi tiap-tiap kalangan yang terlibat di da
Episode 297: Hidup Ini Jadi Berat Karena Sebagai Hal Yang Tidak Diinginkan.Tensi pertarungan lebih tinggi dan intensitas serangan lebih rapat. Sangat ambisius dan agresif bagaimana mereka bertempur. “GYYAAAAAAAAAH ...!” Odero mengaktivasi [Sisik Seribu Api] yang mengejawantahkan ratusan bola-bola api seukuran bola tenis tepat memberondongi Aleon.'BLARSH'.“... [Benteng Timur] Aktif!” Bersama kecekatan Aleon yang luar biasa sebuah serangan balik diserahkannya, “[Seribu Duri Salju] kombinasi [Gelembung Udara Peledak] ...!”'BOOMM'.'BOOMM'.Kendatipun mati-matian serangan jarak jauh-dekat silih berganti belum ada tanda siapa yang dipastikan mencapai garis kemenangan.Begitu duel tiba dipukul 15:37, Energi-Aura milik Odero yang telah menipis dan keadaan yang menyudutkannya menciptakan alasan untuk menabrakkan dirinya menuju satu pilar. Berniat meledakkan semuanya. 'DHUAAARSS'.Selepas berhasil, keseimbangan keempat pilar berantakan. Suplai unsur alam kepada Aleon terhenti. Dan tidak
Episode 296: Mati Dalam Kebebasan Lebih Baik Ketimbang Hidup Dalam Perbudakan.3469 / 02 / Leo (Musim Semi).Aleon selaku pimpinan serikat kaum siluman Selatan-Putih belum kalah mempertahankan ideologinya sekalipun dengan telak dan merugikan kelompoknya telah dikalahkan—sampai mencelakainya malah.Pertempuran di hutan Rambut Alam telah tuntas, tapi banyak target operasi yang entah bagaimana melarikan diri tanpa malu-malu, tanpa dapat dihentikan saat keadaannya sangat mendukung penangkapan besar-besaran. Ada yang melakukan pembelotan atau telah terlibat situasi pelik yang menyebabkan itu lazim terjadi.Tidak diragukan lagi,—meskipun enggan diakui—sebagai salah satu yang melarikan diri dari operasi tersebut ialah Aleon dan tokoh-tokoh kesayangannya. Sementara sekutu-sekutu Odero menuntaskan urusannya masing-masing, dia dalam kemantapan hati sendirian mendatangi lokasi keberadaan Aleon. Tidak sulit baginya menemukan siluman singa itu selagi Odero sendiri yang mengumumkan dalang atas kek
Bab 9: SISTEM AURA V.7.5 (Peserta Primordial).'Di luasnya alam semesta Aura ini ... ada yang mengawasi mereka.'Menyaksikan data-data alam semesta Aura dan Gudang Ilmu-Ilmu Aura, siapapun pasti takjub akan semua pengetahuan bagai tak berujung itu, yang apabila dicatatkan sebagai sebuah buku anak-anak pun tidak akan keliru dalam menebak bahwa manusia biasa akan kehabisan umurnya sebelum mampu merampungkan semua detail yang ada. Ya, itu terdengar seperti lelucon atau lebih konyol lagi.Dan semua usaha para Programmer Aura untuk menyatukan setiap generasi dengan cara yang sangat variatif gagal total dan malah sebaliknya, pembentukan heterogen menjadi persaingan antar departemen permainan dunia yang beralih perselisihan abadi tak berujung. Satu-satunya jalan keluar sebetulnya hanyalah pemusnahan secara tak bersisa.Menyebabkan kerumitan masif, kebingungan tanpa ujung dan melontarkan ribuan pertanyaan dari mereka-mereka yang menuntut kejelasan mendalam, “Mengapa Sistem mengondisikan ske
Bab 8: SISTEM AURA V.7.5 (Peserta Primordial).Mengingkari prinsip kinerja alam semesta bagi Solum bukanlah kemustahilan. Dialah yang mendesain hukum semesta Aura. Membangun atau menghancurkan peradaban. Sebagai satu dari beberapa Programmer yang utama. Sang pimpinan Departemen Permainan Dunia Sistem Dewa-Dewi. Dalam kasus itu, beberapa sebutan istimewa tersemat kepadanya, walaupun yang paling kontroversial adalah kemampuannya dalam meretas Sistem lalu memanipulasi seluruh dunia.Dari sana tidak perlu ada yang diherankan, gelar dan ilmunya melampaui seluruh peserta di dunia Aura. Lebih baik dari itu, usianya yang sangat panjang melebihi umur alam semesta Aura. Dirinya lebih dulu eksis daripada kehadiran dunia Aura itu sendiri. Menjadi saksi banyak peristiwa dan hidup-mati makhluk-makhluk permainan. Sebelumnya bahkan ia telah menciptakan permainan dunia sesuai visual imajinasinya. Heroik, antagonistis, nyata, maya, kasar atau segala sesuatu yang eksis di semesta Aura telah diketah
Halo.... Salam hangat dari Penulis Sistem Aura Infinity.Maaf telah menunggu lama...Karena Ada beberapa soal yang harus penulis rampungkan, maka novel ini akan dilanjutkan setelah penulis menyelesaikan urusannya. Tentu dengan upaya agar gaya penulisan yang lebih ringan dan informatif (ya semoga saja) ....Terima kasih untuk yang berkenan membaca atau selainnya, penulis sangat mengapresiasi itu.maaf untuk banyak kesalahan dan kalimat yang menyinggung. Sungguh penulis hanya bermaksud menghibur dan moga tulisan sederhana ini bisa jadi Manfaat besar dalam kenyataan para pembaca....Nantinya penulis akan buatkan episode tambahan lebih dulu sebelum memasuki jilid 3. Beberapa episode jilid 2 pun sudah penulis revisi--artinya novel ini masih Berlanjut Sekalipun Sepi Peminat. Kalau semua ini kurang memuaskan, atau bahkan buruk yaaaa... aku kembalikan pada kebijaksanaan para pembaca....Terima kasih...
Bab 7: SISTEM AURA V.7.5 (Dewan Keadilan 0).Bangsa Tanah / Eartheia ....Konon nomor 0 adalah angka terakhir yang ditemukan setelah melalui angka 1 sampai sembilan ....Pun konon, siapa yang terkoneksi dengan Sistem secara langsung dia adalah budak dari Sistem itu sendiri. Tidak ada yang begitu peduli pada seorang pria yang hidup sendiri dan terbuang di hutan Ozon selain dirinya sendiri. Bertahun-tahun di sana, bahkan biarpun dia terlahir dari keluarga yang paling dihormati di desanya, dia tampak selalu terasingkan tidak seperti anggota-anggota keluarganya, mengerjakan apapun selalu seorang diri.Semua bermula saat diantara kedua saudara kandungnya dia adalah si bungsu (anak ketiga) yang tidak mewarisi Aura; non-Auranias. Tidak sedikit pun berminat melestarikan pemahaman keluarganya yang konservatif; Ortodoks-Aura. Satu-satunya anak yang berbeda, yang vokal mengingkari cara hidup keluarganya. Memiliki cara pandang sendiri mengenai dunia Aura dan cara kerjanya. Tidak sepakat harus se
Episode 295: Ketika Sudah Punya Segalanya Kita Umumkan Bahwa Hidup Ini Mudah Dan Indah. 18:44.Badai salju!Dalam rangka bermain bersama teman-temannya Zihao terpaksa menundanya lantaran derasnya arus badai yang menerpa Kota New Feel dan sekitarnya. Akan amat berbahaya kalau ia bermain di luar ruangan dalam cuaca yang dapat menerbangkan dua ekor kuda.Sekarang di kamarnya, Zihao menikmati lagi masa kanak-kanaknya dengan membaca komik Adiwira Auranias Cahaya Generasi Klasik. Komik yang cocok buat anak seusianya. Bahasa yang ringan tidak berbelit-belit, topik yang santai tidak berlebihan, banyak humor yang pas, tanpa bualan-bualan kontroversial, tanpa bunuh-membunuh, benar-benar pantas untuk melepaskan penat dan menghibur diri.Namun, begitu kebosanan mengintervensi jiwanya, dia meninggalkan kamarnya untuk lalu duduk bersama Mama-nya di sofa ruang utama. Sambil menonton acara televisi yang kesulitan mendapatkan sinyal karena badai yang berlangsung, sehingga hanya beberapa stasiun televi