Home / Romansa / Simpanan Nyonya CEO / Bab 89. Gairah Membara Di Vila

Share

Bab 89. Gairah Membara Di Vila

Author: Andy Lorenza
last update Last Updated: 2024-07-23 03:21:57

“Tapi kan jika ingin berselancar sebelumnya kita kan dilengkapi alat pengaman?”

“Iya benar, Tante. Bagi yang pemula dan nggak bisa berenang, selain dipandu juga dilengkapi rompi pelampung.” jelas Roy.

“Tapi jarang ya, cewek-cewek yang suka berselancar?”

“Nggak juga, Tante. Buktinya di desaku banyak juga cewek-cewek yang berselancar. Apalagi kawasan pantai dikunjungi wanita-wanita bule, mereka selain suka berjemur juga suka berselancar.”

“Susah dan lama nggak sih Roy belajarnya?”

“Nggak lama juga Tante, yang lama itu mempersiapkan mental jika seseorang itu merasa takut akan ketinggian gulungan ombak.”

“Ya udah jika suatu saat kita jalan-jalan ke pantai yang ombaknya besar dan tinggi cocok untuk berselancar, kamu ajari aku ya Roy?”

“Beres Tante.”

“Nah, berhubung hari udah malam dan hawanya udah semakin dingin di sini kita berselancarnya di kasur aja yuk?” tutur Angel dengan tawa nakalnya, membuat Roy terkejut lalu ikut tertawa.

Vila yang disewa Angel sesuai dengan harga sewanya yang mah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 90. Pulang Dari Puncak

    Tapi entah kenapa sejak kejadian yang ia sendiri tak pernah merencanakannya terjadi di kamar mandi waktu itu, Angel menjadi sosok wanita yang kerap dilanda hausnya kehangatan bercinta di ranjang dengan pria muda dari Desa Nelayan itu. Padahal sampai saat ini tak ada perasaan spesialnya terhadap Roy, selain hubungan majikan dan bawahan di rumah mewahnya itu.Kenyataan itu tak dapat ia pungkiri, Roy sosok yang mampu memenuhi nafkah batin yang selama ini tak pernah ia dapatkan dan raih dari Anton. Meskipun sebagai suami-istri mereka tentunya sudah sering melakukan hubungan badan, namun tak pernah Angel rasakan sedahsyat bercinta dengan Roy yang mampu mengantarkannya ke puncak berkali-kali dalam sekali berhubungan.*****Dalam perjalanan pulang dari puncak Bogor ke rumahnya di Jakarta, Angel mengajak Roy berhenti sejenak di sebuah pondok makanan khas daerah. Di pondok itu mereka dapat duduk bersila dan selonjoran sambil menikmati menu-menu yang tersedia di sana, seperti bakso, mie ayam, c

    Last Updated : 2024-07-24
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 91. Hubungan Tak Jelas

    “Iya Diana, tapi kita juga nggak bisa desak Nyonya untuk menepati janjinya itu. Soalnya sekarang di samping Nyonya sibuk dengan urusan kantor, ia juga tengah bermasalah dengan Tuan Anton. Sebaiknya kita tunggu aja, jika memang Nyonya berniat ngajak kita jalan-jalan pasti suatu waktu ia tepati.” tutur Bi Surti.“Minggu besok aku akan ajak kalian ke pantai!” tiba-tiba terdengar seruan seseorang yang baru saja menghampiri mereka dari ruang tengah.“Eh, Nyonya! Kirain Nyonya masih di kamar, kata Mas Roy tadi Nyonya langsung istirahat begitu pulang.” ujar Bi Surti.“Iya, tadi aku memang langsung ke kamar untuk istirahat tapi nggak bisa merem juga walaupun tadi aku udah coba rebahan.”“Nyonya kecapean, ya? Aku pijitin ya, Nyonya?” tawar Diana.“Nggak usah, Diana. Badanku nggak pegal-pegal amat kok, buatin teh hangat Bi!” pinta Angel pada Bi Surti.“Baik, Nyonya.” Bi Surti pun berdiri dari duduknya menuju dapur membuatkan segelas teh hangat untuk majikannya, sementara Angel ikut duduk bergab

    Last Updated : 2024-07-24
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 92. Sama-sama Selingkuh

    “Dalam menjalin hubungan itu musti ada rasa saling percaya, terkecuali Lu ama Ronal pacaran hanya karena iseng-iseng aja!”“Gue udah sering ingin berhubungan serius dengan cowok, Gue berusaha untuk setia namun buktinya selama ini gue selalu gagal dan kecewa bahkan patah hati. Makanya gue sulit sampai sekarang bisa serius jalin hubungan dengan cowok-cowok, termasuk juga Ronal.” tutur Rena menjelaskan tentang masa lalunya.“Nggak semua cowok begitu, Ren. Lu nggak boleh juga nuding Ronal, kalau lu sendiri belum melihat dan memergokinya selingkuh. Kalau lu begini terus mana mungkin akan dapat cowok yang baik dan benar-benar serius!”“Entahlah Rit, gue lagi nggak ingin mikirin itu. Sekarang gue jalani aja hidup ini, yang penting bisa buat gue happy. Lu nggak jalan dengan cowok lu?”“Nggak Ren, kami hanya jalan kalau besoknya libur kerja aja. Kalau kangen paling kami chat atau telpon-telponan.” jawab Rita yang memang jauh berbeda cara berpacaran dibandingan Rena, meskipun dia satu tempat ke

    Last Updated : 2024-07-25
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 93. Agresif Di Ranjang

    “Kamu pengennya dilayani seperti apa, Ron?”“Hemmm, terserah Mbak aku ngikut aja.”“Ya soalnya pelangganku kadang mereka mengusulkan sesuatu berkaitan dengan pelayanan di ranjang.” ujar Lusi diiringi senyumannya.“Kalau aku sih, justru suka bertindak duluan seperti ini nih!” Ronal langsung memeluk tubuh Lusi dengan erat lalu jemari tangannya bergerak liar ke bagian tubuh yang sensitif.“Ih, kamu nakal juga ya Ron!” Lusi kaget karena tak menyangka kalau Ronal se agresif itu.Ronal hanya tertawa kecil, ia kembali melancarkan serangan yang membuat gairah muncul dengan cepat menjalar keseluruh tubuh. Lusi beberapa kali sempat dibuat menggelinjang, sebelum akhirnya tubuhnya direbahkan Ronal ke ranjang kamar hotel itu.Hawa dingin yang tadi berasal dari ac yang dinyalakan, lama kelamaan sudah tak terasa lagi bahkan kamar itu terasa panas akan gelora gairah yang seperti membakar tubuh membuat mereka berkeringat.Sebagai wanita pangilan yang sarat pengalaman dalam melayani pria-pria hidung be

    Last Updated : 2024-07-25
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 94. Liburan Ke Pantai

    “Nah, di tempat Om kerja itu ada nggak cewek-cewek yang mau diajak kencan?”“Ya ada lah, setiap daerah juga ada! Hanya mungkin nggak sebebas di sini, di sana boleh dikatakan jika ingin kencan musti sembunyi-sembunyi dan bila udah benar-benar dinyatakan aman baru deh gituan,” Om Fredi menuturkan pengalamannya bercinta dengan wanita lain saat ia bekerja diluar daerah.“Wah, susah juga ya Om kalau mau kencan?”“Iya, tapi serunya loh.”“Maksud Om seru gimana?”“Ya, karena nggak mudah ngajak cewek-cewek di luar daerah untuk kencan di hotel. Kami sering sembunyi-sembunyi lakuin itu, terkadang kalau ke pepet kami ngelakuinnya di dalam mobil.” Om Fredi tersenyum mengingat kegeliaannya bercinta dengan wanita di luar kota.“He..! He..! He..! Om nekad juga ya?” Rena sampai dibuat ketawa mendengar cerita dari Om Fredi.“Mau gimana lagi, begitu rasa pengen begituan udah nggak bisa dibendung lagi makanya di tempat yang tak lazim juga dijabani.” Om Fredi ikut tertawa.Hasrat yang sulit dibendung ter

    Last Updated : 2024-07-26
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 95. Ingat Kebiasaan Di Desa

    “Ya bolehlah Tante, silahkan aja! Tante pilih mana yang Tante suka.” Roy menghentikan sejenak mengipas-ngipas ikan yang baru ia taruh di atas pemanggangan, dia menyodorkan wadah yang berisi ikan-ikan panggang yang telah mateng itu pada Angel untuk dipilih.Angel memilih seekor ikan lele berukuran cukup besar, lalu ia cicipi dengan sesekali meneguk minuman botol yang ditaruh di sebelah tempat ia duduk.“Gimana Tante, apa ikannya udah sempurna matang dipanggang?” tanya Roy.“Udah Roy, rasanya super lezat! Ditambah lagi dinikmati di pinggir pantai ini.” Roy kembali tersenyum melihat Angel yang begitu lahapnya mengudap lele panggang.Tak berselang lama kembali Roy mengangkat ikan-ikan di atas pemanggangan itu dan menaruhnya ke dalam wadah kemudian ia mengambil ikan-ikan baru dan meletakannya di atas pemanggangan, ikan-ikan itu merupakan ikan-ikan terakhir yang akan ia panggang.Beberapa menit kemudian ikan-ikan di atas pemanggangan itu kembali matang, setelah menaruhnya ke dalam wadah Ro

    Last Updated : 2024-07-26
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 96. Karena Harta

    “Aku juga nggak sabar, sayang.”“Untuk itu kamu harus benar-benar jaga kondisi badan dan kandunganmu dengan baik, jangan sampai kelelahan atau apa aja yang dapat membahayakan kehamilanmu. Jika nanti aku berada di kantor atau di luar negara ini, kamu nggak boleh diam aja kalau memang ada yang kamu inginkan telepon aku dengan segera!”“Tentu sayang, aku pasti akan menghubungi Bang Anton.”“Kamu juga musti makan makanan yang bergizi dan buah-buahan segar setiap harinya, nanti aku minta pembantu rumah ini selalu menyiapkannya setiap kali waktu makan tiba. Begitu pula dengan buah-buahan segar di rumah ini harus selalu ada!” tutur Anton yang menginginkan Yurika dan kandungannya benar-benar terjaga kesehatannya selama masa kehamilan hingga melahirkan nanti.“Iya Bang, biar aku aja yang nyuruh Bi Ana menyiapkannya nanti. Sayang nggak perlu kuatir, jika nanti Bang Anton berada di kantor atau di luar negeri.”Perhatian yang diberikan Anton pada Yurika sejak hari saat istrinya itu positif hamil

    Last Updated : 2024-07-27
  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 97. Gairah Bi Ratni

    Akan tetapi Bi Ratni tiba-tiba saja urungkan niatnya menutup kamar itu, di saat matanya tak sengaja tertuju pada bagian tubuh sensitif Roy yang tertutup selimut terlihat menonjol. Seketika itu juga badan Bi Ratni terasa panas dingin, gairahnya muncul terlebih saat ia mengingat saat bersama Diana mengintip Roy bercinta dengan Bi Surti di dalam kamar itu.Pikiran Bi Ratni jadi tak karuan, gairahnya semakin lama semakin tak kuasa ia bendung sementara ia masih tak tahu apa yang musti ia lakukan. Setelah berusaha keras untuk menenangkan dirinya, Bi Ratni pun melangkah menuju kamarnya.Bi Ratni berusaha kembali berbaring dan tak mengingat-ingat hal yang dapat memperparah keadaan tubuhnya yang tengah dilanda gairah, akan tetapi semakin ia berusaha penjamkan mata justru bayangan percintaan Roy dengan Bi Surti beberapa waktu yang lalu semakin jelas dan membuat dirinya gelisah.Bi Ratni membuka kembali kedua kelopak matanya pandangannya ia tuju pada Diana dan Bi Surti yang masih tertidur pulas,

    Last Updated : 2024-07-27

Latest chapter

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 156. Viola Akan Dijodohkan

    Satu Tahun Kemudian......Di sebuah meja makan mewah di dalam rumah yang super mewah pula, terlihat sepasang suami istri tengah menikmati menu-menu makan malam mereka. Yang pria berparas tampan berwajah pria timur tengah, sementara wanita berwajah cantik seperti wanita asia pada umumnya.Mereka tidak lain adalah kedua orang Viola yang berada di Qatar, di sela-sela makan malam itu mereka selingi dengan obrolan.“Sampai saat ini kita belum juga mendapat kabar dari Viola tentang seorang pria yang akan ia jadikan pendamping hidup, padahal saat ini usianya sudah cukup untuk berumah tangga.” Papi Viola yang bernama Husein membuka obrolan.“Iya Pi, Mami juga sepemikiran dengan Papi. Setiap kali Mami tanya Viola selalu saja menjawab jika nanti ia telah menemukan seorang pria yang dia rasa sesuai dengannya, dia akan memberi tahu kita.” Mami Viola yang bernama Astrid menanggapi.“Tapi Mi, harus sampai kapan kita menunggu? Papi udah nggak sabar ingin memiliki cucu yang tentu saja nanti sebagai p

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 155. Sama-sama Merasa Surprise

    “Iya, setiap bulannya Mas memang musti memberi laporan tentang pekerjaan atau kegiatan Mas Roy di luar. Akan tetapi nggak ada salahnya jika bulan ini Mas Roy langsung memberi laporan pada beliau, sebentar aku akan memberi tahunya jika mulai bulan ini Mas Roy akan memberi laporan langsung kepadanya.” habis berkata, Puspa langsung meraih gagang telpon kantor yang ada di atas mejanya untuk menghubungi atasannya yang berada di ruangan sebelah.Selama Puspa menelpon Roy hanya duduk diam saja sembari mendengarkan percakapan mereka, Puspa yang masih ingin menyembunyikan identitas atasannya itu sengaja tak menyertai nama setelah memanggil Bu agar Roy tidak tahu jika Viola lah CEO perusahaan pariwisata itu. Selain itu tujuan Puspa ingin memberi kejutan pada Roy, meskipun ada dua kemungkinan yang akan terjadi yaitu Roy akan merasa surprise atau sebaliknya merasa kecewa karena selama ini disangkanya Viola telah membohonginya tentang indentitas sebenarnya kekasihnya itu.“Oh ya udah kalau gitu a

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 154. Terjalinnya Hubungan Kasih

    Seiring berjalannya waktu Roy dan Viola pun menjalin hubungan spesialnya layaknya sepasang kekasih, hal itu terjalin secara alami karena semakin kerapnya mereka bertemu dan jalan bareng.Cukup lama juga Roy merasa risih dengan hubungan itu, secara sejak dulunya Roy memang tak pernah jatuh hati pada wanita selain menggauli mereka karena pengaruh hubungan terlarangnya dengan Angel pertama kali ia datang ke Kota Jakarta.Namun entah kenapa rasa risih dan canggung itu perlahan sirna dan Roy benar-benar merasakan ada getaran berbeda di relung hatinya yang terdalam, getaran itu sama sekali tak ada hasrat nakal yang sering muncul hingga memancingnya untuk melakukan hal yang sepatutnya dilakukan pasangan suami istri.Getaran itu melarikan rasa sayang yang tak pernah ia duga akan hadir di hatinya pada Viola, sementara Viola sendiri tentu saja semakin senang karena perasaan cintanya yang selama ini ia pendam pada Roy terwujud.Hari-hari Viola lalui dengan penuh keceriaan seperti halnya wanita m

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 153. Kaget Dan Bingung

    Karena sering bertemu dan jalan bareng di luar, Roy pun merasa ada perbedaan sikap yang ditunjukan Viola padanya. Akan tetapi sejauh ini Roy tak berani menduga-duga apalagi yakin jika sikap Viola itu menunjukan jika CEO cantik pemilik perusahaan pariwisata itu suka padanya.Sejauh ini Roy juga belum mengetahui jika Viola sebenarnya adalah atasan sekaligus pemilik perusahaan pariwisata tempat ia bekerja itu, hingga akhirnya melalui Puspa sebagai kepala bagian personalia, Roy mendapat keterangan jika Viola suka padanya.“Jadi Bu Puspa memanggil ku ke sini hanya ingin menyampaikan hal itu?” tanya Roy ketika Puspa meminta menghadap ke ruangannya.“Hemmm, iya Mas Roy. Sahabatku itu curhat ke aku beberapa hari yang lalu ketika kami bertemu di salah satu cafe,” jawab Puspa mengarang cerita, padahal Viola curhat dengannya di ruangan CEO cantik itu saat Viola memanggilnya kemarin siang.Untuk beberapa saat Roy hanya nampak terdiam, sepertinya ia bingung harus berkata apalagi untuk menanggapi h

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 152. Balas Ditraktir CEO Cantik

    “Viola..!” panggil Roy, Viola yang baru ke luar dari salah satu ruangan dan akan berjalan menuju lift seketika hentikan langkah dan membalikan badannya.“Eh, Bang Roy.” Ulasnya sembari tersenyum.“Ngapain kamu ke sini Viola? Apa Oma dan Opa pengen nginap di salah satu hotel di pulau ini sembari liburan? Kalau emang benar biar aku aja yang mengantar mereka ke manapun mereka mau,” tanya dan tawar Roy.“Hemmm, nggak kok Bang. Aku ke sini ingin bertemu dengan temanku,” jawab Viola.“Siapa temannya? Dan apa kamu udah ketemu dengannya?” tanya Roy lagi.“Udah Bang, kata temanku Bang Roy selalu sibuk tugas di luar mengantar para turis yang baru datang ke pulau ini?” Viola balik bertanya.“Iya, sebentar lagi aku akan ke luar mengantar mereka. Tadi karena aku melihat kamu ke luar dari salah satu ruangan kantor ini, makanya aku menghampiri kamu.” Jawab Roy.“Oh ya, temanku juga bilang bahwa selama Bang Roy kerja di sini pendapatan perusahaan ini meningkat drastis karena ramainya para pengunjung

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 151. Blesteran Jawa - Qatar

    “Orang tuaku tinggal di Qatar, Mama asli Jawa dan Papa orang Qatar.” Jawab Viola.“Oh gitu? Pantas aja wajahmu blasteran timur tengah, aku tadinya malah sempat berfikir kamu itu turis yang liburan ke pulau ini.” ujar Roy.“Hemmm, bukan Mas aja yang bilang gitu dulu juga banyak yang menyangka kalau aku ini turis. Terkecuali di lingkungan tempat tinggalku bareng Oma dan Opa, di sana mereka semua udah tahu kalau aku asli orang Indonesia dan tinggal di pulau ini.” tutur Viola diiringi senyumnya.“Jadi dari kecil kamu tinggal bareng Oma Opamu di sini?” tanya Roy lagi.“Nggak Mas, aku menetap di sini setelah aku menamatkan S2 ku di Qatar. Aku ingin tinggal bareng Oma dan Opa, sementara kedua adikku memilih tinggal di Qatar bersama Mama dan Papa.” Jelas Viola.“Oh, jadi kamu lulusan S2 di Qatar? Lalu di sini kamu kerja atau di rumah aja?” kembali Roy bertanya karena penasaran melihat megahnya rumah yang ditempati Viola.“Aku kerja Mas.” Jawab Viola singkat.“Kerja di mana?”“Aku memiliki seb

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 150. Viola Ditraktir

    ”Loh, kenapa buru-buru? Masuklah dulu, ntar lagi baru kita jalan.” Kembali Viola menawarkan Roy masuk ke dalam rumah megah miliknya itu.Karena tak enak kembali menolak, akhirnya Roy memenuhi ajakan Viola untuk masuk ke rumah meskipun Roy merasa sangat sungkan.Roy bukannya tak pernah melihat bangunan mewah dan megah, sejak ia datang ke Jakarta ia pun langsung ditawari dan tinggal di rumah mewah milik Angel. Begitu pula rumah milik Cindy serta hotel berbintang tempat ia bekerja sebelumnya, akan tetapi rumah milik Viola benar-benar lebih megah dan jauh lebih mewah kesannya hingga ia terlihat sungkan dan gerogi ketika melangkah masuk ke dalam rumah itu.Tak lama setelah Roy dipersilahkan duduk di kursi tamu yang juga super mewah, Viola yang tadi mohon diri ke ruangan tegah kembali ke ruangan tamu itu dengan pria dan seorang wanita yang usianya lebih dari 70 tahunan akan tetapi mereka berdua belum tampak tua sesuai dengan usia mereka.“Perkenalkan ini Opa dan Omaku, Mas.” Ujar Viola memp

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 149. Ke Rumah Viola

    Bahkan Roy mendapatkan bonus di luar gaji yang ia terima di bulan pertama itu, semua itu bukan saja perintah Viola melainkan juga karena prestasi yang ditunjukan Roy sebagai karyawan yang bertugas sebagai pemandu para pengunjung untuk memakai jasa pelayanan perusahaan pariwisata itu.****Malam itu setelah magrib, Roy yang berada di tempat tinggal yang disediakan itu nampak menelpon seseorang dengan ponselnya.“Hallo Mas Roy,” sapa seorang wanita setelah mengangkat panggilan di ponsel Roy.“Hallo juga Viola, gimana kabarmu?” balas dan tanya Roy.“Alhamdulillah baik, Mas Roy sendiri gimana?” Viola balik bertanya.“Alhamdulillah baik juga,” ucap Roy.“Oh ya Viola, kamu ada acara nggak malam ini?” sambung Roy.“Acara? Kayaknya nggak ada tuh, emangnya kenapa Mas?” jawab dan Viola balik bertanya.“Aku mau traktir kamu makan malam karena aku tadi pagi menerima gaji pertamaku, gimana kamu mau kan?” harap Roy.“Wah.. Yang baru aja nerima ngaji pertama, nggak usahlah repot-repot ngetraktirku s

  • Simpanan Nyonya CEO   Bab 148. Dicarikan Kerja

    Sebuah gedung perkantoran bertingkat 5 melebar seperti bangunan hotel, mobil yang dikemudikan Viola pun berhenti. Setelah memarkirkan mobilnya di tempat parkir khusus, Viola mengajak Roy untuk turun dan masuk ke dalam gedung perkantoran yang megah itu.“Bukankah ini perusahaan pariwisata yang dikenal terbesar di Pulau Bali ini?” tanya Roy setelah melihat merek perusahaan tertera besar di tengah-tengah bangunan megah itu di antara tepatnya di lantai 3.“Hemmm, ya. Aku ingin memasukan Mas Roy bekerja di kantor ini,” jawab Viola diiringi senyumnya.“Wah.. Yang benar aja Viola? Mana mungkin aku diterima bekerja di perusahaan semegah ini,” Roy merasa tak yakin.“Kita coba aja dulu masuk dan menanyakannya pada bagian personalia kantor perusahaan ini, siapa tahu Mas diterima.” Ujar Viola kembali diiringi senyumnya.Setelah naik lift tepatnya di lantai paling atas, Roy diajak ke sebuah ruangan yang di pintunya tertera Kepala Bagian Personalia.“Mas tunggu di sini biar aku yang masuk menanyaka

DMCA.com Protection Status