Home / Pendekar / Sistem Aura (Infinity) / Episode 23: Segala Produk Harga Diri Adalah Dibawah Kaki Pemilik Modal.

Share

Episode 23: Segala Produk Harga Diri Adalah Dibawah Kaki Pemilik Modal.

Author: Radif
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Episode 23: Segala Produk Harga Diri Adalah Dibawah Kaki Pemilik Modal.

Mayoritas pola pikir masyarakat negara Bangsa Selatan berasas pada paham sosialis-anarkis. Itu pun relevansinya hanya dalam bernegara. Sehingga ada atau tidak adanya pemerintahan dampak itu tidaklah begitu berarti dalam kemasyarakatan.

Mengolaborasikan paham yang mengacu pada kebutuhan sistem bernegara dan paham yang mengacu pada anti pemerintahan menjadi perkara yang kesannya muskil.

Tetapi dengan bangga kedua paham yang kontradiktif itu dapat bersinergi dalam negara Bangsa Selatan.

Anarkisme tidak memerlukan pemerintahan untuk mengatur kemasyarakatan dan sosialisme menjadi penunjang keperluan masyarakat dalam menjalankan perekonomian yang adil.

Pertama dalam kaitannya sosialis yang mana menguasai beberapa sarana dan prasarana seperti: Aset, jasa, barang produksi/distribusi, dan segala macam bentuk usaha yang berkecimpung demi publik/masyarakat akan dikelola atau dikuasai langsung oleh negara/pemerintahan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 24: Nilai Dari Kematian Selaras Gaya Hidup.

    Episode 24: Nilai Dari Kematian Selaras Gaya Hidup.Alternasi waktu: 21 / Bintang Cancer. Musim hujan.Hujan menerpa hari ini. Deras yang dinginnya seolah mencakar kulit. Butiran-butiran es sebesar biji jagung terbawa bersama hujan. Kediaman Aldia selalu nampak sunyi, yang pagi ini kegiatan belajar-mengajar bersama Erika tidak dihadiri Kael. Hanya Eriel yang melakoni agenda studi seperti hari-hari biasanya—butuh tiga hari bagi Eriel De Atria hanya untuk kembali terbangun dari tak sadarkan dirinya. Tetapi, di halaman belakang rumah, tepat di ruang bawah tanah yang nyaris hanya berdinding tanah, berlantaikan semen polos seakan ruangan ini belum rampung dibangun lantaran terlalu malas kalau hasilnya terlalu bagus, dan beberapa meter dari tangga pintu masuk, sosok remaja malas tengah tertidur pulas di atas tikar jerami yang sering memicu gatal-gatal di kulit, bersandarkan pada jeruji besi yang mengurungnya di sana. Sebab begitulah, semua kronologi pertarungan antara Kael, Eriel serta pr

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 25: Pengampunan Yang Tulus Itu Mestinya Tanpa Syarat.

    Episode 25: Pengampunan Yang Tulus Itu Mestinya Tanpa Syarat.Pada malam harinya, bersama cuaca yang masih menyajikan guyuran hujan es dalam intensitas deras, Kael dengan kerendahan hatinya berlutut di depan mamanya—posisinya masih di balik jeruji besi bungker, sementara Aldia di luar bersama Eriel. “... sekali lagi, ampuni kebodohanku. Maafkan kesalahan dan kekuranganku saat nyatanya tidak menunjang kebaikan. Lalu untuk Eriel, adikku tercinta ... maafkan aku telah menjadi kakak yang tidak dapat diandalkan ....”Kael berpasrah diri sekalipun batinnya bergejolak lantaran harga dirinya serasa digadaikan. Dia nampak serius, dan memang serius.Akan tetapi, entah adakah Aldia dapat melihat keseriusan putranya. Atau malah melihat adanya kesepakatan yang telah dibuat Kael pada Eriel. ”Apa yang membuat mama harus percaya kalau permohonan maafmu itu adalah hasil penyesalan hatimu, bukan manipulasi? Dan premis apa yang membuat mama pantas mengampunimu? Bagaimana bisa mama percaya kalau di masa

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 26: Kalau Gagal Coba Kembali, Siapa Tahu Kegagalan Berikutnya Lebih Berarti.

    Episode 26: Kalau Gagal Coba Kembali, Siapa Tahu Kegagalan Berikutnya Lebih Berarti.Aldia menyadari bahwa putra-putrinya mesti berkembang lebih pesat kearah yang progresif. Kekalahan dua anaknya dengan Lunio adalah premis yang mendasari pikirannya untuk bertindak.Dia punya rencana. Tapi sementara itu, markas militer komando 13 yang seluas dua puluh tiga hektare menjadi destinasi sang jenderal—pusat Kemiliteran Komando 13. Gedung bercat kelabu berlantai 5 berarsitektur serupa dengan sarang lebah itu adalah lokasi keberadaannya. Wanita berambut hijau itu tengah berdiskusi bersama beberapa staf kemiliteran di ruangan rapat. “... manuver p-politik dari lima pihak d-di kota Aurania k-kian gencar ....” Seorang wanita muda bergaya bicara gagap mengutarakan topikalitas diselenggarakannya rapat ini. “Dari b-banyaknya persoalan ya-yang terdeteksi, terdapat sa-satu persoalan pelik yang se-sejatinya berkembang secara signifikan. Salah s-satu persoalan lainnya me-menyangkut independensi kemili

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 27: Semoga Semua Pelayanan Ini Diterima Sang Kegelapan Abadi.

    Episode 27: Semoga Semua Pelayanan Ini Diterima Sang Kegelapan Abadi. DALAM beberapa bintang/bulan berikutnya Jenderal A Aldia mengurus banyak persoalan pelik yang mengharuskannya tidak pulang ke rumah. Persoalan yang nyatanya telah mengguncang lagi psikisnya, yang menjadikannya dilema dalam opsional sebuah keputusan, bagai 'buah simalakama'.Merelakan dua anaknya melaksanakan rutinitas studi mereka sebaik-baiknya, menaruh percaya pada mereka walau entah apakah Kael dan Eriel dapat konsisten belajar dan selalu akur.Tentulah, Aldia tak dapat menarasikan pada putra-putrinya tentang fakta yang sesungguhnya telah terjadi dalam negaranya sendiri. Terlalu berat untuk sekarang dua anaknya terlibat kasus internal di negerinya sendiri dengan kondisi mental, fisik dan ilmu mereka yang belumlah kompeten.Dan untuk Erika, wanita 40 tahunan itu selalu konsisten melaksanakan kewajiban dan tugasnya tanpa hal aneh-aneh yang mengusik penugasan sang jenderal. Alternasi waktu: 02 / Bintang Capricon.

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 28: Rasa Sakit Yang Jadi Alasan Mencapai Kebahagiaan, Ketidakberdayaan.

    Episode 28: Rasa Sakit Yang Jadi Alasan Mencapai Kebahagiaan, Ketidakberdayaan.“Sejalan dengan apa yang pernah Mama bilang; kita akan melakukan ujian dengan hadiah kebebasan.”Aldia mulai menjabarkan motif kehadirannya di sini. “Dengan begitu, tiga insan di depan kalian ini termasuk dalam ujian tersebut ....”Apa yang sang jenderal itu kemukakan perlahan membayar semua keheranan Eriel dan Kael. Rupanya tiga individu itu menjadi soal dalam ujian.Lalu Aldia menyodorkan sebilah pisau seraya menitah, “Cabut nyawa mereka untuk kebebasan kalian ....”Sontak bukannya senang karena dengan begitu ujian menjadi mudah, malah menjerumuskan Eriel dan Kael ke dalam kebingungan yang mengguncang psikis mereka. Karena sejujurnya ini diluar perkiraan dan prasangka. ”Ini terlalu berat.“ Kael sampai mencetuskan pendapat untuk tidak habis pikirnya. “Ta-tapi ... kukira kita akan bertarung?” timpal Eriel untuk ketidakmengertiannya. ”Kapankah Mama bilang ujian kalian akan bertarung?“ sindir Aldia untuk

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 29: Hanya Karena Masalah Terlihat Sama, Bukan Berarti Diselesaikan Dengan Cara Yang Sama.

    Episode 29: Hanya Karena Masalah Terlihat Sama, Bukan Berarti Diselesaikan Dengan Cara Yang Sama.ALDIA beserta dua prajuritnya telah kembali berdinas sekalian mengurus tiga jasad yang sampai detik ini tidak diketahui motif mereka hingga dijadikan objek ujian sang jenderal. Latar belakang ketiga korban saja tidak diketahui.Sementara di kamar, Eriel sedang duduk bersila di lantai sembari konsentrasi dalam semadi Aura-nya. Meningkatkan lagi kualitas Aura yang dimilikinya. Pukul 14:03. Siang yang mendung agak kejinggaan, Kael De Atria menyusuri perhutanan secara sembunyi-sembunyi, membawa bekal pancingannya hanya demi menuju danau favoritnya. Walakin, bukannya gembira karena dirinya kini tiba dengan selamat di lokasi memancing, Kael malah mendekus jengkel saat menyadari bahwa di area danau ini sudah hadir seorang gadis menyebalkan. Sosok itulah yang serta-merta membuat Kael terpaku bimbang di bibir danau yang membeku—bimbang antara kembali pulang atau tetap memancing walau ditemani s

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 30: Matahari Tidak Melelehkan Salju, Itu Hanya Membuat Hari Jadi Tidak Gelap.

    Episode 30: Matahari Tidak Melelehkan Salju, Itu Hanya Membuat Hari Jadi Tidak Gelap.Pukul 17:57.Murka.Satu kata itu sudah mampu mendeskripsikan motif penyerangan yang Eriel lakukan. Dan ... bingung. Itu yang masih terpatri dalam pikiran Aira menyikapi kenyataan yang sukar dielakan. Sedang Kael secara apatis mematung di posisinya. Itulah yang memotivasi Aira menahan setiap serangan Eriel secara sukarela dan berani. Bertaburan dalam udara pecahan Aura Cahaya Eriel dan pecahan Aura Pingai Aira lantaran mereka saling beradu kemampuan lewat pukulan-pukulan Aura. 'Tafh' 'Tafh' 'Tafh'. “Minggir jalang! Jangan kau lindungi manusia tidak berguna itu!” hardik Eriel sembari bergerak ke sana-sini mencari ruang untuk menghajar kakaknya sendiri. “Jangan sebut diriku jalang! Cewek berambut hijau rumput!” ketus Aira kendati balasannya tidak senyelekit perkataan Eriel—setidaknya ia sudah berusaha. Tapi Aira juga tidak sudi menyingkir begitu saja. Alih-alih Eriel dan Kael yang semestinya ad

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 31: Hanya Karena Berhasil Melampiaskan Marah Bukan Berarti Masalah Tuntas.

    Episode 31: Hanya Karena Berhasil Melampiaskan Marah Bukan Berarti Masalah Tuntas.Pukul 18:51.Sejenak, kegelapan malam melingkupi kediaman Aldia tanpa terasa. Waktu berganti sejalan dengan dua Pewaris Aura Cahaya yang terlibat perseteruan moral dan adu fisik. Khususnya untuk Eriel yang asyik meluapkan apa yang mengganjal di hatinya. Dengan mata telanjang juga jelas kalau Eriel tanpa ampun menghajar saudara kembarnya habis-habisan. Lebih-lebih kemurkaannya telah melampaui segala perasaan yang tak kuasa dideskripsikan. Segala argumentasi pun larut dalam murka. Menganiaya kakaknya supaya terbayarkan seluruh beban mentalnya. Sejauh empat belas meter Kael terseret dari posisi awal. Salju dinodai bercak-bercak darahnya. Remaja berjaket hoodie itu terus terseret mundur gara-gara runtunan serangan Eriel. Dan yang tidak kalah penting, Kael masih kuasa berdiri walau rapuh nan ganar. Sekuat tenaga menolak tumbang. Bertahan dalam rentetan tinjuan Aura sang adik. Semenit berikutnya, Eriel mu

Latest chapter

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 299: Karena Kebahagiaan Itu Membosankan, Sama Membosankannya Dengan Penderitaan!

    Episode 299: Karena Kebahagiaan Itu Membosankan, Sama Membosankannya Dengan Penderitaan!'Wush'.Sekelebat bayangan kemerahan pekat melintas di hadapannya. Gaun merah yang menjuntai hingga ke tumit kaki berkibar mistis dengan dua mata yang bersinar putih menyilaukan mengintip dari rambutnya yang hitam amat panjang serta-merta dikenali Eriel De Atria sebagai Azusa Mingxia, Pewaris Aura Cahaya terakhir di benua Selatan.Bagian mengejutkannya ketika sosok Azusa berintegrasi dengan Eriel selayaknya air dan basahnya diiringi ribuan pasukan yang siap melawan sesosok pria gondrong berbusana urakan yang mengangkat pusaka Tongkat-Kujang Berlian. Suasana dimeriahkan lagi oleh berlangsungnya gerhana matahari serta beberapa meteor kemerahan yang menghujani wilayah Selatan. Fenomena alam yang sekalian dieksploitasi oleh Eriel dan sosok pria gondrong demi memperoleh kualitas Aura Cahaya lebih tinggi. Guru Erika pun bahkan bergabung mendukung pria Auranias Cahaya itu.Dan jiwa Azusa Mingxia yang seak

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 298: Seperti Menyaksikan Benda Yang Belum Pernah Ada Di Dunia Ini.

    Episode 298: Seperti Menyaksikan Benda Yang Belum Pernah Ada Di Dunia Ini.3469 / 03 / Leo (Musim Semi). 12:05.Ruruia hanya bingung harus bersikap seperti apa saat yang didapatkan adalah sesuatu yang tidak terencana sejauh hidupnya. Walau bagaimanapun keadaannya tekadnya kokoh kepada alasan dia memulai. Yang lebih baik dari itu adalah tidak satu pun yang menyadari niat terselubungnya. Kemenangan kelompoknya tidak hanya mendapat apresiasi dari masyarakat, penghargaan berupa materi dan medali diserahkan pemerintah kota Diwa kepada kelompok Tunggalitas—ya, tidak diragukan lagi, para petinggi Tunggalitas yang mendapatkan manisnya sedang anggota-anggota dibawahnya cukup mendapatkan hikmahnya.Ratusan sampai ribuan individu rela menyesaki area rumah megah Ruruia hanya demi menyaksikan sekaligus menyambut ketua baru Tunggalitas. Amat ramai. Sampai-sampai disiarkan langsung oleh salah satu stasiun televisi lokal sebab peristiwa ini sangat historis bagi tiap-tiap kalangan yang terlibat di da

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 297: Hidup Ini Jadi Berat Karena Sebagai Hal Yang Tidak Diinginkan.

    Episode 297: Hidup Ini Jadi Berat Karena Sebagai Hal Yang Tidak Diinginkan.Tensi pertarungan lebih tinggi dan intensitas serangan lebih rapat. Sangat ambisius dan agresif bagaimana mereka bertempur. “GYYAAAAAAAAAH ...!” Odero mengaktivasi [Sisik Seribu Api] yang mengejawantahkan ratusan bola-bola api seukuran bola tenis tepat memberondongi Aleon.'BLARSH'.“... [Benteng Timur] Aktif!” Bersama kecekatan Aleon yang luar biasa sebuah serangan balik diserahkannya, “[Seribu Duri Salju] kombinasi [Gelembung Udara Peledak] ...!”'BOOMM'.'BOOMM'.Kendatipun mati-matian serangan jarak jauh-dekat silih berganti belum ada tanda siapa yang dipastikan mencapai garis kemenangan.Begitu duel tiba dipukul 15:37, Energi-Aura milik Odero yang telah menipis dan keadaan yang menyudutkannya menciptakan alasan untuk menabrakkan dirinya menuju satu pilar. Berniat meledakkan semuanya. 'DHUAAARSS'.Selepas berhasil, keseimbangan keempat pilar berantakan. Suplai unsur alam kepada Aleon terhenti. Dan tidak

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 296: Mati Dalam Kebebasan Lebih Baik Ketimbang Hidup Dalam Perbudakan.

    Episode 296: Mati Dalam Kebebasan Lebih Baik Ketimbang Hidup Dalam Perbudakan.3469 / 02 / Leo (Musim Semi).Aleon selaku pimpinan serikat kaum siluman Selatan-Putih belum kalah mempertahankan ideologinya sekalipun dengan telak dan merugikan kelompoknya telah dikalahkan—sampai mencelakainya malah.Pertempuran di hutan Rambut Alam telah tuntas, tapi banyak target operasi yang entah bagaimana melarikan diri tanpa malu-malu, tanpa dapat dihentikan saat keadaannya sangat mendukung penangkapan besar-besaran. Ada yang melakukan pembelotan atau telah terlibat situasi pelik yang menyebabkan itu lazim terjadi.Tidak diragukan lagi,—meskipun enggan diakui—sebagai salah satu yang melarikan diri dari operasi tersebut ialah Aleon dan tokoh-tokoh kesayangannya. Sementara sekutu-sekutu Odero menuntaskan urusannya masing-masing, dia dalam kemantapan hati sendirian mendatangi lokasi keberadaan Aleon. Tidak sulit baginya menemukan siluman singa itu selagi Odero sendiri yang mengumumkan dalang atas kek

  • Sistem Aura (Infinity)   Bab 9: SISTEM AURA V.7.5 (Peserta Primordial).

    Bab 9: SISTEM AURA V.7.5 (Peserta Primordial).'Di luasnya alam semesta Aura ini ... ada yang mengawasi mereka.'Menyaksikan data-data alam semesta Aura dan Gudang Ilmu-Ilmu Aura, siapapun pasti takjub akan semua pengetahuan bagai tak berujung itu, yang apabila dicatatkan sebagai sebuah buku anak-anak pun tidak akan keliru dalam menebak bahwa manusia biasa akan kehabisan umurnya sebelum mampu merampungkan semua detail yang ada. Ya, itu terdengar seperti lelucon atau lebih konyol lagi.Dan semua usaha para Programmer Aura untuk menyatukan setiap generasi dengan cara yang sangat variatif gagal total dan malah sebaliknya, pembentukan heterogen menjadi persaingan antar departemen permainan dunia yang beralih perselisihan abadi tak berujung. Satu-satunya jalan keluar sebetulnya hanyalah pemusnahan secara tak bersisa.Menyebabkan kerumitan masif, kebingungan tanpa ujung dan melontarkan ribuan pertanyaan dari mereka-mereka yang menuntut kejelasan mendalam, “Mengapa Sistem mengondisikan ske

  • Sistem Aura (Infinity)   Bab 8: SISTEM AURA V.7.5 (Peserta Primordial).

    Bab 8: SISTEM AURA V.7.5 (Peserta Primordial).Mengingkari prinsip kinerja alam semesta bagi Solum bukanlah kemustahilan. Dialah yang mendesain hukum semesta Aura. Membangun atau menghancurkan peradaban. Sebagai satu dari beberapa Programmer yang utama. Sang pimpinan Departemen Permainan Dunia Sistem Dewa-Dewi. Dalam kasus itu, beberapa sebutan istimewa tersemat kepadanya, walaupun yang paling kontroversial adalah kemampuannya dalam meretas Sistem lalu memanipulasi seluruh dunia.Dari sana tidak perlu ada yang diherankan, gelar dan ilmunya melampaui seluruh peserta di dunia Aura. Lebih baik dari itu, usianya yang sangat panjang melebihi umur alam semesta Aura. Dirinya lebih dulu eksis daripada kehadiran dunia Aura itu sendiri. Menjadi saksi banyak peristiwa dan hidup-mati makhluk-makhluk permainan. Sebelumnya bahkan ia telah menciptakan permainan dunia sesuai visual imajinasinya. Heroik, antagonistis, nyata, maya, kasar atau segala sesuatu yang eksis di semesta Aura telah diketah

  • Sistem Aura (Infinity)   Catatan Akhir Novel

    Halo.... Salam hangat dari Penulis Sistem Aura Infinity.Maaf telah menunggu lama...Karena Ada beberapa soal yang harus penulis rampungkan, maka novel ini akan dilanjutkan setelah penulis menyelesaikan urusannya. Tentu dengan upaya agar gaya penulisan yang lebih ringan dan informatif (ya semoga saja) ....Terima kasih untuk yang berkenan membaca atau selainnya, penulis sangat mengapresiasi itu.maaf untuk banyak kesalahan dan kalimat yang menyinggung. Sungguh penulis hanya bermaksud menghibur dan moga tulisan sederhana ini bisa jadi Manfaat besar dalam kenyataan para pembaca....Nantinya penulis akan buatkan episode tambahan lebih dulu sebelum memasuki jilid 3. Beberapa episode jilid 2 pun sudah penulis revisi--artinya novel ini masih Berlanjut Sekalipun Sepi Peminat. Kalau semua ini kurang memuaskan, atau bahkan buruk yaaaa... aku kembalikan pada kebijaksanaan para pembaca....Terima kasih...

  • Sistem Aura (Infinity)   Bab 7: SISTEM AURA V.7.5 (Dewan Keadilan 0).

    Bab 7: SISTEM AURA V.7.5 (Dewan Keadilan 0).Bangsa Tanah / Eartheia ....Konon nomor 0 adalah angka terakhir yang ditemukan setelah melalui angka 1 sampai sembilan ....Pun konon, siapa yang terkoneksi dengan Sistem secara langsung dia adalah budak dari Sistem itu sendiri. Tidak ada yang begitu peduli pada seorang pria yang hidup sendiri dan terbuang di hutan Ozon selain dirinya sendiri. Bertahun-tahun di sana, bahkan biarpun dia terlahir dari keluarga yang paling dihormati di desanya, dia tampak selalu terasingkan tidak seperti anggota-anggota keluarganya, mengerjakan apapun selalu seorang diri.Semua bermula saat diantara kedua saudara kandungnya dia adalah si bungsu (anak ketiga) yang tidak mewarisi Aura; non-Auranias. Tidak sedikit pun berminat melestarikan pemahaman keluarganya yang konservatif; Ortodoks-Aura. Satu-satunya anak yang berbeda, yang vokal mengingkari cara hidup keluarganya. Memiliki cara pandang sendiri mengenai dunia Aura dan cara kerjanya. Tidak sepakat harus se

  • Sistem Aura (Infinity)   Episode 295: Ketika Sudah Punya Segalanya Kita Umumkan Bahwa Hidup Ini Mudah Dan Indah.

    Episode 295: Ketika Sudah Punya Segalanya Kita Umumkan Bahwa Hidup Ini Mudah Dan Indah. 18:44.Badai salju!Dalam rangka bermain bersama teman-temannya Zihao terpaksa menundanya lantaran derasnya arus badai yang menerpa Kota New Feel dan sekitarnya. Akan amat berbahaya kalau ia bermain di luar ruangan dalam cuaca yang dapat menerbangkan dua ekor kuda.Sekarang di kamarnya, Zihao menikmati lagi masa kanak-kanaknya dengan membaca komik Adiwira Auranias Cahaya Generasi Klasik. Komik yang cocok buat anak seusianya. Bahasa yang ringan tidak berbelit-belit, topik yang santai tidak berlebihan, banyak humor yang pas, tanpa bualan-bualan kontroversial, tanpa bunuh-membunuh, benar-benar pantas untuk melepaskan penat dan menghibur diri.Namun, begitu kebosanan mengintervensi jiwanya, dia meninggalkan kamarnya untuk lalu duduk bersama Mama-nya di sofa ruang utama. Sambil menonton acara televisi yang kesulitan mendapatkan sinyal karena badai yang berlangsung, sehingga hanya beberapa stasiun televi

DMCA.com Protection Status